『SECRET』❅ S.Shinazugawa x Rea...

By Melody5505

487 53 0

❅『SECRET』❅ ❅ Story by : @Melody5505 ❅ ❅ Project by : @Camelot_Regnum ❅ ❅ Pair : S.Shinazugawa x Readers ❅ ❅ F... More

༺ LIST ༻
―P.R.0.L0.9―
―0.M.4.K.3―

― 🔒 ―

111 13 0
By Melody5505

Aku melangkahkan kan kaki ku di sepanjang mansion kupu-kupu. Pikiran ku kacau, semua ingatan bertabrakan di dalam kepala ku.

Di dunia ini, aku selalu terlahir kembali setiap aku mati. Bagus jika terlahir di keadaan yang berbeda-beda, namun permasalahan nya adalah aku selalu terlahir sebagai Kocho Hana, saudari kembar dari Kocho Kanae dan kakak dari Kocho Shinobu.

Setiap aku mati, aku akan kembali ke masa setelah aku, Kanae, dan Shinobu bergabung menjadi anggota pemburu Iblis.

Himejima Gyomei, adalah orang yang membawa kami kemari, kemudian mengajari kami beberapa hal hingga kami bisa mandiri dan mampu membunuh iblis dengan tangan kami sendiri.

Shinobu menciptakan jenis pernafasan miliknya sendiri, sedangkan aku dan Kanae menciptakan pernafasan bunga.

Tidak....

Sebenarnya yang menciptakan nya adalah Kanae, aku hanya melengkapi apa yang ia ciptakan.

Aku berbeda dengan saudari-saudari ku, mereka semua berbakat, tidak seperti ku yang hanya seorang beban.

Hari berlalu dengan cepat, tak lama setelah Kanae di pilih sebagai pilar bunga, Shinobu pun di pilih sebagai pilar serangga.

Kehebatan mereka sangat di kenal di pemburu iblis, sedangkan aku masih di sini dan tidak menghasilkan penghargaan apa-apa.

Ah, benar. Akhir-akhir ini ada keluarga baru di keluarga kami, namanya adalah Tsuyuri Kanao, anak yang di bawa Kanae dan Shinobu dari seorang pria di tengah desa. Membayangkan apa yang Shinobu ceritakan membuat ku tak bisa berkata-kata.

Aku teringat satu hal. Setiap kali aku mati, aku selalu mengingat ingatan ku di kehidupan sebelumnya, dan semuanya akan berakhir sama jika aku melakukan apa yang ku lakukan di kehidupan sebelumnya.

Kematian pertama ku adalah saat masih kecil, aku berhasil menyelamatkan nyawa orang tua kami dengan mengorbankan nyawa ku sendiri.

Kematian kedua adalah saat aku tidak sengaja kelakukan hal konyol ketika ingin membunuh seorang iblis, aku tidak sengaja melepaskan pegangan ku pada katana ku sehingga iblis yang ingin ku serang langsung membunuh ku tanpa basa-basi.

Kematian ketiga ku adalah saat aku mati untuk menggantikan posisi Kanae. Terbunuh oleh iblis bulan atas tingkat dua, Douma.

Kemudian kematian keempat ku adalah saat aku berada di kereta api, menjalankan misi dengan pilar api, Rengoku Kyoujuro dan juga tiga orang pemburu iblis dan seorang iblis yang berada di pihak pemburu iblis.

Lalu kematian ku yang terakhir adalah saat aku secara kebetulan bertemu dengan Kibutsuji Muzan. Kau tau apa yang dia lakukan? Dia mengubah ku menjadi iblis, untungnya kesadaran ku masih tersisa sehingga aku mengakhiri hidupku sendiri dengan katana ku sendiri.

Sejak diriku terlahir kembali, aku mulai melupakan rasa cintaku terhadap Sanemi, namun masih belum sepenuhnya lupa.

Aku selalu mencoba untuk mengubah rasa cinta dan obsesi ku menjadi benci, mengubah sifat ku sepenuhnya dari diriku di kehidupan sebelumnya. Aku tidak membutuhkan rasa cinta itu lagi.

Namun setiap aku menatap matanya, aku tidak mengerti kenapa diriku merasa nyaman dan tenang, perasaan ku selalu goyah meskipun kadang terselip perasaan marah, iri, dan benci.

Aku mencintainya meski aku tau ia hanya mencintai Kanae seorang.

―🌹🗡️🌹―

Di kehidupan ku kali ini, Kanae mati ketika aku menggantikan posisinya untuk menghadapi Douma yang akan tiba-tiba muncul nantinya.

Kanae ternyata diam-diam mengikuti ku dan melindungi ku, menggantikan ku untuk mati, lagi.

Ah.. Menyebalkan..

Semuanya kembali seperti semula, semuanya kembali berputar sebagaimana semestinya.

Orang yang paling di cintai seluruh kisatsutai harus mati demi diriku yang tidak berguna ini.

Semuanya kembali ke masa dimana aku dibenci oleh Sanemi karena telah membiarkan saudari kembar ku sendiri mati.

Siapa yang akan menerima ucapan seperti itu dengan lapang dada?

Kanae mati bukan karena aku menginginkannya, tapi dia yang mengikuti ku.

Pemandangan tubuh Kanae yang bersimbah darah, aroma amis itu, senyuman miliknya itu― bagaimana mungkin dia tetap tersenyum diakhir hayatnya?

"Hana.. Teruslah hidup demi diriku."

Benalu sepertiku, bagaimana bisa tetap hidup dengan damai?

Setiap kali aku menatap wajah Sanemi, aku selalu mengingat masa dimana ia selalu menyempatkan diri di setiap harinya hanya untuk bertemu Kanae.

⚘ Flashback ⚘


"Permisi?"

Suara seorang kakushi membuat ku membuka fusuma di ruangan ku.

"Ya?" tanya ku sembari berjalan menuju lorong depan.

"Hana-sama, ini―― Shinazugawa-sama membutuhkan bantuan," ucapnya sambil menatap ke arah laki-laki di samping nya, Shinazugawa Sanemi.

Keadaan laki-laki itu cukup parah, ini sebuah keajaiban ia masih bisa bangun dan melemparkan tatapan tidak suka pada seorang perawat yang akan menangani luka nya itu.

Lucu sekali ketika mengingat bahwa laki-laki ini adalah cinta pertama ku, tapi orang ini entah mengapa sangat benci padaku, aku tidak tau dimana letak kesalahan ku.

"Mari," sahut ku sambil memandu nya ke ruang kerja ku.

Saat Sanemi duduk di kursi pasien, ia melirik ke arahku dengan tatapan malas, "Hey, dimana Kanae?" tanya nya.

"Shinazugawa-sama pasti ingin bertemu Kanae, kan? Sayang sekali, saat ini Kanae sedang sibuk," sahutku sambil mengobati luka-luka di tubuhnya, dan bisa-bisanya aku masih berpura-pura menjadi gadis polos nan baik hati, juga lemah lembut seperti Kanae.

"Tcih, menyebalkan."

Tuhan! Ujian apa yang kau berikan padaku saat ini?! Aku benar-benar ingin membunuh orang ini meskipun aku mencintai nya, masalahnya sifat nya ini terhadap ku sama sekali tidak ada manis-manis nya! Orang ini pilih kasih dalam segala hal terhadap diriku namun terlihat ramah terhadap kedua saudari ku!

Aku terus tersenyum sambil mengobati luka nya, "Kali ini iblis mana yang kau tangani hingga kau terluka sampai seperti ini?"

"Bukan urusan mu, cepatlah! Aku ingin latihan."

Astaga, aku benar-benar ingin menghujam orang ini sekarang juga. Tapi jangan dulu, aku sudah berkali-kali menghadapi masalah ini dan juga pembicaraan ini, jadi mari kita gunakan kelebihan ku yang lain yaitu ingatan ku di kehidupan sebelumnya!

"Shinazugawa-sama, Kanae mungkin akan datang sebentar lagi, tunggu saja di teras."

Sanemi mengikuti perkataan ku dan duduk di teras sembari menunggu Kanae pulang dari misi.

Ekspresi wajahnya yang seketika berubah saat ia menatap Kanae, ia sangat senang, dan ia tidak pernah menatapku seperti itu.

Sejak awal aku tau Sanemi menyukai Kanae, Kanae juga menyukai Sanemi, namun takdir tidak mengizinkan mereka bersama, yang ku tau setiap aku hidup dengan umur yang panjang, Kanae akan selalu mati terbunuh oleh iblis bulan atas peringkat dua. Menyedihkan sekali, sama seperti takdir ku yang tidak akan pernah ada di dalam hati Sanemi.


⚘ Flashback Off ⚘

Hari demi hari terus berlalu, masih dengan rasa sesak yang tak kunjung menghilang, aku terus melanjutkan hidupku, membunuh iblis tanpa sedikitpun belas kasihan di dalam hatiku, berusaha untuk menutup hatiku.

Hari itu entah mengapa Sanemi tiba-tiba datang berkunjung dan memaksa ku untuk makan meskipun aku sedang tidak ingin.

Apa sekarang karena Kanae sudah tiada, kau melihat ku seolah-olah aku adalah Kanae?

"Oi, Hana, Kocho bilang kau tidak makan seharian lagi, kau mau mati kelaparan?"

Suara yang tidak ada manis-manisnya itu, aku tau siapa pemiliknya.

"Bicaralah yang benar, aku juga Kocho," sahutku tanpa menoleh.

Tak!

Sebuah kotak bekal mendarat di atas tumpukan dokumen penting ku, saat aku mendongak, wajah Sanemi seolah-olah seperti orang yang sedang menahan marah.

"Cepat makan sebelum ku lempar kotak bekal ini ke wajah mu!"

Orang yang sungguh sangat tidak sopan.

"Untuk apa Shinazugawa-sama mengkhawatirkan saya, saya akan makan ketika lapar," ucap ku, dan satu detik kemudian Sanemi menarik kerah baju ku dengan sangat tidak sopan.

"Kalau kau mati, pengorbanan Kanae menjadi sia-sia."

Kalimat yang menusuk itu, aku lupa kalau laki-laki ini sangat mencintai Kanae dan menganggap diriku hanya sebuah beban dalam hidup Kanae.

"Aku tau, tidak perlu memperjelas itu," ucapku sebelum mengambil kotak bekal tersebut dan pergi meninggalkan nya.

―🌹🗡️🌹―

Tiga tahun telah berlalu, seorang Shinazugawa Sanemi itu terus-menerus mengganggu hari-hari ku, seperti ia terus mengekori ku setiap aku melaksanakan misi, atau membawakan ku makanan setiap kali aku tidak menyentuh sarapan dan makan siang ku.

Menyebalkan.

Sama seperti hari ini, ia terus mengikuti ku di sepanjang misi, bahkan kadang berkontribusi untuk membunuh iblis-iblis yang berusaha untuk merenggut nyawa ku.

Kenapa baru sekarang?

Setelah aku sudah mulai mati rasa, kau baru saja memperlakukan ku layaknya manusia.

"Oi, Hana sialan!" teriaknya ketika aku meninggalkannya dan mengejar seekor iblis yang nyaris ku bunuh.

Saat ini aku tidak perduli dengan nya, aku hanya ingin terus membunuh iblis-iblis sialan ini, melampiaskan seluruh amarah yang terus-menerus ku pendam sepanjang hidupku.

"Gara-gara kalian!" teriak ku sambil mengayunkan katana ku.

Aroma bunga bertebaran di sekitar ku, bersamaan dengan darah yang berjatuhan di atas salju.

Huh?

Bukannya aku berhasil menebasnya?

Tapi kenapa aku tiba-tiba merasa pusing?

"HANA!!"

Aku tidak sanggup menoleh, tubuhku sudah terlebih dahulu jatuh.

Grep!

"Hana! Tunggu sebentar, jangan bergerak!" ucap Sanemi.

Raut wajah itu, kenapa dia terlihat sangat khawatir?

"Shi..na..zuga..wa-sam..a.."

"Diam! Tutup mulut mu, berhenti bicara!" gertak nya, ketika aku berusaha untuk memanggil namanya.

Baru kali ini dia menatap ku dengan ekspresi wajah seperti itu, apa dia benar-benar melihatku sebagai Kanae?

"Ak....u...baik-ba..ik...sa..ja.." ucap ku sebelum tiba-tiba aku batuk darah.

Perutku perih... Kenapa?

"Apanya yang baik-baik saja?! Perutmu―!!"

Aku menatap ke arah perutku yang terus memuntahkan cairan darah tanpa henti melalui celah luka yang sepertinya cukup dalam.

Ah... Jadi karena itu..

"Dasar bodoh! Sudah ku bilang tetap di samping ku!" ucapnya sambil berusaha melakukan pertolongan pertama padaku.

"Ma..af...aku...menyi..a..kan...pe..ngorba..nan... Kana..e..."

"Diam!"

Aku tidak bisa merasakan apapun lagi, tapi yang ku tau, Sanemi mengangkat tubuhku, menggendong ku sembari ia berlari secepat mungkin.

"Ak..u..tid...ak..bisa...la...gi..." gumam ku, namun Sanemi tetap tidak mau mendengarkan ku.

"Jangan tidur, bodoh! Sebentar lagi kita sampai!" ucapnya ketika aku berusaha untuk melawan rasa kantuk.

Aku tidak sanggup lagi..

"Shi..nazu..ga..wa..-sama...a..ku..men..cinta..i...mu," ucapku, membuat Sanemi akhirnya berhenti berlari.

Aku mencoba sekuat tenaga untuk tetap membuka mataku, tapi aku tidak bisa..

Ini akhir dari hidupku yang kali ini.

"Aku mencintaimu, karena itu bertahanlah sebentar lagi!"

Apa?

Apa kau bilang?

Ah, aku ingin membuka mataku lagi dan memarahi nya, tapi aku tidak sanggup lagi..

"Hana!! Hana buka matamu! Hana!!"

―――――――――――――――――
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🗡️🗡️🌹🌹🌹🌹🌹🌹
―――――――――――――――――

Continue Reading

You'll Also Like

249K 31.6K 11
• Kenma x Shy!Reader • Punya pacar yang pemalu? Mungkin terdengar menarik tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Apa saja itu? (Kozume Kenma versi...
985 192 5
Kamu bertemu dengannya, sungguh beruntung dirimu bertemu dengan pemuda itu. Tanpa dicari, dirinya datang mengubah hidupmu menjadi lebih baik. Dia, P...
115K 17.3K 11
博 kozume kenma 客 ━━━━━━━━━━━━━━━ ❝ lelah dengan kebodohan kalian ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━ !ુ 𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂 !ુ ⩩ nonbaku, ooc! ⩩ 𝐇�...
110K 16.6K 11
博 kuroo tetsurou 客 ━━━━━━━━━━━━━━━ ❝ lelah jadi adik jamet ❞ ━━━━━━━━━━━━━━━ !ુ 𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂 !ુ ⩩ nonbaku, ooc! ⩩ 𝐇𝐚𝐢𝐤𝐲𝐮𝐮...