Hot Daddy (YiZhan)

נכתב על ידי WangXian8510

28.6K 3.9K 409

Wang Yibo, seorang pengusaha sukses berusia tiga puluh tahun yang jatuh cinta kepada seorang pria manis yang... עוד

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11

5

2.5K 355 17
נכתב על ידי WangXian8510

Fanxing kini tengah menuju kelasnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya, mahasiswa tampan itu segera menuju kursinya yang paling pojok setelah masuk kedalam ruang kelas tersebut.

Fanxing terlihat sangat tenang menunggu dosen yang akan mengisi mata kuliahnya untuk yang terakhir hari ini, ia tidak terganggu sama sekali dengan para mahasiswi yang sedari tadi menatap kagum ke arahnya sambil berbisik-bisik.

Hal seperti itu sudah biasa bagi si bungsu Wang, bisa di katakan fanxing itu cukup populer di kalangan kampus karena ketampanan dan juga kecerdasannya.

Dan karena itu pula, setiap harinya Fanxing harus melihat lokernya yang dipenuhi oleh surat dan bunga mawar merah pemberian dari para penggemarnya yang kebanyakan adalah kaum wanita dan para uke.

"Permisi," seorang mahasiswi yang lumayan cantik dari fakultas kesenian memberanikan diri untuk berbicara dengan Fanxing.

Fanxing yang tengah fokus pada ponselnya pun mendongak menatap gadis tersebut.

"Ada apa?" Tanyanya dingin dengan wajah datarnya.

Fanxing itu sangat mirip dengan Yibo, ia tidak akan suka diganggu apalagi yang mengganggunya adalah seorang wanita yang menurutnya sangat menjengkelkan.

Gadis yang bernama Lili itu sedikit menduduk takut saat mendengar nada dingin yang dilontarkan oleh Fanxing. Bahkan para mahasiswa dan mahasiswi di dalam kelas tersebut tanpa sadar mereka menahan nafas saat mendengar nada dingin itu.

Dengan tangan yang sedikit bergetar, Lili menyerahkan amplop berwarna merah muda yang berisi surat di dalamnya pada Fanxing.

"Untukmu." Ujarnya dengan tetap menundukkan kepalanya, tidak berani untuk menatap langsung pada Fanxing.

Fanxing menatap datar amplop di tangan Lili, "buang itu ke tempat sampah, aku tidak sudi menerimanya."

Lili langsung mendongak saat mendengar ucapan yang sangat menyakitkan baginya. Mata gadis itu tampak berkaca-kaca saat menatap Fanxing, menyiratkan bahwa ia sangat terluka dengan ucapan yang baru saja pria itu lontarkan.

Dan tanpa kata, Lili langsung berlari ke luar dari kelas tersebut sambil menagis menahan malu.

Para mahasiswa dan mahasiswi yang melihatnya hanya menatap iba pada gadis itu, sudah biasa mereka melihat Fanxing selalu menolak para gadis yang menyukainya.

Fanxing menghela nafas melihat kepergian Lili. Ia bukan pria brengsek, hanya saja ia tidak mau memberi harapan palsu pada orang-orang yang menyukainya.

Fanxing sangat susah untuk didekati, hanya satu orang yang bisa mendekatinya selain keluarganya. Yaitu Qin Peixin, itu adalah nama seorang pria manis yang kini telah mengisi hatinya dan menjabat sebagai kekasihnya. Selain itu, tidak akan ada yang bisa mendekatinya atau jika mereka masih berani melakukan itu mereka akan mendapatkan wajah datar dan tatapan tajam darinya.

Tak lama setelahnya, seorang dosen pun masuk membuat kelas yang tadinya sempat berisik kini menjadi hening seketika.

.
.
.

Satu jam berlalu, mata kuliah pun berakhir. Dosen kini telah membubarkan para mahasiswa di kelas tersebut.

Drtt.. drtt..

Ponsel milik Fanxing bergetar, ia segera mengambil ponselnya, ternyata itu pesan dari kekasihnya yang mengatakan tidak perlu mengantarnya pulang karena kekasihnya itu telah dijemput oleh supir.

Fanxing memasukkan ponselnya ke dalam saku setelah selesai mengirim balasan, lalu menyandang tas dan keluar dari kelas menuju parkiran tempat mobilnya berada. Ia ingin segera cepat pulang untuk bertemu dengan keponakannya yang menggemaskan.

.
.
.

"Gege cantik, maukah gege mengacak rubik untuk Shizui?" Shizui menyerahkan rubik di tangannya pada Xiao Zhan, meminta pemuda manis itu untuk mengacak susunan rubrik tersebut.

Saat ini mereka sedang berada di ruang bermain yang ada di dalam kamar milik Shizui, bocah itu memaksa Xiao Zhan untuk menemaninya bermain setelah sebelumnya memintanya untuk membantu mengerjakan tugas sekolah.

"Baiklah." Sedari tadi Xiao Zhan hanya bisa pasrah saat Shizui meminta ini itu padanya, jika tidak di turuti, pasti Shizui akan memasang wajah sedih dengan mata yang berkaca-kaca dan Xiao Zhan pasti akan luluh seketika karena tidak tega melihat wajah sedih bocah menggemaskan itu.

"Selesai." Xiao Zhan kembali menyerahkan rubik itu pada Shizui.

"Terimakasih, gege cantik." Ucap Shizui senang, tangannya mulai kembali menyusun rubik tersebut, menyatukan kembali beberapa warna yang tadi di acak Xiao Zhan, dan tak membutuhkan waktu lama Shizui telah berhasil menyusun rubik itu dengan sempurna.

Xiao Zhan melongo melihatnya, bagaimana bisa seorang bocah yang baru berusia lima tahun menyusun rubik dalam waktu singkat, bahkan ia saja belum tentu bisa melakukannya.

Shizui terkekeh melihat reaksi Xiao Zhan, "gege cantik kenapa?" Tanyanya.

"Itu, bagaimana bisa kau melakukannya?" Tanya Xiao Zhan penasaran.

"Tentu saja bisa, gege cantik. Shizui kan pintar." Ujarnya penuh percaya diri yang membuat Xiao Zhan terkekeh geli. Benar-benar menggemaskan, pikir Xiao Zhan.

"SHIZUI, PAMAN PULANG." Itu Fanxing yang berteriak, bungsu Wang itu baru saja sampai dan segera berteriak memanggil keponakannya.

"Paman Fanxing." Shizui segera berlari keluar dari kamarnya dengan menarik tangan Xiao Zhan.

"Shizui, kita mau kemana?" Tanya Xiao Zhan sambil mengikuti langkah Shizui yang menarik tangannya.

"Menemui paman Shizui, ge." Shizui dengan tergesa menuruni anak tangga, tidak sabar ingin mengenalkan gege cantiknya pada pamannya.

"Pelan-pelan Shizui, nanti jatuh." Ucap Xiao Zhan yang tidak di dengarkan oleh Shizui.

"Paman," Shizui langsung memeluk kaki Fanxing setelah sampai di hadapan pamannya itu.

"Hai, baby boy.. paman membawakan sesuatu untukmu." Ucap Fanxing sambil mengangkat Shizui ke dalam gendongannya, belum menyadari kehadiran Xiao Zhan di depannya.

"Woah, apa itu?" Tanya Shizui sambil menunjuk paper bag di tangan Fanxing.

"Buka saja." Fanxing menyerahkan paper bag itu pada Shizui. Sebelum pulang tadi ia sempat membelikan sesuatu untuk keponakannya itu.

"Lego," pekik Shizui senang, matanya berbinar-binar melihat mainan tersebut.

"Suka?" Tanya Fanxing.

"Mn, sangat suka. Terimakasih paman." Shizui mengecup pipi Fanxing.

"Sama-sama." Ucap Fanxing sambil mengacak rambut halus Shizui.

"Ah ya, Shizui hampir lupa. Paman kenalkan, itu gege cantik." Shizui menunjuk Xiao Zhan yang sedari tadi hanya diam saja.

Fanxing melihat ke arah yang di tunjuk Shizui, ia baru menyadari bahwa tidak hanya ada mereka berdua di sini.

Fanxing mengerutkan keningnya melihat orang asing di depannya itu, "siapa?" Tanyanya pada Shizui.

Shizui meminta untuk di turunkan dan langsung di turuti oleh Fanxing.

"Ini gege cantik yang tadi pagi Shizui ceritakan paman." Ucap Shizui sambil memegang tangan Xiao Zhan.

Ah, Fanxing ingat. "Jadi dia orangnya." Batin Fanxing.

"Nama saya Xiao Zhan, tuan. Salam kenal." Xiao Zhan sedikit membungkuk pada orang yang di panggil paman oleh Shizui.

Fanxing mengangguk, "aku Fanxing, adik Yibo ge." Ucap Fanxing ikut memperkenalkan diri.

Xiao Zhan mengangguk mengerti.

"Jadi kau yang di maksud gege cantik oleh Shizui?" Tanya Fanxing.

Xiao Zhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "mn, aku tidak tau kenapa Shizui memanggilku seperti itu." Jawabnya jujur.

"Karena gege sangat cantik." Ucap Shizui.

Xiao Zhan tertawa kikuk mendengar itu, "be-benarkah? Tapi gege pria, Shizui."

Shizui mengangguk, "mn, pria cantik." Ucapnya.

Xiao Zhan menghela nafas mendengar itu, "terserahlah." Batinnya pasrah.

Dalam hati Fanxing diam-diam membenarkan ucapan Shizui, memang benar kata keponakannya itu, pria di depannya ini memang memiliki wajah yang cantik dan manis di saat yang bersamaan, seperti kekasihnya.

"Apa Yibo ge tau kau di sini?" Tanya Fanxing memastikan, bisa gawat jika sampai kakaknya tau bahwa ada orang asing yang memasuki mansion tanpa sepengetahuan kakaknya itu.

"Tau, bahkan Daddy yang mengizinkan Shizui untuk membawa gege cantik pulang." Itu Shizui yang menjawab.

Wow, Fanxing merasa takjub mendengarnya. Sejak kapan kakaknya mengizinkan orang asing masuk ke mansion mereka?

Fanxing tiba-tiba tersenyum penuh arti, "aku senang dengan perubahanmu, ge." Batinnya, "sepertinya aku harus menghormatinya mulai saat ini." Sambungnya lagi sambil memandang Xiao Zhan dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Baiklah, paman ke kamar dulu." Ucap Fanxing yang diangguki oleh Shizui.

Saat baru beberapa langkah, Fanxing menghentikan langkahnya itu dan berbalik menatap Xiao Zhan. "Jangan memanggilku tuan, panggil namaku saja. Dan aku akan memanggilmu gege, karena kau adalah calon kakak iparku." Ucap Fanxing dengan kalimat terakhirnya yang hanya ia ucapkan dalam hati, lalu benar-benar pergi menaiki tangga menuju kamarnya tanpa perlu mendengar jawaban dari Xiao Zhan.













Tbc.

Jangan lupa vote dan komen.

See you.

המשך קריאה

You'll Also Like

1M 87K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
13.4K 1.2K 12
"siapa bapaknya?" "ngga tau" warning: bxb mpreg
13.6K 1.3K 15
Xiao zhan seorang mahasiswa di universitas yunmeng, kedua orang tuanya bercerai. Tidak ada ada yang mau membawanya, ayahnya membawa gege yang notaben...
122K 8.5K 14
Wang yibo dokter tampan dengan sejuta pesona,semua wanita dengan mudah bertekuk lutut padanya,namun tak ada seorang pun yg mampu meluluhkan hatinya h...