WENGI

By xwchkshncrzy

14.6K 1.7K 268

Yessica Tamara, gadis keturunan jawa yang di anugrahi kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan bangsa lelem... More

Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18

Chapter 2

1.3K 110 43
By xwchkshncrzy


Pagi menjelang di tandai matahari yang muncul malu-malu nun jauh disana, desingan suara angin di penghujung musim kemarau membuat bulu kuduk meremang. Shani sudah terbangun beberapa menit yang lalu, setelah menunaikan sholat subuh dia lantas menuju dapur, membuat sarapan untuknya juga untuk Chika.

Hidup hanya berdua bersama Chika membuatnya mau tak mau menjadi gadis yang mandiri. Bapak dan ibu sudah bercerai, bapak memilih menikah lagi dan hidup di kota Jakarta, sedangkan ibu memilih menyibukkan diri dengan bisnis keluarganya yang mengharuskannya bolak-balik Indonesia-Jepang. Shani memakai celemek bermotif bunga-bunga, dan mulai sibuk dengan alat tempurnya. Memasak! Hal yang membuat sebagain perempuan malas untuk melakukannya, namun tidak dengan Shani, dia menyukainya.

Di lain ruangan, Chika masih terduduk di atas sajadah, lengkap dengan mukena yang masih terpasang di tubuhnya. Matanya menatap jauh ke depan, semenjak kejadian meraga sukma tadi malam, ada sesuatu yang mengganggunya. Anak kecil itu, seperti minta tolong akan sesuatu yang tidak Chika pahami. Chika menghela nafasnya. Membiarkan perasaan tidak enak itu menguar begitu saja, karena sejujurnya dia sudah lelah menghadapi makhluk lelembut diluar sana, tapi mau bagaimana lagi, kelebihan yang di turunkan dari Eyangnya itu menuntutnya untuk selalu bersinggungan dengan makhluk tak kasat mata.

"Dek! Sarapan yuk!" teriakan dari suara sedikit cadel milik Shani membuyarkan lamunannya. Chika langsung bergegas, mencopot mukenanya dan melipatnya dengan rapih, menaruhnya di rak khusus dan langsung berjalan ke arah pintu kamar.

"Iya mbak! Otw nih!" bunyi engsel pintu yang dibuka, gadis dengan senyum gummy itu meninggalkan kamarnya, tanpa tau ada perempuan dengan pakaian khas kerajaan jawa yang tengah menatapnya dengan lembut.

.

.

.

"Gimana? Enak nggak?" Shani belum menyendok sama sekali nasi goreng kornetnya, binar matanya menatap Chika yang tengah melahap nasi goreng itu dengan penuh harap.

"Ewnak bhanget mbak.. uhuk!" karena saking lahapnya Chika tersedak, yang langsung membuat Shani menyodorkan segelas air putih.

"Pelan-pelan dek.. kamu tuh yaa.." Shani menggelengkan kepalanya, sedangkan Chika masih berusaha menstabilkan tenggorokannya dengan air putih.

"Saking enaknya mbak. Masakan mbak kan selalu enak, hehe.." Chika mengacungkan jempolnya, membuat Shani bernafas lega dan merasa senang karena di puji masakannya oleh sang adik. Keduanya mulai larut pada makanan masing-masing, kadang sambil mengobrol, kadang Chika sambil meledek Shani yang membuat gadis ayu itu mendengus sebal.

Beberapa menit berlalu dan keduanya telah selesei sarapan. Chika dan Shani sama-sama murid di SMA Orison. Chika duduk di bangku kelas 10, sedangkan Shani duduk di bangku kelas 12. Keduanya sama-sama murid Ilmu Pengetahuan Sosial.

"Kamu ke mobil dulu deh, mbak mau ambil sketchbook dulu di kamar.." ucap Shani setelah selesai mengelap pirang dan gelas yang baru saja di cuci oleh Chika.

"Oh iya dek, kamu nggak lupa kan kunyitnya??" Shani yang sudah akan naik ke atas, kembali mengurungkannya.

Chika merogoh kedalam saku rok sekolahnya, lalu mengeluarkan kunyit sebesar kelingking jempol bayi yang telah mengering. "Aman mbak, aku nggak pernah lupa kok.." ucap Chika.

Kunyit, tanaman apotik hidup itu menurut orang jawa mampu melindungi dari serangan makhluk halus, tapi tentu saja kunyit terlebih dahulu dibacakan doa.

"Ya udah kalau gitu, kamu ke mobil dulu deh, sekalian panasin yaa.."

"Iya mbak siappp!" Chika berjalan berlawanan arah dari Shani. Shani menuju ke kamar sedangkan Chika keluar rumah. Honda Civic type-r berwarna putih milik Shani itu terparkir rapi di halaman tempat tinggal mereka. Chika masuk kedalam mobil lalu mulai memanasinya, sambil menunggu Shani datang, gadis itu duduk di belakang kemudi sambil menyumpal kedua telinganya dengan headset. Mulut Chika bersenandung kecil mengikuti lagu yang tengah dia mainkan, namun saat di pertengahan lagu, tiba-tiba lagu yang tengah dia dengarkan berubah.

Cah ayu...

Aku ngenteni tekamu...

Lantunan dari suara yang lembut namun mampu membuat bulu kuduk meremang. Chika tertegun, mematung di dalam mobil yang kini dalam pandangannya dia duduk di tengah tanah lapang. Tanah lapang yang sangat luas dengan di kelilingi oleh pepohonan yang menjulang tinggi.

Cah ayu...

Aku ngenteni sliramu...

Kembali sepenggal lagu itu terdengar menyapu ke gendang telinga Chika. Perlahan kepala Chika menoleh ke samping, dan hal yang selanjutnya dia lihat membuat tubuhnya terjungkal seketika.

Harghhhhhhhh!!!!

"Dek?!"

Tubuh Chika tersentak, lalu menatap kesekitar, dia masih berada di dalam mobil, dengan kedua telinga yang masih tersumpal headset. Shani menatapnya dengan khawatir.

"Kamu kenapa? Nglamun ya?" tanya Shani, lalu mulai sibuk dengan stir kemudi. Chika terbengong, terheran-heran. Tunggu! Bukankah tadi dia yang duduk di belakang kemudi? Lalu kenapa sekarang dia bisa duduk di bangku penumpang? Siapa yang memindahkannya? Tidak mungkin Shani.

Dan makhluk tadi itu.... Apa???

"Aku nggak apa-apa kok mbak, cuman...."

"Cuman apa?" Shani melirik sebentar.

"Ah enggak, hehe nggak apa-apa kok mbak." Chika tersenyum, namun dengan otak yang terus berpikir.

Mobil itu terus melaju meninggalkan perumahan tempat tinggal Chika dan Shani. Namun Chika menyadarinya, ada sesuatu yang tengah mengikuti mereka dari belakang.

.

.

.

Gadis berkulit kecoklatan itu tengah menyisir rambutnya yang panjang, sambil memandangi cermin yang memantulkan dirinya, lalu bersenandung kecil dengan bahasa jawa yang khas. Beberapa menit dia melakukan itu, hingga panggilan dari wanita paruh baya dengan setelan kebaya dan jarik berwarna coklat menghentikan aktivitasnya.

"Nduk... Udah siang loh.." ucap wanita paruh baya itu. Wajahnya bulat dengan rambut yang di sanggul rapi khas jawa.

"Iya bu.. ini juga mau berangkat kok.." jawab gadis itu di sertai senyumannya yang terlihat manis. Dia kembali berdiri di depan cermin, merapikan dasinya yang berwarna abu-abu, lalu menyelipkan jepitan rambut berwarna emas ke kepalanya.

"Ibu tunggu diluar ya kalau begitu, itu Pak Maul udah nunggu di mobil.." jelas wanita paruh baya itu yang mendapat anggukan dari gadis berkulit kecoklatan.

Aku ngenteni tekamu...

Tembang itu meluncur begitu saja dari bibir gadis berkulit kecoklatan itu, sambil membelai rambutnya yang panjang. Dia perlahan berjalan meninggalkan kamarnya, meninggalkan sesuatu yang terduduk di kursi kayu.

Laki-laki berkumis tipis dengan perawakan gagah dengan setelan kemeja dan celana bahan itu membungkuk saat gadis berkulit kecoklatan itu datang. Wanita bersanggul dengan wajah bulat yang berdiri di samping mobil berwarna hitam itu tersenyum saat melihatnya.

"Bu.. aku berangkat dulu yaa.." ucap gadis berkulit kecoklatan itu, lalu mencium wanita bersanggul dan berjarik yang dia panggil ibu.

"Iya nduk.. hati-hati yaa.. Pak Maul, ndak usah ngebut yaa.." ucap wanita bersanggul disertai senyumannya yang terlihat meneduhkan.

"Baik Ndoro.."

Lalu tak lama Pajero Sport hitam itu melaju meninggalkan rumah gedongan khas jawa dengan deru mesinnya yang memecahkan keheningan pagi. Di dalam mobil, gadis berkulit kecoklatan itu membuka tas selempangnya, mengambil sesuatu dari tas itu lantas memakannya. Senyumnya yang tipis dan terkesan ganjil. Remahan bunga melati berjatuhan mengotori rok abu-abunya.





TBC.

Continue Reading

You'll Also Like

105K 4.8K 59
bagaimana jika 32 gadis gadis cantik tinggal 1 atap, apakah akan sering ribut? langsung baca aja deh.... Ngga usah protes soal cerita ini hanya imaj...
40.5K 5.9K 30
Bagaimana ceritanya ketika kalian yang sedang menikmati hidup dengan senang, tenang dan tanpa gangguan. Namun tiba tiba datang entah virus darimana...
63K 13.4K 21
= ASTERIA = yg memiliki makna Bintang dalam bahasa yunani kuno Kisah ini tentang petualangan 5 orang sahabat, yang secara tidak sengaja menemukan s...
955 127 5
Indonesia siapa yg tidak mengenal pemuda cantik nan manis ini? jangan jangan kamu tidak mengenal nya? gk kenal country sendiri jangan jangan canda...