Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

107K 6.6K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
๐Ÿ’™END๐Ÿ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

36. Posisi teratas

1.1K 87 0
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

Hari ini sagara dkk maupun zevan dkk tidak ada yang ke sekolah karena dehidrasi akibat hukuman azeyla kemarin.

Meskipun begitu, mata-mata dari sagara dan zevan selalu berada di sekitar achernar sehingga keduanya tau apa saja aktivitas dari kesayangan mereka.

"Main voli? Emang ziyah bisa main voli? Kok gue gak tau" ujar sagara.

"Loh, kalo bos yang pacar nya sendiri gak tau apalagi saya" ujar mata-mata sagara di telpon.

Sagara menepuk jidatnya. Benar juga apa yang di katakan bawahannya itu! Pikirnya.
"Awasin terus!"

Tutt

Sagara menutup telponnya tanpa mendengar balasan dari sang bawahan.

.
.
.

~Di sisi lain

Azeyla, dea, ve, mila, gina dan geby sedang berdiskusi di tengah lapangan.

"Gue gak bisa main voli" ujar geby.

"It's okay" ujar azeyla.

"Emang lo bisa main?" tanya mila.

"Azel serba bisa, lagian gue rasa mereka cuma bakal nargetin azel di permainan ini, jadi kalian aman" ujar dea.

"Maksudnya?" tanya mila lagi.

"Liat aja ntar" jawab azeyla.

"Mereka udah siap tuh!" ujar ve melirik ke arah kubu sebelah.

Keenam gadis itu pun bubar dan mengambil posisi masing-masing.

"Salah satu perwakilan kelas, silahkan maju!" ujar pak dery.

Azeyla dan pita maju ke arah pak dery.

Pak dery menunjukkan sebuah koin di hadapan mereka.
"Tim azeyla gambar dan tim pita angka!"

Azeyla dan pita mengangguk.

Koin di lemparkan pak dery ke atas kemudian di tangkap lagi. Saat pak dery memperlihatkan koin itu, terlihat angka yang berada di atas.

"Tim pita! Kalian ingin service atau receive?"

"Receive!"

Pak dery mengangguk kemudian memberi kode pada keduanya untuk kembali ke posisi masing-masing.

"Setelah hari ini, hanya ada nama gue di posisi teratas" batin pita.

"Ve, service!" titah azeyla seraya melempar bola pada ve.

Ve menangkap bola itu.
"Ai ai captain!"

Ve pun mengambil posisi di belakang dan bersiap untuk service.

"Ve!"

Ve menoleh ke arah azeyla.

"Sekuat tenaga!"

Ve memasang wajah antusias.
"Beneran? Boleh?"

Azeyla tersenyum tipis dan mengangguk.

"YESSS!"

"Zel! Lo yakin?" bisik dea.

"Yap" azeyla pun kembali ke posisinya.

"Gue gak bilang kalo gue bakal ikutan main kan" batin azeyla.

Prrrrrrttttttt

Ve memasang ekspresi datarnya, melempar bola ke atas kemudian melompat dan memukul bola sekuat tenaganya.

BUK

Bola melesat tepat di tengah-tengah antara pita dan vizah sehingga membuat keduanya terdiam kaku di tempat.

Bahkan pak dery menganga lebar melihat bola yang terpantul jauh.

"Pak! Poin kita mana?" tanya ve dengan polos.

Pak dery pun tersadar.

Prrrrrtttttt

Dua orang pemuda menulis angka 1 papan untuk poin 10 IPA 1.

Pita yang berdiri tepat di hadapan azeyla pun tampak kesal.

"Mau main kan? Ayo main!" ujar azeyla dengan suara pelan yang hanya di dengar oleh pita.

Prrrrtttttt

Ve kembali melakukan service.

1x
2x
3x
4x

Kini poin total di papan 5:0 untuk keunggulan 10 IPA 1.

Saat melakukan service ke 6, akhirnya pita bisa melambungkan bola itu.

"Nira!" panggil pita.

Nira segera menyelamatkan bola liar itu dan mengarahkan bola pada vizah.

Vizah bersiap untuk melakukan set ke arah pita.

Saat bola di lambungkan ke arah tempat pita akan melakukan smash, bola tersebut langsung di blok oleh gina dan mila.

Prrrrrtttttt

6:0 untuk kemenangan 10 IPA 1.

"Sial!" umpat pita.

Rotasi pemain di tukar, sekarang giliran dea yang melakukan service.

"Zel! Boleh gak kalo--" ucapan dea terpotong.

"Boleh!" ucap azeyla.

Dea tersenyum sangat lebar.
"Akhirnya! Gue punya tempat pelampiasan sekarang" gumam dea.

BUK

"AKH!"
Bola mengenai tangan cika namun karena salah posisi, bola terlempar ke luar dan tangan cika terlihat membiru.

Prrrttttttt

"Kok kalian kasar banget sih!" ujar pita tidak terima.

"Kalian aja yang lemah" ujar ve.

"Cika! Posisi kuda-kuda kamu salah, posisi tangan kamu juga tidak sempurna! Jadi kamu pasti akan gampang cedera... 11 IPA 2 ada yang bisa menggantikan posisi cika?" tanya pak dery.

"Loh pak! Mereka kan tetap salah karena mereka bermain secara kasar! Bapak gak liat service ve tadi? Itu kuat banget pak!" ujar vizah.

"Bahkan kalian mengakui kalo ve lebih kuat dari kalian" ujar jimmy.

Pita dkk terdiam.

"Bentar deh, bukannya kak pita itu mantan pemain voli putri yang memenangkan turnamen tingkat nasional SMP ya? Gue gak nyangka kalo ve yang manja bisa ngalahin lo" celetuk mila.

Seluruh siswa 10 IPA 1 tertawa sedangkan siswa 11 IPA 2 menunduk malu.

"Tapi gue masih bisa nerima service nya ve!" bantah pita.

"Iya sih, tapi di service nya yang keenam hahaha" balas geby.

10 IPA 1 kembali tertawa.

Pita menggeram kesal!
Tanpa sengaja mata pita bertemu dengan netra azeyla yang berdiri dengan wajah datarnya.

Azeyla tersenyum miring ke arahnya kemudian membuang wajah seolah-olah tidak terjadi apapun.

"Permainan akan di lanjutkan! Ayo kembali ke posisi masing-masing" ujar pak dery.

.
.
.

~25mnt kemudian

Para siswi 11 IPA 2 memilih untuk menyerah. Melihat poin yang saat ini 20:2 siapa pun pasti akan memilih menyerah.

Apalagi di babak pertama 10 IPA 1 memenangkannya hanya dalam waktu kurang dari 15mnt.

"Kalian mau main 3 lawan 6 nih? Gak ada yang mau bantuin kalian lagi tuh" ujar mila melirik ke arah siswi 11 IPA 2.

"11 IPA 2 gak ada yang ingin main?" tanya pak dery.

Tidak ada yang menjawab.

"Pak kita bisa main bertiga kok" ujar nira.

"Maaf nira! Voli itu permainan untuk 6 orang, jika kalian--" ucapan pak dery terpotong.

"Three on three!" ujar azeyla.

Semua orang kompak menoleh ke arah azeyla.

"Deal!" ucap pita.

Azeyla melirik ke arah mila, gina dan geby.

Ketiganya yang paham pun memilih untuk keluar dari lapangan.

Tersisa lah azeyla, dea dan ve melawan pita, vizah dan nira.

"Yakin mau di lanjut?" tanya dea.

"Yakin lah!" jawab vizah dengan lantang.

Sekarang giliran azeyla yang melakukan service.

Prrrrrtttttt

Azeyla melakukan service biasa tanpa niat apapun. Sejujurnya itu hanya strategi azeyla saja.

Nira menerima service azeyla dengan sempurna.

Setelahnya vizah melakukan set untuk pita lalu pita melakukan smash dengan sekuat tenaga.

Bola mengarahkan lurus ke arah azeyla. Namun dengan santainya azeyla menerima bola tersebut seakan bola itu sangat ringan.

"Ve! Ambil ini!" teriak dea yang melakukan set untuk ve.

BUK

Prrrrrtttttt

21:2 untuk kemenangan 10 IPA 1.

Azeyla kembali melakukan service! Dan kejadian seperti tadi terus berulang.

Pita melakukan smash sekuat tenaga, azeyla menerimanya dengan mudah, dea melakukan set dan ve membuat poin untuk mereka.

Hingga...

Prrrrrtttttt

"10 IPA 1 memenangkan permainan! Poin babak pertama 25:0 dan babak kedua 25:2! Silahkan keluar lapangan, karena permainan akan di lanjutkan dengan tim laki-laki" ujar pak dery.

Para gadis pun bubar.
Tentu saja 10 IPA 1 merasa bangga dengan kemenangan mereka.

Pita menatap tajam ke arah azeyla yang juga menatapnya dengan datar.

"Aneh! Smash yang selalu membawa tim nasional putri tingkat SMP memenangkan pertandingan justru di terima dengan mudah oleh gadis yang bahkan baru pertama kali menyentuh bola voli?" batin pita.

Azeyla berjalan mendekat ke arah pita.

"Maaf ya! Gara-gara gue lo jadi gak bisa caper" ucapan pedas dari azeyla membuat pita geram.

Azeyla menepuk pindah pita 2x lalu melenggang pergi menuju rombongan teman-teman kelasnya.

.
.
.

~Skip istirahat

Pita dkk tiba di kantin setelah menjemput cika di UKS karena tangannya yang lebam.

Saat mereka baru saja tiba di kantin, semua tatapan langsung mengarah ke mereka. Tapi kali ini bukan tatapan kagum seperti biasa namun tatapan meremehkan.

"Itu tuh mantan pemain tim nasional voli putri yang memenangkan turnamen tingkat SMP dulu"

"Tapi kalah sama ve yang notabenya anak manja"

"Payah banget"

"Jangan gitu ntar dia denger lagi"

"Biarin aja!"

"Liat deh, keknya dia mau nangis tuh"

"Hahahahaha"

Pita dkk mengepalkan tangan mereka karena emosi.

"Kok bisa kesebar sih?" gumam pita bingung.

"Ini semua gara-gara lo! Kalo aja lo gak ajak kita buat latih tanding tadi, ini gak bakal jadi kayak gini!" bentak cika.

Pita tersentak menatap tak percaya pada cika.
"Tapi aku cuma--"

"Cuma apa? Cuma pengen caper sama anak-anak WIHS? Biar lo di notice gitu? Gue capek, gue malu pit! Gua bahkan malu punya sahabat kayak lo!" cika pun berbalik dan meninggalkan mereka.

"CIKA!" teriak vizah.

Pita menunduk meremas ujung seragamnya.

"Udah pit! Mungkin cika lagi sensi aja hari ini, ntar gue coba bantu ngomong sama dia deh" ujar nira.

Pita mengangguk meski dalam hatinya ia tak begitu peduli.

"Nira! Lo susul gih si cika! Biar gue yang temenin pita di sini, ntar gue bawain makanan buat kalian" ujar vizah.

Nira mengangguk setuju kemudian melenggang pergi dari kantin.

~Di sisi lain

"Emang seru ya liat pertemanan mereka ancur" celetuk alma.

Ya! Saat ini achernar berada di kantin dan melihat secara langsung pertengkaran pita dkk.

"Dramanya bagus ya zel" ujar alin.

"Hmm, bagus"

Alin terkekeh.

Achernar pun melanjutkan makan mereka dengan tenang tanpa peduli dengan pertengkaran yang terjadi tadi.

.
.
.

~RS baldewin

Saat ini sagara dan zevan berada di rooftop rumah sakit. Keduanya duduk di kursi roda dengan sesekali menyeruput secangkir kopi di tangan mereka.

"Gue gak tau kalo ziyah bisa main voli" ujar sagara memecahkan keheningan.

"Ziyah gak bisa main voli"

Sagara menyerit menatap zevan.
"Kok mereka bisa menang?"

"Ziyah punya IQ melebihi 200, dia bisa belajar hanya dengan beberapa kali liat"

Sagara mengangguk paham.
"Pantes dia lebih banyak melakukan recieve atau service"

"Apa lagi yang mau lo tau?"

"Gaada, gue udah tau semua"

Zevan terkekeh.
"Tau apa? Kalo dia dark princess? Dia pemilik butik FavZee? Atau dia seorang pemimpin B secret?"

Sagara menyerit.
"Iya gue tau itu semua, itu adalah identitasnya kan"

"Itu belum semua"

"Kalo gitu kasih tau semua yang belum gue tau"

"Gue masih pengen hidup! Cari tau aja sendiri" zevan meminum habis kopinya dan memutar kursi rodanya berbalik memasuki lift khusus yang memang hanya orang-orang tertentu yang boleh memasukinya.

Sagara menggeram kesal menatap ke arah hilangnya zevan.
"Apa yang gak gue tau?"

.
.
.

~Malam harinya

Malam ini achernar berada di RS baldewin untuk menjenguk para boys yang di rawat di sana.

Daffa, valen, gilang, farrel dan denies tampak baik baik saja.

Sedangkan seno, brayen, zevan dan sagara masih di rawat.

"Lo bertiga ngapain di sini? Keluar!" usir zevan pada brayen, sagara dan seno.

"Gue jenguk lo!" jawab brayen.

"Gue mau ketemu ziyah" jawab sagara.

"Gue? Gue ngikut aja" jawab seno.

"Gak jelas lo bertiga" ujar achernar serentak.

"Bang brayen prik banget! Mana ada orang sakit jenguk orang sakit juga" ujar ve.

"Tau lo! Gak nyadar apa pake baju pasien juga" ujar farrel.

Brayen menatap tajam ke arah farrel.
"Suka suka gue"

Farrel dan gilang menganga menatap brayen.

"Btw bang zayyan, bang zey sama bang gheno mana?" tanya dea.

"Mereka di...." farrel ingin menjawab 'di markas' tapi ada beberapa orang di ruangan yang tidak tau identitas mereka.

"Di rumah" jawab denies.

Azeyla dan dea yang paham pun mengangguk.

Kata 'rumah' adalah kode rahasia untuk markas mereka.

Karena tidak ada satu pun anggota militer Q.Z the secret yang memiliki rumah. Mereka selalu tinggal di markas, di apart atau di mansion keluarga.

"Eh besok ada acara di hotel azuhar, katanya peresmian laboratorium keluarga mara, ikut yuk! Temenin gue" ujar gilang.

"Temenin lo? Kenapa?" tanya denies.

"Bonyok gue lagi di luar negeri, gue yang gantiin mereka buat hadir di sana, kata mamski gue di suruh ngajak kalian aja"

"Boleh lah! Lagian besok malam kita gak ada kegiatan apa apa" ujar farrel.

"Gimana zev?" tanya brayen.

"Terserah" ucap zevan.

Anggap saja zevan berkata iya!

"Kamu ikut?" tanya sagara pada azeyla.

Azeyla mengangguk.
"Orang tua diyah gak bisa hadir jadi diyah yang gantiin, aku ikut nemenin"

Sagara mengangguk paham.
"Seno, daffa, valen! Besok kita ikut!"

"HAH?!"

???

Continue Reading

You'll Also Like

3.2M 165K 81
[Cover by piterest] Judul Awal : Vanya Transmigration *CERITA INI AKAN DI EDIT KEMBALI SETELAH AUTHOR SELESAI UJIAN! "lo harusnya sadar, perjuangan s...
2.4M 189K 72
Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini yaโ˜บ๏ธKalo kalian gasuka,gaperlu komen-kome...
482K 22.6K 93
Ratih berusia 30 tahun yang telah memiliki seorang anak lelaki bernama Dani dari suaminya yaitu Yadi. Ratih diganggu mahluk misterius yang menjelma s...
281K 10.8K 56
[SEBAGIAN CHAPTER DIFRIVATE ACAK. JADI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]. [DI LARANG KERAS PLAGIAT!! CERITA INI BUKAN UNTUK DI PLAGIAT . HATI HATI KENA...