ALESSANDRO||END||

By Afidaizmi

437K 26.7K 662

Kehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! B... More

prolog
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
EXTRA CHAPTER I

PART 22

9.5K 662 20
By Afidaizmi


Byurr

Begitu air dingin membasahi tubuhnya, Kenniro pun terbangun. Mendapati ia yang ada di tempat yang kotor dan kumuh dengan keadaan tangan yang diikat ke belakang.

Telunjuk seseorang menggapai dagunya. Melengoskan nya ke kanan dan kiri. Mengamati setiap inci dari wajahnya

"Tidak buruk" ujar orang itu

Iya, Kenniro tau. Ia tampan dan rupawan. Itu kan maksudnya?

Orang itu menghela nafas sebentar lalu berdiri sambil menatap Kenniro dengan tajam. Detik selanjutnya, orang itu mencengkram kedua pipi Kenniro menggunakan satu tangannya, refleks mata Kenniro terpejam.

"Ternyata cukup mudah membuatmu ketakutan, lemah!"

Dugh!

Apalagi yang dilakukan anak taekwondo sepertinya? Tentu saja menendang privasi pria itu. Kenniro tak suka dibilang lemah, dia itu pernah menjuarai taekwondo tingkat nasional.

"Lo yang lemah!! Asal Lo tau ya, Lo itu orang terlemah yang pernah gue temuin! Bukan cuma lemah, tapi juga cupu!! Beraninya sama anak kecil, nggak mampu Lo lawan bokap gue!!" Teriaknya dengan sangat kencang membuat amarah pria itu meledak-ledak

"Dasar bocah ingusan!!"

'pyarr'

Rasa pening langsung menjalar ke kepalanya saat sebuah botol kaca mengenai kepalanya. Darah kental mengalir dari pelipisnya, menetes di permukaan lantai yang kotor.

'pyarr'

Lagi, entah dari mana pria itu mendapatkan botol kaca hingga menggunakannya untuk melukai kepalanya

'pyarr'

'pyarr'

Sekarang bukan hanya pelipisnya saja berdarah, tapi seluruh wajahnya juga terkena cairan merah itu. Telinganya berdengung, matanya sudah tak bisa melihat dengan jelas objek didepannya. Terakhir, ia hanya bisa mendengar suara tawa pria itu dengan samar, setelah itu gelap.

"Habisi anak itu" titah Darwin pada anak buahnya. Tak peduli dengan wajah Kenniro yang berlumuran darah, tak peduli dengan Kenniro yang tak sadarkan diri

Sedangkan Darwin kembali duduk dengan tenang dengan bersindekap dada menatap puas pemandangan didepannya

Tangannya mengambil botol yang sangat kecil di sakunya. Memandangnya sebentar lalu beralih ke arah Kenniro dengan seringai yang tercetak jelas di wajahnya

"Tuan, apa anda yakin akan memberikan racun itu ke anak ini?" Tanya salah satu bawahannya dengan ragu

"Kau pikir?" Alisnya ia angkat sebelah sambil menatap lawan bicaranya

"Tidak tuan, hanya saja—"

"Aku bukan orang yang berbelas kasih. Demario harus menderita, dan itu lewat anak ini" ujarnya sambil terkekeh menyeramkan

"Stop!" Lalu para bawahannya pun berhenti memukuli Kenniro. Dan setelah itu mengkode untuk kembali menyiram tubuh Kenniro dengan air seperti sebelumnya

'byurr'

"Shh.."

Dugh!

Brak!

Belum kesadarannya kembali penuh. Kursi yang didudukinya ditendang oleh Darwin membuat Kenniro tersungkur dengan keadaan masih terikat di kursi itu. Punggungnya terasa nyeri akibat hantaman antara kulit dan lantai. Belum lagi luka di kepalanya sebelumnya darah sudah berhenti mengalir sekarang kembali keluar lagi karena terbentur tiang didekatnya

"Arkhh!!"

"Pergi!" Darwin meminta para bawahannya pergi dari ruangan kumuh itu

Darwin mencengkeram pipi Kenniro, memaksa mulut putra Demario agar terbuka

"Hmmttt!! Hmmttt!!"

Sedangkan Kenniro berusaha mati-matian agar mulutnya tak terbuka. Entah apa yang akan dimasukkan pria di depannya ini nantinya, pasti sesuatu hal yang buruk.

"Buka mulutmu bocah!!" Marah Darwin hingga kuku panjangnya melukai pipi Kenniro

Dugh!

Kenniro berhasil menendang Darwin, tangannya yang sedari tadi berusaha melepaskan ikatan tali pun terlepas. Berdiri dengan tertatih-tatih berusaha meraih pintu yang sedikit jauh darinya

Tapi Darwin tak akan kalah begitu saja. Tangannya meraih kaki Kenniro yang akan melangkah pergi yang membuatnya tersungkur

"Hahahaha!!" Darwin tak segera melepas genggamannya pada kaki Kenniro. Ia malah menyeret Kenniro menuju penyangga kayu bangunan itu lalu kembali mengikatnya dengan posisi duduk

"Lepas" Kenniro sudah tak memiliki tenaga lagi. Darah disekitar wajahnya bahkan sudah mengering, tubuh dan bajunya penuh debu karena berkali-kali terjatuh di lantai yang kotor

"Kau hanya perlu menurut, dan minum ini!" Desis Darwin sambil menunjukkan botol kecil ditangannya

Kenniro menggeleng lemah dengan nafas yang tersengal-sengal. Ia kembali meringis saat mulutnya dipaksa untuk terbuka

Tak ingin kehilangan kesempatan, Darwin langsung menjejalkan cairan berwarna hitam pekat itu ke mulut Kenniro dengan paksa dan setelahnya tersenyum miring

Ukhuk!

Ukhuk!

.

.

.

"APA KAU TIDAK BISA CEPAT!!" Teriak Demario dengan keras

Setelahnya, bunyi tangan yang menari di atas keyboard kembali terdengar. Sang pelaku lebih memfokuskan perhatiannya pada layar dihadapannya saat ini

Kemudian hening, apalagi dengan aura Demario yang membuat ruangan luas ini seketika menjadi sesak padahal hanya dihuni beberapa orang saja

Suara ketikan pada keyboard terus-menerus terdengar mengisi hening yang melanda dan semakin menciptakan ketegangan di antara mereka

Srettt

Bugh!

"Enyah kau dari sini!! Dasar tidak berguna!!"

Orang itu pun langsung pergi dari sana setelah diusir paksa oleh Demario

Carlos yang ada disana menggantikan orang tadi. Duduk di sebuah kursi dengan komputer di hadapannya untuk melacak keberadaan Kenniro

.

.

.

Kenniro memegang lehernya, rasa panas dan sakit yang terasa membuatnya tersiksa. Berkali-kali terbatuk-batuk dengan dada yang kian sesak

Darwin tertawa, membalikkan tubuh Kenniro yang semula telungkup menjadi terlentang menggunakan kakinya

"Sakit" lirih Kenniro. Karena tenggorokan nya sakit, suaranya hampir tak terdengar

Kenniro menangis sejadi-jadinya, melampiaskan sakit yang dirasakan tubuhnya. Entah bagaimana ia mendeskripsikan rasa sakitnya saat ini, semuanya benar-benar sakit dari kepala sampai ke kakinya

Dugh!

"ARKHH!!"

Kenniro berteriak, kala dadanya diinjak oleh Darwin. Orang itu semakin menekan, menghentakkan beberapa kali membuat Kenniro meringkuk merasakan sakit

"Tuan"

Seseorang masuk dengan tergesa-gesa, membuat Darwin menghentikan aksinya sebelum berbalik melihat orang yang mengganggu aktivitas nya

Orang itu sempat bergetar ketakutan saat Darwin menatap tajam kearahnya

"Daimon menuju kesini, tuan"

Bukannya marah karena tempat persembunyian nya ketahuan, Darwin malah tersenyum mengerikan sambil menatap Kenniro yang masih menangis

"Lalu tunggu apa lagi? Sambut tamu kita" ujarnya dengan seringai yang tercetak jelas di wajahnya

"Baik, tuan"

Demario lalu beralih ke Kenniro mengangkat tubuh anak itu dan mengikatnya kembali di kursi

"Tidak seru, Ayah mu terlalu cepat menemukanmu. Tapi tak apa, aku ingin segera melihat bagaimana reaksi Demario saat melihat keadaan mu"

"Menyedihkan" lanjutnya dan pergi dari sana

"Pa-pa"

"Pa-pa to-long"

Ukhuk!

Ukhuk!

Ukhuk!

Entah apa yang di masukkan Darwin pada tubuhnya. Yang jelas, sekarang tubuhnya terasa mati rasa. Sakit yang dirasakannya terus menghujami nya seolah-olah tak mau pergi

Tak lama, terdengar suara ribut dari luar. Suara pelatuk yang di tembakan disusul teriakan kesakitan. Kenniro hanya bisa diam mendengarkan, sambil terisak dan memanggil nama Demario berulang-ulang.

Brak!

"HUAAAAA.... Papa!!" Tangisnya begitu kencang saat yang membuka pintu itu adalah Demario, Papanya.










See you next time
🍄🍄🍄

Continue Reading

You'll Also Like

3.2K 335 25
"woii turun ga lu, gw lempar pake kecoa mampus lu" - kim yerim "lempar aja, yang ada ntuh kecoa lari liat ketampanan gw" - jeon jungkook ••••• "Yeri...
187K 14.7K 30
~Jeftha dengan segala hal manis dan pahit hidupnya~ Awal: 26 Mei 2023 Akhir: 4 Agustus 2023 ⚠️ENDING ADA DI KARYAKARSA⚠️ No.1 #Jaehyun - 2 September...
516K 35.4K 38
Biansyah Leonard pemuda tampan dan imut sekaligus, yang terpisah dengan keluarganya selama 14 tahun lamanya. Setelah dia kembali ke keluarganya hidu...
141K 9.5K 14
Jiro Magani, si anak paling beruntung yang tiba-tiba di angkat menjadi bagian dari keluarga Arsenio. Mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan atas semua...