Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

105K 6.5K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
๐Ÿ’™END๐Ÿ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

27. Mansion Chavez

1.3K 95 1
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

Di sebuah ruangan bernuansa gelap, seorang gadis duduk termenung di kursi kebesarannya seraya menatap sebuah kertas di tangannya.

Gadis yang tak lain adalah azeyla sedari tadi terlihat bingung saat mendapatkan misi beruntun untuk Q.Z the secret.

"Sialan! Apa apaan ini?"

Azeyla langsung menghubungi dea.

"Hal--"

"Utus para pasukan 1 untuk memimpin misi!"

"Hah?"

Azeyla berdecak kesal.

"Ah sorry otak gue loading bentar, kenapa suruh anggota pasukan 1 yang mimpin?"

"Pasukan utama sibuk"

"Tapi kan zel, ini misi rank A loh!"

"Trus?"

"Kalo misinya gagal gimana? Yang ada pasukan kita bakal mati sia sia"

Azeyla terdiam sejenak.
"Hubungi pimpinan militer dunia untuk meminta bantuan!"

"Hah kok--"

Tutt

Azeyla terkekeh saat mematikan telpon secara sepihak. Ia menebak pasti saat ini dea tengah menyumpah serapahi dirinya atau mungkin ponselnya sudah rusak karena di banting oleh dea.

.
.
.

~Keesokan harinya

Hari ini WIHS kembali menjalankan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Seperti biasa achernar tiba di pekarangan WIHS secara bersamaan menggunakan motor masing-masing.

"Guys! Bel masuk 1 menit lagi!" pekik lea.

Achernar pun mempercepat langkah mereka menuju kelas.

~10 IPA 1

"Misi buk! Maaf telat" ujar dea cengengesan.

"Dari mana kalian?" tanya bu lola.

"Dari rumah buk" jawab ve.

"Hah? Iya juga ya... Yo wes lah kalian masuk aja" ujar bu lola.

Dea, ve dan azeyla pun masuk ke kelas.

~Skip istirahat

Saat ini achernar tengah makan di kantin.

"Gila! Tadi kita di hukum tau" keluh diyah.

"Iya ihh parah banget padahal cuma telat 5 menit doang" tambah alma.

"Emang kalian di hukum apa?" tanya ve.

"Di suruh berdiri satu kaki di depan kelas" jawab diyah.

"Wah seru tuh hahaha" ejek dea.

"Ck enak lo ya ledekin kita... Gue sumpahin lo kecebur got ntar" ujar lea dengan kesal.

Tak lama kemudian sagara dkk memasuki kantin dengan langkah santai menghampiri mereka.

"Hai!" sapa sagara pada azeyla.

"Hai! Makan?"

Sagara mengangguk.
"Ntar pulang bareng ya"

"Oke"

"Kalian kalo berempat gini serasa ada yang kurang ya" ujar alma.

Diyah mendelik menatap alma.
"Kenapa? Kangen lo sama zahir?"

Mendengar kata 'zahir', sagara dkk otomatis menatap tajam ke arah diyah.

"Dih, bukannya gitu oncom! Cuma suasananya terasa beda aja" kesal alma.

"Lo berdua bisa paham situasi sekarang gak?" bisik diva.

"Hah? Kenapa?" tanya alma dan diyah bersamaan.

Diva menunjuk sagara dkk dengan dagunya.

Alma dan diyah pun kompak menatap sagara dkk dan kemudian tersenyum canggung.

"Sorry prend" ujar alma dan diyah mengangkat dia jari mereka membentuk 'peace'.

Sagara dkk pun meninggalkan mereka menuju meja makan lain karena meja achernar sudah penuh.

"Kok kesannya aura mereka tuh kek suram banget ya" celetuk lea dengan nada pelan.

"Ya wajar aja sih, selama 5 tahun mereka bersama dan baru menyadari kalau salah satu dari mereka ternyata penghianat" ujar alin melirik ke arah sagara dkk.

"Bukan cuma aura mereka yang suram, suasana kantin juga mendadak suram" ujar ve.

Achernar menatap sekeliling mereka dan benar saja para siswa di kantin melirik ke arah sagara dkk namun tidak ada yang berani bersuara seperti biasanya.

"Kabar tentang zahir menyebar cepat juga ya" ujar diyah.

"Gara gara lo ya zel?" tanya lea.

"Bukan"

"Lah trus yang nyebarin siapa?" tanya lea lagi.

"Entahlah" jawab azeyla, diva dan alin bersamaan.

Sesaat terasa hening.

"Guys! Ada yang mau cairin suasana ini gak? Gue ngerasa gak nyaman di sini" ujar alin.

Achernar kompak menatap alin kemudian saling melirik satu sama lain.

"Ada ide gak?" tanya lea.

"Dea!" panggil azeyla.

Bukan hanya dea tapi achernar juga kompak menoleh ke arah azeyla.

"Kenapa?"

Azeyla tak menjawab namun matanya seolah menunjuk ke arah belakang dea.

Achernar pun mengikuti arah tatapan azeyla dan mendapati seno yang tengah menatap dea namun karena di tatap balik, seno pun gelagapan dan membuang muka ke arah lain.

"Ohooo kayaknya seru nih" ujar alma dengan suara lantang.

"Ku kira dia benci ternyata hanya menutupi rasa cinta" sambung lea.

"Eyaaaa" sahut achernar (-azeyla).

Seluruh tatapan para siswa di kantin mengarah pada achernar termasuk sagara dkk.

"Ekhem kalo suka tuh confess dong, diam tidak akan merubah apapun" ujar dea menatap seno dengan seringaian.

Seno yang sadar pun mengalihkan tatapannya, menutupi kegugupan nya dengan fokus pada makannya.

"Cih, gengsi doang di gedein" sindir sagara.

Seno tersentak menatap sagara yang kini menatapnya dengan tatapan remeh.

"Lo suka sama dea?" tanya daffa.

"Gak"

"Dea kata seno dia gak suka sama dea!" ujar valen dengan suara lantang.

Seno melotot tak percaya menatap adik sepupunya itu.

"Yaaahhh de! Ternyata kita salah paham dong" ujar diyah.

"Yaudah lah guys! Gimana kalo malam ini kita ke markas crystaliz devils? Buat nemuin alan ganteng" pancing dea.

Brak

Seisi kantin terkejut menatap seno yang entah kenapa menggebrak meja dengn keras.

Sagara menaikkan sebelah alisnya menatap seno.
"Napa lo?"

"Paling juga cemburu" sahut daffa.

"Dea! Seno cem--"
Belum sempat valen mengadu, seno lebih dulu membungkam mulut valen menggunakan tangannya kemudian dengan langkah cepat menyeret valen keluar dari kantin.

Achernar menatap cengo ke arah seno.

"Susah ya kalo yang naksir kita tuh cowok gengsian" ujar dea.

"Dih PD banget nih anak" lea menatap jijik ke arah dea.

"Tinggalin aja" ujar azeyla meninggalkan kantin di ikuti achernar (-dea).

"Ehh tungguin dong!"
Dea yang merasa tertinggal pun menyusul mereka dengan sedikit berlari.

.
.
.

~Pulang sekolah

Sesuai perkataan sagara tadi, azeyla akan pulang bersama sagara hari ini.

"Bang zev! Queeny bareng saga ya" pamit azeyla.

Zevan menatap tajam ke arah sagara.
"Jangan pulang malam!"

Sagara mengangguk paham.
"Iya"

"Lecet dikit ilang pala lo!" sahut brayen yang datang entah dari mana.

Sagara mengangguk lagi.
"Iya"

"Hati hati bro!" ujar gilang.

"Jangan macam macam lo" ujar farrel.

Sagara mendelik menatap gilang dan farrel kemudian tangannya menarik azeyla menjauh tanpa menjawab perkataan dua orang sengklek itu.

"Kampret gak sopan tuh anak!" ujar gilang.

"Gak gue restuin mampus tuh anak" ujar farrel.

"Emang lo berdua siapa?" tanya denies.

Gilang dan farrel menatap tak suka pada denies.

"Gak asik lo!" sentak keduanya.

.
.
.

~Di tempat azeyla dan sagara

"Kita mau kemana?"

"Ke rumah ku mau gak?"

Azeyla menyerit.
"Emang boleh?"

"Boleh lah! Nanti juga rumah itu bakal jadi rumah kita kok"

Tuk
Azeyla mengetuk helm sagara.
"Jijik banget ih!"

Sagara terkekeh ia sudah terbiasa dengan perkataan pedas kekasihnya itu.
"Jadi mau ke rumah gak?"

"Hmm boleh deh"

Sagara mengangguk dan tersenyum senang di balik helm full face nya.

.
.
.

~Mansion chavez

"Bunda! Sagara pulang" ujar sagara sedikit berteriak.

"Mandi dulu saga" sahut bunda manda dari arah dapur.

"Bun liat deh saga bawa siapa!"

Bunda manda yang penasaran pun menghampiri mereka.
"Loh saga! Anak gadis siapa yang kamu culik ini?"

Sagara melotot tak percaya.
"Bun! Ini pacar saga"

"Ah masa! Boong kali kamu" ujar bunda manda seraya memeluk azeyla.

Azeyla hanya menatap bingung ke arah keduanya.
"Gue ngapain ya di sini?" batin azeyla.

"Tanya aja sama ziyah!" sentak sagara.

"Nama kamu ziyah ya?"

Azeyla yang tersadar pun tersenyum tipis.
"Ah iya saya azeyla queeny ziyah baldewin, pacarnya saga"

Sagara mengangguk dan tersenyum bangga ke arah bundanya.

"Kamu putri kesayangan keluarga baldewin? Ya ampun cantik banget! Kok mau sih sama sagara?"

Azeyla tertawa kecil melihat sagara yang tampak tertekan dengan perkataan bundanya.

"Bun--"

"Kalo kamu bosen bilang aja, sagara emang bosenin soalnya... Udah makan? Bunda tadi lagi masak, ayo ikut bunda ke dapur"

Azeyla tersenyum hangat dan mengangguk.
"Iya tante"

"No no no! Call me bunda not tante okey?"

Azeyla terkekeh.
"Iya bunda"

Bunda manda pun membawa azeyla menuju dapur meninggalkan sagara yang terbengong di sana.

"Ini beneran rumah gue kan? Jangan jangan gue salah alamat lagi" gumam sagara.

~Beberapa saat kemudian

Sagara baru saja mandi dan turun, berjalan menuju dapur namun tidak mendapati bundanya maupun gadisnya.

"Bun! Ziyah!" panggil sagara namun tidak ada sahutan.

"Orang-orang pada kemana dah?"

Sagara pun berjalan ke arah ruang tengah, ruang tamu, teras, taman samping lalu terakhir ke taman belakang rumah.

Sagara melotot tak percaya melihat azeyla yang tengah makan bersama kedua orang tuanya di sebuah gazebo taman belakang.

"Kampret! Gue di lupain!"

Sagara berjalan cepat ke arah ketiga orang itu.

"Bun! Yah! Ziyah! Aku kok di lupain sih?" kesal sagara.

"Siapa lo?" tanya bunda manda dan ayah edward bersamaan.

Azeyla tertawa.
"Hahaha sini makan beib!"

Sagara mengangguk cepat dan langsung mengambil tempat duduk di tengah-tengah antara azeyla dan edward.

"Cih! Pengganggu" cibir edward namun di hiraukan sagara.

Mereka pun makan dengan tenang.

~Setelah makan

"Bun! Yah! Queeny pamit pulang ya" ujar azeyla.

Setelah kedekatan azeyla dan kedua orang tua sagara, dalam sekejap azeyla menjadi kesayangan keluarga bunda manda dan ayah edward. Bahkan azeyla memperbolehkan keduanya untuk memanggilnya dengan nama queeny.

"Loh, kenapa gak nginep aja?" tanya bunda manda.

"Belum di izinin bun sama daddy, lain kali aja ya"

"Yaudah deh tapi janji ya lain kali kamu nginep loh"

Azeyla tersenyum dan mengangguk.
"Iya bun janji deh"

Bunda manda pun mengantar azeyla ke depan.

"Loh mau kemana?" tanya ayah edward.

"Mau pulang yah! Udah mau malam soalnya" jawab azeyla.

"Yaudah aku anterin ya" ujar sagara.

Azeyla mengangguk.
"Queeny pamit ya ayah! Bunda!"

Edward dan amanda tersenyum hangat ke arah azeyla.

"Heh lo! Jaga anak gadis gue ya! Lecet dikit gue usir lo dari sini" sinis edward.

Sagara mendelik menatap tak percaya pada ayahnya.

"Queeny sayang, kalo saga macam-macam sama kamu tebas aja palanya gapapa kok" ujar bunda manda dengan lembut.

Sagara semakin di buat cengo dengan perkataan bundanya.

Azeyla terkekeh seraya mengangkat jempolnya.

"Loh yah! Bun! Aku kan anak kalian, gimna sih?"

Tanpa mempedulikan sagara, amanda dan edward merangkul azeyla di sisi kiri dan kanannya lalu menuntun azeyla menuju mobil sagara.

"Njir gue beneran di lupain?" batin sagara miris.

"Gue gak tau harus senang karena ziyah dekat sama orang tua gue atau harus sedih karena orang tua gue lupain gue" gumam sagara.

"WOY SAGA CEPETAN! ANAK GADIS GUE MAU PULANG!" teriak edward.

Sagara hanya bisa mengelus dadanya sabar seraya meraih kunci motornya di meja.

.
.
.

~Mansion wilson

"Zevan! Telpon queeny!" ujar alvaro.

Zevan mengangguk kemudian meraih ponselnya untuk menelpon azeyla.

"Halo"

"Dimana?"

"Di depan mansion"

"Mansion siapa?"

"Mansion kita"

Tak lama terdengar suara pintu depan yang terbuka.
"Queeny pulang"

Zevan pun mematikan telponnya.
"Kamu telat 3 menit 20 detik"

"Maaf"

"Hmm jangan di ulangi" ujar alvaro.

Azeyla mengangguk.
"Iya dad"

"Sagara mana?" tanya farrel yang tiba dari dapur bersama gilang membawa beberapa cemilan.

"Pergi balapan" jawab azeyla singkat kemudian melenggang pergi.

"Balapan?" beo farrel dan gilang dengan antusias.

"Van! Ke sirkuit yuk!" ajak gilang.

Zevan yang tadinya fokus pada laptopnya menoleh ke arah gilang.
"Males"

"Ayolah van! Udah lama loh kita gak nonton balap, mana tau lo dapat lawan yang pantas di sana" farrel membujuk.

"Sesekali hibur diri boleh lah" sahut farrel.

Zevan terdiam mempertimbangkan keputusannya.

"Kenapa?" tanya brayen yang tiba dari arah lift bersama dea.

"Ada balapan malam ini" jawab gilang.

"Waahh seru tuh" sahut dea kemudian berlalu dari sana menuju dapur.

"Trus?" tanya brayen.

"Ayolah bro, kita nonton! Udah dua bulan loh kita gak ke sirkuit, bentaran doang kok" ujar gilang.

"Boleh kan dad!" seru farrel pada alvaro.

"Terserah"

"Nah tuh terserah berarti iya! Ayoklah guys" ujar farrel.

"Gimana van?" tanya brayen.

"Hmm nonton aja ya" ujar zevan.

"Yess!" pekik farrel dan gilang.

"Tenang aja, kita nonton doang kok" ujar gilang dengan yakin.

Continue Reading

You'll Also Like

280K 10.7K 56
[SEBAGIAN CHAPTER DIFRIVATE ACAK. JADI FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]. [DI LARANG KERAS PLAGIAT!! CERITA INI BUKAN UNTUK DI PLAGIAT . HATI HATI KENA...
KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.5M 547K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
210K 12.9K 62
[ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ JUDUL AWAL : KALUNA TRANSMIGRASI ] Transmigrasi series #1 Highest rank : #2 in fiksi [04/02/2023 ] ~ Kiana Sky...
1.2M 92.3K 69
can you follow me? awalยฒ cerita mungkin membosankan tapi dicoba baca sampe pertengahan pasti seru :) ๐Ÿ’ฏ% murni pemikiran saya, jika ada kesamaan mngk...