成化十四年 / The Sleuth Of Ming Dy...

By Nebula009

78.7K 12.7K 4K

Terjemahan Bahasa Indonesia (bukan Google translate) Judul : 成化十四年 (Chenghua Shi Si Nian), The Fourteenth Ye... More

Prolog
Ch. 1 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 2 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 3 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 4 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 5 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 6 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 7 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 8 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 9 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 10 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 11 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 12 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 13 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 14 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 15 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 16 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 17 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 18 : Kasus Kediaman Marquis Wu'an
Ch. 19 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 20 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 21 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 22 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 23 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 24 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 25 : Hari-hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 26 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 27 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 28 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 29 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 30 : Hari-Hari Hidup Bersama Jinyiwei
Ch. 31 : Kasus Istana Timur
Ch. 32 : Kasus Istana Timur
Ch. 33 : Kasus Istana Timur
Ch. 34 : Kasus Istana Timur
Ch. 35 : Kasus Istana Timur
Ch. 36 : Kasus Istana Timur
Ch. 37 : Kasus Istana Timur
Ch. 38 : Kasus Istana Timur
Ch. 39 : Kasus Istana Timur
Ch. 40 : Kasus Istana Timur
Ch. 41 : Kasus Istana Timur
Ch. 42 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 43 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 44 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 45 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 46 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 47 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 48 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 49 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 50 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 51 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 52 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 53 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 54 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 55 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 56 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 57 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 58 : Memasuki Kementerian Hukum
Ch. 59 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 60 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 61 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 62 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 63 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 64 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 65 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 66 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 67 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 68 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 69 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 70 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 71 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 72 : Kasus Makam Kuno Di Luohe
Ch. 73 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 74 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 75 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 76 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 77 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 78 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 79 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 80 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 81 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 82 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 83 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 84 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 85 : Kasus Wilayah Xianghe
Ch. 86 : Kasus Weining Haizi
Ch. 87 : Kasus Weining Haizi
Ch. 88 : Kasus Weining Haizi
Ch. 89 : Kasus Weining Haizi
Ch. 90 : Kasus Weining Haizi
Ch. 91 : Kasus Weining Haizi
Ch. 92 : Kasus Weining Haizi
Ch. 93 : Kasus Weining Haizi
Ch. 94 : Kasus Weining Haizi
Ch. 95 : Kasus Weining Haizi
Ch. 96 : Kasus Weining Haizi
Ch. 97 : Kasus Weining Haizi
Ch. 98 : Kasus Weining Haizi
Ch. 99 : Kasus Weining Haizi
Ch. 100 : Kasus Weining Haizi
Ch. 101 : Kasus Weining Haizi
Ch. 102 : Kasus Weining Haizi
Ch. 103 : Memasuki Istana Timur
Ch. 104 : Memasuki Istana Timur
Ch. 105 : Memasuki Istana Timur
Ch. 106 : Memasuki Istana Timur
Ch. 107 : Memasuki Istana Timur
Ch. 108 : Memasuki Istana Timur
Ch. 109 : Memasuki Istana Timur
Ch. 110 : Kasus Suzhou
Ch. 111 : Kasus Suzhou
Ch. 112 : Kasus Suzhou
Ch. 113 : Kasus Suzhou
Ch. 114 : Kasus Suzhou
Ch. 115 : Kasus Suzhou
Ch. 116 : Kasus Suzhou
Ch. 117 : Kasus Suzhou
Ch. 118 : Kasus Suzhou
Ch. 119 : Kasus Suzhou
Ch. 120 : Kasus Suzhou
Ch. 121 : Kasus Suzhou
Ch. 122 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 123 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 124 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 125 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 126 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 127 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 128 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 129 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 130 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 131 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 132 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 133 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 134 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 135 : Kasus Ujian Kekaisaran
Ch. 136 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 137 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 138 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 139 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 140 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 141 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 142 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 143 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 144 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 145 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 146 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 147 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 148 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 149 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 150 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Ch. 151 : Kasus Krisis Ibu Kota Dan Keaslian Putra Mahkota
Extra Ch. 1 : Transisi
Extra Ch. 2 : Merindu Sendiri
Extra Ch. 3 : Membunuh Secara Kilat
Extra Ch. 4 : Pemahaman
Extra Ch. 5 : Melepas Yang Lama, Menyambut Yang Baru
Extra Ch. 6 : Pertunangan Ah-Dong
Extra Ch. 7 : Keluarga Sui
Extra Ch. 8 : Cemburu
Extra Ch. 10 : Lautan Luas
Extra Ch. 11 : Bentangkan Layar
Extra Ch. 12 : Bintang
Extra Ch. 13 : Wang Zhi
Extra Ch. 14 : Sang Kaisar
Extra Ch. 15 : Kebenaran
Extra Ch. 16 : Putra Mahkota
Extra Ch. 17 : Pendidikan
Extra Ch. 18 : Sui Zhou

Extra Ch. 9 : Serba Serbi

500 65 16
By Nebula009

Extra Chapter 9 : Serba Serbi


Mulut Tang Fan berkedut. “...aku pikir tidak begitu. Kenapa kau berpikir seperti itu?”

Sui Zhou mendengus dengan sikap dingin. “Sudut bibir. Alis. Aku bisa mengetahuinya hanya dengan sekali pandang.”

Tang Fan tertawa tidak percaya. “Apa kau benar-benar memperlakukanku layaknya sekeping harta karun? Sui Zhenfushi, aku bukan perak. Tidak semua orang akan menginginkanku begitu mereka melihatku!”

Sui Zhou menatapnya tanpa ekspresi. “Kau adalah hartaku.”

Meskipun pria ini biasanya tidak memberikan kata-kata romantis, jika dia serius, apa yang dia katakan akan membuat mereka yang berpengalaman dalam cinta merasa rendah diri.

Tang Daren tidak menanggapi kata-katanya, hanya menundukkan kepala untuk meminum tehnya, seolah-olah dia tidak mendengar. Meskipun begitu, warna merah perlahan menjalar naik dari lehernya sampai membuat pipinya agak memerah.

Salju masih turun, dan semakin lebat. Semakin sedikit orang yang berada di jalan, dan beberapa pengunjung yang berniat untuk pergi setelah menghabiskan minuman mereka terpaksa duduk kembali, memungkinkan pemilik kedai untuk mengisi ulang cangkir mereka dengan teh panas.

Tetapi menurut pendapat Tang Fan dan Sui Zhou, saat-saat tenang menikmati kehidupan seperti ini sangat berharga. Mereka tidak memiliki niat untuk turun ke jalan, masih duduk di meja dan memandang salju di luar yang menyelimuti atap-atap rumah dan jalanan. Dunia adalah hamparan putih, segera memberikan rasa damai dan keindahan.

Gadis pembuat teh dengan cepat datang membawa dua cangkir teh bunga loquat. Tehnya panas, tetapi cuacanya sangat dingin, tehnya dengan cepat berubah ke suhu yang cocok untuk diminum.

Tang Fan menyesapnya. Tehnya memiliki rasa bunga loquat yang unik, sedikit rasa asam di dalam rasa manisnya, rasanya menyegarkan dan menyenangkan.

“Rasanya enak,” dia memberi penilaian.

Si gadis pelayan cukup senang. “Kalian berdua memiliki status pejabat, jadi bisa menerima pujian darimu itu sungguh bagus!”

“Bagaimana kau bisa tahu bahwa kami adalah pejabat?” Tang Fan bertanya, sangat tertarik.

“Kau perlu bertanya?” si gadis pelayan berkata sambil tersenyum. “Meskipun kalian berdua mengenakan pakaian biasa, Tuan ini memiliki pedang di sisinya. Jika aku tidak salah, itu pedang xiuchun?”

Tang Fan mengangkat alisnya. “Mata yang bagus. Apakah kau benar-benar menjual teh?”

Gadis itu merasa agak senang. “Tentu saja. Gadis rendahan ini telah berada di ibu kota selama sekitar enam tahun. Beberapa tahun yang lalu, aku membantu keluargaku menjual kain di Dengshikou, kemudian aku dan sepupuku keluar membuka cabang dengan membuka usaha kedai teh di tempat ini; aku sudah banyak melihat bangsawan, dan mataku bekerja dengan cukup baik. Bicara mengenai dirimu, dibandingkan dengan Tuan ini, statusmu pastilah lebih tinggi darinya.”

Saat si gadis pelayan berbicara, dia tidak lupa untuk melemparkan pandangan genit ke arah Tang Fan. Penampilannya mungkin kalah jika dibandingkan dengan Xiao Wu, tetapi terkait pesona dan keanggunannya, dia sama sekali tidak kurang. Dari bagaimana gaya rambutnya ditata, dia pastilah seorang janda, jadi kata-kata dan tindakannya jauh lebih berani daripada wanita pada umumnya.

Sayangnya, tatapan genit itu terbuang sia-sia pada pria ‘buta’. Tang Fan tidak tergerak, dan dia malah membuat pria lainnya tidak senang.

“Kenapa kau tidak pergi?” Sui Zhou bertanya dengan dingin.

Si gadis pelayan terlonjak ketakutan. Merasa sedikit diperlakukan tidak adil dan tidak senang, dia tahu karena pria itu memiliki pedang xiuchun, dia tidak boleh memprovokasinya. Sehingga, si gadis pelayan tidak menanggapi kata-kata Sui Zhou, berseri-seri menghadapi pria itu, dan beralih target untuk fokus padanya.

“Mengapa begitu galak, Daren? Aku hanya membuat tebakan liar. Jika aku mengatakan sesuatu yang salah, kau bisa memberitahuku,” katanya dengan senyum menggoda.

Sosok Tang Fan lembut, tampan, dan karena kekuasaan yang dimilikinya, beberapa keunggulan tampak pada sikap pria terhormatnya yang sederhana. Pria seperti dia selalu menjadi favorit sebagian besar wanita, itulah kenapa gadis pelayan ini memiliki keberanian untuk memulai percakapan dengannya terlebih dahulu. Sayangnya, Tang Fan tidak mengambil kesempatan itu, dan bersikap sangat tidak peka, memaksanya untuk menyerah dan mengalihkan perhatiannya pada pria dengan pedang xiuchun. Dengan satu pandangan, dia menemukan bahwa meskipun pria ini bukan tipe pria yang biasanya dia sukai, dia memiliki daya tarik kejantanan yang berbeda. Potongan batang hidungnya yang mancung dan kedua matanya lebih dalam dibandingkan rata-rata pria Dataran Tengah, memiliki sedikit semburat asing pada parasnya.

“Apakah kau orang Semu, Daren?” dia bertanya ingin tahu.

Sui Zhou tetap diam, bahkan sama sekali mengabaikannya, meminum tehnya.

Sebaliknya, Tang Fan berinisiatif untuk menjernihkan situasi canggung si gadis pelayan. “Dia asli lahir dan dibesarkan di Ming Agung, tanpa adanya darah bangsa Semu sedikitpun. Dapatkah aku merepotkanmu untuk mengisi ulang air panas kami, Guniang?”

Wanita itu menyadari bahwa dia secara bijaksana telah dihalau. Meskipun enggan untuk pergi, tatapan dan ekspresi Sui Zhou terlalu mematikan, jadi dia mengiyakan dan pergi, sesekali menoleh ke belakang saat dia berjalan.

Tang Fan menggunakan kesempatan itu untuk meledek Sui Zhou. “Lihat kan? Dia bukan hanya menatapku, tapi menatapmu juga. Jelas, selama pria itu tampan, dia menyukainya.”

“Apa kau takut aku akan menindasmu ekstra keras malam ini?” Sui Zhou membalas.

Pertanyaan tak terduga itu hampir membuat air teh di mulut Tang Fan menyembur melalui hidungnya, menyebabkan dia mulai batuk hebat.

Sui Zhou dengan santai menepuk punggungnya. “Minumlah dengan biasa. Apakah kau terganggu oleh sesuatu?”

Dan siapa yang menyebabkan gangguan itu?

Tang Fan mengangkat kepalanya untuk melotot ke arah Sui Zhou dengan galak.

***

Setiap kali Kaisar baru naik tahta, dia akan selalu mengeluarkan kebijakan baru. Bahkan jika itu hanya sebuah tindakan sederhana, dia harus menunjukkan adanya pembaharuan, jika tidak melakukan hal itu akan membuatnya tidak membuktikan bahwa dia bijaksana.

Kaisar yang sekarang juga tidak terkecuali, tetapi kebijakan barunya terutama difokuskan untuk membersihkan kekacauan yang telah dibuat oleh ayahnya. Dia mengusir para biksu sesat, dan mereka yang bersalah atas kejahatan yang mengerikan, seperti Ji Xiao, dijatuhi hukuman penggal untuk memberi contoh.

Atas saran Kabinet, biara-biara yang membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pembangunannya semuanya dihentikan. Jika konstruksi telah dimulai dan belum terselesaikan, bahan bangunannya dipindahkan, kemudian digunakan untuk perbaikan berbagai biro di ibu kota atau disimpan untuk digunakan dalam memperbaiki aula istana suatu hari nanti, agar tidak membuang lebih banyak uang nantinya. Kuil yang telah selesai akan mengosongkan para biksu di dalamnya, kekaisaran tidak lagi mendanainya, dan semua tanah yang diberikan kepada mereka diambil kembali.

Sedangkan untuk fraksi Wan dan orang-orang yang bergantung padanya, mereka semua ditangani secara terpisah, sesuai dengan situasi mereka. Wan An, yang telah beralih pihak pada detik terakhir dan memiliki kesalahan dan juga jasa, diperbolehkan pensiun atas inisiatifnya sendiri, dimana Kaisar menganugrahkan emas kepadanya dan mengizinkannya kembali ke kampung halamannya untuk pensiun, yang mempertahankan semua gelar dan integritasnya. Tetapi saat terkait Yin Zhi, Peng Hua, dan yang lainnya, tidak ada kesopanan seperti itu; Kaisar langsung menanggalkan topi pejabat mereka dan menghalau mereka dari ibu kota, dengan orang-orang seperti Li Zisheng langsung diusir keluar dari kota. Sedangkan untuk Liang Fang, Kasim Agung yang telah berkolusi dengan fraksi Wan dan juga Sekte Teratai Putih, dia diseret ke Caishikou untuk diinterogasi dan dieksekusi.

Dengan semua itu ditangani dengan baik, semua orang akhirnya menghela napas penuh kelegaan.

Dibandingkan dengan para Kaisar sebelumnya dari Dinasti ini, Hongzhi sudah sangat murah hati. Kematian ibu kandungnya adalah sebuah misteri, dengan dua Wan bersaudara memiliki banyak keterlibatan di dalamnya, tetapi setelah dia naik takhta, dia tidak meniru gaya para Kaisar terdahulu dengan mengeksekusi seluruh keluarga Wan, hanya melepaskan mereka dengan ringan.

Sepanjang waktu, di mana ada pertikaian, akan ada konflik kepentingan. Begitu satu pihak jatuh, pihak lain bisa menuai keuntungan darinya. Tidak pernah ada pengecualian untuk hal ini. Betapapun mulianya pembenaran asli dan asal usul seseorang, saat kepentingan mereka sendiri bercampur di dalamnya, tidak ada yang murni dan bersih.

Karena alasan itu, kejatuhan fraksi Wan hampir sama. Ketika banyak yang mendesak Kaisar baru untuk melakukan serangan balik, dia mengambil alih, tidak terus mengejar mereka, dan bahkan mengikuti permintaan terakhir mendiang Kaisar : dia tidak menyentuh peti mati Selir Wan, mempertahankan gelar anumerta sang Selir, dan tidak mengusik keluarganya.

Kabinet mendukung keputusannya, tentu saja.

Terlepas dari seberapa besar permusuhan mereka sebelumnya dengan fraksi Wan, pejabat yang kompeten dan pejabat yang jujur ​​pada akhirnya berbeda. Pejabat kompeten memiliki hal-hal yang akan dan tidak akan mereka lakukan, mempertahankan prinsip mereka sambil juga melakukan apa yang pantas dalam situasi tertentu, dan pejabat jujur akan melakukan apa saja untuk membela kebenaran, memadamkan semua kegelapan.

Tetapi kegelapan tidak akan pernah bisa benar-benar menghilang. Hanya ketika cahaya memiliki keuntungan, kegelapan akan bersembunyi di sudut, terlalu takut untuk keluar.

Tujuan akhir dari tindakan Tang Fan dan yang lainnya hanya untuk membuat negeri ini menjadi tempat yang lebih baik, daripada membuat pihak-pihak saling bertikai. Seorang Kaisar yang terjerat dalam kebencian dan hanya ingin melakukan balas dendam pasti tidak membawa banyak manfaat bagi negeri ataupun rakyatnya. Kaisar yang murah hati dan penuh kasih adalah syarat yang dibutuhkan untuk era yang berkembang dan pemerintahan yang teratur dengan baik.

Kenaikan Kaisar Hongzhi tidak diragukan lagi meramalkan era yang akan segera terjadi di mana cahaya berada di atas angin.

Datanglah tahun kedua Hongzhi, mereka yang seharusnya keluar dari Kabinet telah pergi, dan Liu Ji tetap tinggal. Karena perubahan sikapnya yang tiba-tiba, alih-alih melakukan hal biasa-biasa saja dan hal-hal yang tidak berguna seperti yang dia lakukan di era Chenghua, dia menjadi rajin, tegas, dan dengan berani menyatakan pikirannya. Hongzhi awalnya ingin dia pergi ke jalan yang sama dengan Wan An dengan meminta agar dia pulang untuk pensiun, tetapi sekarang Liu Ji telah berubah dari pejabat biasa-biasa saja menjadi pejabat yang setia, tidak ada alasan bagi Hongzhi untuk menghalaunya. Dia tidak punya pilihan selain membiarkan Liu Ji terus menduduki posisi Penasihat Kepala.

Satu keuntungan Liu Ji tetap di tempatnya adalah, untuk mengambil hati Kaisar, dia menunjukkan bahwa dia benar-benar berbeda dari sebelumnya. Karena dia tidak bisa terus menempuh rute sebagai pejabat kebanyakan, dia setidaknya harus menunjukkan keberanian sebagai Penasihat Kepala. Hukum baru yang diajukan oleh Tang Fan dan usul penggunaan kekuatan melawan bangsa Tartar yang dianjurkan oleh Liu Jian diloloskan selama periode ini, satu per satu.

Pengadilan Hongzhi benar-benar secara bertahap membuat suasana baru, tetapi insiden yang benar-benar besar terjadi pada tahun ketiga Hongzhi.

Di musim semi, sekelompok kecil perompak Jepang mendarat di Zhejiang, kemudian membakar, membunuh, dan menjarah penduduk sepanjang pesisir pantai, bahkan menyerang memasuki kota Shaoxing. Setelah Komandan Kota Zhejiang memimpin pasukan dalam penyelamatan, baru para perompak dengan tenang pergi melalui laut, menyapu sejumlah besar kekayaan dan wanita bersama mereka sebelumnya.

Dalam rentang hari yang singkat itu, kota Shaoxing telah dijarah. Mengambil keuntungan dari saat semua orang tidak siap dan terlalu lambat untuk mengatur serangan balik, para perompak telah menyerang terlebih dahulu, membunuh sebagian besar prajurit, dan menjarah bersih hampir semua kediaman kaya di kota itu. Selain itu, Magistrat Prefektur Shaoxing telah diculik, dan memilih melakukan bunuh diri untuk menjaga integritas penuh.

Kabar kejadian ini sampai ke ibu kota, segera menggemparkan setiap lapisan masyarakat. Semua orang merasa sulit untuk membayangkan bahwa para perompak yang kejam, yang berjumlah paling banyak seribu orang, dapat menyerang Prefektur Shaoxing.

Namun, setelah penyelidikan, semua orang mengetahui bahwa para perompak telah menggunakan identitas palsu pembawa upeti Jepang untuk membajak kapal kekaisaran Ming Agung yang akan berdagang dengan Jepang, kemudian menyamar menjadi orang Ming untuk memutar kapal dan kembali ke area Ming. Setelah berkolusi dengan orang-orang Ming Agung sendiri, mereka telah mengetahui bahwa pertahanan kota Shaoxing sebenarnya tidak kuat, dan menggunakannya untuk menyerang kota dengan mudah. Khawatir pasukan kekaisaran Ming akan segera datang, para perompak tidak tinggal lama, hanya menjarah bersih barang-barang berharga, menculik sekelompok wanita, dan menyelinap pergi.

Setelah pemerintahan Kaisar Xuande, Pengadilan Kekaisaran secara bertahap menerapkan larangan berlayar. Kapal perang kekaisaran Ming Agung yang perkasa itu sekarang tidak terlihat lagi, bahkan banyak galangan kapal yang ditinggalkan. Sisa kapal-kapal pemerintah yang ada saat ini memiliki kekuatan tempur yang terbatas, prajurit mereka jarang mempersiapkan diri secara efektif untuk pertempuran di laut. Bagaimana mereka bisa mengejar para perompak, yang telah melaut selama bertahun-tahun dan memiliki banyak pengalaman? Belum lagi bagaimana mereka memiliki orang dalam yang memberikan informasi kepada para perompak; jauh sebelum pasukan Ming tiba, mereka sudah naik ke kapal dan berlayar dengan cepat, menyebabkan pasukan Ming tak berdaya melihat mereka melarikan diri dari tempat kejadian.

Pakta perdagangan adalah satu-satunya metode perdagangan resmi antara Dinasti Ming dan seluruh dunia, setelah adanya larangan laut. Merupakan hal yang biasa bagi perompak Jepang untuk menyerang kapal dagang pemerintah, tetapi tidak pernah terdengar untuk mereka secara terbuka menjarah Ming Agung seperti ini!

Pada akhirnya, apakah para perompak terlalu sombong, atau apakah pasukan Ming terlalu tidak kompeten? Apakah kekaisaran Ming Agung akan menindak keras para perompak, atau apakah mereka bahkan akan menghentikan perjanjian perdagangan, benar-benar memutuskan hubungan kekaisaran Ming Agung ke dunia luar, serta memutuskan keinginan dunia luar terhadap mereka?

Pengadilan Kekaisaran berdebat tanpa henti mengenai hal ini.


***

Continue Reading

You'll Also Like

7.4K 157 17
🔥Warning🔥 Jangan sebarkan website ilegal. Bagi yang menyebarkan akan segera kuhapus komentarnya. Buku ini berisi rekomendasi/list novel BL. Karena...
19.5K 1.5K 22
Book 1 Dari seri Zandorath - # - Pada suatu peperangan yang amat dahsyat, Keluarga Kerajaan Tahta para Sun Elf menghilang, bahkan putra mahkota yang...
40.8K 481 134
karena otak gw cuma 2 GB, jadinya gw mau buat list danmei yang gw udah baca. takut lupa 😁 (list update nya tiap jumat/sabtu, seminggu sekali. novel...
211K 15.8K 53
"Gue bakal ngelindungin lo. Dan lo harus percaya sama gue." -Na Jaemin Started on June 11th 2019 Jangan copy paste cerita ini!! #1 in leedonghyuk [2...