ALESSANDRO||END||

By Afidaizmi

437K 26.7K 663

Kehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! B... More

prolog
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
EXTRA CHAPTER I

PART 18

11.1K 684 10
By Afidaizmi


Kenniro masih betah bersandar di dada Demario. Matanya sedari tadi terpejam, walau begitu dirinya tidak tidur. Hanya memejamkan matanya karena merasa perih jika mata itu terbuka

"Ayo buka mulutnya"

Keduanya setelah makan malam langsung bergegas menemui Kenniro mengingat perut anak itu kosong sedari tadi

"Pahit" gumamnya dan langsung memuntahkan makanan yang baru saja masuk ke dalam mulutnya hingga mengotori piyamanya juga lengan Demario

"Jangan di mutahin, Ken. Perut kamu belum ke isi" tutur Irene sambil membersihkan sekitar leher Kenniro menggunakan tissue dan juga lengan suaminya yang terkena muntahan tadi

Irene ingin menyuapkan makanannya kembali, tapi Kenniro malah memalingkan wajahnya hingga menubruk dada Papanya

"Tiga suap, setelah itu minum obat. Oke?" Tawar Demario yang mendapat gelengan dari sang putra

"Gimana mau sembuh kalau nggak mau makan" celetuk Irene. Tangannya mengecek dahi Kenniro yang semakin panas

"Mama buatin susu, tapi diminum sampai habis ya?" Kenniro mengangguk saja. Sungguh kepalanya sangat pusing juga tubuhnya yang terasa sangat sakit semua. Ingin rasanya menangis tapi ia menyadari Demario ada disini sekarang

Irene bangkit dari kasur lalu berjalan keluar. Saat keluar, ia berpapasan dengan Gara dan Samuel yang sepertinya akan ke kamar Kenniro

"Ken belum mau makan, Ma?" Tanya Samuel yang melihat Irene membawa sup yang masih utuh

"Belum. Katanya pahit, ini Mama mau bikinin susu. Kalian mau lihat Kenniro?"

"Iya, gimana keadaannya sekarang?"

"Tubuhnya makin panas" jawab Irene

"Gara besok kan mau ke Amerika. Nanti setelah jenguk Kenniro langsung tidur ya? Biar besoknya kamu nggak terlalu capek"

"Iya" balas Gara

.

.

.

Keduanya masuk kedalam kamar Kenniro. Melihat Kenniro yang memeluk Demario yang sedang duduk dengan iPad  ditangannya

"Tidur, Pa?"

Demario mengalihkan pandangannya lalu sedetik kemudian menggeleng setelah melihat mata Kenniro yang terbuka sayu

Keduanya semakin mendekat. Lalu Gara mengulurkan tangannya untuk mengecek suhu tubuh Kenniro. Benar saja, tubuh adiknya sangat panas.

Kenniro yang merasa dahinya disentuh pun merengut dan semakin menenggelamkan wajahnya di paha Demario yang sedang ia peluk

Tak lama setelah itu, terdengar pintu terbuka menampilkan Irene yang membawa segelas susu juga air hangat di sebuah baskom. Ada Atarick dan Olivia juga yang mengikuti dari belakang

"Sayang, bangun dulu ayo! Minum susunya" Ujar Irene dengan lembut sambil merangkak ke kasur mendekati Kenniro yang menggelengkan kepalanya

"Nggak mau, Pusing~"

Pasangan suami istri itu menghela nafas. Demario meletakkan iPad di nakas yang ada di sebelahnya, lalu mengangkat Kenniro agar kepala itu bersandar di dadanya

"Pusing" gumannya hampir tak terdengar

Demario mengambil susu dari tangan istrinya lalu sedikit mendongakkan kepala Kenniro membuat anak itu kembali merengut

"Minum susunya, atau Papa bawa kamu ke rumah sakit sekarang juga" ancamnya tak main-main

Akhirnya dengan bantuan Demario, Kenniro mau meminum susunya walaupun hanya setengah. Itupun hampir Kenniro muntahkan kembali apabila Demario tak segera membekap mulut putranya

Tengah malam, Kenniro kembali melenguh merasakan dingin yang seakan-akan menembus tulangnya. Demario dan Irene yang memang tidur di kedua sisinya pun terbangun mendapati Kenniro yang sudah menggigil.

"Lepasin Wildan, Pa" lirih Kenniro dengan mata yang setia tertutup

Mungkin Kenniro masih terbayang-bayang dengan kejadian tadi siang. Mungkin juga itu yang membuat Kenniro jadi sakit seperti ini

Irene terbangun dengan wajah bantalnya, begitu juga dengan Demario yang langsung duduk mendengar lirihan anaknya

"Sakit" ujar Kenniro sambil terisak. Matanya mulai terbuka menampilkan sorot mata yang tampak sangat sayu. Sudut matanya berair dan wajahnya yang pucat

"Mana yang sakit?"

"Semuanya" jawabnya

"Kamu pijitin Ken dulu, mas. Aku mau ambil kompresan" ujar Irene yang diangguki oleh Demario

"Dingin" keluhnya lagi yang membuat Demario menghentikan pijitan di kepala Kenniro

"Papa peluk, biar nggak dingin" Demario yang akan kembali membaringkan tubuhnya mengurungkan niatnya kala Kenniro kembali melenguh

"Nggak mau tidur"

Demario duduk, mengangkat tubuh Kenniro untuk disandarkan ke dadanya. Rasa panas langsung terasa saat kepala Kenniro bersandar disana.

"Pusing~" rengekan itu membuat Demario kembali melanjutkan pijitan di kepala anaknya

"Pusing" keluhnya lagi dan lagi

"Iya, ini kan udah Papa pijitin" sumpah demi apapun, baru kali ini Demario dibuat kerepotan. Tapi tak ayal, hatinya merasa begitu senang bisa merawat anaknya yang tengah sakit. Apalagi Kenniro mungkin sudah bisa menerima kehadirannya

Pintu kamar terbuka, nampak Irene yang sedang berjalan dengan baskom berisi air hangat. Tangannya dengan lihai mencelupkan handuk kecil itu ke air lalu Irene memerasnya. Setelah itu melipatnya menjadi beberapa bagian dan langsung ia taruh di kening Kenniro

"Sepertinya Kenniro sudah mulai menerima kamu" ujar Irene melihat bagaimana lengketnya Kenniro pada Demario hari ini

"Hm, dan ternyata Putraku sangat rewel saat sakit"

Irene tersenyum cantik walaupun baru bangun tidur

"Kenniro memang seperti itu, mas. Dia jarang sakit, tapi sekalinya sakit akan sangat manja seperti ini" balas Irene diiringi kekehan samar nya

"Terimakasih sudah menjaga Kenniro selama aku tidak ada"

"Tidak perlu berterimakasih, mas. Kenniro itu juga putraku. Sudah tugas seorang ibu menjaga dan merawat anaknya"

Demario tersenyum melihat wajah ayu wanita yang di pujanya. Merasa bersyukur telah memiliki Irene di kehidupannya yang telah melahirkan sosok pangeran kecil di tengah-tengah mereka

Walaupun Demario tidak menyaksikan perkembangan Kenniro dari kecil hingga sebesar ini, tapi ia masih beruntung bisa bertemu lagi dengan dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya, Irene dan Kenniro.

"Tidurlah, malam ini biar aku yang menjaga Kenniro"

"kita akan menjaganya bersama-sama" tolaknya dengan halus

"Tidak, sayang. Setidaknya biarkan aku menjaga Kenniro untuk malam ini"

"Baiklah, good night my husband"

"Night too my wife"

.

.

.

Paginya, Irene terbangun karena sinar matahari yang menerobos masuk. Dirinya baru bisa tidur jam dua dini hari, beda lagi dengan Demario yang entah tidur jam berapa semalam

Pemandangan pertama yang ia lihat Pagi ini adalah Kenniro yang sedang memeluk tubuh besar suaminya begitu juga sebaliknya

Tangannya menyentuh kening Kenniro yang sudah tidak sepanas tadi malam

Lalu setelah itu Irene bangkit dari kasur tak lupa membawa baskom dengan air yang masih terasa sedikit hangat. Apa Demario tidak tidur semalaman hanya untuk mengganti kompresan Kenniro?

Tak ingin berpikir lebih jauh, Irene segera pergi dari sana. Diluar kamar, ada Roy dan juga Carlos yang sedikit membungkuk saat ia membuka pintu

"Carlos, kemana saja kau?" Tanya Irene sedikit terkejut dengan kehadiran pria besar itu

"Saya ada sedikit urusan, Nyonya"

"Em, baiklah. Roy, ganti air ini ya saya mau mandi sebentar" Roy mengambil baskom yang ada ditangan Irene dan langsung melenggang pergi untuk melaksanakan perintah

"Apa tuan kecil masih sakit?" Tanya Carlos yang diangguki oleh Irene

"Iya, kalau Ken sudah sakit bakal lama sembuhnya"

Setelah dirasa tak ada percakapan, Irene pun pergi dari sana untuk membersihkan badannya yang terasa sangat lengket. AC dikamar dimatikan semalaman, tidur di samping Kenniro yang tubuhnya sangat panas membuat ia pun ikut merasakan panasnya. Lalu apa kabar dengan Demario yang semalam suntuk di peluk oleh Kenniro?





















See you next time...
🍄🍄🍄



Continue Reading

You'll Also Like

289K 31.9K 24
Dia anak tengah yang menggemaskan Elbio namanya. Anak menggemaskan yang rajin menabung untuk membeli apapun yang ia inginkan. Anak selugu Elbio harus...
72.5K 4.7K 24
Yang Yasha tau, Papanya ada seorang pebisnis dari kota lain hingga membuat sang Papa hanya beberapa bulan sekali baru bisa pulang. Yang Yasha tau, Pa...
1.7M 124K 57
Ini tentang Jevano William. anak dari seorang wanita karier cantik bernama Tiffany William yang bekerja sebagai sekretaris pribadi Jeffrey Alexander...
308K 24.5K 28
Hanya Rafka, seorang anak kecil yang mengerti bahwa dunianya tidak bisa berjalan sesuai keinginannya. Semua seakan menjauh dari Rafka, sejauh jarak a...