Petualangan Rui (Rui Untuk Do...

By wizardwind

183K 19.4K 1.7K

Musuh Dominic berhasil menyelinap kedalam Mansion, dan bermaksud menculik salah satu dari sikembar. apa yang... More

1. Awali pagi dengan Rui
2. Catu campai celupuh belac
3. penyerangan Mansion Damian
5 . Burung raksasa memakan orang
6. Pipi oh Pipi
7. Penderitaan Nero
8. Malam yang indah
9 . Naik turun presentase misi
10 . Rui rindu Mama
11 . Kenapa hanya sedikit?
chapter bonus (Rui Ryu)
pengumuman ☺
Pemakaman putra mahkota
12. tertangkap basah
13.Rui bukan bayi
Anak monster
author mau iklan
14. kedatangan Raja.

4. Awal petualangan

11.6K 1.3K 149
By wizardwind

Cerita author ubah sedikit dari deskripsi, disinopsis cerita ini Rui diculik... Tapi author ubah jadi Rui yang ngikut penculik....

Tapi tujuannya masih sama kok, masih sama-sama memberantas burung raksasa dan monster panjang 😃 dan ketemu ama anak yang punya sistem ditangannya 🙈

Selamat membaca 😙



Empat pria dan satu wanita menatap lurus kearah seorang bocah yang duduk melebarkan kakinya diatas sofa dengan kedua tangan memegang botol susu ukuran sedang.
Ruangan pribadi dengan dua sofa panjang dan dua sofa single berhadapan dengan meja ukuran besar didepan mereka. Meskipun keempat sofa terisi oleh manusia dengan berbagai hidangan diatas meja, tapi yang terdengar disana hanya suara seseorang yang menyedot botol susu.


Salah seoarang diantara mereka menjulurkan tangan dan mencolek sedikit pipi gembul milik seorang anak yang sudah tenggelam oleh botol susunya, bahkan tak dihiraukan nya lima pasang mata yang metap tajam dirinya.




Seseorang yang mencolek pipi anak tadi menatap tangannya, disana masih ada perasaan lembut dari pipi chubby itu.
"Dia bukan boneka, bukan juga robot." Masih terperangah dan tangan itu terkepal tapi matanya tidak beranjak dari pusat perhatiannya.

"Cuda abang, celakang Lui na lapal." Kelima orang itu tersentak saat mendengar kembali suara susu khas anak kecil tapi cadel.
Tadi kelima orang itu memperhatikan wajahnya, sekarang tatapan kelimanya beralih turun ke perut buncit tertutup sleepsuit. Apa katanya tadi! Lapar? Perut buncit itu masih bisa menerima makanan?
Oh, bukan tanpa sebab mereka berpikir seperti itu. Sebab sikecil sudah menghabiskan empat botol susu ukuran sedang. Ingat empat botol susu, dan sekarang dia masih meminta makanan! Apa perut itu masih ada celah untuk makanan bayi?


"Abang, mana mamam na Lui?" Mata itu berkedip kedip lucu saat menyapu makanan diatas meja, makanan yang terlihat asing dimata Rui, sebab tak pernah ditemui di rumahnya.

"Apa yang biasanya kau makan?" Seseorang diantara mereka yang duduk disofa singgle, bertanya dengan tatapan datar kepada Rui, tapi dengan suara selembut mungkin.

"Naci, cayul, ikan, cucu." Kali ini tatapan semua orang beralih ke jari-jari mungil yang tertutup terbuka saat menghitung 'apa saja yang dimakan Rui dirumah.'

"Baiklah, tapi tidak ada susu lagi. Perutmu bisa sakit." Edward Von Biscortent, menatap Rui dengan tatapan tegas saat anak itu meminta susu tambahan lagi.
"Napa, Lui aucc. Cucu na ndak cukup, kecil botol na."
'Jadi, sebesar apa botol susumu dirumah bocah?' itulah pertanyaan kelima orang itu dimata mereka.

"Aku masih belum yakin, dia benar-benar hidupkan? Bukan robot atau boneka?" Nathan Rollies, yang duduk disisi kanan Rui dan juga orang yang menyentuh pipi Rui tadi, masih sedikit tidak percaya dimatanya.
Hei, dia juga punya adik seumuran Rui di keluarganya, bahkan ada tiga. Tapi, tidak ada diantara mereka yang semenggemaskan bocah bersurai biru didepannya.
Bahkan Nathan sering menjahili mereka, tapi kalau untuk anak ini, Nathan sangat ingin mengurungnya dan menikmati sendiri keimutan makhluk ajaib ini.


Plak ....

"Buang pikiranmu jauh-jauh, sialan. Dasar pedo." Gerlin Stuart, satu-satunya wanita diantara mereka. Oh, jangan sangka Gerlin ini wanita murahan. Mungkin dia sedikit pendek dari pria tapi paling tinggi diantara wanita normal, dengan perawakan seperti laki-laki plus otot, maka kalian akan melihat 5 pria disana bukan 4 pria 1 wanita. Pria mana yang tertarik dengan Gerlin atau yang sering disapa Grey oleh teman-temannya.


"Sakit, sialan. Kamu kalau ingin memukul orang sebaiknya diring tinju, bukan dikepalaku." Ya, Gerlin adalah seorang petinju wanita. Bisa dibayangkan seberapa kuat dia memukul kepala Nathan.

"Janang kelahi, abang cama kakak pedo cialan." Begitu kata-kata itu keluar, ruangan itu langsung terasa dingin dengan bola mata yang hampir keluar dari Gerlin dan Nathan.

"Dean, David. Bawa dua orang ini keluar." Nathan dan Gerlin sama-sama meneguk ludah kasar saat melihat tatapan tajam dari Edward. Oh, tidak merek menginjak ekor singa.

Segerah setelah itu, sikembar David Dean membawa kedua orang itu keluar dengan senyuman manis (seram) diwajah mereka.

"Tunggu, tunggu ... Ed, nggk bisa gini. Kami nggk ada salah." Nathan.

"Woy, ingat saya wanita jika anda bertiga lupa." Gerlin.

Terlambat, suara bantahan mereka telah tertelan pintu yang tertutup. Meninggalkan tatapan bingung Rui dengan mata sejuta penasaran.
Tak lama setelah itu, Dean masuk dan meletakkan dimeja makanan yang dipesan oleh Edward untuk sikecil tadi, sebelum kembali keluar. Mengajari sopan santun kepada kedua teman Laknatnya.

"Yey, mamam." Segera tatapan sejuta penasaran sikecil tadi menghilang, digantikan tatapan berbinar melihat makanannya sudah didepan mata.

Edward yang melihat perubahan anak itu hanya bisa menarik sedikit bibirnya membentuk senyuman sekilas sebelum hilang, kemudian mengambil makanan sikecil yang membuat Rui yang ingin segera makan menatap Edward dengan tatapan sedih.

"Lapar?" Edward bertanya dengan raut datar menatap Rui, tapi disana masih ada kelembutan.

"Iya abang, Lui lapal. Cini mamam na." Rui merentangkan kedua tangannya kehadapan Edward untuk mengembalikan hak miliknya.

"Pertama-tama, jangan pernah mengucapkan kata-kata kasar itu lagi." Lanjut Edward tanpa menyerahkan makanan Rui.
Tadi penuh harap sekarang kebingungan, Rui memiringkan kepalanya tanda bingung 100% dengan perkataan Edward.


"Kata mana?"
Edward langsung meletakkan makanan Rui, menjauhkan sedikit ke sisi lain meja. Anak ini harus diajari terlebih dahulu.

"Sialan dan pedo! Jangan mengucapkan dua kata itu lagi. Itu kata kasar." Edward mengambil anak itu, mendudukkannya di pangkuannya.
"Mang apa alti na? Kata kacal itu apa." Tadi Rui yang bingung, sekarang malah kebaikannya. Edward yang bingung.


1 detik

2 detik


3 detik


"Hahahahaha ..." Edward yang jarang tertawa lepas, sekarang tertawa kencang melihat kelakuan Rui.
"Oh, anak ini masih sepolos kertas, masih belum tau tentang dunia luar ternyata. Hahahaha" Tawa Edward semakin pecah, yang membuat Rui merinding melihatnya.
'Abang ni pacti mamam jamul tawa, makan na ndak belenti tawa na.' seandainya Edward tau pikiran Rui 🙃



Author : ya, wajar sih Edward mengatakan hal itu. Secara bocah sekarang kecil-kecil dah kecanduan HP. Dah ngomong an*ir atau ja*c*k sama yang lebih tua. Miris liatnya 😓




Edward mengambil kembali makanan Rui, meletakkan anak itu diatas meja dan berinisiatif sendiri menyuapi anak itu.
Edward kali ini tersenyum tulus, benar-benar tersenyum lebar sambil menyuapi sikecil. Membayangkan pertemuan pertamanya kembali dengan sikecil beberapa saat yang lalu didepan restoran.
Diamana sikecil datang entah darimana, menarik narik kecil celananya dan menatapnya dengan tatapan polos mata safirnya.

"Abang Lui lapal, Lui mau cucu." Itulah yang dikatakan sikecil saat itu kepada Edward. Edward yang terdiam sejenak langsung menggendong Rui kedalam restoran yang langsung menuju ruangan pribadi tempat mereka seharusnya mengadakan pesta. Tanpa Edward sadari, dirinya tak tau apa-apa tentang sikecil.


Mungkin saja ibunya sedang mencarinya saat ini? Atau keluarganya khawatir setengah mati?
Bodoamat, mereka melepaskan genggamannya dari sikecil dan Edward mengambilnya. Jadi Rui sudah menjadi milik Edward, titik nggk pake koma.

"Hallo, Aaron. Siapkan tiket pesawat penerbangan malam ini, aku akan langsung pulang. Oh, jangan lupa 2 tiket pesawat." Tanpa menunggu balasan dari asistennya, Aaron. Edward begitu saja mematikan panggilan, meninggalkan Aaron diseberang sana yang penuh dengan tanda tanya.


Edward kembali fokus menyuapi anak itu makanan khusus sikecil. Nasi + kentang, sawi, wortel rebus. Melihat anak itu makan dengan lahap kembali membuat Edward tersenyum, dirinya sampai melupakan kalau dia juga punya dua orang adik laki-laki. Dan salah satunya juga seumuran Rui, anak yang diadopsi orang tuanya beberapa bulan yang lalu.
Anak itu juga sangat lucu, dengan etiket yang bagus. Tidak diragukan lagi adik angkatnya sangat pintar, tapi setelah melihat Rui, Edward merasa kelucuan + kepolosan dan kepintaran adiknya runtuh didepan Rui.


"Abang, tambah." Edward yang keasikan menyuapi Rui tak sadar kalau semua makanan diatas piring telah raib keperut sikecil dan sikecil masih minta tambah?


"Tidak, cukup sebanyak itu. Kalau tidak perutmu akan sakit nantinya. Apa kau mau sakit perut?"


"Ndak, cakit pelut ndak enak." Edward mengernyitkan dahinya, anak ini pernah sakit perut? Sudah pasti orang tuanya benar-benar tak menjaganya dengan baik.


Andai saja Edward tau kalau Rui sakit perut karena makan Strawberry yang dicurinya dari kebun Omanya. Dan andai saja Edward tau disisi lain, tepatnya disebuah keluarga sedang bersiap untuk pembantaian masal saat ini karena mereka para musuh, Rui sampai keluar dari Mansion.








🌻🌻🌻🌻




Mansions Dominic (Damian), mansion yang pagi ini terlihat cerah dan indah tapi malamnya mencekam dengan aura membunuh yang sangat kental.
Meskipun sisa-sisa pertempuran sudah dibersihkan dan bahkan tak terlihat seperti Mansion yang habis diserang.
Dua Mansion dan satu vila masih terlihat seperti biasa, bercahaya seperti tidak terjadi apa-apa, tapi jauh didalam Mansion utama, semua orang berkumpul menyaksikan titik merah di layar dengan mata yang dalam.


Mereka tau keberadaan permata keluarga mereka, tapi tidak bisa menjemputnya benar-benar hal yang mebuat mereka sakit hati.
Meskipun pelacak ditubuh Rui telah rusak, tapi pelacak cadangan didalam sleepsuit Rui masih aktif, dan sudah dipastikan kalau sikecil juga baik-baik saja, dikonfirmasi oleh beberapa ninja bayangan yang telah mengikuti si kecil diam-diam.


Mereka tidak bisa menjemput di kecil untuk saat ini, Mansion tak lagi aman. Meskipun masion aman, tapi kebocoran rahasia tentang sikecil tak bisa dihindari kalau mereka bergerak sekarang untuk menjemput Rui.

"Kami sudah siap, ketua." Samuel, Yagura, Stevan, Damian, dan Albert langsung berdiri dari kursi mereka setelah suara itu jatuh. Menatap seluruh anggota keluarganya kecuali Rui, baik istri maupun anak, mereka sudah siap dengan misi besar ini.


"Kita hapus mereka sampai keakarnya, dan jemput sikecil setelah itu," ucap Stevan dingin tak terbantah. Ingat, posisinya adalah kepala keluarga Dominic saat ini. Tapi di samping itu, dia juga seorang ayah yang sangat menyayangi putranya.

Musuh Dominic telah bergabung membentuk kubu perlawanan. Mereka mengincar sikembar, dan mereka masih belum tau informasi tentang Rui. Jadi demi keselamatan sikecil, mereka harus meretas musuh terlebih dahulu secara diam-diam dan karena sudah berani bertindak melawan Dominic dan membuat sikecil pergi ke dunia luar, maka anggota Dominic sendiri yang akan mencabut nyawa mereka


Ya, Dominic memang terkenal kaya dan bersih dipermukaan tapi, jauh dipintu dunia gelap mereka telah terkenal dengan sebutan "PEMANGSA"...

Ayo para readers berdo'a, semoga musuh Dominic baik-baik saja. Tapi itu tidak mungkin terjadi, sebab nyawa mereka sudah digenggaman tak terlihat anggota Dominic.









Tbc ....


Free pict



Edward Von Biscortent

Nathan Rollies



Gerlin Stuart

Ingat ye, dia cewe🙈



Rui










Hayoo kleaaann, berharap kan kalo keluarga Dominic bakalan amburadul.

Salah ya, mereka baik baik aja kok dipermukaan tapi, aslinya pengen membantai masal🙈


Ingat, ini keluarga mafia no 1 keluarga terkaya... Masa dapat ancaman begini mereka langsung lupa daratan sih, mereka bakal ngelepas Rui sementara, besok jemput lagi.. Nggk ada ceritanya Rui ilang trus nggk ketemu, malah ketemunya pas gede...

Mereka punya uang, mereka punya kekuasaan. Kalau bukan sebab Rui yang ngikut ninja nggk bakalan ilang tuh anak... Dan lagi, setelah Rui hilang nggk lama langsung ketemu sama alat pelacak 🙈

Author ingatkan lagi, uang + kekuasaan bertindak. Mereka keluarga kaya, mencari Rui di planet lainpun mereka bisa 😃

Jadi jangan berpikir klo Rui ilang ketemunya pas gede ya, nggk mungkin buat keluarga Dominic.


.

Continue Reading

You'll Also Like

280K 28.9K 25
Jika sudah besar, Jio ingin menjadi pilot.
496K 53.7K 23
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
2K 214 25
Kisah cinta seorang malaikat tampan dengan seorang model terkenal. Malaikat tampan itu hanya mempunyai waktu 100 hari di dunia. Akankah mereka bertah...
102K 7.2K 23
Perjuangan seorang balita berusia 2 tahun bertahan hidup di tengah-tengah kerasnya kehidupan tanpa adanya sosok keluarga. Pada belahan dunia lain ada...