Home [Boboiboy x Reader] || B...

By fayree_

100K 10.1K 3.9K

Hakikatnya rumah, tempat tinggal yang memberi rasa aman dan kenyamanan. Nyatanya, kamu hanya tinggal saja, ha... More

0.0 [Prolog]
0.1 [Planet nun jauh]
0.2 [Bebas untuk pergi]
1.1 [Bukan anggota]
1.2 [Di depan Api unggun]
2.0 [Menolong dan ditolong]
3.1 [Menguji kelayakam]
3.2 [Buah kesukaan]
4.1 [Ujian berapi]
4.2 [Penerang salah paham]
5.1 [Pelatihan maut]
5.2 [Misi beruntun]
6.0 [Arena sirkus]
7.0 [Menghindar beralasan]
8.1 [Pijakan rumput]
8.2 [Terik pantai]
8.3 [Soalan kejujuran]
8.4 [Konser membara]
8.5 [Menginap Asik]
9.0 [Kembali ke galaksi]
10.1 [Secangkir coklat]
10.2 [Senandung misterius]
11.1 [Gejolak dendam]
11.2 [Serangan lanun angkasa]
11.3 [Perasaan terpendam]
12.1 [Jawaban segala pertanyaan]
12.2 [Rahasia yang terbongkar]
12.3 [Pilihan nekat]
13.1 [Bertemu kembali]
13.2 [Jeritanmu & seringainya]
13.3 [Bercerita ngawur]
14.1 [Pulang ke Bumi]
14.2 [Pilihan memihak]
15.0 [Melunasi janji]
16.1 [Kekecewaan]
16.2 [Pelatihan kejammu]
16.3 [Lagu]
17.1 [Melindungi & dilindungi]
17.2 [Mirip]
18.0 [Epilog]

13.4 [Liontin berharga]

1.6K 190 125
By fayree_

Siapa nih yang masi nungguin serasa nunggu kepastian doi yang nge-hts? Sksksk

Sorry yaak Fayre kelamaan hiatus, memang lagi padat banget jadwal belakangan inii! Gimana nih yang uda mulai masuk sekolah juga? Pada senggang atau uda mulai sibuk?

Yukk sempet-sempetin baca yaak
Happy reading guys!

──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────

Matamu dan Boboiboy melotot, apalagi hidung mancung kalian yang kini bersebelahan.

"HOAHH!" Kaget kalian saling terduduk menjauh, "LAKSAMANA/DADDY, INI TAK MACAM YANG LAKSAMANA/DADDY FIKIRKAN!" Teriak kalian berbarengan.

Harimau putih itu berubah jadi harimau merah yang berapi-api "KAMU BERDUA INGATKAN SAYA BODOH TERTIPU DENGAN AKTING KALIAN?! BAHKAN KATA KATA TERENCANA ITU PUN SAMA!!" Bentaknya.

"ADOI" Boboiboy di tendang keluar ruangan.

"Daddy ni dah tau kan itu tak betol, heh. Cuba tengok ni. Kaki Y/n pun masih terlilit sampai sekarang" tunjukmu saat Laksamana menggendongmu naik ke atas tempat tidur.

"Ya.. Daddy tahu tapi masih tak rela.." Helanya, "Sekali lagi Daddy tengok itu terjadi, kesengajaan atau tak, korang berdua kena putus!" Tajamnya.

Kamu menghela "Y/n dah 16 lah Daddy.."

"Lepastu kau ingat Daddy ni umur berape? Masih baek Daddy ni baek tau! Oma kamu (Ibunya Laksamana) baru ijinkan Daddy pacaran masa umur 30 dulu.." Jelasnya.

Lalu kamu mengedip kaget dan bergumam "Patutlah berakhir jomblo, umur kepala tiga mana ada lagi yang nak.."

"APE?!"

"Tak-tak de ape-ape Daddy! Hehe.."

"Jadi? Macam mana rasa dia?" Goda Laksamana Tarung, dia sok marah aja tadi walaupun tahu ga sengaja. Dia ingin memberikanmu ruang untuk salting tanpa adanya Boboiboy, kamu menutup wajahmu dengan tangan dan menggeleng-geleng kuat sambil hentak hentak kaki "Kyaaa.. Jangan tanyaaa heh!"

"Heh, itu rezeki kau je. Kalau Daddy nampak lagi, habis si Boboiboy tu!"

"Eh? Boboiboy je?"

"Ye lah, kalau Y/n mana mungkin Daddy hukum kan" ucapnya mengelus suraimu.

Kamu menungging senyum 'Mau kasihan sama Boboiboy tapi aku tak nak lah repot-repot nerima hukuman, sorry boi..' Helamu dalam hati dengan senyum cengiran yang khas.

Laksamana Tarung berjalan menjauh, ia menatap ke jendela luar sambil melipat tangan di belakang.

"Daddy okai?" tanyamu yang masih duduk bersila di atas kasur.

Laksamana Tarung menghela napas dan menoleh ke arahmu "Jalan Boboiboy akan panjang, Y/n. Kamu dah selesai melalui ujian hidup kamu, dan kamu tak payah repot untuk tertimpa ujian lagi hanya karena mendampingi Boboiboy" ujarnya.

Kamu menundukkan pandangan, mengusap lengan yang terasa lemas.

"Setiap orang ada jalan hidupnya masing-masing Y/n, kamu dah lalui hal yang berat sejak awal mula jadi piatu semasa dilahirkan" ujarnya menatapmu serius.

Laksamana mengusap kepalamu "Kamu tak harus langsung sudahi hanya karena Daddy yang risau ni, semuanya terserah kamu. Tapi, Daddy peringati kamu lagi, jalan dia berat"

Malam itu, kamu kesulitan tidur. Memikirkan keras apa yang Laksamana Tarung khawatirkan itu. Kamu menatap langit-langit kamarmu sesekali menghela.

"Amboi, banyak sangat menghela tu" sindir Shielda meledek, ia baru masuk ke kamar dan sedang membersihkan armornya di atas tikar di lantai, tepat di sebelah kasur bertingkat kalian.

"Eh, tak lah, heh" kekehmu.

"Kau.. Tengah takde masalah dengan Boyfriend kan? Aku tengok hari-hari damai je, atau.. kuceng ni tengah merajuk ke~" godanya iseng.

"Tak da kerje nak merajuk, baik aku tidur atau makan je lah heh" sahutmu.

"Hmm betol jugak, hmm.. Lepastu? Mesti masalah dengan best friend kau kan?" tanya Shielda yang masih mengelap perisainya.

"Tak, budak tu kan tengah sibuk bermisi akher-akher ni" sahutmu.

"Lepastu? Gopal masih suka kacau kau ke?"

"Masih. Tapi aku tak kesah pun"

"Kapten Kaizo bagi kau pelatihan keras sangat ke? Sampai kau rasa nak berhenti jadi murid dia?" tanya Shielda lagi sudah seperti sesi tebak-tebakan.

"Dia kan tengah fokus misi penyamaran, mana sempat nak latih aku akher-akher ni" dengusmu.

"Haaih, lepastu apa masalah yang buat kau banyak sangat menghela ni? Setakat nak buat polusi udara cakap lah" ia ngedumel sambil mengelapi bagian gambar elang di perisainya "Dah macam di drakor Bumi tu, rupa orang yang tak dapat restu dari orangtua-"

Kamu refleks bangun dan duduk menatap Shielda, membuat gadis itu terdiam "Eh- be-betol?!" kagetnya.

Kamu memeluk lutut mengangguk pelan "Kurang lebih macam tu, Daddy cakap jalan Boboiboy tu masih panjang lagi dan blablabla" ucapmu yang lupa apa kelanjutannya.

"Betol lah tu, kau kan dah banyak sangat lalui segala macam dukanya hidup. Lagipun nak lanjutkan atau tak tu kan pilihan kau. Boboiboy mesti maklumi" ujarnya berhenti mengelapi perisai yang sudah mengkilap itu.

"Eh, nak pergi mana tu?" tanyanya padamu yang tau-tau sudah di dekat pintu.

"Nak cari udara segar, kau ni sama nomor je dengan Daddy, takde saran membantu betol" cicitmu keluar sudah lengkap dengan hoodie.

"Eh, kat mana udara segar kat luar angkasa ni? Pelik betol Manusia separuh tu.." geleng Shielda.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

"Ish, diorang ni leti cakap je" kesalmu menggigit bibir bagian bawah.

Kamu kini berada di luar Stasiun Tapops. Tapi masih berada di lingkaran udara, yaitu pelindung bola yang mengelilingi stasiun yang punya udara di dalamnya dan melindungi dari serangan luar saat stasiun sedang tidak dalam penjagaan.

Pelindung ini cukup besar, bahkan beberapa benda langit seperti batuan apung juga ikut terkelilingi pelindung.

Kamu menatap ke galaksi luas yang bertabur bintang, lalu menjalankan langkah dalam lamunan.

Saat kamu melangkah, satu persatu batuan di dalam pelindung melayang ke arahmu menjadi pijakan sesuai isi pikiranmu.

Kamu melanjutkan langkah di jembatan yang seperti tangga itu dalam pikiran yang kini sudah berpikir kemana-mana, setengah sadar. Entah sudah berapa batu yang jadi pijakan, entah sudah berapa langkah yang kamu ambil, kamu tak menghitung dan membandingkan dengan jumlah batu yang tersedia.

Langkah kali ini kamu ambil, tidak ada pijakan. Semua batu sudah terambang tadi "Heh- Wuaaahh!" kagetmu jatuh terhempas ke bawah.

"Y/n! Boboiboy Taufan!" serunya melesat cepat dengan hoverboard.

Grep. Kamu mendarat di atas sesuatu "Kau oke Y/n?" tanyanya yang berhasil menangkapmu.

"Okei.." bisikmu pelan, kamu lega gagal jatuh. Karena, kalau jatuh ke ujung pelindung, tidak ada jaminan tidak pecah jika dihantam oleh kecepatan tinggi apalagi kalau kena cakarmu yang mendadak aktif di mode kucing saat ini. Kalau sampai pelindungnya pecah dan kamu akan jatuh ke bawah tanpa diketahui kedalamannya itu.

Ujung telinga kucingmu terlipat ke depan, dengan ekor lemas yang tak berayun. Bahkan bibirmu terkunci rapat mengalihkan pandangan.

"..." Boboiboy terdiam, dan membantu menurunkanmu dari gendongannya.

"Heh! Be-belum sampai lagi kan?!" panikmu karena ia menurunkanmu di hoverboard yang pastinya sempit. Kamu refleks memeluk badan depannya erat dan mengintip ke bawah "Bi-bila jatuh macam mana?" suaramu bergetar.

"Hahaha, takkan punye" tawanya kecil "Hahaha, kau ni takot ke Y/n?"

Wajahmu memerah "Ta-takot? Manada heh!"

Taufan pun berbalik badan saat kamu melepaskan pelukan. Ia menunduk sebagai tanda bersiap "Bagoslah bila tak takot, ready?" tanyanya yang membelakangi.

"Ha? Ready ap-Aaah!" hoverboard itu dibawa dengan kencang oleh Taufan membuatmu melingkarkan ntangan di pinggangnya erat.

"Kau ni ape hal?! Gila ke?!" bentakmu masih menempelkan wajah di belakang leher Taufan, tanganmu memeluknya makin erat saat hoverboardnya makin kencang.

"Hahahahah- adoi!" kamu menabok kepalanya kesal, "Kau ni asik gelak je, apa yang gelake sangat heh!"

"Hahaha, Y/n, coba tengok tu" suruhnya.

Kamu menoleh ke arah yang dimaksudkan oleh Taufan "Woah.." tampak langit bertabur bintang di planet nun jauh yang tertata indah seperti konstelasi.

Kamu mencuri pandang ke Taufan yang tengah memandang keindahan galaksi kala itu.

Cekrek. Kamu menoleh mendengar suara itu "Siapa tu?" tanyamu menatap ke arah stesyen Tapops. Seperti suara ceklikan tombol, tapi kamu agak ragu karena sistem pendengaran yang terlalu sensitif akhir-akhir ini.

"Kenape?" tanya Boboiboy Taufan menunduk "Kau ni apa toleh-toleh ha? Nak melompat dari hoverboard ni kerena tahu aku boleh tangkap ke?" tanyanya menaik turunkan alis.

"Belagak, mentang-mentang boleh terbang" kamu rolling eyes mendengar kalimat usil itu.

"Kalau tak terbang pun aku boleh lah, nak cuba?" tanya Taufan.

"Kau ni jangan cari pasal, kau ingatkan kucing boleh terbang!" sinismu geram mengeraskan rahang.

"Aku tengok kuceng makcik dekat rumah tok Aba boleh je terbang, lepas semalam Atok cerita kucengtu curi ikan" candanya menggoyang-goyangkan kepala.

"Itu lompat, bukan terbang heh!"

"Same je lah, satu dua tu. Bila tak boleh terbang jomlah ikot Taufan maen pusing-pusing tempat ni!" ajaknya berbinar.

"Heh, baek aku balek" decakmu, menggerakkan tangan membuat batuan bintang itu mendekat dan menjadi tanggamu untuk kembali ke stesyen.

"Alaaah~ jomlah Y/n! Jomlah~" rengeknya memohon.

Kamu tak menghiraukan lalu sampai di sisi pinggir stesyen, langkahmu berhenti mematung.

"Y/n?" bingung Boboiboy Taufan yang sudah kembali menjadi pemuda jingga.

"Huek.. Huek.." kamu mual-mual kecil, membuat mata Boboiboy membulat.

Sepuluh menit kemudian, masih di wastafel toilet umum lantai bawah di stesyen Tapops. Kamu tengah mual-mual kecil menatap kaca sambil mengelapi mulut yang sudah dibasuhi air bersih dari keran.

"Dah baek dah?" tanya Boboiboy memijat bahumu guna mengurangi rasa mual.

"Agaknya dah- huek!" kamu mual lagi, mual kosong karena perut berputar tanpa mengeluarkan jenis cairan apapun.

"Yang kau bawa dia pusing-pusing laju tu apa hal dah?" tanya Fang yang datang sambil membawa sebotol kecil minyak kayu putih "Tengok apa dah jadi, dah macam istri hamil muda, hahahah-" tawanya Fang sirna karena tatapan tajammu.

"Sorry Y/n.." lirih Boboiboy.

"Takpe, aku o-hueek!" kamu mual angin kembali sambil mencengkram sisi ujung wastafel.

"Haiih.. Aku ada hal ni, kena berjaga kat depan. Kau uruskan si Y/n tu sampai membaek tau!" suruh Fang khawatir pada bestienya.

Ia pun berlalu keluar melanjutkan piket berjaga Stasiun Tapops.

"Nah, pakai minyak angin dulu" ujar Boboiboy menyerahkanya padamu yang menerimanya. Kamu yang tak sanggup tahan perut yang terasa berputar-putar langsung menaik pakaian sedikit ke atas dan mengusapkannya ke perut.

Boboiboy reflek mengalihkan hadap sambil memejamkan mata, kamu bahkan belum sadar juga dengan apa yang kamu lakukan.

"Boi" panggilmu.

"Hmm?" tanya Boboiboy yang masih menutup mata kuat-kuat, ia tak mengintip sama sekali.

"Jomlah balek, aku dah oke dah ni. Kau ni kenape heh?" tanyamu bingung.

Ia tertawa kikuk "Ahaha-ha.. Dah ya? Okelah jom balek" gelagatnya aneh dan berjalan seperti robot lebih dulu keluar.

"Apa kena mengena dengan budak tu- huek!" kamu buru-buru balik ke wastafel.

Boboiboy yang di luar toilet umum menyandarkan badan dan menutup wajahn dengan kedua telapak tangannya "Amboi apesal girlfriend aku terlepas suka berlaku tak sadar ni? Kalau aku terkhilaf macam mana?"

"Boi" panggilmu yang muncul di sebelahnya.

"OOO KUCUP KUCUP!" latahnya terlompat miring terangkat satu kaki.

"Pftt- terlatah pulak heh?"

"Ish, jangan kejotkan boleh tak? Maluu.." wajahnya sudah bersemu merah muda bahkan berasap.

"Hahaha. Nah, minyak kayu putihnya. Nanti bagi balek kat Fang tau" ujarmu menyerahkannya pada Boboiboy yang masih tercengang.

"Kau yakin dah oke dah ni? Ada saket ape-ape? Ada mual-mual lagi?" tanya Boboiboy risau.

"Okeii je" kamu angkat jempol dengan senyuman khas.

Pandangan Boboiboy teralihkan pada dirimu dengan leher yang terasa ada yang kurang "Y/n, mana kalung kau?" tanyanya.

"Kalung? Ada kat si- eh?" kamu meraba-raba leher merasakan kejanggalan. Tak ada lagi tali rantai yang melingkar dengan liontin menggantung di sana.

"..." kamu terdiam.

"Dah takpe, esok boleh kita cari kan? Lagipun aku yang salah sebab paksa kau naik hoverboard sampai macam ni" senyum Boboiboy menenangkan.

Kamu mengulum bibir "Tapi.. Esok jam kerja pelindung tu akan dihilangkan, liontin tu boleh jatuh.. ke galaksi tanpa batas.." suaramu bergetar lalu berlari dengan catpower menuju ke luar.

"NANTI Y/N!" Teriak Boboiboy memanggilmu yang sudah pergi mendahului.

"Haah.. Haaah.. Haah.." Boboiboy terengah engah saat sampai ke luar, dia mencari keberadaanmu dan melihat sosokmu dengan jaket kucing putih yang tengah berada di dasar lingkaran dengam batuan sebagai pijakan, kamu terlihat mencari-cari keberadaan liontin.

Jika dilihat dari jarak langkah Boboiboy yang berlari menyusuli dari dalam, sudah lebih dari tiga menit kamu mencari-cari di bawah sana.

Boboiboy berubah ke mode Taufan ikut mencari, tapi matanya berhasil menangkap sesuatu di dekat teras bagian luar stesyen. Sebuah liontin bening pipih dengan tali rantai kecil-kecil. Pemuda itu menoleh ke arahmu yang masih mencari-cari di bawah sana.

Taufan menuju ke arahmu dan meletakkan diam-diam liontin itu di dasar bola pelindung tanpa suara, dia tahu fokusmu tengah teralihkan.

"Y/n, dahlah tu.. Dah nak pagi ni, nanti pelindung ni akan di nonaktifkan" ujarnya mengajakmu naik.

Kamu menggeleng kuat sambil mengingit bibir "Ta-tapi kalau tak jumpa juga.. Nanti dia boleh jatuh ke bawah.."

Taufan berbicara riang "Nanti aku boleh carikan yang baru, Y/n. Tak masalah-"

Matamu menangkap sebuah perhiasan tergeletak di dekat kalian, kamu berlari kencang dan berjongkok mengambilnya "Syukurlah ketemu, syukurlah.." legamu menggenggam erat benda itu dengan penuh rasa syukur.

Kamu mengenakannya dengan mata berkaca-kaca.

Taufan tersenyum, ia senang rencananya berhasil. Ia tak ingin kamu kecewa karena gagal menemukan liontin dan malah dirinya yang duluan menemukannya, ia ingin membuat pencarianmu membuahkan hasil maka ia meletakkannya tak jauh dari sana.

Taufan naik ke hoverboardnya dan mengulurkan tangan "Jom, kita balek Y/n"

Kamu ragu-ragu untuk menerima uluran tangannya, menelan ludah berpikir berulang kali.

Taufan yang paham pun terkekeh "Kali ni tak laju-laju lagi, janji" kamu pun terkikik kecil dan menerima ulurannya, ikut naik di belakang menuju ke atas bersamanya.

"Haaih.. Tengoklah, kebenaran baru bangun buka tingkap dah nampak orang bermesra pagi-pagi buta ni" kata Kapten Papa dengan wajah malas pada Cattus dari dalam kamar mereka.

"Meow meow!" sahut si kucing hijau setuju.

"Kebenaran jadi rindukan bini yang tengah kat Bumi lagi, huhuhu.." lesunya.

Kamu memeluk erat pinggang Taufan, membuat pemuda itu merona saat ini karena biasanya kamu menghindari sentuhan fisik tapi kali ini malah berinisiatif tanpa perlu ia isengi seperti sebelumnya.

'Boboiboy memang akan melalui jalan yang panjang dan berat, itu sebabnya aku harus terus berada di sisinya, menemaninya dan menguatkannya' batinmu telah menemukan jawaban untuk pertanyaan Laksamana sebelumnya.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

"Tahniah kepada Kapten Y/n, tahniah!" puji Komander hormat saat Laksamana memakaikan lencana kapten kepadamu.

Semuanya hormat dan kamu balas dengan hormat yang sama, ala ala Tapops "Terimakasih banyak atas kepercayaan anda semua terhadap saya!" kamu membusungkan badan tegap dengan berwibawa.

Tepuk tangan bergemuruh terdengar. Kamu berdiri karena di lantik tepat di podium kecil tepat di stesyen Tapops dihadiri oleh seluruh penghuni stasiun Tapops yang biasanya dan juga Kapten-kapten dan beberapa petinggi.

Ada pesta makan kecil-kecilan, melupakan dan merehatkan sejenak proses perbaikan stesyen yang sedikit lagi hampir selesai.

"Kami bangga terhadap kau"

"Tahniah Y/n, kau bahkan lebih muda ketimbang masa aku dinobatkan sebagai Kapten termuda dahulu" senyum Kapten Kaizo memegang bahumu bangga.

"Terimakasih master, atas segala didikannya" anggukmu.

"Sekarang, macam mana bila kau jadi rekan aku-" ucapan Kapten Kaizo dipotong oleh adiknya sendiri.

Fang membantah "Mana boleh bang, Y/n ni kan rekan dan partner Fang!"

"Pangkat kau kan lagi rendah dibanding dia, maknanya aku lah yang lagi pantas jadi rekan dia!" si abang tak mau kalah, mereka memperebutkanmu.

Kamu menghela malas dan merangkul Fang erat "Sorry Master, Fang kan lagi duluan. Lagipun tak lama lagi mesti dia dah boleh susul kita kan, heh?" tanyamu menaik-turunkan alis.

"Ha'ah, betol tu. Kapten mana boleh suka-suka hati nak ambel bff orang" seringai Fang membetulkan letak kacamatanya.

"Ck. Ye lah, terserah kau lah, ni kan masa free korang berehat je dengan yang laen kat sana" ujar Kapten Kaizo tersenyum tipis "Aku nak balek lanjutkan misi, sampai jumpa"

Kalian memerhatikannya yang menghilang dan lenyap pastinya sudah berteleportasi ke kapal angkasanya.

"Mampuslah kau Y/n!" seru Gopal muncul di sebelahmu.

"Apa pulak?" kamu menaikkan alis.

Gopal menggeleng sok iya "Kau tak nampak ke Kapten Kaizo tu hari-hari bermisi sampai nak balek ke markas pun hampir tak pernah. Nanti kau kena jalani hari macam tu lah, kau kan dah aktif di posisi kapten" ucapnya membuatmu menelan saliva tegang.

"Alaah, nanti tambah jarang lah boleh jumpa Y/n.. Padahal dah rindu dah maen video game sama" Ying mengerucutkan bibir kecut.

"Tulah, dah tak boleh masak biskout sama" hela Yaya dengan puppy eyes. Kamu tersentak bahkan tersedak sehingga ditepuk pelan oleh Ying "Aku faham kau tersiksa kena masak biskot dengan dia, Y/n" bisik Ying.

"Ahaha, lain kali kan boleh Yaya.. A-baek kita nikmati je hidangan kat sini kan!" ujarmu mengambil sepotong biskuit dan memasukkannya ke mulut "Hmm.. Canteknya rupa coklat biskuit ni"

"Rupa dia macam.." gumam yang lain.

"Macam apa? Heh- ERR.." kamu menelan biskuit itu cepat-cepat tanpa mengingitnya dan langsung menerima banyak gelas sirup dari Boboiboy dan Gopal guna menghilangkan rasa beracun toxic itu.

"Oi, apesal biskot kau ada dalam ni! Tengok apa yang dah jadi!" tunjuk Fang ke arah beberapa orang tamu dan aliem mop-mop yang pingsan dan perlu di tandu.

"Eh.. Hehe.. Diorang terlepas sangat makan makanan berat kot, makanya boleh tercekik dan pingsan" Yaya masih berpositif thinking.

"Pulak.." heran kalian.


──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────


Gimana-gimana nih guys?
Mayanlah yaa sebagai penutup fase transisi ini kann yaak?

Fayre juga kudu biasain lagi penggunaan bahasa dan dialog dari fanfic ini yang mix Indo Melayu karena uda lumayan lama ga bikin-bikin lagi, so anggap fun aja yaa..

Jangan lupa tinggalin jejakk yaah!
Biar Fayre tahu siapa aja nih yang masih minat dan nungguin Fanfic inii♡
See yah next arc!

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Momen kamu mencicipi buatan Yaya

"Hmm.. Canteknya rupa coklat biskuit ni"

✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩

Continue Reading

You'll Also Like

21.2K 1.3K 15
berawal y/n adalah gadis dingin,dan tomboy yang bertemu dengan power sphera .power sphera slalu merasa aneh ia slalu merasa kenal dengan tuanya tetap...
19.3K 3.1K 28
Aku terjebak dalam putaran waktu melawan Nebula. Aku mengulagi dan mengulangi. Tapi aku tidak kunjung menang. Di pengulangan waktu yang ke seratus tu...
97.3K 6.3K 21
[ 2 ] Melanjutkan Petualangan Boboiboy dan Teman-temannya untuk melawan Retakka yang bangkit setelah 100 tahun berlalu. ↓↓↓ Spoiler ↓↓↓ ↓↓↓ ***** "A...
49.4K 4.5K 14
Gimana sih rasanya jadi seorang ejen/agen rahasia. dimana kita menjaga serta membantu orang lain. dan inilah kisah gadis bernama (y/n), ia menjadi se...