GAVIANO [hiatus]

LalapanFlashback

62.8K 3.4K 2.8K

Tidak terlintas dibenak Gavi,jika ia akan tinggal satu rumah bersama seorang gadis. Banyak cara yang Gavi lak... Еще

-00:Tyhrgang
-01:Inti Tyhrgang
-02:Hukuman
-03:Pembalasan
-04:Siapa dia?
-05:Cinta itu?
-06:Sadvibes
-07:Presentasi Versi Tyhrgang
-08:Boncel darimana?
-09:Cewek Nyusahin?
-10:Ditinggalkan
-11:Rencana Gavi
-12:Penculikan
-13:Berpura-pura?
-15:First Time
-16:Surat Izin untuk Alna
-17:Hanya berpura-pura?
-18:Drunk and Kiss
-19: Begitu cepat?
-20:IPC dari Rifan
-21:Algaza
-22:Maling Mangga
-23: Mengetahui dan Cerai?
-24: Rasa Bersalah Gavi
-25: Ujian 🔞
-26: Kembali
-27: Gengsi Berarti Kurang Percaya Diri!
-28:Algaza Berulah
-29: Barbeque'an

-14:Mencari dan Hilang?

1.3K 71 5
LalapanFlashback

Hii-!! Call me Lala-!!

Apa kabar kalian semua para pembaca?

Udah siap buat baca kelanjutan cerita GAVIANO? Udah penasaran? Langsung baca aja ya-!!

Yang nunggu sampe lumutan mana niehh?

"Belajarlah dari penyesalan jika kamu tidak akan mengulanginya lagi." ~Lingga.

Usahain komen disetiap paragraf yaw! Buat next part harus antusias dong!!

Happy reading temen-temen-!!

-13:Mencari dan Hilang?
.
.
Ratusan anggota Tyhrgang berpencar ke setiap sudut, mencari Alna ditempat tadi mereka menculik gadis itu.

"Kocak banget ga sih?" ucap Kenzo yang pura-pura mencari dengan senter hp yang ia gunakan untuk melihat di gelapnya malam saat ini.

"Kocak gimana?" tanya Gavi masih belum sadar.

Kenzo menghela nafasnya, ketuanya ini kadang memang suka pikun. "Bangke! Lo bayangin aja, Gav ratusan Tyhrgang pura-pura nyari Alna yang jelas-jelas ada dimarkas!"

Arkan, Adlan dan juga Arda saling tatap mendengar percakapan ketua dan wakil ketuanya itu. "Goblok ya?"

Inti Tyhrgang tertawa mendengar penuturan Arkan. Tidak habis pikir betapa bodohnya mereka, tapi kalau tidak seperti ini apa jadinya jika mereka memberi tau bahwa Alna ada dimarkas?

"Lo pade ngapain ketawa?" tanya Virzha yang tiba-tiba datang dengan Algaza, Scala, dan juga Alkhan.

Mereka semua tampak terkejut, dan juga panik diwaktu bersamaan. "E-ee ini si Arkan tiba-tiba nyungsep tadi, pas nyari Alna di semak-semak!"

"Kok bisa?" tanya Algaza menaikkan sebelah alisnya.

"Gatau tuh anak mungkin ditendang pantatnya sama Arda." ceplos Adlan.

"LOH KOK GU--" teriakan Arda terputus begitu saja.

"Pelanin bego udah malem!" tegur Lingga menggelengkan kepalanya.

"Eee." Arda kembali melanjutkan ucapannya yang terpotong sambil memelankan suaranya.

Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat itu. Fyi, Arda, Arkan, dan juga Adlan mereka satu circle sering juga mereka dipanggil dengan sebutan triple A, mengingat nama depan mereka huruf A semua.

"Lo gapapa?" pertanyaan itu meluncur dari mulut Algaza.

Mereka semua menoleh kearah Algaza dan juga Arkan yang mereka tau adalah dua kakak beradik. Algaza yang dingin dan juga Arkan yang gesrek tapi masih waras, berbeda dengan Adlan dan juga Arda yang sudah diluar kata waras.

Arkan menjadi panik sendiri, cowok itu mengumpat didalam hati menyumpah serapahi kedua temannya.

"No father, bang!" jawab Arkan menyengir kepada abangnya.

Algaza mengernyit bingung mendengar ucapan adiknya itu. Sedangkan yang lain tertawa melihat itu, tentu kecuali Alkhan cowok itu memiliki sifat sebelas dua belas dengan Algaza.

Arda menghampiri sahabatnya itu, kemudian menepuk bahu Arkan. "Lo nggak inget abang lo? Mana paham bang Gaza sama ucapan lo tadi, ege!"

Arkan menepuk jidatnya, pantas saja abangnya itu terlihat bingung. "Maksud gue nggak papa, bang! Ya tuhan lupa kalau gue punya abang batu!"

Algaza yang mendengar itu berdecak kesal. Cowok dingin itu menoyor kepala adiknya sambil memakinya. "Adek laknat!"

"Udah tengah malem, kita lanjut cari besok aja gimana?" saran Alkhan melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul dua belas malam.

"Sekolah," celetuk Algaza, membuat mereka bingung.

Gavi menghampiri temannya itu, cowok itu merangkul bahu Algaza. "Kalau ngomong jangan setengah-setengah, Ga! Kita nggak ngerti bahasa batu lo!"

Algaza berdecak kesal, kemudian melepaskan diri dari rangkulan Gavi. "Besok sekolah!"

"Gini nih! Pinter-pinter bego! Emang kita sekolah dua puluh empat jam nonstop gitu? Siangnya kita bolos, cari Alna lagi!" saran Kenzo.

Melihat Algaza yang ingin berbicara, si kembar dengan cepat menyela. "Nggak ada penolakan!"

Mendengar itu Algaza berdecak kesal, sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala.

"Lo sayang banget sama Alna? Sampai segitu khawatirnya lo sama cewek pendek itu?" celetuk Gavi bertanya.

"Menurut lo?" tanya balik Algaza.

"Ye en te ka te es!" jawab Gavi.

"Yo ndak tau kok tanya saya!" seru Kenzo dan juga si kembar barengan, menerjemahkan ucapan ketuanya itu.

Gavi terkekeh pelan, tangan cowok itu bergerak naik keatas. "RATAKAN!"

Seluruh anggota Tyhrgang yang tadinya sibuk mencari disekitaran sana, berhamburan menuju tempat Gavi.

"Kita lanjut besok, sekarang kalian langsung pulang jangan keluyuran dijalan!" teriak Gavi agar didengar oleh semua anggotanya.

Virzha, dan juga Scala berdecak kagum melihat ratusan anggota Tyhrgang yang patuh dengan ucapan Gavi yang notabenenya adalah ketua Tyhrgang. Sedangkan, Algaza dan juga Alkhan biasa saja walaupun kagum tidak sampai lebay seperti kedua temannya itu.

"Gimana ya, rasanya mimpin ratusan orang kayak gitu?" celetuk Virzha sambil menatap kagum kearah Gavi.

"Apa kita rekrut anggota lagi ya? Biar band Al'z ratusan anggota kayak Tyhrgang?" ucap Scala.

Alkhan berdecak kesal, lalu menjitak jidat temannya itu. "Lo gausah aneh-aneh, bangsat!"

Rifan yang memang mendengar ucapan Scala menoleh dengan tatapan tak percaya. "Lo mau ajak mereka tampil dimana? Kalo di Moonlight auto kabur semua pelanggan,"

Bayangkan saja, anggota band Al'z menjadi ratusan? Dimana mereka akan tampil? Berapa alat musik yang mereka perlukan, bisa-bisa kabur semua orang melihat banyaknya anggota band Al'z.

"Goblok! Gue juga nggak bakalan mau rekrut anggota lagi, cukup lima!" ujar Algaza, mendengar penuturan temannya yang diluar nalar.

"Pulang, pulang! Gue udah ngantuk banget mau bogan!" ujar Kenzo yang naik keatas motornya.

"Apaan bogan?" tanya Virzha.

"Bobo ganteng!" jawab Kenzo menaik-turunkan alisnya.

"Si anying! Ada aja kesingkatan lo hahah!" tawa Virzha lepas begitu saja mendengar jawaban temannya itu.

"Arkan, Arda, dan Adlan! Lo bertiga jaga markas hari ini, jangan lupa!" ujar Gavi mengingatkan.

Triple A itu kompak mengangguk, lalu mengangkat tangannya hormat kepada sang ketua.

-tyhrgang-

Dua remaja berjenis kelamin cowok, kini sedang berada ditempat yang sama dengan tempat dimana anggota Tyhrgang dan juga anggota band Al'z mencari Alna.

Bukan tanpa sengaja mereka kesana, mereka hanya ingin lewat tetapi, saat melihat geng motor yang mereka kenali membuat mereka penasaran.

Kedua cowok itu mengintip apa yang sedang anggota Tyhrgang lakukan malam-malam seperti ini ditempat yang cukup sepi, bahkan tidak ada orang yang lewat karena sudah larut malam.

"Tyhrgang? Band Al'z? Mereka ngapain malem-malem disini?" tanya cowok tinggi itu kepada temannya.

"Mana gue tau, nyet! Orang gue sama lo!" jawab temannya itu sambil berdecak kesal.

Hingga ada beberapa orang menuju ketempat mereka bersembunyi, dengan cepat kedua cowok itu menjauh. Mereka mendengar suara bisik-bisik dari anggota Tyhrgang yang tampak sedang mencari sesuatu.

"Kita yang nyulik, kita juga yang nyari," ucap salah satu anggota Tyhrgang.

"Si Alna cantik juga ya, kenapa paketu nyuruh kita nyulik dia ya?" tanya salah satu cowok yang masih mencari.

"Gue juga nggak tau, udah kita pura-pura nyari aja biar nggak ketauan kalo kita yang nyulik!"

"Dia ada dimarkas kita nyarinya disini, kocak!"

Suara itu dapat didengar dengan jelas oleh kedua cowok yang kini masih mengintip. Senyum miring terbit dibibir cowok tinggi itu.

"Kita kasi tau, bos!" ujarnya sambil menatap temannya.

"Sekarang?" tanya temannya dengan wajah tanpa dosa.

"Pas musim salju! Ya iyalah sekarang, cepet! Keburu ketauan!"

Mereka berdua kemudian berlari, sengaja memarkirkan motornya jauh dari area tempat Tyhrgang berada agar tidak ketauan.

-tyhrgang-

SMA Sastradala kini tampak sepi, pertanda bahwa siswa-siswi sudah masuk kedalam kelas mereka masing-masing karena bel masuk kelas sudah berbunyi.

Tetapi, masih ada lima remaja yang berkeluyuran. Kelima remaja itu adalah inti Tyhrgang, yang telat datang akibat tidur terlalu malam.

"Nggak ikhlas gue bangun, pengen tidur lagi anjing!" umpat Kenzo.

Pakaian mereka terlihat acak-acakan, bahkan menyisir rambut saja tidak sempat. Mengingat mereka yang akan telat datang kesekolah jika membuang-buang waktu hanya untuk menyisir rambut.

"Sekalian aja nggak bangun-bangun lo!" sahut Lingga.

"Nggak cukup tidur gue semalem, gara-gara nyari boncel itu yang jelas-jelas ada dimarkas," ujar Gavi sambil berjalan dengan tas yang disampirkan disebelah bahunya.

"Eh buset, Alna?" seru Kenzo dan juga si kembar barengan.

"Di-dia masih dimarkas dia udah makan belum?" tanya Rifan panik.

"Siapa yang ngasih makan? Kita, 'kan langsung pulang kemarin," jawab Gavi santai.

"Berarti dia nggak makan dari semalem?" tanya Rafin dengan wajah yang khawatir.

Bagaimana tidak? Si kembarlah yang mengajak mereka kemarkas, bagaimana jika Alna jatuh pingsan gara-gara tidak sarapan? Bagaimana jika gadis itu sakit? Itulah yang ada dipikiran si kembar sekarang.

"Apa kita samperin aja ya?" Lingga menatap Gavi meminta persetujuan.

Gavi menatap tajam keempat temannya itu. Tatapan, dan juga wajah cowok itu berubah datar. Auranya sangat berbeda, membuat keempatnya kicep.

"Biarin, gue nggak peduli!" Gavi berjalan lebih dulu, dengan tatapan dingin nan menyeramkan yang masih ia perlihatkan.

Kenzo, Rifan, Rafin, dan juga Lingga menatap kepergian temannya itu. "Segitu bencinya si bos!"

"Gue sumpahin dia jodoh sama Alna!" ucap Kenzo.

Mereka bertiga kompak mengangguk mendengar ucapan Kenzo, lalu mereka berlari menyusul ketuanya itu.

Hingga teriakan melengking yang menghiasi seluruh koridor, membuat kelima inti Tyhrgang terkejut. Mereka menoleh, mendapati Bu Relda disana.

"GAVI, KENZO, LINGGA, RIFAN, DAN RAFIN! BERHENTI KALIAN BERLIMA!!" teriak Bu Relda memenuhi koridor sekolah.

Bu Relda lalu menghampiri mereka, dengan wajah garangnya, jika kak Ros-kakak Upin dan Ipin terlihat seram ketika marah maka lebih seram lagi wajah Bu Relda saat ini.

"Kenapa, Bu?" tanya Kenzo dengan wajah tengilnya.

"Kenapa kalian telat hah? Hampir lima kali dalam seminggu kalian selalu telat, kapan kalian berubah hah?" ujar Bu Relda dengan wajah garang.

"Berubah jadi Ultramen ribut, Bu?" tanya Gavi ikut memasang wajah tengilnya ketika melihat guru galaknya ini.

"Diem kamu Gavi! Kalian tidak ada kapok-kapoknya ya? Tiap hari telat aja kerjaannya, tidak ada kerjaan yang lain? Tidak puas selama bertahun-tahun masuk buku BK hah?" Bu Relda memasang wajah garangnya.

"Karena itu juga, Bu! Kita telat datang biar ibu ada kerjaan! Apa gunanya guru BK kalau nggak ada murid bandel disekolah? Nggak guna dong? Mending gausah ada guru BK kalau semua murid rajin-rajin," celetuk Rifan dengan santai.

"Ga telat, ga well, Bu!" sambung Rafin.

Wajah Bu Relda merah padam mendengar itu, bagaimanapun ia adalah guru tidak pantas jika guru melakukan kekerasan kepada muridnya.

"Kalian berlima hormat dilapangan sampai jam istirahat! CEPAT!!" Bu Relda meninggikan suaranya.

"Kabur jangan?" tanya Lingga menatap teman-temannya.

"Gue capek, ngantuk juga turutin ajalah!" jawab Gavi.

"Siap Bu cantik!" seru mereka berlima sebelum ngacir menuju lapangan.

-tyhrgang-

"Capek gue, anjing!" umpat Kenzo yang kini malah tidur terlentang dilapangan.

Rifan dan juga Rafin menatap Kenzo yang memejamkan matanya. Mereka berdua malah ikut tidur terlentang disana, tidak memikirkan pakaiannya yang akan kotor, dan juga panasnya matahari saat ini yang memang sudah berada tepat diatas sana.

"Panas banget, capek, ngantuk!" ucap Rifan mengeluh.

"Pengen bolos aja, pengen kekantin beli es cekek," sambung Rafin yang kini sudah berpindah posisi menjadi duduk selonjoran.

Gavi dan juga Lingga saling tatap. "Es cekek?"

"Ga bolos, ga well!" seru mereka berlima, sepertinya mereka sudah kena virus well well.

Kenzo dan Rifan bangun dari tidurnya, mereka berlima berlari kearah kantin. Untung saja tidak ada bu Relda yang mengawasi mereka disana jadi aman untuk kabur.

Sampai dikantin Kenzo menghampiri stand makanan bu Rina, hanya untuk membeli es cekek untuknya dan juga keempat temannya.

"Bu Rina es cekek lima ya, rasa teajus gula manis jangan batu nanti nggak bisa diminum! Nanti keselek, 'kan nggak lucu!" ucap Kenzo mgelantur saat sampai di stand milik bu Rina.

"Buset nak Kenzo dari mana? Habis dikejar setan ya?" tanya Bu Rina bercanda.

Kenzo mengatur nafasnya yang memburu, cowok itu menatap Bu Rina. "Nggak bu! Kenzo habis dikejar Esmerelda!"

Bu Rina mengernyit bingung. "Setan jenis apa lagi itu?"

Refleks Kenzo tertawa mendengar ucapan Bu Rina tadi. Apa tadi? Setan? Yang benar saja bu Relda dibilang setan.

Tapi emang mirip sih sama setan, sebelas dua belas! ~batin Kenzo.

"Bu Relda maksud Kenzo, Bu!" jawab Kenzo sambil tertawa.

Bu Rina tampak terkejut, kemudian tertawa pelan. "Aduhh kirain itu setan, nak!"

"Eh buset, Bu haha!" Kenzo kembali tertawa ngakak mendengar itu.

"Sekalian mie gorengnya lima ya, Bu! Kenzo samperin temen-temen dulu!" pamit Kenzo lalu kembali tertawa mengingat kata-katabu Rina.

Teman-temannya tampak bingung melihat Kenzo yang tertawa seperti orang gila. Cowok itu kemudian duduk disamping Gavi.

"Kenapa, lo? Kemasukan setan apaan?" tanya Gavi bingung.

Kenzo memegangi perutnya yang keram akibat terus tertawa, dan tiba-tiba cowok itu menatap penuh binar kearah pintu masuk kantin. "Ya tuhan, jagem!"

"Hah?"

Gavi, Rifan, Rafin, dan juga Lingga dibuat bingung sekali oleh Kenzo. Tadi tertawa seperti orang gila sekarang wajah cowok itu tampak berbinar seolah tergoda dengan apa yang ia lihat.

"Apaan jagem?" tanya Lingga.

"Janda gemes!" jawab Kenzo.

Teman-temannya menatap Kenzo datar, mereka tau Kenzo sedang menatap guru janda mereka yang tadi lewat disana. Guru cantik yang sudah menjadi janda itu memang menjadi incaran para murid Sastradala akibat kecantikan dan body-nya yang aduhay itu. Satu-satunya guru janda di SMA Sastradala.

"Yaudah si wir, biarin aja!" celetuk Rifan diangguki Rafin yang sudah dengan lahap memakan mei gorengnya.

Karena makanan yang sudah disajikan oleh bu Rina, mereka semua memakan mie gorengnya dengan anteng. Es cekek yang Kenzo pesan sudah beda, berubah menjadi es gelas karena esnya berada digelas bukan diplastik yang bisa dicekek lagi.

Hingga suara dering telepon membuat mereka semua menoleh keatas meja. Suara itu berasal dari ponsel Gavi, tertera nama 'Arkandra Dewi Narendra' disana, dengan cepat Gavi menjawab telepon tersebut.

"Halo?"

"GAWAT BOS KAK ALNA NGGAK ADA DIMARKAS!!"

-tbc-

Hii!!!

Gesss ini Lala lagi galo gmna dong?🗿

Fiksi? Jaya jaya jaya!! Tambahin jayanya kalo mau lala up cepet disini!!

Buat aba-aba 'RATAKAN' itu Lala ambil dari kata-kata abang lala yaw, ada yang bilang sama kayak samuel emg iyakah? Lala sebenernya pernah baca novel samuel tapi udah lupa sama aba-abanya yang itu.

Aba-aba 'RATAKAN' bukan cuma dipake buat ngeratain musuh buat tawuran doang ya gess, tapi buat ngeratain biar semua anggota berbaris dengan rapi juga!. (Ya Tuhan semoga Reyala paham!)

Oiyaa, Lala cuma mau bilang beberapa minggu ini Lala nggak up dulu gess!! Sibuk sekolah maklum jadi siswa baru hehe, jadwal padet banget huhu sedihh!!!

Segitu aja yaw! Spam komen sama votenya jangan lupa!

Yang nunggu part baper-bapernya siapa nih?

Wisata kapan-kapan yauu!!

See you and,

Wushhh.... Pappaayyy!!!

Продолжить чтение

Вам также понравится

DESIRE The Bride

Любовные романы

390K 21.8K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
Housemate noenicha

Любовные романы

1.5M 137K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
Naughty Nanny 23

Любовные романы

7.2M 352K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
Fake Boyfriend Candy🍭

Любовные романы

560K 21.5K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...