Aku mencintaimu, meskipun aku tahu bahwa kita nggak akan pernah menjadi satu, aku mencintaimu, meskipun aku yang harus melihatmu beriringan dengan seseorang yang kamu mau, aku mencintaimu, meskipun kita hanya sebatas pernah yang sudah selesai sejak dulu.
Waktu berjalan dan melupakanmu adalah hal yang tak pernah bisa aku lakukan. Bahkan aku masih selalu memintamu pada Tuhan agar sewaktu-waktu kamu bisa pulang.
Semua hal yang pernah kita lewati menjadikanmu abadi di hati. Meskipun mungkin kamu tak akan pernah kembali. Aku masih mengingat banya rencana yang dulunya ingin kita wujud tin sama-sama. Bagaiamana kalau aku katakan, kamu masih jadi tokoh utamanya?
Aku tak pernah lagi merasakan yang namanya benar-benar bahagia, Hidupku sekarang kosong hampa. Bahkan aku sendiri bingung tiap kali orang-orang bertanya tujuan hidup ku apa. Sebab aku sendiri tak tau harus kemana.
Perpisahan kita kemarin menyiksakan luka, tapi sampai hari ini aku masih belum menemukan penawar nya. Tak ada yang mampu menggantikan tempat mu, dihati ku tak ada yang bisa merenggut nama inti di jantung ku, kamu masih jadi satu-satunya pemenang yang tak pernah punya saingan.
Aku mencintaimu dengan penuh keiklasan. Hingga ketika kamu hilang, perasaanku tak turut padam. Aku mencintaimu dengan penuh ketulusan. Hingga ketika kamu meninggalkan, perasaanku masih tak mampu dilenyapkan.
Memang ada beberapa hal yang tak bisa dimiliki, tapi abadi di hati. Ada seseorang yang sangat kita cintai, tapi memang tak bisa kita nikahi. Ada pun nanti aku jatuh cintai lagi, percayalah bahwa perasaan itu tak sedalam perasaanku cintaku untukmu.
Sebagian orang percaya bahwa orang lama akan tetap jadi pemenang nya. Mungkin demikian juga dalam kisah kita. Aku tak keberatan melihat mu dipeluk orang lain selama itu membuat mu bahagia. Aku tak keberatan kita menjadi asing, selama aku masih punya kesempatan untuk melitmu tertawa. Cinta tak selalu memiliki kan? Sebab cinta sejati adalah cinta yang melahirkan banyak doa.
Jujur saja aku masih menginginkan mu kembali.