Another Life an Extra Antagon...

By nicejollye

1.1M 72.7K 1.7K

Kisah tentang perpindahan jiwa musim 2 *Cerita belum direvisi, harap maklum jika ada typo maupun kesalahan ka... More

1 (revisi)
2 (revisi)
3 (revisi)
4 (revisi)
5 (revisi)
6 (revisi)
7 (revisi)
8 (revisi)
9 (revisi)
10 (revisi)
11 (revisi)
12 (revisi)
13 (revisi)
14 (revisi)
15 (revisi)
16 (revisi)
17 (revisi)
18 (revisi)
19 (revisi)
20 (revisi)
21 (revisi)
22 (revisi)
23 (revisi)
24 (revisi)
25 (revisi)
26 (revisi)
27 (revisi)
28 (revisi)
29 (revisi)
30 (revisi)
31 (revisi)
32 (revisi)
33 (revisi)
34 (revisi)
35 (revisi)
36 (revisi)
37 (revisi)
38 (revisi)
39 (revisi)
40 (revisi)
41 (revisi)
42 (revisi)
43 (revisi)
44 (revisi)
45 (revisi)
46 (revisi)
47 (revisi)
48 (revisi)
49 (revisi)
50 (revisi)
51 (revisi)
52 (revisi)
53 (revisi)
54 (revisi)
56 (revisi)
new story
57 (revisi)

55 (revisi)

9.6K 683 21
By nicejollye

Calluna kembali membenarkan tampilannya, sebuah gaun malam memeluk tubuhnya dengan erat. Malam peresmian cabang baru Edward yang sudah pemuda itu usahakan. Ia segera mengambil sling bag lalu keluar dari kamarnya.

Calluna akan berangkat bersama Nagara, hal ini tak jauh dari permintaan Edward dan paksaan Nagara yang mengatakan kalau dirinya berniat bertanggung jawab atas pertolongan Nagara jangan setengah-setengah. Bapak tua bangka itu memang ada saja modusnya dengan Ibu Calluna.

Di sofa ruang tamu Nagara duduk menunggu Calluna yang tengah bersiap. Nagara mengalihkan perhatiannya dari ponsel saat menyadari Calluna menghampirinya.

Mengalihkan pandangan pada Calluna, pria itu tertegun sejenak. Perempuan yang kini berdiri didepannya tak perlu pengakuan karna kecantikannya sudah tak perlu diragukan. Kalau Calluna cantik terus nanti Nagara tak tahan untuk segera mengajak perempuan itu kedepan altar pernikahan.

"Gara .... Hello ...." Calluna melambaikan tangan didepan wajah Nagara yang sejak tadi hanya terdiam.

"Kamu udah siap," balas Nagara setelah mendapat kembali kesadarannya.

"Udah dari tadi, kamunya aja yang kurang fokus. Mau minum air dulu?"

"Gimana mau fokus kalo dihadapanku ada bidadari." Keluar kalimat pujian dari bibir Bapak Nagara, yang kini sedang mencoba berbagai celah untuk kembali menggaet hati Ibu Calluna. Ia selalu siap kapan saja untuk memenangkan hati Calluna.

"Bapak emang suka tebar-tebar gombalan," cibir Calluna.

"Cuma sama Ibu doang, saya usaha sekuat tenaga." Nagara menimpali dengan santai, bahkan terlihat sudut bibir pria itu terangkat ketika menyahuti kalimat absurd Calluna.

***

Ballroom hotel kini sudah ramai diisi oleh tamu undangan. Red carped yang membentang dari area luar hingga kedepan pintu masuk terpasang dengan rapi.

Calluna mulai turun bersama Nagara, keduanya mulai masuk kedalam hotel. Nagara sesekali menyapa rekan kerjanya. Calluna digeret kesana kemari, ia terpaksa mengikuti Nagara yang tengah pamer menunjukkan kepemilikannya. Tautan tangan pria itu sangat erat hingga dirinya kesulitan untuk lepas dari Nagara.

"Wah, saya tak menyangka kalian akan kembali berbaikan," ucap salah satu pria yang sudah memiliki perut sebesar galon.

Nagara tersenyum dengan sopan, "Kesalahpahaman kemarin sudah usai. Doakan saja yang terbaik atas hubungan kami."

Jawaban ringan Nagara membuat Calluna melotot sebal, pria ini memang berniat membuatnya menjadi perawan tua. Bagaimana bisa Nagara mengakui dirinya kembali bersama secara tak langsung. Calluna nanti tak bisa tebar peson pada eksekutif muda yang tengah hadir disini. Siapa tau kan ia bertemu dengan jodoh, sksksk. Pupus sudah semua harapan.

"Hoho.... saya berdoa kalian segera menikah, saya bisa melihat keserasian itu pada kalian. Nona Calluna yang cantik dan Anda yang tampan. Pasti nanti anak kalian sangat manis."

"Terima kasih Tuan, kalo begitu saya permisi untuk kembali menyapa yang lain." Pamit Nagara. Setelah mereka menjauh Nagara meringis pelan, ketika merasakan perutnya yang sudah mendapat cubitan pedas dari Calluna.

"Apa! Mau ngaku-ngaku lagi? Mulutnya gak punya rem!" Calluna menatap Nagara dengan sebal.

"Kita gak boleh nolak doa bagus, Calla." Jelas Nagara. Pria itu bahkan sejak tadi tak henti memanjatkan amin pada setiap doa para rekan kerjanya.

"Gara, aku mau cari eksmud yang cakep-cakep malam ini. Gimana mau dapet eksmud kalo kamu hampir secara gak langsung ngenalin kita sebagai pasangan." Dengus Calluna. Nagara memang berniat menjebaknya dan memukul setiap pria yang ingin mencoba mendekati dirinya.

Nagara menatap dengan tak terima, loh, apa ia kurang tampan? Jangan sampai Calluna terjerat eksmud (eksekutif muda) disini. Nagara harus dalam mode buldog untuk menjaga Calluna. Jangan sampai Ibu Calluna lepas dari genggaman Bapak Nagara.

"Ngapain harus nyari kalo kamu udah punya satu didepanmu."

"Emang kamu ngerasa cakep?" Ejek Calluna, yang memilih melangkah menuju meja yang sudah disediakan.

"Emang aku kurang cakep? Padahal Mama Gina selalu muji putranya ini tampan dan rupawan. Apa peletku kurang? sampai Calla belum tergoda?" Nagara menatap pantulan dirinya pada layar hitam ponelnya. Perasaan ia sudah sangat tampan untuk menggaet seluruh gadis kota ini. Bagaiaman bisa Calluna tak mempan sama sekali dengan pesonanya.

***


"Saya Edward Lennan, berterima kasih atas kehadiran anda semua pada peresmian malam ini. Selamat menikmati perjamuan dari saya malam ini. Semoga tidak mengecewakan kalian semua." Tepuk tangan meriah mengakhiri sambutan Edward.

Pria itu turun dari panggung dan melangkah menuju meja Calluna, Regina, Nagara dan Mamanya.

"Selamat adikku," Calluna memeluk Edward erat. Merasa terharu saudaranya itu kini bisa berdiri sendiri.

"Makasih, Kak." Pelukan keduanya terlepas kini gantian Nagara yang memberi selamat.

"Congrats, Ed," ucap Mama Regina.

"Selamat sayang," ucap Mama Edward.

"Makasih Tante, Mah." Tak lupa memberi cipika cipiki pada dua wanita yang kini seperti ibunya.

"Selamat, Ed."

"Makasih, Bang. Ini juga berkat bantuan Bang Gara. Kalau bukan karna bantuan Bang Gara, mana bisa gue berkembang secepat ini dan dapat kepercayaan dari orang sebanyak ini." Edward tak menampik jika Nagara termasuk memberi andil besar pada pencapaiannya kali ini.

"Santai aja, aku juga seneng bantuin kamu." Nagara sedikit mengode kearah Calluna pada Edward. Pemuda yang kelebihan peka itu segera merangkul saudarinya.

"Gak lupa juga, sama Kak Calla. Jangan ngambek, Kak. Nanti biar Bang Gara traktir liburan 10 hari 10 malam." Edward membujuk Calluna yang terlihat iri dengan kedekatan Nagara dan Edward.

Nagara mengangguk-angguk saja menyetujui usulan Edward. Mayanlah bisa liburan bareng ayang. Kapan lagi modus direstui oleh adik ipar.

"Dih, gak modal banget bujuknya."

"Kita harus memanfaatkan peluang, Kak. Kalau ada yang gratis kenapa harus modal. Lagian Bang Gara pasti gak protes apalagi nolak." Edward menaik turunkan alisnya menatap Nagara dengan penuh eksprsi, "jangan lupa apartemen di lantai atas milik gue Bang."

"Jangankan sepuluh hari, seumur hidup aku siap bayarin kamu, Calla."

Kedua wanita yang menjadi ibu masing-masing hanya bisa tersenyum melihat Nagara yang terus mencoba, semoga saja tidak nice try untuk Nagara.

"Bener, Calla. Kamu bisa kuras uang Nagara buat liburan." Regina menyetujui dan mendukung saja. Usaha apapun yang Nagara tempuh ia akan mendukung demi menantu seperti Calluna.

"Tuh, dengerin dapet lampu ijo dari calon besan." Puas sudah sekarang Mama Calluna menggoda Nagara dan Calluna.

"Mamah pake ikutan segala," balas Calluna dengan rasa malu. Ini kenapa ibu-ibu pada hobi goda dia.

"Jiakh, pake bullshing segala." Nada ejekan terdengar dari Edward. Melihat saudarinya yang sudah menimbulkan semburat merah diwajah dan telinganya.

"Mana ada, orang aku lagi kepanasan. Udah, Calla mau pamit ke toilet dulu." Calluna segera menghindar menjauh dari meja mereka.

Nagara yang melihat itu segera ikut bangkit menyusul Calluna, ia tau permepuan itu tak menuju toilet.

"Lihat, Mah. Pada salting terus kabur." Kekeh Edward.

"Tuh, lihat Jeng. Udah gak usah nunggu lama lagi. Kapan nih tanggal yang bagus buat uhuynya." Mama Calluna terkekeh melihat anaknya yang salting.

"Aku ikut mereka aja, kalo bisa jangan lama sih, takut Callanya lepas diambil orang." Regina menimpali dengan semangat.

"Bagaimana kalo akhir taun?"

"Kalo Edward, sih, Yes."



*****

Say Pardon karna author kelamaan up.

Part ini santai dululah, ya. Karna udah mau ending. Tinggal nunggu uwu yang uwaw barulah kita menulis selesai.

Semoga kalian gak lupa sama alur ceritanya😭.

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 167K 47
Ketika Athena meregang nyawa. Tuhan sedang berbaik hati dengan memberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa lalunya. Athena bertekad akan memperb...
2.9M 184K 46
[Part lengkap] Blur : Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang...
2.9M 246K 59
Selebgram sekaligus Youtuber cantik Fabiollaella atau yang lebih sering di panggil Olla memiliki kisah cinta yang sangat menyedihkan. Olla yang harus...
1.4M 108K 42
(END) Belum revisi. #Transmigrasi Series 1 "๐€๐ค๐ฎ ๐ญ๐ข๐๐š๐ค ๐ฉ๐ž๐ซ๐ง๐š๐ก ๐ฆ๐ž๐ง๐ฒ๐ž๐ฌ๐š๐ฅ ๐ฆ๐ž๐ง๐œ๐ข๐ง๐ญ๐š๐ข๐ฆ๐ฎ, ๐š๐ค๐ฎ ๐ก๐š๐ง๐ฒ๐š ๐ค๐ž๐œ๐ž๐ฐ๐š ๐ฉ...