🧡Happy Reading🧡
~Markas Q.Z the secret
Saat ini azeyla, dea, ve dan diva berada diruang rapat bersama para pasukan utama lainnya kecuali alzey yang saat ini sedang menjalani hukumannya.
"Hanna beneran pergi?" tanya zayyan.
Dea, diva, denies dan farrel menatap tajam ke arahnya.
Zayyan menatap keempatnya seakan bertanya 'kenapa'.
"Jangan di bahas goblok!" bisik farrel.
BRAK
"Mulai sekarang jangan ada yang bahas tentang itu di depan gue, paham?" jelas azeyla.
"Paham!" jawab para pasukan utama.
Azeyla berdiri dan meninggalkan ruangan.
Semua mata menatap azeyla dengan bingung hingga azeyla menghilang di balik pintu.
"Gue salah ya?" tanya zayyan.
Plak
"Nanya lagi lo!" kesal gheno seraya memukul tengkuk zayyan.
"Oh iya, pelantikan diva sebagai pemimpin pasukan 8 akan di laksanakan 3 hari lagi" ujar dea.
"Udah di tes? Kita gak boleh adain sistem pilih kasih di sini" ujar denies.
"Belum, katanya nanti pimpinan militer dunia yang akan langsung kasih ujiannya" ujar ve.
"Serius?" tanya farrel.
Dea, ve dan diva mengangguk mengiyakan.
.
.
.
~Keesokan harinya
Azeyla tiba di sekolah pagi-pagi sekali dan langsung masuk ke ruang achernar.
Setelah masuk ke ruang achernar, azeyla pun langsung membuka tasnya dan mengeluarkan 4 senjata serta 2 belatih kemudian menyembunyikannya di laci dalam lemari.
Azeyla pun duduk berhadapan dengan laptopnya kemudian menelpon seseorang di ponselnya.
"Halo" suara seorang pemuda terdengar.
"Hmm, gimana?"
"Aman"
"Jangan di bunuh!"
"Iya"
Tutt
Azeyla menatap layar laptopnya dengan tatapan serius.
"Pita ravina anjasmara"
Azeyla terkekeh.
"Nama yang bagus"
Sedetik kemudian wajahnya kembali datar.
"Tapi akan lebih bagus jika tidak hidup" lanjutnya.
~30mnt kemudian
Achernar berkumpul di ruangan mereka dengan formasi 7 orang.
"Diva mana?" tanya diyah.
"Hari ini diva ujian masuk militer" jawab ve.
Diyah mengangguk paham.
"Alma!" panggil lea.
Alma menoleh ke arah lea.
"Ada info apa hari ini? Ada yang seru gak?"
Alma tampak berpikir sejenak.
"Ntar malam ada balapan"
"Dimana?" tanya alin sedikit tertarik.
"Sirkuit mxv" jawab alma.
"Nonton yuk! Gabut deh gue" ajak lea.
"Gue sih ayok aja" ujar dea.
Mereka semua menatap azeyla meminta pendapatnya.
"Terserah"
Fiks! Artinya iya.
.
.
.
~Skip istirahat
Azeyla dan sagara tengah makan siang bersama seraya menonton pertengkaran di hadapan mereka dengan tatapan datar.
"Bisa minggir gak sih!?" kesal lea.
"Gak bisa" jawab daffa.
Tiba-tiba brayen duduk di antara keduanya.
"Makan!" titah brayen.
Lea mengangguk dan melanjutkan makannya sedangkan daffa menatap tak suka ke arah keduanya.
"Lo berdua bisa gak sih, gak usah mesra mesraan di depan gue?!" kesal dea menatap ve dan valen yang saling suap suapan.
"Dea iri aja, gak punya pacar ya?" ejek valen.
"Wah sialan juga nih bocah" gumam dea.
"Gitu gitu juga kakak sepupu lo tuh" ujar diyah.
"Eh itu makanan gue!" pekik alma.
"Caelahhh minta dikit doang" ujar farrel.
"Gak boleh!" kesal alma.
"Gue minta boleh gak?" tanya gilang.
"Kagak!" jawab alma ngegas.
"Gue cantik, gue waras, gue diem" gumam alin.
Ya! Saat ini achernar(-diva dan hanna), sagara dkk beserta zevan dkk (-zevan) tengah sarapan bersama di rooftop.
Zevan memang tidak hadir saat ini karena mendapat misi khusus.
"Ziyah, mau gak?" sagara mengangkat wortel dari piringnya menggunakan sendok dan menawarkannya pada azeyla.
Azeyla membuka mulutnya menyambut suapan dari sagara.
"Enak" ucap azeyla.
"Nih, lagi"
Azeyla kembali membuka mulutnya dan menyambut suapan sagara.
"Kamu mau?" azeyla menawarkan telur miliknya.
Sagara mengangguk kemudian membuka mulutnya dan azeyla pun menyuapi sagara.
Keduanya pun makan dengan tenang sebelum.........
Prrraaaaaang
"Yaahhh mubadzir" ujar ve melihat makanan alma yang berserakan di bawah sana.
"FARREL, GILANG! SINI LO BERDUA!" teriak alma serata mengangkat bangku yang di dudukinya tadi dan mulai mengejar farrel dan gilang.
"AMPUN!" teriak farrel dan gilang.
Azeyla dan sagara memutar bola mata malas melihat pertengkaran itu.
.
.
.
~Skip pulang sekolah
Azeyla, dea dan ve tengah berkemas dan bersiap untuk pulang.
Lea, alma, diyah dan alin menunggu mereka di depan kelas.
"Mau langsung pulang atau nongkrong dulu nih?" tanya lea.
"Gue sih terserah" ujar dea.
"Gimana zel?" tanya alin.
"Markas!" jawab azeyla.
Mereka yang paham pun mengangguk sedangkan yang tidak paham hanya mengikuti dari belakang.
.
.
.
~Markas achernar
"Balapan ntar malam jam berapa?" tanya lea.
"Jam 10" jawab dea.
"Oh iya katanya seno ikut balapan ntar malam" ujar alma.
"Lo tau dari mana?" tanya diyah.
"Biasalah gosip sama kakel tadi siang" jawab alma.
"Maniak gosip" celetuk alin.
Alma cengengesan.
"Azel gamau ikut balapan juga?" tanya ve.
"Gak, mls" jawab azeyla.
"Kayaknya gue mau daftar deh" ujar dea.
"Emang lo bisa balapan?" tanya diyah tidak yakin.
"Bisa lah, walaupun gue belum pernah menang dari azel setidaknya gue yakin bisa menang dari si seno itu"
"Lo gak falling in love kan sama seno?" tanya alin.
"Gak lah, hati gue mah gak gampangan"
"Serah lu dah"
Drrrrtttttt
Semua tatapan langsung mengarah pada ponsel yang terdengar notifikasi itu.
"Zel, handphone lo tuh" ujar alin.
Azel berdiri mengambil ponselnya dan melihat isi pesannya.
08**********
Markas BD
Nanti malam
Jam?
12
Oke
Azeyla kembali menyimpan ponselnya di sakunya.
"Siapa zel?" tanya dea dengan nada pelan.
"Bang zev"
Dea mengangguk paham.
"Gimana sama target?
"kalian lagi ngomongin apa sih?" tanya diyah memotong pembicaraan mereka.
"Rahasia negara" jawab dea ngasal.
"Bahas nanti aja" ujar azeyla sebelum berlalu dari sana dan masuk ke kamarnya.
.
.
.
~Malam harinya
22.00
Achernar tiba di sirkuit balap seperti yang direncanakan.
Terlihat disana geng agarlex yang berkumpul di satu tempat. Achernar pun menghampiri mereka, namun sebelum mencapai sagara dkk, seorang perempuan dengan pakaian ketat lebih dulu mendekati sagara.
"Siapa?" tanya azeyla pada alma.
"Namanya reta, gue gak tau itu nama aslinya atau bukan tapi yang pasti dia itu emang ngincar sagara dari lama" jawab alma.
"Gimana zel?" tanya alin.
"Hajar aja kali zel" kompor dea.
Azeyla mendekat ke arah sagara di ikuti achernar dari belakang.
"Ekhem"
Sagara menoleh dan terkejut saat melihat azeyla di hadapannya.
"Sorry ganggu"
Sagara menggeleng ribut kemudian mendorong reta agar menjauh darinya.
"Ihhh sayang kok kamu gitu sih" ujar reta dengan manja.
"Najis" ujar geng agarlex kompak.
Achernar terkekeh. Azeyla mendekat ke arah sagara dan memeluknya.
"Jauh-jauh lo!" usir sagara membuat reta menggeram kesal.
"Gue lebih baik dari cewek jalang itu!" geram reta.
"Lo tuh gak lebih dari seonggok kotoran, sadar diri" ujar dea dengan pedas.
Azeyla berbalik menatap reta.
"Semiskin itu ya? Sampe baju aja kurang bahan kek gitu?"
Reta menggeram.
"Dasar jalang! Lo udah ngerebut sagara dari gue"
Azeyla berpura-pura kaget, kemudian menatap semua anggota agarlex.
"Emang iya?"
Geng agarlex kompak menggeleng.
"Queen agarlex hanya azeyla seorang!"
"Jalang teriak jalang! Emang gak pantas jadi queen agarlex"
"Hajar aja tuh pengganggu!"
"Usir dia dari kampung ini!"
Kalimat terakhir membuat achernar terkejut.
"Gak nyambung anjir"gumam alin.
Bisik-bisik mulai terdengar di sekeliling mereka mulai menggunjing reta.
Reta menunduk malu meski dalam hatinya terus mengumpat azeyla.
"Ada apa nih rame-rame?" suara avan terdengar.
Semua tatapan beralih ke mikhael dkk yang tiba.
"Ada balapan" jawab valen.
"Yaaa bener juga sih" gumam avan.
Alan memutar bola matanya malas.
"Bego!"
Reta yang melihat kedatangan mikhael dkk pun tersenyum miring.
"Bang el! Mereka bully aku kak... Liat! Cewek jalang itu udah ngerebut sagara dari aku" ujar reta dengan manja seraya memeluk lengan mikhael.
"Lo kenal?" tanya alin pada mikhael.
Mikhael memutar bola matanya malas.
"Sepupu"
Alin terkekeh.
"Kakak adik yang akur"
Mikhael menatap alin dengan tajam sebelum menghempaskan tangan reta.
"Najis!"
Azeyla terkekeh.
"Kenapa bang?"
Reta menyerit bingung saat azeyla memanggil mikhael dengan panggilan 'bang'.
Mikhael mendekat ke arah azeyla lalu menarik azeyla dari pelukan sagara dan memeluk azeyla erat.
"Kangen"
Sagara menatap tajam sahabat kurang ajarnya itu dengan tatapan maut seakan berkata 'mati aja lo bangsat'.
Mikhael mengangkat sebelah alisnya menatap sagara.
"Apa?"
Sagara membuang muka menatap ke arah lain.
"Gak"
Mikhael terkekeh.
"Emang ya, gak ada yang lebih bahagia selain ngerjain sahabat sendiri" batin mikhael.
"Bang el! Aku kan adik abang, kok abang malah meluk dia sih" ujar reta tak terima.
"Hah? Emang kita deket?" tanya mikhael.
Hahahahahahaha
Semua orang mulai menertawakan reta di sana.
"Pergi lo! Jangan bikin kesel orang deh" ujar iqbal.
"Lo gak malu? Semua orang liatin lo, bahkan ada yang videoin lo tuh! Mungkin besok lo udah viral di sosmed" ujar tije.
Karena tak tahan, reta pun pergi meninggalkan tempat itu.
"Ngapain di sini?" tanya mikhael pada azeyla.
"Nonton balapan"
"Kok gak bilang-bilang?" tanya sagara.
"Lupa"
Sagara mengusap lembut kepala azeyla.
"Lain kali ngabarin dulu"
Azeyla mengangguk.
"Woy bro! Jadi balapan gak?" tanya ejaz (pemilik sirkuit).
"Emang udah ada penantang?" tanya daffa.
"Udah nih, namanya dea" jawab ejaz.
Mereka semua terkejut menatap dea.
"Apa?" tanya dea sok polos.
"Lo nantangin seno balapan?" tanya avan.
Dea mengangguk.
"Soalnya penantang lain membosankan"
"Berarti gue gak membosankan?" tanya seno penuh harap.
"Gak juga sih, lo sama aja"
Kretek
"Kok kayak ada bunyi patah ya?" gumam sagara.
"Patah apa?" tanya azeyla.
"Patah harapan" ejek sagara.
Seno menatap sagara dengan datar.
"Sialan lo"
"Ayok balapan! Kalo gue menang lo jadi babu gue BWAHAHAHA" ujar dea di akhiri tawa jahatnya.
Seno memutar bola matanya malas. Entah kenapa dia menjadi tidak mood saat ini.
"Kalo lo kalah, lo harus pacarnya seno" ujar mikhael.
Seno melebarkan matanya menatap mikhael tak percaya.
"Lo gi--"
"Deal!" ucap dea dengan yakin.
Seno melotot.
"Lo beneran?"
Dea mengangguk.
"Yakin gue!"
Seno tersenyum lebar yang terlihat menjijikan sambil menaikkan alisnya.
Ingin rasanya sagara tertawa melihat ekspresi seno saat ini.
"Semangat 1000% on fire" ujar daffa dan valen bersamaan.
Cekrek
Azeyla tersenyum saat mendapatkan foto ekspresi menjijikan seno.
"Yang bener aja lo" ujar alin.
"Kalo kalah jangan nangis ya" sahut ve.
"Bener gue, liat aja nanti" ujar dea.
"Semangat!" pekik lea, alma dan diyah bersamaan.
~15mnt kemudian
"Yeeeee resmi pacaran!" pekik lea, alma dan diyah bersamaan.
Dea tampak tertekan.
"Perasaan 15mnt yang lalu lo keliatan semangat banget" ujar alin.
"Diem lo!" kesal dea.
Sagara dan azeyla menatap datar wajah penuh bangga milik seno di sana.
Cekrek
Azeyla menatap foto seno yang baru saja di ambil.
"Menjijikan" gumam azeyla.
"Gak waras" timpal sagara.
Terlihat di sana daffa, valen, tije, avan dan iqbal mengerumuni seno dan memberinya banyak pujian.
Sedangkan mikhael dan alan hanya menatap mereka tanpa niat bergabung.
"Udah gue duga" gumam mikhael.
"Lo mirip mak comblang tau gak" ujar alan.
"Makasih"
"Bukan pujian!"
.
.
.
~Keesokan harinya
Kabar tentang hubungan dea dan seno sudah menyebar di seluruh WIHS.
Kini kedua pasangan itu sedang sarapan bersama di kantin meski dea hanya tampak tersenyum paksa di sana. Sedangkan lea, alma, diyah dan ve tengah menonton mereka dari kejauhan.
Lain halnya dengan azeyla dan alin yang memilih untuk bersantai di ruang achernar.
"Semalam habis dari sirkuit lo kemana?" tanya alin.
"Markas BD"
"Ngapain?"
"Interogasi tahanan"
Alin menyerit bingung.
"Hah?!"
"Pita"
Alin terduduk tegak.
"Gimana ceritanya?"
~Flashback on
23.50
Azeyla tiba di markas blood diamond sesuai isi chatnya sore tadi dengan zevan.
"Dea?" tanya zevan.
"Pacaran"
"Hah?!"
"Kalah balapan"
Zevan mengangguk paham.
Keduanya pun berjalan menuju sebuah ruangan gelap. Di dalam sana azeyla melihat seorang perempuan yang di ikat dengan posisi duduk.
"Pita ravina anjasmara"
Ya! Perempuan yang di ikat itu adalah pita.
Pita mendongak menatap azeyla dengan tatapan tajam.
"Lepasin gue!"
"Dih, ngatur"
"LEPAS!" teriak pita.
Azeyla memutar bola matanya malas kemudian menatap zevan.
"Interogasi 30mnt"
Zevan mengangguk dan keluar untuk memberi ruang pada azeyla.
Sesaat setelah zevan keluar terdengar banyak teriakan, jeritan, ringisan dan siksaan di dalam sana.
Sesekali zevan meringis menatap pintu di hadapannya itu.
30mnt kemudian.....
Azeyla keluar dari ruangan dengan sebuah lengan panjang penuh darah di tangannya yang sudah di pastikan itu lengan milik pita.
"Buntung?" tanya zevan.
"Gak sengaja, nih! Sambungin lagi" azeyla pun berlalu dari sana dengan santainya meninggalkan zevan yang bingung.
Flashback off~