DAMN!? my mate is a NERD!! (K...

By Sitinuratika07

4.9M 183K 9.2K

Series #2 Fantasi Damn My Mate Is A Nerd [Baca dulu cerita Mine] Hai, namaku Kelvin. Aku anak pertama dari... More

Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Cover Baru DMMIAN! Order yuk😍
Ebook Damn My Mate is A Nerd
ORDER PAKET KELUARGA FRANKLIN

.Part 2

359K 16.8K 776
By Sitinuratika07

Hai :) cast utk Flo aku pilih Saoirse Ronan, gak tau mau cast apa ;( mau bayangin yg lain jg gak apa2 kok :D happy reading^^

****

"Kenapa kau selalu menggangguku hah?" teriakku. Aku baru sadar kalau matanya itu sangat indah. Berwarna turquoise terang. Wow, ada juga sesuatu yang menarik di dalam tubuh gadis nerd ini.

"Hah?" Mulutnya menganga. Dia terlihat bingung melihatku. Aku baru sadar kalau sedari tadi tanganku belum terlepas dari pergelangan tangannya. Secepat kilat, aku melepaskan tanganku daripada bersentuhan dengan gadis nerd ini membuat tubuhku seperti tersengat listrik.

"Aku bertanya padamu, kenapa kau selalu mengangguku!?" tanyaku kesal. Gadis nerd itu semakin mengerutkan dahinya. Menyebalkan, apa dia pura-pura bodoh atau apa huh!?

"Saya tidak pernah mengganggu anda, maaf." katanya sangat pelan. Dia bicara sambil menundukkan kepalanya. Lama-lama aku geram melihat tingkah gadis nerd di depanku ini. Bisa tidak dia melihat lawan bicaranya? Itu tidak sopan kalau terus menunduk seperti itu!!!

Refleks aku mendongakkan wajahnya dengan kedua tanganku, "Kalau sedang bicara dengan seseorang, tatap matanya! Dasar gadis Nerd!" ucapku. Aku pun pergi meninggalkan dia karena terdengar klakson mobil tak jauh dari kami berdiri. Entah bagaimana reaksi wajahnya saat aku bilang Nerd tadi. Aku tidak peduli, biarkan saja. Lagipula ini adalah pertemuan terakhir aku dengannya. Aku jamin.

"Siapa tadi kak? Kau memarahinya ya?" tanya Dei saat aku masuk ke dalam mobil lewat pintu depan. Melvin juga sibuk memperhatikan kami daritadi, sedangkan aku, aku hanya melihat si gadis nerd itu masih terpaku karena ucapanku tadi. Itulah akibatnya, jangan menggangguku!

"Bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang menggangguku tiap hari." kataku asal.

"Alasan." kata Luc. Aku berdecih tidak menghiraukannya.

"Tapi sepertinya, kau yang mengganggu gadis itu Kelv." kata Melvin menimpali.

Deira mengangguk, "Ya ya, Dei setuju dengan Kak Melvin!!" serunya.

"Diamlah, ayo pulang!" kataku kesal. Kedua adikku itu menaikkan bahunya lalu kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Melvin sibuk melajukan mobilnya sambil bernyanyi mengikuti suara musik, sedangkan Deira dia sibuk bermain game di handphone-nya. Bahkan Deira sudah berbaring di belakang. Kebiasaan.

Sesampainya di kawasan rumahku yang terpisah dari pemukiman warga karena jalanan menuju rumah kami semuanya hutan lebat. Heran juga, kenapa Papa mendirikan rumah sebesar itu di tengah-tengah hutan? Aneh kan!? Pasti banyak orang tidak sadar kalau di dalam hutan ini ada rumah yang begitu mewah.

Melvin segera memarkirkan mobilnya masuk ke dalam garasi. Setelah mematikan mesin mobil, kami bertiga serempak keluar. Papa belum kembali dari kantornya, sedangkan Mama lagi asyik nonton televisi sambil memakan cemilan. Kasihan juga Mama, beliau ingin bekerja tapi tidak diperbolehkan Papa. Jadi menganggur saja, full jadi ibu rumah tangga. Tapi waktu itu Papa bilang ingin mendirikan usaha butik khusus untuk Mama, ku doakan semoga Papa benar-benar membuktikan omongannya.

"Mama!!" seru kedua adikku itu langsung menghampiri Mama di sofa. Melvin memeluk lengan Mama sebelah kanan sedangkan Deira di sebelah kirinya. Kalau aku hanya duduk di single sofa di sebelah mereka duduk. Sofa ruang keluarga ini berbentuk L. Satu sisinya pendek dan satu sisinya panjang.

"Bagaimana kuliah kalian hari ini?" tanya Mama seperti biasa. Seandainya si gadis Nerd itu secantik Mama, pasti aku mau. Kalau bisa wajahnya persis seperti Mama. Ohh, No! Jangan-jangan aku mengidap mother complex?!

"Begitu-begitu aja, Ma. Gak seru. Dosennya nyebelin, masa' Melvin tidur di marahi sih." jawab Melvin masih bergumul di lengan Mama. Sejujurnya aku tidak mengerti maksud ucapannya itu. Soalnya di antara kami bertiga, Melvin lah yang paling jago bahasa Indonesia.

"Kenapa juga kamu tertidur, tentu saja dosen marah kalau kamu tidak memperhatikan!" kata Mama sambil mencubit pipi Melvin. Yang di cubit hanya senyum lebar.

Aku mengganti channel televisi ke acara football. Daripada nonton telenovela romantis, membuatku merinding.

"Ma, tadi kak Kelvin menggoda cewek Ma!" seru Deira. Aku langsung tersedak, Deira kau!
Lihat, Mama langsung melotot padaku.

"Kelvin, benar kata Deira?" tanya Mamaku yang cantik itu. Refleks aku langsung menggeleng.

"Tidak, Ma. Deira bohong. Kelvin tidak pernah menggoda cewek manapun!" protesku. Mama pasti percaya, soalnya aku tidak pernah berbuat macam-macam.

"Gak Ma, Kelvin bohong tuh, Melvin juga lihat kok. Kelvin menggoda cewek Nerd!" teriak Melvin. Walaupun aku kesal dengannya karena malah menyudutkanku, tetapi aku setuju dengannya tentang gadis nerd itu.

"Nerd?" Mama kelihatannya bingung.

"Ya, Ma. Dia Nerd! Kutu buku, aneh, jelek. Pakai behel, pakai kacamata besar, rambut dikepang dua. Aku tidak mungkin menggoda gadis seperti itu Ma." jawabku enteng sambil mengunyah cemilan.

"Hati-hati, biasanya kalau kamu mengejeknya seperti itu, Kelv. Kamu bisa jatuh cinta loh." ucap Mama. What, jatuh cinta? Dengan gadis Nerd? Itu. Tidak. mungkin.

"Sudah ah, Ma. Kelvin mau tidur dulu."

"Hey, mandi dulu! Sudah sore! Kamu tuh kalau tidur kayak Kerbau, Kelv!" teriak Mama. Tapi aku tetap berjalan sambil mengangguk-anggukkan kepala saja. Mandi? baru jam 3, Ma! Hadeehhh. Terus, aku disamakan dengan hewan pemalas? Aku Wolf Ma, bukan Buffalo. Ckc. Ada-ada saja Mama.

*****

"Sayang, aku punya kejutan untuk kamu." ucapku sambil mengeluarkan kotak beludru berwarna merah dari dalam saku jaketku.

"Apa sayang?" jawab wanita cantik itu.

"Ini." Aku segera mengeluarkan benda berbentuk lingkaran bermata berlian putih lalu aku sematkan cincin itu di jari manis wanita itu.

"Sayang? Maksudnya apa ini?"

"Will you marry me, sweetheart?" tanyaku setulus hati. Mata wanita itu mulai berkaca-kaca. Mendadak dia memelukku erat sambil menjawab 'Yes' dengan mantap.

BYUUUURRRR

Aku tersentak bangun karena ulah seseorang menyirami tubuhku dengan seember air. Sial!!! Siapa yang berani mengganggu mimpiku yang indah tadi? Kapan lagi coba akuq bermimpi wanita cantik? Ahh, apalagi cara membangunkannya itu kurang manusiawi!! Siapapun yang mengganggu tidurku, akan ku hajar!

"Bangunlah!"

Suara ini..... Papa!!!!! Tidak jadi, aku tidak berani menghajar Papa, kalau yang bangunkan aku tadi Melvin, tidak perlu dua kali pasti aku tinju perutnya.

"Pa, kenapa menyiram Kelvin!?" tanyaku lesu. Ranjang tidurku basah kuyup. Papa kejam!

"Daritadi Mama-mu teriak-teriak menyuruh kamu turun buat makan malam! Rupanya kamu saja belum mandi!!" kata Papa kesal sambil menjewer telingaku.

"Aw aw, Pa. Sakit! Iya iya, Kelvin mandi sekarang. Aw lepas, Pa. Sakit.." ringisku. Ini tidak bohong, jeweran Papa memang paling TOP di rumah ini. Kalau Mama, yang TOP itu cubitannya.

"Cepatlah, 10 menit tidak turun, Papa jual mobil kamu." ucap Papaku yang kejam itu sambil keluar dari kamar. Gawat, gawat, daripada mobil M4 ku dijual, aku harus cepat-cepat mandi sekarang. Papa tidak bohong, waktu itu kejadiannya persis seperti ini tapi ancaman Papa akan menjual motorku. Aku kira Papa hanya mengancam tetapi keesokan harinya, motorku sudah raib. Padahal motor itu sudah ku modifikasi dan sering aku pakai buat balapan liar. Dan satu lagi, itu motor kesayanganku. Lupakan masa lalu. Untungnya sampai detik ini, Papa dan Mama tidak tahu perihal tentang aku sering balapan liar. Kalau ketahuan, aku yakin nama Kelvin D. Franklin tinggal sebuah kenangan.

Ngomong-ngomong, salah satu kebiasaan kami di rumah adalah mandi dua kali sehari. Ini aturan dari Mama sejak kami kecil. Padahal suhu di Anchorage terlalu dingin untuk mandi. Untung saja, fasilitas di rumah ini seperti hotal bintang 5. Tinggal tekan tombol ON pada panel dekat kaca, air hangat pun meluncur dari shower.

Saat turun ke bawah, aku berjalan lambat menuju ruang makan. Tepat menit ke-7 aku sudah sampai di sana. Rupanya, keluargaku belum makan. Mereka menungguku datang. Inilah yang paling aku suka dari keluarga Franklin. Selalu makan bersama di ruang makan, entah itu sarapan atau makan malam. Lain hal kalau makan siang, soalnya kami tidak ada di rumah kecuali Mama. Membayangkan Mama makan sendirian membuat hatiku miris. Pasti Mama kesepian.

"Lama banget! Aku sudah kelaparan!" protes Melvin. Aku hanya mencibir ke arahnya tanpa berniat membalas ucapannya itu.

"Nah, Kelvin sudah datang. Sean, pimpin doa." titah Mama. Papa segera memimpin doa yang sampai sekarang aku belum hafal heh, setelah itu kami pun makan malam seperti biasa.

"Pa, Kak Kelvin punya pacar!"

Sontak aku tersedak saat Deira menyebut namaku. Deira, dua kali kau membuat kakak-mu ini tersedak!

"Pacar? Siapa?" tanya Papa.

Aku menggeleng, "Tidak, Pa. Dei bohong." kali ini aku tidak bisa diam seperti biasa. Harga diriku menolak kalau sampai aku dibilang pacaran sama gadis Nerd!

"Gak, Pa. Dei gak bohong. Melvin juga lihat Kelvin seperti ini," Melvin meniru adegan saat aku mendongakkan kepala si gadis nerd dengan kedua tanganku tadi. Dia memperagakannya bersama Dei disampingnya. Mereka berdua sekongkol untuk menyudutkanku. Awas saja!!

"Terus Pa, seperti ini.." ucap Melvin sambil mendekatkan wajahnya ke Deira lalu mencium pipi Deira sekilas.

"Ya, Pa. Seperti itu." lanjut Deira. Menyebalkan!!!

HEI! Aku tidak menciumnya!

"Pa, itu bohong. Aku tidak menciumnya. Aku hanya mendongakkan wajahmya. Sudah itu saja."

"Berarti kamu mengakui kalau pacarnya kamu tadi si gadis nerd itu?" timpal Mama.

"Bawa dia ke rumah, Kelv. Papa ingin melihat pacarmu." balas Papa.

Senyum puas mengembang di wajah Melvin dan Deira. Sial! Mereka mempermainkan aku rupanya!

Tbc

Hellooo~~~ Jujur aja, dari ketiga cerita anak2nya Sean, aku paling susah cari ide buat cerita Kelvin-Flo. Jadi kalo ceritanya kurang memuaskan, maafkan ya ;) mungkin habis ini, author bakal slow update, soalnya bentar lagi mau UAS dan sidang skripsi, kebayangkan betapa pusingnya pala barbie wkwk xD harap di maklumi..

Continue Reading

You'll Also Like

6.5M 19.1K 1
"Shan, bibir lo manis."_Lucas. "Lo bau rokok!"_Shan. Lucas memukul kemudi mobilnya berkali-kali dan isak tangisnya mulai terdengar. Rasa sakit hatiny...
29.8M 1.1M 45
Sudah dibukukan❤️👅 tapi part masih lengkap karena isi di wattpad dan di buku sangat berbeda 🤭 ini cerita pertamaku di wattpad jadi harap maklum tul...