My Posesif Husband (YiZhan)

By WangXian8510

27K 3.1K 438

Hanya tentang kisah rumah tangga Wang Yibo dan Xiao Zhan. Berawal dari paman Xiao Zhan yang sengaja mendatang... More

1
2
3
4
6
7

5

3.9K 431 52
By WangXian8510

Setelah selesai makan, Wang Yibo tidak kembali lagi ke kantornya, melaikan mengajak Xioa Zhan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan.

Niat hati Wang Yibo ingin membelikan pria manis itu apapun yang dia inginkan. Tapi, Xiao Zhan sama sekali tak menginginkan apapun, terus menolak saat Wang Yibo menawarkan sesuatu pada pria manis itu.

"Aku tidak membutuhkannya, ge." Itulah yang diucapkan oleh Xiao Zhan setiap kali Wang Yibo menawarkan barang atau apapun yang ada di mall itu padanya.

"Lalu apa yang kau inginkan? Kau dari tadi terus saja menolak semua yang aku tawarkan." Wang Yibo mulai frustrasi, baru kali ini ia bertemu dengan orang yang menolak mentah-mentah barang mewah ataupun branded yang sedari tadi ia tawarkan.

"Aku tidak menginginkan apapun, hanya melihat-lihat saja sudah cukup." Jawab Xiao Zhan dengan wajah polosnya.

Wang Yibo hanya dapat menghela nafasnya mendengar jawaban itu, "jadi ini tidak mau?" Tanyanya seraya mengangkat sweater rajut yang ada di tangannya.

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, "tidak. Itu terlalu mahal hanya untuk sebuah sweater." jawabnya yang membuat Wang Yibo gemas bukan main. Memang sih, harga sweater itu lumayan mahal. Tapi, jika itu untuk ukuran seorang pengusaha sukses seperti Wang Yibo, harga sweater itu tidak ada artinya. Mungkin hanya seperti butiran debu.

Ayolah.. Wang Yibo itu kaya, kenapa Xiao Zhan harus mempermasalahkan harga satu sweater sedangkan Wang Yibo sendiri bisa membeli toko yang sedang mereka kunjungi itu jika ia mau.

"Zhan, itu tidak mahal. Aku bisa membeli beberapa untukmu jika kau mau."

Xiao Zhan mendelik, tidak mahal katanya?

"Ge, apa kau tidak lihat harganya? Itu sangat mahal, ge. Bagaimana bisa kau mengatakan itu tidak mahal?" Tanya Xiao Zhan tak percaya. Ia bahkan menatap ngeri harga sweater tersebut, angka-angka itu lebih dari cukup untuk uang jajannya satu tahun ke depan.

"Tapi Zhan-"

"Maaf, tuan. Apa kalian jadi membelinya." Tanya salah satu pegawai wanita yang sedari tadi menyaksikan perdebatan Wang Yibo dan Xiao Zhan.

Keduanya sama-sama menoleh menatap wanita itu.

"Jadi/tidak." Jawab keduanya bersamaan, membuat wanita itu bingung.

"Maaf tuan, yang benar jadi atau tidak?" Tanya wanita itu sekali lagi untuk memastikan.

"Jadi. Tolong cepat bungkus sweater ini, dan aku mau yang itu, itu dan yang itu juga." Wang Yibo menyerahkan sweater yang sedari tadi ia pegang pada wanita tersebut, dan menunjuk beberapa pakaian lainnya untuk ia beli juga.

Xiao Zhan melotot horor melihat itu, "tidak, tidak. Kami tidak jadi membelinya."

"Jangan dengarkan dia, lakukan saja tugasmu." Ucap Wang Yibo pada wanita tadi sambil berjalan menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

"Gege!" Xiao Zhan kesal.

Tapi Wang Yibo tidak perduli, ia mengeluarkan black card dari dalam dompetnya dan memberikannya pada penjaga kasir yang menerimanya dengan mata berbinar.

"Ini tuan. Terimakasih, silahkan datang kembali." Ucap penjaga kasir tersebut sambil menyerahkan black card dan barang belanjaan Wang Yibo.

"Mn," Jawab Wang Yibo acuh, ia langsung menghampiri Xiao Zhan yang menatapnya dengan wajah cemberut.

Wang Yibo tersenyum tipis melihat wajah menggemaskan itu.

"Ayo," Ucapnya ingin menggenggam tangan Xiao Zhan tapi sang empunya sudah menepisnya lebih dulu.

"Pemborosan!" Sungut Xiao Zhan dan pergi keluar dari toko tersebut meninggalkan Wang Yibo begitu saja.

"Astaga, kau benar-benar menggemaskan kelinci kecil." Ucap Wang Yibo saat melihat Xiao Zhan yang berjalan keluar dari toko dengan menghentak-hentakkan kakinya sebagai bentuk kekesalannya, jangan lupakan mulutnya yang terus komat-kamit entah mengeluarkan sumpah serapah apa membuat orang-orang yang melihatnya seketika memekik gemas.

Wang Yibo segera mengejar Xiao Zhan, takut calon istrinya yang imut dan menggemaskan itu di culik oleh om-om mesum.

.
.
.

"Zhan, mau sampai kapan kau cemberut terus seperti itu?" Tanya Wang Yibo sambil fokus mengemudi, hari sudah mulai gelap jadi Wang Yibo memutuskan untuk menyudahi acara yang ia anggap sebagai kencan pertama mereka dan mengantarkan Xiao Zhan pulang dengan selamat.

Xiao Zhan tidak menjawab, masih membuang muka enggan menatap Wang Yibo.

Wang Yibo menghela nafas, "baiklah, aku minta maaf. Tolong jangan marah lagi, aku hanya ingin membelikan sesuatu untukmu."

"Tapi tidak sebanyak itu juga, ge. Harganya bahkan sangat mahal, kau benar-benar sangat boros." Xiao Zhan menatap Wang Yibo kesal.

"Harga tidak masalah bagiku." Jawab Wang Yibo santai.

"Ya ya.. tuan kaya, aku tau uangmu banyak, tapi kau tidak perlu menghambur-hamburkannya untuk sesuatu yang tidak penting seperti itu." Ucap Xiao Zhan yang masih saja merasa kesal dengan sifat Wang Yibo yang terkesan sangat boros menurutnya.

"Itu penting untukku." Wang Yibo tak mau kalah untuk membela diri.

"Apanya yang penting dari beberapa helai baju?" Tanya Xiao Zhan tak habis pikir.

"Tentu saja sangat penting, karena aku membelikannya untuk calon istriku." Jawab Wang Yibo yang membuat rasa panas mulai menjalari wajah Xiao Zhan.

Blush

Dan tak membutuhkan waktu lama, wajah pria manis itu sudah merona mendengar jawaban Wang Yibo, dan itu tak luput dari pandangan pria tampan itu.

Wang Yibo tersenyum tipis melihatnya, "kenapa wajahmu memerah seperti itu? Apa kau sakit?" Tanyanya berniat menggoda.

Wang Yibo mengulurkan tangannya, menyentuh dahi Xiao Zhan, "tidak panas." Ucapnya sambil menahan senyum saat melihat Xiao Zhan yang mulai gugup.

"A-apa sih? Aku tidak apa-apa" Xiao Zhan menepis tangan Wang Yibo, jantungnya berdebar tak karuan setiap kali Wang Yibo menyentuhnya, dan itu benar-benar membuatnya sangat tidak nyaman.

"Apa aku punya penyakit jantung?" Batinnya saat merasakan detak jantungnya yang berdetak tidak normal.

"Benarkah?" Tanya Wang Yibo dengan tatapan menggodanya.

Mobil Wang Yibo sudah terparkir sempurna di halaman mansion Xiao dari beberapa menit yang lalu, dan Xiao Zhan tidak menyadarinya. Pria manis itu masih sibuk dengan pikirannya sendiri, memikirkan bagaimana bisa jantungnya berdebar tak karuan setiap kali Wang Yibo menyentuhnya.

"Zhan," panggil Wang Yibo karena Xiao Zhan tak menjawabnya. Tanpa disadari tangannya terulur, mengusap lembut pipi Xiao Zhan yang membuat pria manis itu tersentak dan tersadar dari lamunannya.

Xiao Zhan melotot saat menyadari betapa dekatnya wajah mereka, di tambah dengan tangan Wang Yibo yang masih betah mengelus pipinya.

"A-apa yang gege lakukan?" Tanya Xiao Zhan gugup sambil menjauhkan tangan Wang Yibo.

Wang Yibo yang juga tidak menyadari perbuatannya langsung menarik tangannya cepat, mengumpat dalam hati karena tangannya yang bergerak sendiri tanpa ia sadari.

"Maaf," ucap Wang Yibo.

Xiao Zhan mengangguk kaku, "t-tidak apa-apa, ge." Jawabnya.

"Kita sudah sampai." Ucap Wang Yibo.

"Huh?" Xiao Zhan tidak mengerti, ia melihat sekelilingnya dan benar, mereka sudah sampai di kediamannya.

"Astaga, aku tidak menyadarinya." Ucap Xiao Zhan merutuki kebodohannya yang tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai sedari tadi.

Wang Yibo tersenyum tipis, ia keluar lebih dulu untuk membukakan pintu untuk Xiao Zhan.

"Terimakasih, ge." Ucap Xiao Zhan.

Wang Yibo mengangguk, "mn." Gumamnya.

"Gege hati-hati di ja-..."

"Aku akan mengantarmu masuk." Wang Yibo memotong ucapan Xiao Zhan. "Aku tidak ingin kau di interogasi oleh paman dan bibimu." Lanjutnya lagi sambil mengangkat beberapa paper bag di tangannya.

Xiao Zhan mengangguk mengerti. Benar, paman dan bibinya pasti akan menginterogasinya jika ia masuk dengan menenteng belanjaan mahal tersebut, dan bisa saja ia dituduh matre oleh bibi dan sepupunya karena mengira ia yang meminta Wang Yibo membelikan itu semua untuknya.

"Baiklah." Ucap Xiao Zhan.

Wang Yibo langsung menggenggam tangan Xiao Zhan, membawa pemuda manis itu masuk ke dalam mansion yang lumayan besar itu.

Wang Yibo yang sedikit banyaknya telah mengetahui sifat buruk Xiao Fengmian dan Xiao Ziyuan tentu saja tidak akan membiarkan Xiao Zhan masuk sendirian ke dalam rumah yang tak ubahnya seperti neraka bagi pemuda manis itu.

Apalagi dengan membawa beberapa paper bag berisi baju-baju branded yang tadi ia belikan untuk Xiao Zhan, bisa dipastikan Xiao Zhan akan mendapatkan bully dari Xiao Ziyuan dan putrinya yang tamak itu.

"Ah, kalian sudah pulang?" Itu Xiao Ziyuan yang berbicara saat melihat Xiao Zhan dan Wang Yibo.

Langkah mereka otomatis terhenti, melihat ke arah sumber suara yang berasal dari ruang keluarga.

Wang Yibo memutar matanya malas saat melihat Xiao Fengmian dan Xiao Ziyuan beserta Cheng Xiao tengah duduk bersantai di sofa sambil menonton tv.

"Paman, bibi." Xiao Zhan menyapa dengan sopan.

Xiao Ziyuan menatap Xiao Zhan sinis, lalu beralih menatap paper bag yang ada di tangan Wang Yibo.

Wanita paruh baya itu berdiri dan bertepuk tangan, "wah, wah.. Xiao Zhan. Kau benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa kau meminta nak Yibo membelikanmu banyak belanjaan seperti itu di pertemuan pertama kalian? Ckck! Benar-benar tidak tau malu."

"Nak Yibo, tolong maafkan kelakuan keponakanku, aku akan mendidiknya lebih baik lagi setelah ini." Xiao Fengmian menimpali ucapan istrinya.

Wang Yibo menatap tajam pasangan suami istri itu, tak habis pikir dengan mereka yang seenaknya saja melayangkan tuduhan seperti itu.

"Apa kalian selalu seperti ini?" Tanyanya dingin.

"Huh?" Xiao Ziyuan tidak mengerti.

"Menuduh orang sembarangan tanpa perlu mencari tau kebenarannya." Jawab Wang Yibo.

"Nak Yibo, tolong jangan menutupi kesalahannya. Xiao Zhan memang selalu seperti itu, tidak tau malu dan tidak tau di-..."

"Tutup mulutmu sebelum aku merobeknya!" Wang Yibo memotong ucapan Xiao Ziyuan, rahangnya mengeras saat mendengar ucapan wanita itu.

"Xiao Zhan tidak meminta apapun padaku, aku yang membelikan semua ini untuknya." Ucap Wang Yibo lagi.

"Ge," Xiao Zhan memberanikan diri untuk mengusap lengan Wang Yibo, ia tau Wang Yibo sedang menahan emosi saat ini.

Wang Yibo berusaha mengontrol emosinya. Ia menunduk, menatap Xiao Zhan yang kini juga tengah menatapnya.

Wang Yibo mengelus rambut Xiao Zhan, tersenyum tipis pada pria manis itu, "masuklah ke kamarmu." Ucapnya.

"Tapi-..."

"Aku tidak suka dibantah. Menurutlah, dan pergi ke kamarmu. Aku yang akan menyelesaikan ini." Ucap Wang Yibo tegas.

Melihat Wang Yibo yang saat ini sepertinya memang benar-benar tidak ingin dibantah, Xiao Zhan langsung mengangguk cepat dan pergi ke kamarnya setelah Wang Yibo menyerahkan paper bag yang sedari tadi dipegangnya.

Saat Xiao Zhan yang menuju lantai dua sudah tidak terlihat lagi, barulah Wang Yibo fokus pada keluarga yang tamaknya bukan main.

Tatapan mata Wang Yibo sangat tajam, auranya juga begitu mengintimidasi membuat ke tiga orang itu sedikit merinding.

Xiao Fengmian tampak gelisah dalam duduknya. Sial! Pikirnya, bagaimana bisa ia terintimidasi oleh anak muda seperti Wang Yibo?

Xiao Fengmian berdehem menutupi kegelisahannya, "nak Yibo, silahkan duduk dulu." Ucapnya yang diangguki cepat oleh istrinya.

"Tidak perlu, aku hanya ingin memberi peringatan pada kalian. Bersikap baiklah pada Xiao Zhan jika tidak ingin aku menghancurkan perusahaan kalian-..."

"Kau tidak akan bisa melakukannya." Xiao Ziyuan meremehkan Wang Yibo.

"Kau meremehkan ku, nyonya?" Tanya Wang Yibo tenang, tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya, dan itu benar-benar membuatnya terlihat sangat tampan dan juga keren di mata seseorang yang sedari tadi hanya diam saja.

"Lakukanlah jika kau ingin perjodohanmu dengan Xiao Zhan dibatalkan." Xiao Ziyuan menantang Wang Yibo sambil mengangkat dagunya angkuh.

"Ah, kau memakai Xiao Zhan lagi sebagai alat." Ucap Wang Yibo.

Xiao Ziyuan tersenyum mengejek, "kenapa tuan muda Wang? Kau takut? Ah, keponakanku yang tidak berguna itu sepertinya sudah berhasil menarik perhatianmu, bukan?"

Wang Yibo menunduk, "bukan hanya berhasil menarik perhatianku, tapi dia juga sudah berhasil mencuri hatiku." Ia tersenyum di akhir kalimatnya saat wajah Xiao Zhan yang tersenyum manis melintas begitu saja di benaknya.

Wang Yibo tidak menyadari bahwa ucapannya barusan membuat wajah seseorang berubah menjadi kesal dan penuh dendam.

"Tapi nyonya Xiao," Wang Yibo mengangkat wajahnya menatap Xiao Ziyuan, "aku sama sekali tidak takut seperti yang kau pikirkan. Kalian berpikir aku takut perjodohan itu akan dibatalkan jika menghancurkan perusahaan kalian, bukan? Kalian salah besar, aku bisa mendapatkan Xiao Zhan dengan ada atau tanpa adanya perjodohan itu. Jadi bersiaplah untuk kehancuran perusahaan kalian jika kalian masih tidak bisa bersikap baik kepada Xiao Zhan."

Wang Yibo menyeringai saat melihat senyum Xiao Ziyuan hilang begitu saja setelah mendengar ucapannya barusan.

Wang Yibo beralih menatap Cheng Xiao yang sedari tadi hanya diam saja, wajah wanita itu terlihat sangat kesal.

"Dan kau, nona." Ucap Wang Yibo yang membuat Cheng Xiao menatapnya, wajah yang tadinya kesal kini berubah menjadi ceria dengan mata yang berbinar.

Cheng Xiao tersenyum manis, membusungkan dadanya berharap dapat menarik perhatian pria yang menurutnya sangat tampan itu.

"Tidak perlu bertingkah seperti itu, aku tidak akan pernah tertarik padamu. Aku hanya ingin memperingatimu juga, bersikap baiklah pada Xiao Zhan jika tidak ingin fotomu yang sedang melayani pria hidung belang tersebar luas di media sosial dan juga kampusmu." Ucap Wang Yibo yang membuat wajah wanita itu menjadi pucat pasi.

Setelahnya Wang Yibo segera pergi keluar dari mansion Xiao, tidak ingin matanya menjadi iritasi akibat melihat tingkah sepupu dari calon istrinya.














Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

Continue Reading

You'll Also Like

51.2K 453 5
well, y'know? gue fetish sama pipis dan gue lesbian, eh gue sekarang sepertinya bi, kontol dan memek ternyata NYUMS NYUMS Apa ya rasanya Mommy? juju...
71.7K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
98.3K 9.6K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
293K 30.1K 33
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...