I Did [VMin]

By WinAshaa

6.7K 840 304

Ada yang tahu arti kebetulan? Berapa kebetulan yang pernah terjadi dalam hidupmu? Apakah kebetulan itu beraki... More

Prolog 00
Chapter 1 - Nama
Chapter 2 - Pertama
Chapter 3 - Nomor
Chapter 4 - Tak Tidur
Chapter 5 - Bait kata
Chapter 6 - Canggung
Chapter 7 - Ingatan
Chapter 8 - Roti Isi
Chapter 9 - Aku cantik?
Chapter 10 - Hangat
Chapter 11 - Pintu
Chapter 12 - Api Unggun
Chapter 13 - Saingan
Chapter 14 - Kuyup
Chapter 15 - Aksi
Chapter 16 - Kakak datang!
Chapter 17 - Kembali
Chapter 18 - Pulang Bareng.
Chapter 19 - Kangen
Chapter 20 - Peduli
Chapter 21 - Jenguk
Chapter 22 - Pulang
Chapter 23 - Diikuti
Chapter 24 - Sibuk
Chapter 25 - Kembali
Chapter 26 - Makan Siang
Chapter 27 - Latu
Chapter 28 - Dia siapa?
Chapter 29 - Puzzle bertambah
Chapter 30 - Bercak Merah
Chapter 31 - Menyelamatkan
Chapter 32 - Dua orang aneh
Chapter 33 - Rahasia mulai terungkap
Chapter 34 - Jati diri
Chapter 35 - Penculikan
Chapter 36 - Barter
Chapter 37 - Terluka
Chapter 38 - Lengah
Chapter 39 - Titah
Chapter 40 - Nekat
Chapter 41 - Disekap
Chapter 43 - Pertarungan
Chapter 44 - Dalang
Chapter 45 - Pembalasan
Chapter 46 - Kemarahan
Chapter 47 - Ganjaran
Chapter 48 - Rumah
Chapter 49 - Awal yang baru
Chapter 50 - Epilog

Chapter 42 - Tertangkap

69 9 0
By WinAshaa

#day42
#clue bludrek


POV NORMAL

Matahari terik di siang hari seolah menghilang, padahal jam menunjukkan tengah hari yang seharusnya sangat panas. Dalam hati Arkan bersyukur ketika mereka sedang mencari Aruna, keadaan cuaca seperti bersahabat. 

Lelah? jelas mereka lelah mencari Aruna tanpa tujuan yang pasti, mungkin seharusnya Axcel menuruti ucapan suami Ibunya, agar menghubungi polisi untuk melaporkan kehilangan. Namun mengingat bagaimana rumitnya keadaan mereka yang jelas tidak masuk akal, akan membuat semuanya semakin rumit jika bersangkutan dengan pihak berwajib. 

Feyra menghentikan mobilnya di sekitar kampus, entah kenapa ia memiliki firasat kuat jika akan menemukan jalan untuk segera menemukan Aruna di sana. 

Mereka bertiga berpencar itu yang Axcel perintahkan, jadi Feyra pergi ke kampus sedangkan Arkan mencari di pusat kota seperti dugaannya. Dan Axcel sendiri pergi ke rumah lama Felix, dia berharap setidaknya bisa menemukan petunjuk dari sana. 

Rumah berhalaman luas itu terlihat sangat sepi, bukan hanya karena tak berpenghuni, tapi juga karena jarak antar tetangga cukup jauh. Axcel memarkirkan motornya, berjalan ke samping rumah untuk melihat bagian belakang rumah itu. 

Sunyi tak ada siapapun, tapi Axcel seperti menangkap suara langkah kaki seseorang di dalam rumah itu. Karena rasa penasarannya, ia mengendap-endap melewati pintu belakang yang tak terkunci, untuk memastikan jika pendengarannya tak salah. 

Seperti rumah pada umumnya, Axcel melewati halaman belakang yang tidak terlalu luas, kemudian menemukan satu-satunya pintu yang terhubung dengan rumah. Dengan langkah pelan ia membuka pintu yang ternyata juga tidak di kunci. Ketika sudah masuk ke dalam rumah, yang pertama kali Axcel jumpai adalah kondisi dapur yang cukup berantakan dengan kompor menyala, sepertinya seseorang sedang mencoba untuk membuat mie instan, karena ada dua bungkus mie instan di sana. 

"Ternyata dugaan gue bener," gumam Axcel masih dengan langkahnya yang pelan dan waspada. 

Akan tetapi, tepat saat ia melangkah ke ruang tengah tiba-tiba saja ada yang memukul belakang kepalanya. Axcel tersungkur tapi dia masih bisa bertahan ketika orang itu kembali melayangkan balok kayu di tangannya pada Axcel. Tanpa sadar ia mendorong orang tadi tanpa menyentuhnya. 

Axcel bangkit dan melihat dengan jelas siapa yang mencoba untuk menyerangnya. Lagi-lagi dia merasa terkhianati, tak jauh di depannya berdiri salah satu anggota BEM yang selama ini juga sering membantu dan menemaninya ketika pulang larut. Pria itu berjalan tertatih dengan memegangi perutnya, mendekati Axcel. 

"Lu juga ngikutin Felix?"

"Gue cuma bertahan Cel, gak ada pilihan lain."

Axcel terdiam masih menatap kawannya yang terlihat kesakitan. Namun yang tidak ia ketahui, dua orang telah berada di belakangnya bersiap untuk menangkapnya. 

Gelap, itu yang Axcel lihat ketika kepalanya tertutup kain hitam dengan bau menyengat yang menusuk hidungnya, kemudian ia merasa lemas tapi masih bisa menyadari jika kini kedua tangannya terikat dan seseorang menarik kalungnya lepas dari lehernya. 

"Tidak, ini buruk!" batin Axcel yang kini tak bisa melawan karena aroma yang ia hirup dari kain yang menutupi kepalanya. 

o0o

Mobil telah terparkir hampir satu jam lamanya akhirnya terbuka, dengan langkah yang tergesa-gesa dan setengah berlari, Feyra mengejar Felix yang baru saja keluar dari pelataran kampus. Mencekal lengannya dan berusaha menyeretnya menjauh dari keramaian. 

"Apa mau lu?" Felix terlihat geram ketika Feyra menyeret lengannya dengan tidak manusiawi. 

"Balikin Aruna!" 

"Lu liat dia di sekitar gue? Buta mata lu?" 

Feyra menggerakkan giginya, sungguh jika bukan tempat umum, mungkin dia sudah menghanguskan pria di depannya ini. 

"Dimana lu sembunyiin Aruna? Gak usah berkelit, gue tau elu yang nyulik dia," Feyra menunjuk wajah Felix penuh amarah. 

Tak menjawab pertanyaan Feyra, Felix justru berbalik berniat untuk meninggalkan gadis itu. Namun langkahnya terhenti dan Felix tersungkur di depan kaki Feyra. 

"Akkhh!" Felix memekik kesakitan ketika punggung tangan kanannya di injak begitu saja. 

"Bawa kita kesana, atau lu hangus jadi abu di sini?" Feyra berjongkok menatap pongah Felix yang tak berkutik di bawah kaki Arkan. 

Arkan datang ke tempat itu setelah mendapat telepon dari Feyra, jika Felix memang ada di kampus, beruntungnya ia sampai tepat waktu dan bisa meringkus pria itu, kemudian membawa mereka ke markas utama Almeta. 

"Percuma! Kalian pasti terlambat, ketua mungkin udah bawa Aeris juga untuk membuka portal ke Alstro," Felix tertawa di sela kesakitannya. 

Cincin yang biasa melindunginya kini telah hancur karena Arkan telah menginjaknya dan membuat beberapa tulang di tangannya patah. 

"Sial! Harusnya tadi kita gak berpencar," Arkan mengumpat, dia benar-benar terjebak dalam permainan Almeta. 

Arkan menarik paksa Felix dan membawanya masuk ke dalam mobil Feyra. Memaksa pria itu untuk mengatakan di mana letak markas utama Almeta, meskipun beberapa kali ia harus menahan diri untuk tidak membunuh Felix, karena ucapannya yang menjengkelkan. 

o0o

Aruna benar-benar terkejut melihat siapa yang berdiri dengan angkuh di depannya, ia hanya tak menyangka jika orang itu adalah dalang dari semua kejahatan yang selama ini berkeliaran di sekitarnya. Pria itu tampak berwibawa dan tidak kekurangan apapun dalam hidupnya. Tapi mungkin Aruna lupa, jika manusia memang memiliki sifat tamak yang sudah mendarah daging. 

"Suka kejutannya anak manis?" pria itu membungkuk untuk mencengkram rahang Aruna. 

"Tunggu bentar lagi, kejutan lain akan datang. Jadilah anak baik hm?" 

"Gak, jangan Axcel!" teriak Aruna ketika pria itu melangkah menjauhinya. 

Wajah Aruna terlihat panik dan matanya mulai berair, memikirkan siapa lagi yang terhubung dengan semua ini, membuatnya tak bisa lagi menahan amarahnya. 

"Terlambat, dia sudah hampir sampai." 

Pria bersetelan formal itu keluar dari ruangan itu dengan tawa menyebalkan, meninggalkan Aruna yang benar-benar panik. Dia yakin rencana pria itu lebih buruk dari apa yang ia pikirkan. 

Kini sunyi di dalam mobil, yang awalnya terjadi keributan. Arkan tampak merenung dia terlihat sangat bludrek, kejadian yang bertubi-tubi ini seperti menyadarkan dirinya jika semua ini tak mudah dilalui. Harusnya ia mengindahkan ucapan sang Ayah untuk berpikir lebih cermat dan banyak waspada, sebab musuh sangat pintar berkamuflase. 

Feyra di belakang kemudi melirik Arkan dari spionnya, Felix telah dibungkam dengan kaus kaki Arkan dan kedua tangannya terikat oleh akar pohon yang sangat kuat. Sedikit miris Feyra melihat wajah tampan Felix yang tertekan karena perilaku Arkan yang tak terduga. Siapa sangka kaus kaki bau itu akan masuk ke dalam mulutnya. 

Tahu jika semuanya sedang tidak baik-baik saja, tapi Feyra juga tidak bisa mengendalikan semuanya sendiri, jika musuh mereka sekarang sudah menampakkan kekuatan mereka. Axcel yang belum mengerti tentang kekuatannya sendiri dan Amethyst yang belum sepenuhnya bangkit, membuat Feyra juga sama bluderknya  dengan Arkan sekarang. Namun gadis itu bersikap tenang dan mencoba untuk berpikir jernih, karena jika mengandalkan emosi, maka semuanya akan berantakan. 

oOo


Aruna berharap ketakutannya tidak terjadi, sekarang di kepala Aruna potongan misteri saling berhubungan. Masalahnya ia tidak menemukan alasannya, siapa sangka pria berwibawa itu adalah dalang di balik semua keributan di hidupnya. 

Mulutnya merapal berdoa,tapi mungkin Tuhan punya rencana lain, sesorang memasuki ruangan dengan pakaian gelap dan menyeret seorang pria di kedua tangannya. 

Tubuh Aruna melemas melihat sosok yang ia suka muncul hingga pasrah.

Tak ada lagi harapan untuknya agar bisa pergi dari sini. Ya mereka membawa Axcel, ke ruangan yang sama.

"Axcel!"  Teriak Aruna

Aruna memanggil-manggil Axcel berharap ia sadar, meski tak membuahkan hasil Aruna tetap ingin mencobanya, ia tahu Axcel pingsan mungkin di bius atau lainnya tapi saat ini Aruna butuh dan  khawatir dengan Axcel.

Air mata Aruna mengalir melihat semua kejadian ini, si pengawal yang membawa Axcel dengan tidak sopannya juga meletakkan tubuh Axcel dengan kasar. 

"Hei, hati-hati!" 

Aruna merasa marah dengan perlakuan mereka kepada Axcel, dia mulai kesal dengan semua ini. Seperti tak ada habisnya. 

Apakah sebegitu terobsesinya ingin masuk ke Alstro hingga mereka melakukan ini semua. 

"A … runa? 

"Axcel? Kamu udah sadar? Axcel jawab aku!" 

tbc



Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 123K 43
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
475K 1.5K 9
Katya Shelomita memiliki insekuritas tinggi terhadap salah satu bagian tubuhnya sejak dia menginjak bangku SMP. Gadis manis yang mungil itu kehilang...
1.8M 58.1K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
8.8M 108K 44
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...