Home [Boboiboy x Reader] || B...

By fayree_

87.1K 9.1K 3.9K

Hakikatnya rumah, tempat tinggal yang memberi rasa aman dan kenyamanan. Nyatanya, kamu hanya tinggal saja, ha... More

0.0 [Prolog]
0.1 [Planet nun jauh]
0.2 [Bebas untuk pergi]
1.1 [Bukan anggota]
1.2 [Di depan Api unggun]
2.0 [Menolong dan ditolong]
3.1 [Menguji kelayakam]
3.2 [Buah kesukaan]
4.1 [Ujian berapi]
4.2 [Penerang salah paham]
5.1 [Pelatihan maut]
5.2 [Misi beruntun]
6.0 [Arena sirkus]
7.0 [Menghindar beralasan]
8.1 [Pijakan rumput]
8.2 [Terik pantai]
8.3 [Soalan kejujuran]
8.4 [Konser membara]
8.5 [Menginap Asik]
9.0 [Kembali ke galaksi]
10.1 [Secangkir coklat]
10.2 [Senandung misterius]
11.1 [Gejolak dendam]
11.2 [Serangan lanun angkasa]
11.3 [Perasaan terpendam]
12.2 [Rahasia yang terbongkar]
12.3 [Pilihan nekat]
13.1 [Bertemu kembali]
13.2 [Jeritanmu & seringainya]
13.3 [Bercerita ngawur]
13.4 [Liontin berharga]
14.1 [Pulang ke Bumi]
14.2 [Pilihan memihak]
15.0 [Melunasi janji]
16.1 [Kekecewaan]
16.2 [Pelatihan kejammu]
16.3 [Lagu]
17.1 [Melindungi & dilindungi]
17.2 [Mirip]
18.0 [Epilog]

12.1 [Jawaban segala pertanyaan]

1.6K 186 73
By fayree_

DEMI APA INI FAYREE KEPENCET PULBLISH! (CRY..) asli tadi cuma mau ngecek ajaa :) anggap aja spoiler dikit yah, karena fayree masih hiatus bentarr

Btw, Gimana hasil rapornya hayoo! Kalo Fayre malah bangga banget muehehehe..

Yok yok refreshing otak dengan asupan halu yang tak seberapa ini, happy reading guys!

──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────


"Hahh.. Hahh.. Hahh.." Napasmu tidak teratur dan berderu.

Jangankan asma, kamu bahkan tak punya riwayat penyakit apapun seumur umur kamu hidup. Bahkan kamu selamat dari kemungkinan menjadi calon penderita diabetes, menahan minum jus apel manis sudah sangat menyiksa.

"Haah.. Haah.." Kamu menepuk nepuk dada agar pernapasanmu menjadi lancar.

"Haaah.." Kamu menepuk nepuk rak meja kecil disebelah tempat tidur "Ayolah.. Dimana air.. Kumohon, air obat apapun itu.."

Meja itu hanya ada gunting dan material peralatan rumah sakit juga buah-buahan.

"Please.." Kamu menepuk nepuk laagi, sialnya malah terkena ujung silet buah yang tajam.

"Auch.. Heh.. Darah?" Kamu menatap tetesan deras dari telunjukmu yang terkikis.

"Ck. Dimana diorang ni.." Pandanganmu menjadi samar, kamu berusaha bangun dan menahan tangan pada tumpuan apapun bahkan pada ujung tempat tidur kamar rehat itu. Lampu kamar dimatikan, dan tak ada seorangpun di dalam.

'Apesal penglihatan malam aku tak berfungsi ni?' Kamu mengucek-ucek mata tapi salah tangan, malah pakai tangan yang jarinya berdarah.

"Heh" kesalmu merasa basah di dekat mata.

Kamu sudah berdiri di ujung tempat tidur, berusaha meraba-raba sekitar. Seingatmu ada tombol bantuan di sekitar sini.

"Tak nampak apapun.. Mata aku tak boleh nampak.." Lirihmu merasa kesulitan.

"Hmmm hmm~ hmm.."

"Suara tu-Akh!" Kamu malah tersandung kaki sendiri saking kagetnya, kini kamu tergeletak telungkup dibawah.

"Kaki aku.. Mati rasa?" Pekikmu mencoba mengangkat kaki, tanganmu juga melemah.

"Hmmm~ hmm~ hmm"

"Apesal kau muncul lagi?!" Pekikmu pada suara itu.

"Apa.. Yang dah... Berlaku.. Ukh" kamu berusaha menempelkan tangan pada lantai, menyeret tubuhmu sendiri menuju pintu.

"Shutts! Jangan gadoh lah, Y/n kan tengah tidor!" Omel seseorang berjalan di luar.

"Ye lah mas pacar, takde yang nak kacau pacar kau lah. Y/n tu kan kawan kami!" Sahut Ying nyaring.

Kamu berusaha mengeluarkan suara "Bo.. Boi.. Boy.." Panggilmu.

"Lagipun Y/n mesti senang kita bawa jus apel ni kan" riang Yaya.

"Boboi.."

"Mestilah dia kan cuma tau jus a-" Fang membuka pintu dan kelima orang itu berseru tertahan "HA?!"

"..boy" setelah melihat sosok pria dengan baju pasien yang matanya melebar. Matamu menutup.

Setelah itu kamu tak sadarkan diri.

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

"Tempat ni lagi" helamu.

Ruangan hitam kosong.

"Aku tahu ni ruang bawah sadar, mesti saat ni aku tengah tak sadarkan diri" bijakmu. Sejauh ini orang pingsan yang juga sadar adalah kamu.

"Oke.. Cukup cari jalan keluar dengan tenang" ucapmu pada diri sendiri.

Kamu mengambil langkah, langkah kecil, mulai menjadi larian kecil, dan kini berganti jadi larian sungguhan. Benar-benar tak tahu solusi lain saat ini.

"HALOOOW!" teriakmu.

Cahaya terakhir kali tidak muncul kali ini, cahaya yang harusnya bisa membantumu untuk sadar, jangankan cahaya, tangan tangan yang menahanmu saat itu juga tidak ada.

Sejujurnya sudah beberapa minggu sejak kejadian kala itu, saat kamu dibilang oleh Fang dan Boboiboy kalau kamu hendak lompat keluar dari kapal angkasanya. Dan selama itu pula setiap tidur kelelahan yang pastinya punya bunga tidur, kamu memimpikan hal yang sama.

"Haah.. Bosan heh, macam takde mimpi laen" kamu duduk bersila sambil mendengus kesal.

"Tapi.. Pelik, apesal tubuh aku melemah macam tu. Apa yang salah dari tubuh aku? Kata Daddy haritu tubuh aku punya antibodi jadi apesal aku macam orang penyakitan macam ni heh?!" Amukmu menghentakkan kaki.

"Kamu kena bersabarlah.. Tahan sampai dua bulan lagi hmm~"

Kamu melipat tangan di atas dada sambil mengangguk-angguk "Ya. Dua bulan lagi, hm lama juga ya.. Eh kejap- SIAPA TU?!" Kagetmu auto berdiri.

Warna hitam di sekelilingmu berubah menjadi air, kamu seperti tenggelam "Humph?! Heh.. Aku bernapas dalam air?" panikmu berenang naik.

Kamu lega sampai di atas "Puahh! Eh? Kering?" heranmu memegang rambutmu yang masih kering.

Kamu berenang menepi, memutar badan memerhatikan lokasi yang berada di dalam danau indah dengan banyak angsa putih berenang di permukaannya dibawah remang kunang-kunang dan cahaya bulan.

"Woahh.." Kagummu ternganga melihat pepohonan lebat mengelilingi danau lebar itu. Kamu menatap tubuhmu sendiri yang terendam di dalamnya, dalamnya sepinggangmu.

"Nak saya tolong?" Tanya suara lembut itu.

Kamu menoleh, menatap seorang wanita berambut biru langit terurai panjang dengan gaun putih dan selendang putih tipis. Pakaian kuno yang sangat indah dipakai oleh wanita secantiknya.

Kamu berjalan dengan agak kesulitan menuju ke tepi danau dan mendongak menatap uluran tangan dan menerimanya.

"Terimakasih" bisikmu malu.

"Em, ini alam bawah sadar awak?" Tanyamu.

"Ya, setiap dari garis keturunan kita boleh buat ruang bawah sadar masing masing untuk tinggalkan memori agar boleh berjumpa dengan keturunan di masa depan. Kamu pun begitu" senyumnya ramah.

"Ah.. Takde yang pernah bagi tahu saya pasal ni" gumammu.

"Umumnya ini dirahasiakan, saya saja rahasiakan dari keluarga angkat dan orang oranf sekitar. Bahkan yang tahu cuma suami saya.." Ia merenungkan ucapannya sendiri.

Kamu terdiam.

"Kalau umurmu sudah cukup nanti, kamu juga bisa membuat ruang bawah sadar seimajinatif dirimu, itulah yang bisa dibuat oleh klan Asterian"

"Asterian.. Betol! Itu nama klan kuno pengembara galaxy yang dah punah dan menyebar ke planet-planet lain!" Celetukmu penuh semangat seperti biasa saat berapi-api terkait ilmu pengetahuan.

Dia lalu mengusap surai birumu lembut "Berapa umurmu Y/n?"

Kamu mengernyit "Saya tak ingat birthday saya. Eh-Macam-mana awak boleh-" telunjuk lentiknya menempel di bibirmu dam tersenyum "Kamu tahu tak nama belakang kita sama?" Tanyanya.

Kamu menggeleng "Saya tak pernah publikasikan nama belakang saya, jadi tak mungkin awak tahu" tegasmu mengangkat dagu mencurigai.

"Eh.. Kejap.. Kalau saya betol Asterian dan awak pun asterian, itu memungkinkan bila kita satu klan. Tapi nama belakang saya nama bumi dari papa saya, tak mungkin lah boleh sama heh!!"

"Pftt- ahahahaha!"

"Heh?" Ekspresimu sudah tampak sangat bego saat ini.

"Tengok!" Dia menunjuk wajahmu "Rupa bego ni, persis macam Brue!" Lalu menyentil jidatmu.

"Ha? Awak kenal Papa saya?" Heranmu.

"Ish kamu ni! Nak jadi anak durhaka ke ape?!" Wanita cantik itu berkacak pinggang mencondongkan tubuhnya, melotot dengan mata lilac menyalanya.

"... Eh?" Otakmu mendadak berhenti bekerja.

"Mama?! Ta-tapi Papa kata mama saya kulitnya warna biru! Apesal laen je dari yang kat foto?!" Hebohmu menunjuk nunjuk memerhatikan dari atas ke bawah.

"Hm.. Mama cuma nak kamu tak merasa kita berbeda bila tengah bersama, penampilan mama kan aneh"

"Tak payah kisahkan saya" gelengmu.

Wanita itu terdiam lalu mengangguk patah patah dan tubuhnya yang mendadak jadi berwarna biru muda seperti wujudnya yang selama ini kamu lihat di foto.

Kamu menyibak poni depan dan mengingit bibir bagian bawah dengan tangan satunya di pinggang "Takde lah aneh sangat.. saya kan biasa tengok rupa alien Ding-dong" cicitmu.

"Tapi Y/n kan senantiasa dengan Papa kat luar angkasa, bila masa besar kat Ding-dong?"

Kamu berdecih dan mengalihkan pandangan.

"Y/n.." Panggilnya lembut.

"Heh?" Sahutmu menoleh, mamamu sudah duduk di rerumputan pinggir danau. Ia menepuk nepuk sebelahnya "Ceritakan kat mama boleh?"

Kamu ragu-ragu melangkah duduk ke sebelahnya agak berjarak dan bercerita terus terang tanpa ekspresi sambil memeluk lutut dan menatap danau dengan pantulan bintang bertabur. Semuanya secara garis besar sampai bagian kamu bergabung dengan Tapops.

Suara ibumu menjadi serak "Maafkan mama.. Karena mama kamu alami hidup yang berat-"

"Bukan salah sesiapa" potongmu masih menatap keluarga angsa di danau "Memang takdir Y/n je yang buruk"

"Y/n nak peluk mama? Mama pasti Y/n rindukan mama kan?" Tanyanya dengan tatapan sendu.

"Tak"

"...."

"Y/n, tak perlu paksakan dirimu sendiri untuk selalu kuat. Di alam bawah sadar ni, semua hal tentang mama masih bersisa, kamu boleh lepaskan semuanya ke mama" ucapnya lembut hendak memegang dagumu.

Kamu menepis ucapannya "Maaf. Tapi saya tak ada sekalipun rindukan mama.. Bagi saya aneh rasanya"

Wanita itu terperanjat dan menarik kembali tangannya. Mengurungkan niat.

"Kamu benar.. Mama ini kan cuma melahirkan dan itu memang kewajiban sebagai orangtua.. Kamu tak pernah meminta dilahirkan dari keluarga macam ni, apalagi mama tak besarkan kamu.." bisiknya pelan "Bahkan karena keluarga angkat mama kamu alami semua itu.. Maafkan mama ya.. Hiks" isaknya.

Kamu buang muka meneteskan air mata 'Itu bukan salah mama sungguh.. Kumohon berhenti minta maaf dan membuatku tampak seperti anak yang jahat'

Kamu bangun dan menepuk nepuk pipi dengan kuat, agar tersadar walau tak merasakan sakitnya "Saya kena balek! Saya harus lakukan apa agar bisa balek?" tanyamu berjongkok di depannya.

"Kamu kan pingsan nak.. Kenapa tergesa sangat?" tanyanya.

"Diorang mesti risau sangat, sial.." gerutumu mengingit bibir bagian bawah.

"Huh, diorang ke dia je?"

Kamu tersentak "Apa maksudnya?!"

"Kamu mesti dah ada boyfriend kan? Teringat masa muda lah~ tak payah panik macam tu, biasalah 16 tahun tu kan masa masa asmara~ hmm~" godanya membuat wajahmu semerah bungkusan minuman favoritmu.

"Ah, omong-omong soal 16 tahun, jadi alasan saya boleh terus rasakan dimensi bawah sadar tu sebab umur lah ya?"

Wanita itu mengangguk "Ya, biasanya di awal umur enam belas kamu akan bisa masuk ke mimpi bawah sadar sampai selesai bulan pertama, di bulan kedua seluruh fungsi imun dan kespesialanmu akan menumpul sejenak, dan di bulan ketiga akan membaik tapi kamu akan merasakan sakit kepala berkepanjangan" jelas mamamu.

Lidahmu menjadi kelu.

"Bertahalah sampai bulan ketiga, setelah itu kamu akan menjadi Asterian seutuhnya, Asterian berdarah manusia pertama"

Kamu menggeleng "Tapi.. Saya tak inginkan semua ni.."

"Mama juga, mama juga tak harapkan terlahir sebagai Asterian Y/n" kamu menatap mata dengan tatapan sedih itu "Apa gunanya jadi keturunan klan berumur panjang kalau terlahir cacat organ?"

Air matamu menitik mendengarnya 'Selama ini aku selalu menyalahkannya karena tetap menikah dengan papa, membuatku terlahir dengan takdir buruk.. Aku baru tahu, takdir mama lebih menyakitkan ketimbang diriku..'

"Oh, Y/n, warnamu memudar nak. Pasti tubuhmu sudah hampir sadar" ucapnya ikut bahagia "Lain kali mampir lagi ke alam bawah sadar mama ya?"

Kamu melihat tanganmu yang warnanya sudah transparan, senyum mamamu yang melambai membuat hatimu terkikis. Sebelum benar benar lenyap!

Kamu melompat memeluknya "Hiks, terimakasih mama.. Karena dah bertahan untuk lahirkan Y/n ke dunia.." ucapmu memeluknya erat.

"Hiks.. Sama sama sayang, kita akan berjumpa lagi, mama akan senantiasa di sini-"

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

"HAH!" Kamu terduduk.

"Y/n!" serempak Boboiboy, Fang, Ying, Yaya dan Gopal menghambur ke pelukanmu.

"Korang- uhuk.. Tercekik"

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

Kamu menatap Ramenman dan anggota markas Tempur-A yang mengantarmu ke ruang besar yang dituju.

"Masuklah Y/n, dia sudah menunggu kau" ucapnya saat kamu tampak tegang untuk masuk.

"Apa yang sebenarnya dia nakkan dari saya?" tanyamu masih terheran-heran.

"Lah mana saya tau, kamu.. Takot?" tanya Ramenman terkekeh "Tantang pemimpin Lanun berani, jadi duta perwakilan Tapops percaya diri, ni apesal laen macam?"

Kamu mengusap leher belakangmu yang tertutup dibalik hoodie kucing "Ah, saya tahu petinggi yang ni sulit ditemui dan salah satu orang paling penting.. Jadi.."

Dia melipat tangan mangut-mangut "Ya, saya paham rasa gugup kamu saya pun dulu macam tu masa awal. Mungkin nak berileks makan mie cup ni dengan saya sejenak-"

"Takde masa untuk makan mie!" teriak tegas pria beraura gelap dibelakang kalian.

Kamu tersentak kaget.

Kaizo menatap pelik ekspresi kagetmu 'Bagaimana bisa Y/n yang punya pendengaran 12 meter kaget aku datang padahal dia kan tak pakai earphone lagi?' pikirnya.

"Laksamana dan komander juga dah menunggu di dalam! Bergegaslah Y/n!" titahnya menatap tajam Ramenman.

"Slow bro, biarkan dia tenang dulu" santai Ramenman.

"Kalau nak targetkan murid cari orang lain, murid aku tak butuh kau tenangkan" sinisnya mendorongmu masuk ke dekat pintu.

"Eh master saya belom ready- aduh!" ringismu ditendang Kapten Kaizo.

"Heh.. Saketlah.." gerutumi mengelus elus lenganmu.

"Y/n" panggil suara seperti robot itu "Senang bertemu dengan kamu"

Kamu menatap pria topeng logam dengan cahaya biru benerapa garis itu. Ada beberapa orang penting Tapops juga yang duduk mengelilingi meja bundar yang pastinya dengan kecanggihan luar biasa.

"Y/n, sila duduk" ujar Laksamana disebelahnya.

Kamu mengangguk dan berjalan dengan langkah percaya diri dan duduk.

"Maaf terlambat semuanya" Kapten Kaizo dan Ramenman masuk, membuat dahimu terlipat.

"Apesal tak masuk sekali je tadi? Mesti itu kan yang nak kamu tanyakan, hehe. Spotlight pertemuan hari ini kena lah datang duluan" tunjuk Ramenman bangga.

Kamu menatap datar dan menoleh ke Kapten Kaizo yang menatap serius 'Jangan banyak kali pandang aku, fokus!'

"Terimakasih petinggi semua karena sudah menyempatkan diri berhadir, hari ini selaku penyambutan petinggi baru dalam organisasi penyelamat power sphera, Y/n saya rasa kami semua sudah tahu semua pencapaian kamu jadi perkenalan diri tak lagi diperlukan" ungkap Maksmana.

'Ah, aku naik pangkat.. Kenapa tak seorangpun bagi tahu aku?!' kamu menatap tajam ke arah Komander dan Laksamana Tarung yang berkeringat dingin.

"Haha, semua juga tahu kemampuan hebat Y/n dan inovasi pengumpulan datanya" tambah Laksamana Tarung menghindari kontak mata denganmu.

"Betul tu, Laksamana. Baik dari pendataan lapangan dan observasi, tak menghairankan Y/n pantas diberi pencapaian dan naik pangkat saat ni" bangga Komander.

Yah, kamu ga jadi marah lah.

"Dia ni hebat spy juga? Bia betol?" tanya petinggi lain menatapmu ragu.

"..."

"Kenapa? Sekiranya anda tak yakin saya yang akan menjamin kemampuan spy Y/n. Kalau anda meremehkan kemampuannya sama halnya meragukan pengajaran saya" tegas Kapten Kaizo lumayan nyolot tapi dengan keren dan dingin.

"Oh.. Murid Kaizo ternyata" bisik petinggi lain pada petinggi yang akhirnya mengangguk itu.

"Baiklah, sudah cukup sekiranya pembukaan kita. Mari masuk ke pembahasan utama terkait pembangunan kembali stesyen Tapops!" tegas Maksamana.

Setelah pembahasan dalam kurun waktu satu jam yang berisi banyak hal, intinya kamu berperan penting untuk pembangunan ulang ini dan mengantisipasi data dan hal lain jika kemungkinan kerusakan terjadi lagi.

"Saya tutup rapat ini, berakhirlah sesi formal kita. Y/n, selaku petinggi baru mungkin akan banyak hal yang kamu kebingungan, boleh ditanyakan sekarang" ungkap Maksmana ramah.

"Tentang apapun pun boleh" kata petinggi yang lain juga.

Kamu menelan ludah tegang, membuang napas panjang lalu berdiri dan agak mencondongkan tubuh karena harus menampilkan sesuatu di layar dengan menekan meja "Saya ingin menanyakan perihal ini" ucapmu serius.

"Klan kuno ni?"

"Kamu ingin bertanya soal ni?"

"Kamu ingat ni kelas sekolah ke? Kalau hobi belajar sejarah kuno kena tahu tempat!"

Keadaan menjadi rusuh, karena orang-orang pada heboh "Mungkin Y/n bertanya pada kita karena info soal klan ini sudah disembunyikan kan? Takda salahnya bagi tahu" Laksamana mencoba menengahi.

"Y/n adalah gadis yang cerdas, dia cuma penasaran je.. Takda salahnya bagi tahu rahasia penting soal klan tu"

"Tapi pangkat dia pun tak cukup layak nak tahukan pasal klan tu!" tegasnya.

Situasi semakin ricuh penuh perdebatan, sebagian tim pro untuk mengijinkanmu tau info dan ada sebagiannya tim kontra.

Kamu melepas penutup kepalamu dan mengebrak meja agak kuat membuat semuanya terdiam menatapmu "Tanpa mengurangi rasa hormat. Ijinkan saya mengenalkan ulang siapa saya, 16 tahun, Pengguna Cat Power, Y/n Sky Asterian!" lantangmu.

"As.. terian?"

"Apa?"

"Y/n, sejak bila kamu-"

Maksmana mengangkat tangan bertanyakan "Boleh kami lihat leher kamu?" kamu mengedipkan mata kebingungan lalu menurut dan membuka kancing atas bajumu lalu menurunkan kerah lehermu.

"Tanda itu!" tunjuk Komander kaget.

"Tanda?" bingungmu, Kaizo menunjuk sisi kiri lehermu, kamu menatap pantulannya di meja layar itu matamu terkejut.

"Hmmm~ hmm.." dengungan itu terdegar lagi.

Dan disaat yang sama tubuhmu sempoyongan, membuat semua petinggi bangun khawatir. Laksamana Tarung menahan tubuhmu "Kamu takpe?" tanyanya risau. Kamu mengangguk.

"Y/n, kau mimisan!" pekik Komander, salah seorang petinggi disebelahmu menyerahkan sapu tangan untukmu.

"Y/n, apakah ini sudah masuk bulan kedua?" tanya Maksmana masih berdiri.

Kamu mengangguk "Saya.. Memohon. Mohon bagi informasi terkait klan Asterian agar saya mampu bertahan!" lantangmu membungkuk ke arah para petinggi yang berwajah khawatir itu.

"Y/n!" laksamana memegang bahumu "Tak perlu kamu memohon pun pasti kami semua akan bantu kau! Oke?!" tegas Laksamana.

Kamu menangguk dengan mata berkaca-kaca.

"Kami paham kau takut menghadapinya.. Apalagi menurut cerita yang beredar di buku sejarah, kebanyakan klan Asterian tiada di bulan ketiga usia remaja. Kami akan bantu dan kerahkan yang kami bisa!" kata Maksamana diangguki yang lain.

"Yang perlu kau fokuskan di saat ini adalah beristirahat Y/n" kata Kapten Kaizo.

Kamu menggeleng "Saya akan lakukan tugasan saya dan siapkan sebelum bulan ketiga datang" ucapmu penuh penekanan.

Semuanya menghela "Yahh, tak ada yang boleh hentikan anak muda bila dah bertekad"

"Kita semua pernah muda kan? Baiklah Y/n, kami percayakan padamu"

"Semoga berjaya menyelesaikan dengan cepat Y/n, bila butuh bantun jangan ragu minta pada kami"

Kamu mengangguk "Terimakasih semua"

──────⊹⊱ fayre ⊰⊹──────

Halloow, gimana chapter yang kayaknya baru kali ini ada chapter di book ini yang ga panjang wkwk. Anyway, sebenarnya panjang tapi uda dipotong jadi dua part sih!

Kayak yang kalian tau setiap bab itu artinya tiap problem (atau tempat dan topik) yang berbeda. So, uda masuk ke 12 nih!

Moga ga bosen-bosen ama typingnya Fayree yaa, jangan lupa tinggalin jejak dengan vote dan komen! Papaii guys!

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

Momen kamu berpindah ke danau

"Humph?! Heh.. Aku bernapas dalam air?"

✧─── ・ 。゚★: *.✦ .* :★. ───✧

Continue Reading

You'll Also Like

71.9K 7.4K 23
(BoBoiBoy x Reader) "Akhirnya, aku menemukan kebahagiaan. Terima kasih." 🥇1#Ying 2 Februari 2022 🥇1# Adudu 23 Februari 2022 🥈2#Gopal 2 Februari 2...
55.9K 4.2K 27
menceritakan kisah seorang gadis yang bernama (name) mengalami kejadian dari keluarganya sebelum masuk di animasi BoBoiBoy #94 yn (07-01-2024) #2 bob...
15.4K 2.7K 11
Punya kakak pecicilan yang bikin darah tinggi tiap hari? Gimana rasanya? Tanya ke (name)! ⚠️ Hati-hati, katanya ini mengandung banyak gula. Start: 5...
60.6K 6.6K 6
━━━ Melanjutkan petualangan [Name] dan kawan-kawan di Movie 2. Retak'ka, sosok alien legenda yang tak sengaja dibangkitkan dari tidur panjangnya. Ked...