Escape from the Cage.

By qHanni

28 6 0

Menyadari jika ia menjadi salah satu karakter menyedihkan dalam novel yang ia masuki. Isaletta berencana kabu... More

1. Wake Up Princess!!

28 6 0
By qHanni


𓇚

Suara gerumuh hujan terdengar samar samar dari luar jendela. Namun kebisingan itu tak mengganggu remaja yang sedang sibuk berkutat dengan dunianya sendiri itu.

Detingan jam terdengar tajam, waktu telah menunjukan pukul tengah malam. Tak seperti kebanyakan remaja pada umumnya yang lebih memilih tidur ataupun bermain game saat begadang. Remaja ini memilih menyibukkan diri dengan kumpulan buku dan tetek bengeknya.

Hoodie panjang membungkus tubuhnya menghangatkan dari udara dingin. Juga dengan headphone yang bertanggar rapi ditelinga, mendengarkan lagu favorit dari playlist random miliknya.

Remaja cantik itu bernama Alena Bailey Priscya, yang lebih dikenal dengan Lena. Anak pertama dari keluarga Priscya. Sebagai anak pertama, tentu sangat melelahkan. Memiliki satu adik laki-laki dan satu adik perempuan, itu adalah sedikit dari beratnya menjadi kakak tertua.

Selain mengurus kedua adiknya, karena orangtuanya pun tak punya banyak waktu untuk melakukan itu. Sebagai anak dari dua orang yang sukses, ia merasa dituntut sendiri untuk menjadi anak yang sukses pula. Ia juga punya kesadaran untuk menjadi seperti orangtuanya, sih.

Walaupun sebenarnya orangtuanya tak menuntut banyak, tapi ini juga keinginan Lena sendiri, menjadi wanita sukses dimasa depan adalah impiannya. Selain berjuang untuk meraih ranking disekolah, ia juga sudah belajar tentang bisnis sejak kecil. Dengan orangtuanya yang ia jadikan panutan.

Padahal sudah jelas, jika ia tak berusaha keras seperti ini pun, masa depan ia sudah terlihat. Ia bisa menjadi penerus butik milik ibunya, pula bekerja seperti ayahnya yang dengan mudah ia dapatkan. Tapi Lena tak mau. Dia ingin memulai semuanya dari titik bawah, ingin merasakan banyaknya keringat yang dikeluarkan untuk meraih pencapaian. Juga titik dimana saat bisnisnya sukses dan mendapat banyak hasil. Pasti membuat orang orang disekitarnya merasa bangga pada dirinya.

Alena tersenyum sendiri membayangkan jika ia bisa sampai ketitik itu. Hingga suara alarm berbunyi membangunkan lamunannya. Dengan cekatan ia mematikan barang bergetar itu, menyandarkan diri kekursi juga merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal. Milirik pada jarum jam, "Hoaamm.. udah jamm seginii cepetnyaa. Ahh, capek sekalii." Tentu saja! Ia telah menghabiskan waktu belajar cukup lama. Jika alarmnya belum berbunyi, ia takkan berhenti.

Yah itu sudah menjadi kebiasaannya. Akan memulai sesuatu dan berhenti melakukan diwaktu yang sudah ia tentukan. Alena mencatat jadwalnya sendiri apa yang akan ia lakukan dalam sehari, lalu menatanya dengan jangka waktu yang pas. Jadwal yang dia buat untuk menjadi seorang yang disiplin juga tepat waktu. Hal yang sudah ia lakukan sejak lama.

Jika alarmnya sudah berbunyi, kini artinya jam belajar malam hari sudah selesai. Setelah dirasa tubuhnya tak terlalu lelah karena menunduk terlalu lama. Ia segera membereskan alat tulisnya juga buku buku sekolah ataupun buku bisnis. "Ngantuk banget, tidurr ahh." Setelah menyimpan headphonenya juga, perempuan itu segera pergi ke Walk in closet miliknya, ia akan berganti baju untuk tidur. Tak lupa dengan mencuci wajah dan kaki.

Langkah kaki membawanya kemeja rias, mengambil berbagai skincare malam yang ia punya, lalu memakainya. Walau kutu buku begini, ia tak lupa dengan hal wajib yang dilakukan perempuan untuk mempercantik diri. Yaah setidaknya ia masih normal dengan satu hal ini.

Dengan senyum lebar ia menatap diri nya sendiri dikaca. "Cantik banget sihh, duhh dah cocok jadi Tuan Putri. Kayak masih umur lima tahun aku ni, hihi."

Setelah dirasa wajahnya cukup segar, ia berjalan lalu melompatkan diri keatas kasur. Menghela nafas merasa sangat nyaman dengan kasur empuknya. Milirik keatas naskas, ada satu buku dengan sampul merah muda menarik perhatiannya.

Alena pun mengambil buku itu, atau lebih tepatnya adalah novel. Membenarkan posisi tidur, perlahan ia membuka lembar demi lembar novel ditangannya. Ini adalah novel yang beberapa hari lalu selesai ia baca.

Novel berjudul ‘My king's in the Midnight’. Tak seperti sampulnya yang sangat manis. Isi cerita didalam novel tidak ada manis manisnya! Sebenarnya ini rahasia, Isi novel ini adalah novel remaja classic, namun dibumbui sedikit bumbu bumbu kedewasaan. Apa kalian paham?

Ayolah, Alena sudah besar. Wajar bukan jika dia mempunyai buku seperti ini?
<( ̄︶ ̄)>

Kembali kepembahasaan. Novel ini bercerita tentang seorang Putra Mahkota yang dikenal sebagai seorang yang kejam dan tak punya perasaan. Namun nyatanya Putra Mahkota adalah seorang mesum yang suka bermain perempuan dimalam hari. Sering mendatangi rumah bordil secara diam diam, merayu para wanita, bermain sampai pagi, lalu pulang saat fajar. Sampai semua kegiatan bejatnya itu berhenti saat ada perempuan merebut hatinya. Putra Mahkota merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama pada budak baru dirumah bordil, lalu mencap gadis itu miliknya pada saat itu juga.

Dengan segala rintangan yang dilewati, Putra mahkota berhasil meminang pujaan hatinya. Bahkan dengan dunia yang sangat menentangnya keras hubungan mereka! Namun tetap saja para pembaca senang membaca ending dengan perasaan berbunga bunga. Dan seterusnya adalah kegiatan mesum Putra Mahkota yang sudah menjadi Raja dengan Sang Ratu dilanjutkan. Yah seperti inilah ending mereka, sangat mudah ditebak.

Lalu Alena menatap heran kearah buku itu, mengerutkan dahi kesal. "Dipikir ngeselin juga yah ini pangeran lebih milih si jalang dari pada Putri Mahkota?! Ish dasar mesum, bodoh banget. Padahal kemana mana mah, jelas cantikan si Putri. Beuh gaperlu lagi dah merjuangin ini itu buat calon istri. Emang kayak nya bener ini, pangerannya dikasih jampi jampi sama jalang, cih."

Salah satu karakter yang menjadi korban dalam cerita tersebut adalah tunangan Putra Mahkota sebelumnya, Seorang Putri dari negeri sebrang yang dikata memiliki hati baik dan membawa keberuntungan, cantik pula. Anggota kerajaan bahkan rakyat pun sangat senang jika Putri Mahkota yang memimpin mereka dimasa depan. Namun apa daya, Raja mesum lebih memilih jalang yang tidak tahu apa apa soal 'Kerajaan'.

Entah mengapa lama lama Alena merasa kesal saat mengingat isi cerita novel itu. Walau merasa kesal, entah kenapa dulu dia tetap membacanya sampai habis, dasar. "Dari pada mikir kayak gini, mending aku tidak tidur aja." Menutup novel lalu menaruh lagi diatas naskas. Memilih untuk tidak jadi membaca, Isaletta pun menyamankan posisi tidur. Tak butuh waktu lamapun, Isaletta sudah tertidur pulas dibawah selimutnya.

Tanpa mengetahui jika novel tersebut memunculkan sinar terang diatas naskas.


𓇚

Suara kicauan burung saling menyaut diluar jendela. Burung berbulu cantik yang bersuara merdu bertanggar pada dahan pohon. Daun daun juga bunga yang runtuh menghiasi indahnya jalanan.

Sinar cahaya merambat masuk kedalam jendela mengusik tidur tenang gadis manis dibawah buntelan selimut. Ia tertidur terlalu pulas, sampai dibangunkan banyak kali pun tetap tak bangun.

"Selamat pagi tuan putri, sekarang sudah pagi. Saatnya anda bangun." Wanita berbaju maid itu menyerukan kalimat yang sama sekali lagi.

Karena tak kunjung mendapat jawaban, ia milirik seseorang laki laki berpakaian rapi disebelahnya. Orang itu mengangguk. Lalu wanita itu membungkuk dan menepuk bahu gadis itu dua kali.

"Tuan Putri, Tuan Putri. Segeralah bangun. Jadwal sarapan pagi hari ini dipercepat putri."

Gadis itu pun merasa terusik. Perlahan ia mulai membuka matanya. Mendengung pelan karena merasa diganggu, sampai ia sadar ia berada disituasi aneh.

"Hmm? Siapa kalian.." sambil menatap aneh kedepan, gadis itu bergumam pelan.

Maid disebelahnya yang mendengar itupun sontak terkejut.

"T-tuan Putri apa maksud anda.. apa Tuan Putri baik baik saja?" Wanita tersebut memberi pertanyaan terkejut. Pun dengan laki laki disebelahnya.

Namun gadis itu abai, ia lebih memilih untuk memperhatikan sekitarnya. Ia merasa asing dengan semua ini. Detik berikutnya ia segera bangun diposisi duduk, kembali mengagetkan dua manusia didepannya.

"Tuan Putri, anda kenapa?"

Gadis itu membulatkan mata saat menatap laki laki paruh baya didepannya. Kenapa dia ini memakai baju yang sangat kuno? Namun terlihat sangat bagus dan cantik, walau sepertinya itu baju pelayan?

‘Tunggu-tunggu, pelayan? Sejak kapan dirumah ada pelayan?’

Begitu pula wanita disebelahnya. "Kalian siapa? Kenapa berpakaian seperti itu? D-dan aku juga kenapa berpakaian seperti ini??" Ia terkejut saat menyadari jika pakaian yang ia pakai tidak seperti kemarin malam. Baju putih panjang namun dengan model sangat cantik, juga sangat lembut. Ia tak pernah punya baju seperti ini.

"Tuan Putri sebenarnya anda kenapa?" Wanita itu semakin panik mendengar pertanyaan tuannya beberapa kali.

Laki laki disebelahnya yang merasa aneh dengan tuannya itu, segera berkata. "Sepertinya ada yang aneh dengan Tuan Putri, saya akan memanggilkan tabib, kau jagalah Tuan Putri." Wanita itu mengangguk melihat laki laki itu tergesa keluar.

Gadis itu kembali merasa aneh saat mendengar 'Tabib? Apa masih jaman menggunakan kata itu?'

Gadis itu kembali menelisir kamar yang tempati saat ini dengan mata bergetar. Ini bukan kamarnya! Kasur seempuk ini, dinding yang terlihat indah namun sangat cantik, banyak barang antik yang ia lihat seperti dikerajaan kuno.

Pikirannya mulai tak bisa berfikir jernih. 'Jangan jangan..'

Suara pintu terbuka keras mengagetkannya. Ia melihat banyak orang yang datang, termasuk satu perempuan cantik berpakaian gaun mempesona, terlihat seperti ratu. "ISALETTA!"

'Huhh.. Isaletta? Jangan bilang..' Ia masih ingat betul siapa itu Isaletta. Bahkan baru semalam ia membuka buku yang bertokoh Isaletta itu! Tapi dengan orang itu yang memanggilnya seperti ini.

Lama lama ia merasa yakin, dia tak aneh dengan situasi ini. Namun, apa ini nyata?

"Aaakhh.."

Tiba-tiba kepalanya terasa berat. Pusing yang sangat menyakitkan, seperti ribuan jarum menusuk kepalanya. "Ahh sakitth.."

Gadis itu bahkan sampai menjatuhkan dirinya lagi di kasur. Orang orang dibuat semakin panik. Namun gadis yang dipanggil Isaletta itu tidak memedulikannya. Kepalanya masih sangat sakit, sampai ia ingin menjerit. Tapi tidak bisa!

Sebenarnya ini kenapa?

Sampai detik berikutnya, ia menutup mata tak kuat menahan sakit.

"Isaletta!!"

𓇚

Continue Reading

You'll Also Like

165K 10.4K 18
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
102K 13.8K 22
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
151K 9.3K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
324K 18.8K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...