Sometime home is a person.
**
"Anak dua lagi sakit tuh"
"Siapa sayang?"
"Hyunsuk Hyunjin"
Taehyung mengangkat satu alisnya"Dimana mereka?"
"Di kamar kita"
"Yaudah aku liatin mereka dulu"
Jisoo mengangguk sambil masih mengaduk teh hangat yang ia buatkan untuk kedua anaknya.
"Kenapa Bang?" Taehyung membuka selimut yang menutupi badan hingga kepala Hyunjin lalu mengelus lembut rambutnya.
Hyunjin melenguh pelan, "Pusing"
"Mas?" Taehyung menempelkan telapak tangannya pada kening Hyunsuk untuk mengecek suhu badan anak pertamanya itu.
"Capee aja yah" Jawab Hyunsuk dengan suara serak dan mata yang sedikit terbuka.
"Udah makan?" Tanya Taehyung lagi dan keduanya kompak menggeleng sebagai jawaban.
"Mau makan apa?"
"Mie kuah" Jawab Hyunsuk lalu meringis pelan karena mendapat pukulan kecil dari Jisoo.
"Yang bener aja"
"Mau yang anget bundaa"
"Sama abang juga" Saut Hyunjin terduduk karena ingin meminum teh hangat yang dibawa bundanya tadi.
"Ya kalo mau yang anget kan bisa sop atau bubur kan juga bisa, kenapa mie??"
"Enak lah bunn"
"Buatin dong bun please" Hyunjin memohon sambil mengelus lengan bundanya agar sang bunda luluh.
"Anakmu tuh" Jisoo berdiri lalu berjalan keluar sambil menyolek lengan Taehyung yang sedang fokus dengan ponselnya.
"Bener bener duplikatmu" Lanjut Jisoo lagi yang kali ini ditanggapi kekehan kecil Taehyung.
"Aku mau juga ya sayang" Teriak Taehyung setelah Jisoo keluar dari kamar.
"Mie lagi nihh bun" Ruto duduk di meja bar memperhatikan punggung sang bunda yang sedang memasak.
"Ruto buah yang di kukas tarok di meja makan gih"
"Aihhh Ruto lagi yang kena" Gerutu Ruto tapi tetap berjalan malas mengambil buah yang berada di dalam kulkas.
"Vitamin To"
"Iyaaa bundaa"
"Nihh kalo masak biar masak mie juga gak bisa masak satu doang buntut gue 6" Jisoo berbicara dengan Bona di sebrang sana mereka sedang vidiocall sekarang.
Bona terkekeh geli, "Gila tapi kok bisa sampe kebobolan Lima tuhh aneh banget lu Jis"
"Taehyung terlalu semangat"
"Ahahahahahaha yaudah deh lu lanjut masak lolot ntar tu mie buat para perintilan lo"
Jisoo terkekeh, "See you besok ya buk, inget dresscodenya putih loh ya"
"Iyeee"
Jisoo mematikan panggilannya sambil masih terkekeh geli hingga tanpa sadar sedari tadi kelima anaknya juga Taehyung sudah menunggunya di meja makan.
"Nunggu apa nieee?" Goda Jisoo menatap mereka sambil memindahkan mie dari panci ke mangkuk besar.
"Nunggu nasi padang" Sarkas Taehyung dan Jisoo semakin tertawa geli.
"Tuh sakit tuh kembaranmu" Taehyung menoel bahu Junkyu pelan.
"Sakitt apa sihh ganteng" Goda Junkyu satu tangannya sudah berniat mencubit pipi Hyunjin tapi lebih dulu ditangkis oleh empunya.
"Bun Ajunn"
"Yeee cepu lu"
"Taukk" Saut Ruto ikut ikut membela Junkyu.
"Diem lu gak diajak" Sinis Junkyu menatap Ruto malas.
"Bang gue sekutu luu"
"Gak butuh dikss.."
"Asu" Ucap Ruto tanpa suara agar bunda dan ayahnya tak mendengar.
Junkyu dan Hyunjin terkekeh geli, "Bundaa—
"Bangg" Panik Ruto tak terima.
"Mas banyakin sayurnya mas ingett lagi sakit" Irih Jisoo mengingatkan Hyunsuk.
"Ahh paling boongan" Celetuk Ruto yang hampir di hadiahi pukulan sendok Hyunsuk.
"Gue gak haus perhatian kayak lo"
"Pedes amat mas" Balas Ruto tak terima.
"Efek mie bunda, nih lomboknya merah merah" Lia menunjukan kumpulan lombok yang berada di mangkuknya.
"Gak nanya" Jawab Ruto ngeselin.
"AYAHH"
"Ngaduann"
Setelah makan tadi mereka langsung berkumpul di ruang keluarga seperti biasa alasannya sih pengen nonton bareng tapi endingnya pasti tv yang nonton mereka adu mulut.
"Mas aku post foto ini ya??" Tanya Lia setelah tangannya gatal ingin memposting sesuatu di twitternya.
Hyunsuk melirik sebentar foto mereka berdua di ponsel Lia lalu mengangguk, "Post aja"
"Okeee mas ganteng"
"Mau post dimanee?" Tanya Ruto ikut melirik sebentar foto di ponsel Lia.
"Kepo amat kayak Ajun"
"Ajun Ajun gak sopan lu tuh bocil" Junkyu menunjuk Lia.
Lalu menunjuk Ruto, "Lu Juga"
"Mas bales mas" Ruto menepuk nepuk bahu Hyunsuk.
"Males"
"Aihhh takutkah"
"Gue kunciin juga lu To" Ucap Hyunsuk kesabarannya sudah berkurang sekarang sebenarnya dari dulu sihh.
"Jangan marah marah mulu, ingett umurr" Hyunjin mengelus ngelus punggung Hyunsuk dan Hyunsuk langsung menoleh menatap sinis Hyunjin.
Hyunjin langsung meringis lalu pindah duduk di sebelah Junkyu, "Bekingan gue nih"
"Mas disini yang gak punya kembaran tuh cuma lo doang sadar diri lah" Tengil Ruto menendang pelan ujung kaki Hyunsuk.
"Gue sendiri ratain kalian juga bisa kecuali Lia ya" Sombong Hyunsuk menatap ketiga adiknya remeh.
"Halahhh kecil gitu"
"Anjing" Hyunsuk tertawa karena apa yang diucap Ruto barusan memang benar adanya.
"Parah Mas, aku mending sama mas aja lah ya" Lia memberikan kepalan tangannya lalu tos dengan Hyunsuk.
"Oh gitu? Kenapa lu gak request aja lahirnya sama mas biar kembarannya sama mas" Ruto memelototi Lia yang menghianatinya.
"Maunya sih gitu kalo bisa" Canda Lia lagi.
"Anjg" Pisuh Ruto memandang Lia tak terima.
*Disarankan pakai BG putihh yaa*
Ditempat lain