GATE: Thus the TNI Fought The...

By IDHAM-RAMADHANU

4.2K 295 84

Sebuah Gerbang dengan Arsitektur Romawi kuno Muncul tiba-tiba di Ibukota Jakarta. memunculkan Tentara-tentara... More

Prolog.
Chapter 1.
Chapter 2.
Chapter 3.
Chapter 4.
Chapter 5.
Chapter 6.
Chapter 7.
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13.

Chapter 14

358 26 16
By IDHAM-RAMADHANU

6, Mei, 2022.

//Istana Merdeka,
Ruang kerja Presiden//

Di ruang kerja Presiden, Presiden Erwin sedang mengerjakan Dokumen- dokumen negara seperti biasa.

Disaat ia sedang sibuk-sibuknya,
Pintu pun diketuk, lantas ia pun penasaran, siapa yang mengetuk pintu tersebut.

"Masuk!" Presiden berbicara mengizinkan orang yang mengetuk pintunya itu untuk masuk.

Orang yang mengetuk pintu tersebut pun masuk, seorang
Laki-laki dengan postur Tubuh Gagah, Menggunakan seragam militer masuk ke Dalam Ruangannya. Ia terkejut dengan itu.

"Letjend Hari!?"

Orang itu memberi hormat kepadanya.
"Selamat pagi Pak presiden"

Lantas ia pun membalas Hormat Letjend Hari. "Ya, selamat pagi"

"Letjend Hari, mengapa anda repot-repot datang ke ruangan saya? Apakah ada hal yang penting?" Tanyanya.

"Ya, ada pak, Salah satu dari Wilayah Kekaisaran bagian selatan ingin bergabung dengan Negara kita pak" jawab Letjend Hari.

"..... Begitu?"

'lah.. nggak ada ekspresi
terkejut—!?' Batin Letjend Hari,
Yang sangat terkejut sebab presiden tak terkejut dengan apa yang disampaikannya, menurutnya itu aneh.

"Eh.. apa!? Tunggu-tunggu..
Coba ulangi lagi.. Apa yang Anda katakan?" Tanya Presiden lagi,
Yah.. Letjend Hari sudah bisa menebak kali, ini, pasti ia akan terkejut setelah ia mengulangi lagi perkataannya.

"Sudah saya bilang pak..
Wilayah bagian selatan kekaisaran ingin bergabung dengan NKRI" Tanpa ekspresi
Apapun Letjend Hari mengatakan. Seperti tidak ada rada bersalah saja.

"!!!? APAA—!!? Bagaimana itu bisa—!? Apakah itu benar—!?"
Presiden dengan lantang berkata.

Ya.. seperti yang sudah di duga oleh Letjend Hari sebelumnya, presiden akan terkejut setelah ia mengatakan sekali lagi.

"Itu benar, Pemimpin mereka sendirilah yang mengatakan hal tersebut"

Yah.. itu tak terlalu mengejutkan, jika bukan dari pemimpin langsung, pasti dari utusan atau perwakilan.

".... Namun saya takut jika itu adalah perangkap yang telah disiapkan oleh kekaisaran"
Hal itu memang wajar jika presiden memikirkan hal itu, sebab bisa saja itu perangkap,
Tidak ada sebab lain ataupun tanda-tanda lain, Ujung -ujungnya bergabung dengan sendirinya, bukankah itu aneh?.

"Saya rasa itu bukan perangkap, sebab ada latar belakang Sedih tersendiri bagi Wilayah tersebut.
Seorang Pemimpin Ekspedisi ke-2, Lettu Arief Wijaya memberikan penjelasan mengenai hal terkait.

Wilayah itu adalah Wilayah bagian selatan kekaisaran, berpusat dan diperintah oleh Bangsawan yang disebut Patriciaz , Mereka tinggal di kota besar bernama Laressa, dulunya wilayah itu merupakan wilayah kerajaan lain, yang berhasil ditaklukan oleh kekaisaran, sehingga wilayah itu sekarang menjadi wilayah kekaisaran.

Selama Beberapa dekade pendudukan, Wilayah itu
Tidak kuat dengan peraturan Kekaisaran, Seperti mereka diharuskan Menghormati Warga asli Kekaisaran, atau Ras Arya.

Mereka dipaksa menjadi Budak Kekaisaran, bahkan warga wilayah tersebut dibiarkan kelaparan. Bahkan setelah pulangnya Tim Ekspedisi ke-2, Putri mahkota Ke-1 Kekaisaran datang mengancam Pemimpin Bangsawan Patriciaz, namun Bangsawan Patriciaz tetap teguh pada pendiriannya, yang pada akhirnya Putri mahkota melaporkan itu pada Kekaisaran, jika hal itu terjadi maka Kekaisaran akan memusnahkan Semua orang di sana. Akan terjadi pembantaian hebat, Tim Ekspedisi ke-2 telah mencari dan menggali Informasi selengkapnya di Dokumen ini" Ujarnya Pada presiden sembari menyerahkan selembar kertas putih tipis berkualitas. Ia menceritakan kisah Suatu wilayah yang menderita akibat hegemoni Kekaisaran.

Presiden meletakan Jari telunjuk dan ibu jarinya di dagunya, seolah-olah Jari-jarinya menopang Kepalanya.

"Ini mengerikan, tindakan mereka mencerminkan Fasisme,
Saya rasa berdamai dengan mereka percuma, Kita juga tak punya banyak waktu lagi" Satu-satunya Hal yang dipikirkan oleh Presiden adalah Ideologi yang dipakai oleh Kekaisaran Itu sendiri. Mencerminkan Fasisme seperti Nazi Jerman yang menganggap ras Jerman lebih baik daripada Ras lain.

"Itu Sangat benar, untung saja kita membatalkan pengiriman Korps Diplomatik ke sana, jika itu terjadi maka bisa sangat  membahayakan nyawa diplomat kita yang berujung penyanderaan" Mereka berpikir jika Sesuatu mengerikan itu terjadi. Maka... Lebih baik diam saja dan membiarkan Indonesia dan Kekaisaran Bersitegang tanpa berperang dengan Kekaisaran yang berujung pertumpahan darah, bukankah Indonesia adalah negara yang Cinta damai?.

"Baiklah.. Kita melenceng dari pembicaraan utama kita, jadi?
Apakah bapak akan memperbolehkan Wilayah selatan kekaisaran tersebut bergabung dengan Kita?" Tanya
Letjend Hari langsung To the point. Seketika Presiden terkejut.
Bahwa pembicaraannya melenceng jauh.

".... Sejujurnya saya tak bisa langsung menyetujuinya, harus ada Kesepakatan dengan para Menteri, jadi saya besok akan langsung mengadakan pertemuan" Jelasnya, Presiden benar-benar tidak mau membuang-buang waktu lagi, jika waktu diundur, maka Orang-orang Disana akan terlibat!.

"Baik pak, saya ingin pamit untuk kembali ke Markas Wilayah Spesial. Masih banyak hal yang harus saya lakukan"
Itu wajar, banyak hal yang harus ia urus. Semenjak ia ditugaskan di Balik Gate, ia mendapatkan pekerjaan yang lebih Sulit dan banyak waktu luangnya yang terbuang akibat padatnya aktivitas resminya.

"Ya, Hati-hati di jalan, semoga anda dipermudah kan urusan penugasan anda" Presiden mengajak Letjend Hari untuk berjabat tangan, sebagai Bawahan yang baik, ia akan menuruti Orang nomor 1 di Indonesia di depannya ini.

Keesokan harinya.

Keesokan Harinya, Presiden mengadakan rapat dengan para Menteri dan kabinetnya. Mengenai penyatuan wilayah Indonesia.

Awalnya Usulan itu ditolak oleh Kabinet-kabinet lain, sebab akan sangat sulit untuk mengurus wilayah yang tergolong luas, belum lagi dengan pembangunan yang tidak merata. namun Ketika Presiden menceritakan kisah Wilayah tersebut, para Kabinet tersentuh hatinya. Yang membuat para Kabinet menyetujuinya.

Hari itu ditetapkan, bahwa Wilayah itu akan menjadi milik Republik Indonesia, namun berita mengenai hal ini tidak disiarkan melalui Umum. Ini akan menjadi rahasia sampai batas waktu yang belum ditentukan.

8, Mei, 2022.

//Markas Wilayah Spesial,
Pusat Komando,
Ruang Kerja Letjend Hari//

Hari ini, hari-hari sibuk seperti biasa menyambut Letjend hari, membuatnya sibuk tak mengenal waktu, bahkan sejak kemarin ia belum mandi. Bahkan Kemarin ia belum makan malam. Otaknya harus ia gunakan sepanjang waktu.

Letjend Hari adalah tipe orang yang tak tenang jika pekerjaannya tidak tuntas sebelum ia bersantai.
Ia ingin bebas dari pekerjaan menyebalkan itu, lalu Beristirahat cukup lama, daripada di jeda, Mandi, Makan, mengerjakan, Makan, Mandi, tidur, Repeat.

Ia benar-benar bahagia jika Tugas-tugasnya benar-benar selesai. Maka dari itu ia tak tidur seharian demi mengejar waktu.

Namun, di saat ia mengerjakan Tugas-tugasnya, telpon berdering, ia sangat terkejut dengan hal itu. Ia pun cepat-cepat mengangkatnya.

Père père père père.
(Dering Den-den Mushi One Piece)

Klak..

"Halo, Markas Wilayah Spesial disini, siapa ini?"

"Ini Presiden Erwin berbicara, bagaimana kabar anda?"

"Wah-wah, Pak presiden ternyata, ada apa bapak hubungi saya? Apa ada hal mendesak yang mengharuskan saya untuk pergi ke Kediaman anda?"

"Tidak, tapi... Saya menugaskan anda untuk ikut bersama Tim Ekspedisi ke-2 untuk menjadi perwakilan Kita menerima
Proposal mereka, bagaimana? Apakah anda bisa?"

"......–_–' "

Ia memikirkan tugasnya yang belum selesai, meskipun sedikit lagi, ia tak bisa tenang jika tugas itu masih menghantuinya.

"Bagaimana?"

"...... Tentu saja bisa Pak, namun kapan Jadwal itu dilakukan?"

"Tiga hari lagi, sejujurnya Kita tak punya waktu lagi yang tersisa sebelum Kekaisaran memusnahkan Mereka"

"Baik pak presiden, saya menyanggupinya"

"Baiklah jika begitu, saya akan menutup Telepon"

Klak..

"Lah langsung ditutup..

Oke... Masih banyak yang harus diurus... Mumpung masih tiga haru lagi, mendingan beresin Dokumen-dokumen sialan itu ah. Daripada pusing"

Ia pun melanjutkan pekerjaannya, sebelum hari itu tiba, ia tak boleh meninggalkan meja ini sebelum tugasnya selesai.

__________________________________

Bersambung..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next Chapter..

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 128K 72
❝Diam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.❞ -Liona Hazel Elnara Genre: 1. Drama Psikologis 2. Thriller / Suspense 3. Action 4. Romance 5. Crim...
819K 74.9K 36
Lembayung Rinai Kayana. Wanita itu tidak menyangka bahwa hidupnya dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah mengetahui fakta menyakitkan tentang...
209K 10.8K 31
"eh masak mati sih cuman kesedak jajan belum ketemu ayang yoongi elah" batin Aileen. Bukannya ke alam baka menemui kedua orang tuanya Aileen memasu...
64.9K 6.9K 15
Bagaimana jika seorang gadis pekerja keras meninggal saat ia tertidur, hal itu terjadi karena kebakaran di rumahnya akibat kosleting listrik dan buka...