Euphoria-end- (Fanfic BTS Ed...

By HiraVaella

753 483 100

(BIASAKAN FOLLOW SEBELUM BACA) Aku menatap punggungnya dengan senyum yang terus terukir di bibirku. Hingga s... More

1. Hannam the Hills-Home sweet Home (+trailer)
2. New Day-Bad Day-D Day
3. First Sight
4. That boy, again
6. Pastlives
7. Mikrokosmos
8. Tired
9. answer: Love yourself
10. Yourself need you too
11. Secret of My Feel
12. Heart's Scream
13. Sunday Morning 1
14. Sunday Morning 2
15. Behind the Name
16. Heal = His Vioce
17. Secret Planning
18. Run with me?
19. Taehyung and his dumb plan
20. Night Sky
21. Fail
22. One Perfect Night
23. Extra-ordinary Confession
24. New Rules
25. Just one Night
26. Don't need to worry
27. Long Distance Relationshit
28. Champagne Convetti 🕊️
29. Great Golden Maknae!
30. Scandal
31. Scandal (2)
32. Twilight Purple
33. The Truth Unltold
34. Dark Grey
35. Right Wrong
36. Last Words
37. Gone
38. Shot glass of Tears
39. Miss Kala
40. Still with my Feels
41. Memories
42. Little Secret
43. Her
44. Part of the Party
45. Back like never gone
46. Scandal (3)
47. Arrival
48. Daydream

5. The Other Side

30 24 2
By HiraVaella

(Au pov)

" Bagaimana bisa untuk kedua kalinya kau gagal, Senja?! Kamu mau malu maluin mama? Ya ampun, kak, mama nggak minta apa apa dari kamu selain itu, apa yag selama ini mama kasih ke kamu kurang? How could you failed?"

" Mama sudah bekerja keras mendapatkan uang agar kau tidak kesulitan dalam akademikmu, lalu apa ini?! Bagaimana bisa kau jadi penerusku jika nilai mu hanya rata rata? Aku ingin kau dapat lebih dari siswa yang lain agar masa depanmu cerah!"

Senja menarik nafasnya, mencoba untuk menetralkan emosinya yang hendak meledak.

" Sekarang kau mau apa? Akan ku berikan apapun, hanya turuti satu permintaan mama kenapa kau sulit sekali? Apa mentor mu yang tidak becus mengajarmu? Hah? Katakan, tell me, Park Seon Ja!"

Sudah, cukup.

"geumanhae, eomma!"

Senja tersentak, sepertinya dia sudah kelewatan , baru saja dia berseru keras sekali membentak mamanya.

Tapi, apa dia akan terus menerus selamanya? Dia juga punya mimpi, dia juga punya tujuan, cita cita, dan passion sendiri, dia bukan boneka Joon Young.

Dan yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah melawan.

Senja lelah bertahun tahun hidup di bawah kekangan mamanya, dia sudah tidak tahan, sebentar lagi dia akan lulus, mungkin sudah terlambat untuk membalik keadaan, tapi setidaknya dia juga ber hak memperdengarkan isi hatinya pada ibunya sendiri..

" Berani kamu bentak mama?"

Suara di seberang naik beberapa oktaf, tapi Senja tidak gentar, bagaimanapun juga sifat keras kepala milik Joon Young secara tidak sadar menurun padanya.

" Senja nggak bermaksud membentak mama, tapi Senja udah capek ma, capek pura pura bahagia selama ini, capek pura pura selalu setuju sama semua permintaan mama."

Degh,

di seberang, Joon Young tersentak, apa maksudnya?

" Senja lelah, ma. Senja nggak bisa terus-terusan ngelakuin semua perintah mama dengan perfect. "

"Selama ini Senja udah berjuang keras melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan bidang Senja hanya untuk bikin mama nggak kecewa. Tapi kayaknya Senja gagal, dan di sini Senja Cuma pengen kasih tahu mama kalau Senja nggak mampu, Senja nggak bisa ma. "

"Senja bukan mama yang bisa lulus kuliah tanpa cacat, Senja punya kekurangan dan kelebihan sendiri."

" Kamu kenapa sih kak? Maksud tiba tiba kamu ngomong gitu apa?!"

Senja membuang nafas kasar, ia sudah tidak dapat mengontrol emosi lagi yang tiba tiba saja hinggap pada dirinya.

Dalam lubuk hati terdalam ia masih ingin di sayangi tanpa harus melihat hasil ujiannya, apakah sulit sekali bagi ibunya untuk mewujudkan hal kecil itu?

" Nggak ma, nggak ada, berapa kali pun Senja ngomong mama nggak akan ngerti."

Tuutt.. senja memutus sambungan telepon lantas membanting benda tersebut ke lantai marmer yang untung saja di lapisi oleh karpet empuk.

Ingin sekali dia berteriak sekencangnya sekarang, tapi dia tidak mau memancing keributan dari tetangga.

Dan yang bisa dia lakukan hanyalah meluapkan emosinya dengan menangis di atas bantal. Ia membekap wajahnya serapat mungkin dengan agar suaranya tidak terdengar.

Kenapa semua ini harus terjadi padanya? Tidak cukupkah penderitaan di masa lalu menghancurkannya? Yang dia butuhkan adalah penyemangat, tapi ibunya selalu memberikan permintaan yang menguras otaknya.

Senja ingin menjadi diri sendiri, dia tidak ingin melanjutkan ibunya yang membawahi puluhan perusahaan besar dunia, tidak peduli sebesar apapun itu sekarang.

Ini bukan impian Senja. Ini bukan diri Senja. Gadis itu berdiri jauh dari semua itu, ia ada untuk sesuatu yang lain dan dia sadar akan hal tersebut.

Namun, satu satunya mimpi yang ia miliki secara tidak sadar di pendam sendiri oleh ibunya.

Senja ingin menjadi musisi seperti ayahnya, tapi semua orang tahu betul jika Joon Young dan suaminya berpisah karena masalah itu.

Joon Young menginginkan suaminya bekerja bersamanya mengurus perusahaan, sedangkan pria itu adalah seorang penyanyi.

Dari perbedaan pemikiran itulah akhirnya mereka berpisah. Orang tua Senja memiliki dunia yang jelas berbeda.

Ayahnya kalah dengan ambisi ibunya yang begitu besar.

Namun Senja ingin menjadi seperti ayahnya, tapi Joon Young melarang keras Senja bermain musik apalagi bernyanyi.

Lantas, apa yang dapat dia lakukan? Di satu sisi ia tidak mau membuat ibunya bersedih, tapi tindakan itu secara tak langsung menghancurkan dirinya sendiri.

Senja tidak pernah mengharapkan semua ini, semua yang di miliki, yang di berikan Joon Young padanya membuat dia semakin sulit untuk melawan keinginan ibunya.

Apakah pantas jika dia menolak permintaan seseorang yang telah memberikan segala sesuatu padanya?

Tapi sekali lagi, Senja tidak pernah mengharapkannya.

Jika boleh memilih, dia dengan senang hati hidup sebagai gadis biasa tanpa di kelilingi harta asalkan dapat melakukan apapun yang dia mau tanpa harus menuruti permintaan dan kekangan seseorang.

Gadis bersurai coklat itu melenguh pelan,

" Huft, kacau sekali.." Lirihnya pada diri sendiri.

Handphone hitam yang tergeletak di atas karpet tiba tiba bergetar, mau tak mau Senja beringsut mengambil benda tersebut.

Siapa tahu penting.

Ia mendesah setelah mengetahui bahwa Hyun He Ra lah yang menelfonnya. Ia teringat jika hari ini lah puncak festival di sungai Han berlangsung, dan karena kejadian tadi Senja benar benar dalam keadaan malas.

" Yeoboseyo, He Ra yaa.." Gumam senja, nyaris tak terdengar,

" Oe, yeoboseyo, seon Ja ya.. neo gwenchana?" Senja dapat menangkap nada khawatir dari suara lembut He Ra.

" Ehm, He Ra ya, maafkan aku sebelumnya, tapi sepertinya aku tidak bisa menemanimu ikut festival.."

" Hah, wae? Apa terjadi sesuatu?"

Seulas senyum tipis terbit di bibir Senja,

setidaknya dia masih memiliki seseorang yang tulus memerhatikannya.

Ia menghela nafas pelan.

" Aniyo, hanya saja aku merasa tidak enak badan. Bagaimana? Tapi jika kau tidak ada teman untuk kesana aku akan berangkat sekarang.."

He Ra buru buru menyambar,

" Ah, Andwaeyo kalau begitu. Kau harus beristirahat, neo arraseo? Besok pagi aku akan mendatangimu.. jadi tetap di rumah, nee?"

(🐰: andwaeyo: tidak boleh)

" Hmm, lalu bagaimana dengan festival itu?"

Senja menjadi agak tidak enak merepotkan sahabatnya.

" Tenang saja, Hong Yu Cha akan menemaniku, kebetulan dia penggemar salah satu band yang akan hadir di sana. Kau jaga diri saja, jangan kebanyakan pikiran, oke?"

" Nee, arraseo, gamsahamnida.. maaf tidak bisa menemanimu.."

" Aish, kau ini. Ya sudah, aku istirahat dulu saja. Cepat sembuh, darling.."

Begitu telepon terputus, Senja menjatuhkan diri ke atas kasur.

Matanya nanar menatap langin langit kamar. Pikirannya terpecah.

Apa yang dia lakukan selama ini?

Membuang waktu dan tenaga untuk sesuatu yang tidak pernah dia inginkan?

Menguras otaknya untuk mencapai sebuah cita cita yang belum pernah ia harapkan?

Apakah hidupnya akan terus begini? Senja tidak ingin berakhir menyedihkan, ia ingin berdiri sendiri tanpa harus memikirkan permintaan seseorang.

Senja ingin mengepakkan sayapnya ke angkasa luar seperti orang orang tanpa harus takut kakinya terjerat rantai kekangan.

Senja ingin bebas.

Dirinya termenung, lalu bagaimana caranya? Apakah dengan memutuskan semua hubungan dengan ibunya?

Ah, dia tidak ingin jadi anak yang durhaka, karena bagaimana pun Joon Young adalah wanita yang melahirkannya ke dunia ini.

Lantas apa yang harus di lakukan? Berteriak teriak di hadapan ibunya seperti yang baru saja dia lakukan di telepon? Sepertinya itu tidak mempan.

Lalu apa lagi?

" Argh.."Senja memekik tertahan, kedua tangannya mengacak acak rambut panjangnya frustrasi. Serumit itukah hidup?

Dan, jika memang dia sudah terlepas dari itu semua, siapa yang menjamin hidupnya akan jadi lebih baik?

Tapi, masa bodoh, yang terpenting sekarang adalah diriya bisa bernafas lega dengan caranya sendiri.

Dia tidak sudi kehidupannya harus di dikte oleh seseorang.

Kini saat dia mulai menyadari betapa lemahnya dia selama ini, hanya penyesalan yang tertinggal.

Jika saja sejak awal dia menentang keinginan ibunya dan membuatnya mengerti, mungkin tidak akan serumit ini.

Tapi, dia juga tidak tahu akhirnya seperti yang dia rasakan sekarang.

Ah, sekarang semua baginya terasa salah. Senja tidak tahu harus apa lagi.

Ibunya yang keras kepala tidak akan mengerti penderitaannya sama sekali, dia memang wanita yang egois dan penuntut, serta tidak pernah mau mendengar perkataan orang. Persis seperti Senja.

Gadis itu lelah, ia menghela nafas beberapa kali untuk menenangkan diri.

Sebenarnya ia ingin bercerita pada He Ra, tapi ia takut mengganggu gadis itu, saat ini dia pasti sedang bersenang senang.

Apalagi Hyun He Ra merupakan orang yang overthinking dan mudah khawatir, ada sedikit saja sesuatu yang tidak beres di diri Senja, He Ra langsung panik.

Maka dari itu Senja memilih untuk diam dan hanya bilang bahwa dia sedang tidak enak badan.

Coba saja tadi Senja berkata sejujurnya tentang mama nya pasti he Ra sekarang sudah duduk tepat di hadapannya dan berkata panjang lebar tentang kalimat yang mungkin dapat menenangkannya.

Perlahan kedua mata Senja terpejam. Gadis itu pun akhirnya terlelap, namun sialnya kejadian di masa lalunya berhasil merangsek ke dalam mimpinya.

🐰🐰🐰

Hai my Puppley💜
Gimana sampe sini?

Vonment di tunggu yak, lup u all <3

Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 224 17
"Kata nenek arti dari nama Heeyoung itu 'gadis yang membawa kebahagiaan dan kesejahteraan ke mana pun ia pergi' tapi... Kenapa malah sebaliknya? Heey...
175 85 6
"Meski kau pergi, kau tetap di sini dalam hatiku, dalam jiwaku cinta kita takkan pernah mati sampai akhir, sampai akhir" -Wonyoung
10.3K 7.1K 15
Rasanya seperti mimpi, di umurnya yang masih sangat muda harus menjalin kehidupan baru bersama pasangan yang tidak dicintai oleh nya, apakah ia akan...
2.5K 364 13
[Complete] Short story Disaat banyak orang yang mengatakan mermaid itu makhluk mitos, tapi tidak dengan Lee Soora. Gadis berusia 24 tahun itu percaya...