FALLIN FOR (U)

By pinkpantress

386 245 66

Refalin Saradhiva selalu merasa kesepian dan sangat bingung memilih jalan hidupnya sendiri. Sampai akhirnya d... More

♪ Chapter 1
♪ Chapter 2
♪ Chapter 3
♪ Chapter 5
♪ Chapter 6
♪ Chapter 7
♪ Chapter 8
♪ Chapter 9
♪ Chapter 10
♪ Chapter 11
♪ Chapter 12
♪ Chapter 13
♪ Chapter 14
♪ Chapter 15
♪ Chapter 16
♪ Chapter 17
♪ Chapter 18
♪ Chapter 19
♪ Chapter 20
♪ Chapter 21
22
23
24
25
26
27
28
29 end

♪ Chapter 4

47 42 18
By pinkpantress

Reksa membantu duduk Refalin keatas ranjang ruang UKS. Dengan penuh hati-hati Reksa membantu Refalin agar tidak jatuh. "Yang sakit yang mana?" tanya Reksa dengan nada khawatir.

"Kepala gue lah!" jawab Refalin ketus akibat rasa sakit yang dapat begitu nyeri, hingga dirinya tak sempat mengatur nada bicaranya terhadap Reksa.

"Tunggu bentar gue panggil Bu Tari dulu." Ucap Reksa kemudian berlari keluar ruang UKS. Untuk mencari keberadaan Bu Tari.

Setelah sosok keberadaan Reksa tidak ada diruangan tersebut. Refalin langsung berhenti bersikap layaknya orang kesakitan menjadi tertawa tanpa suara. Dirinya menjadi salah tingkah dan dengan lemparan bola dari Revan dirinya jadi mendapatkan mement berama Reksa.

***

Esha menuruni tangga rumahnya berjalan menuju ruang makan. Disana sudah ada kedua orang tuanya yang bersiap ingin makan. Esha menarik kursi kemudian dirinya duduk dikursi tersebut. Suasana ruang makan sengat canggung tidak ada yang membuka topik pembicaraan.

"Mah, Pah aku boleh gak malam besok keluar?" tanya Esha kepada kedua orang tuanya yang duduk tepat didepan gadis itu.

"Sama siapa? Sama cowok berandal itu?" Esha terpaksa menganggukan kepalanya.

"Gak boleh!" sentak Ayah Esha langsung membuat gadis itu diam membeku akibat bentakan Ayahnya.

"Jam sepuluh udah ada dirumah kok!" pinta Esha sambal memohon kepada kedua orang tuanya. Dari sini kita tahu bahwa hubungan Esha tak direstui oleh kedua orang tuanya karna pandangan kedua orang tua Esha melihat seorang Revan adalah berandal.

"Yaudah deh pulang sekolah aku jalan sama Revan boleh ya? Pulangnya sore kok." Bagaimana juga Esha memohon kedua orang tuanya juga tidak akan pernah merestui hubungannya bersama Revan.

"Kalian kenapa sih nganggep Revan orang jahat, padahal dia baik. Stop liat seseorang dari covernya Mah, Pah! Gak semua orang yang berpenampilan berandal itu jahat!" Esha merasa sakit hati dengan kedua orang tuanya kemudian berdiri dari kursinya dan menjatuhkan sendok ke piring menimbulkan suara yang sangat nyaring. Esha dengan penuh sakit hati pergi berjalan Kembali ke kamarnya.

***

Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh yang berarti ini adalah waktunya istirahat. Suasana kelas sangat sepi hanya menyisakan seorang gadis yang duduk sendirian sambil membolak balikkan kertas bukunya. Memperlihatkan sesosok gadis yang sangat sok ambis.

Kemudian salah seorang gadis berambut Panjang terurai menggunakan bando hijau dari kelas lain datang ke kelas gadis sok ambis tersebut dan duduk disebalh gadis sok ambis tersebut.

"Lin tolongin gue pleas!"

"Tolongin apa lagi?" jawab Refalin sambil pura-pura membaca buku.

"Malam besok temenini gue ya pleas, gue mau ngedate sama Revan tapi nyokap bokap gue nggak ngebolehi. Lo mau ya malam besok ikut gue ngedate pleas! Nanti gue bilang ke Mamah kalo misalnya gue mau jalan sama lo."

"Enggak dulu deh Sha, gue gak bisa!" tolak Refalin secara terang-terangan.

"Yah Ref kali ini aja ya Ref, sumpah gue minta tolong banget sama lo."

Beberapakali Esha memohon kepada Refalin apalagi gadis itu sudah menampakan wajah memelasnya kepada Refalin membuat Refalin tidak nyaman dengan sepupunya ini.

Pada akhirnya Refalin mengiyakan meskipun dirinya tahu apa akibat menerima permohonan Esha gadis yang ingin sekali ngedate bersama pacarnya itu.

"Iya-iya boleh!" ucap Refalin mensetujui permintaan Esha.

"Yes thankyou Refalin ku sayang, nanti gue kasih lo special gift deh!" kata Esha sangat senang sampai memeluk Refalin dari samping saking senangnya. Akhirnya dirinya ngedate lagi bersama pacarnya.

"Oh iya Ref malam ini kata nyokap gue, makan malam dirumah ya, nanti sekalian lo bilang mau jalan sama gue malam besok!"

***

Sore ini Refalin merasa bosan dirumah jadi dirinya memutuskan untuk pergi ke sebuah café dipinggiran kota. Sambil menunggu waktu senja dirinya akan pergi kerumah Esha untuk makan malam bersama kedua orang tua Esha.

Refalin memasuki café tersebut. Café bernuansa belanda disuguhi dengan sebuah seorang anggota band yang tengah bernyanyi.

Refalin memilih tempat duduk didekat panggung tempat band tersebut bernyanyi.Refalin hanya seorang diri seorang pelayan perempuan memberikan Refalin sebuah menu makanan dan Refalin memilih dirinya ingin makan dan minum apa. Setelah selesai memesan makanan Refalin sempat memeriksa ponselnya.

Setelah ia rasa tidak ada yang penting dirinya mematikan ponselnya dan menaruh ponselnya diatas meja. Refalin ingin menikmati para anggota band tersebut bernyanyi.

Penyanyi tersebut menyanyikan lagu Menghujam Jantung ku dari Tompi. Refalin sangat suka mendengar penyanyi tersebut menyanyikan lagu tersebut. Tetapi setelah Refalin melihat dengan teliti vokalis dari band tersebut adalah Revan musuh bebuyutannya.

Awalnya Refalin memuju suara Revan yang begitu bagus baginya didalam hati kemudian setelah dirinya menyadari itu adalah Revan pujian tersebut berubah menjadi umpatan buruk.

Refalin memandangi wajah Revan dengan sangat sinis apalagi mengingat kejadian semalam Revan melempar bola volley ke kepala Refalin.

Revan ternyata sejak kedatangan Refalin sudah sadar bahwa itu adalah Refalin tetapi dirinya tak bisa menaruh wajah datar karna dirinya tengah menghibur orang-orang.

Pandangan mereka sempat bertemu tetapi Refalin menaruh wajah judes kemudian memutarkan bola matanya kepada Revan.

Tak berelang lama makanan Refalin datang dan hal yang tak pernah terduga seorang Wanita tua datang berserta anak buahnya mengacaukan suasana di café tersebut. Sontak Revan dan anggotanya yang lainnya menghentikan lagunya.

Wanita tua tersebut naik keatas panggung dan menarik kasar Revan untuk turun dari atas panggung. Peristiwa tersebut menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Kamu kemana aja udah seminggu gak pulang kerumah!"

"Ternyata kamu kerja kayak gini ya? Bagus kamu Revan kenapa kamu gak jadi pengamen aja sekalian!" Saat mendengar ucapan Wanita tersebut yang ternyata adalah Ibunya Revan. Refalin menjadi sedikit dejavu dengan peristiwa lama yang sama persis sama seperti Revan. Yang disini kita paham dan tau bahwa Refalin tak didukung oleh Ayahnya untuk menjadi musisi diusia muda seperti ini karna Ayahnya tahu jika dirinya menjadi seorang penyanyi pasti akan memilih karir daripada pendidikan.

Revan ditarik paksa pulang oleh ibunya dan anak buah Ibunya yang memakai baju hitam.

Sesampainya dirumah Revan dimarahi habis-habisan oleh kedua orang tuanya, "Mau jadi apa kamu Revan kalo kamu kayak gini. Masa depan kamu suram kalo Papah dan Mamah biarkan kamu menjadi musisi Revan."

"Papah sama Mamah tau kalo kamu jadi musisi kamu gak akan pernah terkenal dan naik daun Revan. Papah sama Mamah kamu salah memilih arah sama kayak temen-temen kamu yang berandal itu." Yang dimaksud Ayahnya Revan adalah anggota Steel Good.

Revan yang tak terima teman-temannya diejek seperti itu langsung membela teman-temannya, "Papah jangan asal kasih pendapat yang tentang teman-teman aku!"

"Aku tau Mamah sama Papah nyuruh aku buat jadi penerus bisnis Papah karna kalian bingung kan kalo kalian berdua udah gak ada siapa yang bakalan nerusin bisnis kalian?!" teriak Revan nyaring dan suaranya menggema ke seluruh isi rumah mewahnya tersebut.

Ayahnya Revan langsung melayangkan satu pukulan ke wajah Revan. Rasanya begitu sakit apalagi ditambah dengan ejekan kedua orang tuanya yang selalu menuntut dirinya untuk menjadi apa yang orang tuanya mu.

"Cukup Pah, Mah, Revan udah besar bukan anak kecil lagi. Jadi tolong jangan tuntut Revan. Aku punya jalan ku sendiri."

"Maaf kali ini Revan gak bisa lakuin apa yang Mamah dan Papah mau." Ungkap Revan kemudian pergi berjalan keluar arah pintu rumah. Hujan turun begitu deras, dengan perasaan kecewa dan sakit hati atas ucapan kedua orang tuanya Revan pergi menerobos hujan dengan berjalan kaki pergi ke basecamp. Selama seminggu ini Revan tinggal di basecamp steel good yang biasanya dijadikan tempat merek berlatih alat music. Revan menghasilkan uang untuk kebutuhannya sehari-hari dengan cara bekerj sebagai anggota band menynyi di café tetpi gajihnya erring berbagi dengan teman-temannya yng lain. Dan taruhan balap motor liar.

Disisi lain Refalin kini tengah menikmati santapan makanan yang dibuat oleh Ibunya Esha. "Mah besok Eca sama Alin pergi ya!"

"Mau kemana kalian?" tanya Ibunya Esha smbil melahp makanan kedalam mulut.

"Biasa ke café mau ngedate hehehe..."

"Oh boleh."

"Yes!" guman Esha kesenangangan akhirnya dirinya akan ngedate bersama Revan.

"Oh iya Lin, Papah kamu gak ke Bandung kah buat jenguk kamu?"

"Oh kalo itu kurang tau Tante karna, katanya sih Papah lagi tour keliling Indonesia buat konser." Jawab Refalin sambil menggaruk kepalanya padahal tidak gatal.

"Oh gitu ya..." jawab Ibunya Esha sambil mengguk karna sudah paham dengan keadaan Refalin sekarang.

***

Continue Reading

You'll Also Like

290K 27K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
636K 24.9K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
499K 53.9K 23
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
320K 19.1K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...