Hi Guyss , maaf baru upload soalnya kemarin lagi drop banget , sakit gajelas hehe...
happy reading :))
Malam ini riuh sekali. Suasana Bar tidak seperti biasanya. Eunbi menghampiri sahabatnya yang berkerja sebagai DJ di Club ini. Pria itu masih sibuk memainkan musik yang menurut eunbi berisik. Sangat berisik.
Wanita itu menghempaskan tubuhnya ke sofa terdekat. Memegang kepalanya yang sebenarnya tak sakit tapi entah mengapa rasanya sangat memusingkan. lalu meneguk sebuah minuman.
Ia selalu datang kesini jika ingin bercerita ke sahabatnya. Orang yang paling mengerti dirinya hanya sang Dj didepan sana.
Ia tak punya harapan lagi karena setelah berpisah dengan Momo dan Sana , serta ayah dan kakaknya juga giselle. Hidup sendiri dan merantau memanglah sulit.
"ANJING!" teriak eunbi membuat irama Dj menjadi aneh , pria itu terkejut.
Leo menghentikan permainan DJ-nya sebentar kemudian beralih ke eunbi yang sepertinya sedang pusing tujuh keliling. Ia mengerti janda satu itu sangatlah sensitif , semalam saja eunbi menelfonya sembari meraung-raung.
Pria itu menempelkan susu kaleng ke pipi eunbi , membuat eunbi mencebik kesal.
"Ish!"
"Kenapasih cantik marah-marah mulu" ujar leo sambil menepuk pundak eunbi.
"Bisa gila gue lama-lama le!"
"Kenapa? Mantan suami lo ngacau lagi?" Tanya Leo sembari meneguk bir di gelasnya.
"Gimana mau ngacau , ketemu aja nggak. Eh gadeng ketemu sih tapi ya gitu ah entahlah" pusingnya membuat leo sedikit terkekeh.
Leo mengerti , "kata gue sih mending lo sama mingyu"
"Gamau...gabisa juga , apa iya dia mau sama janda" ujarnya.
"Maulah , janda modelan lo mah siapa yang gamau anjir. Lalu sekarang lo maunya apa?" Tanya pria itu lembut.
"Sedih banget ini, kalau gaada cewek itu pasti gue udah bahagia, udah momong cucu kakek" ujar eunbi sembari tersenyum jahil.
"Siapa kakek?" Tanya Leo bingung.
"Lo! ELO! udah 35 masih aja lajang. Bisa ye muka lo se imut ini di umur setua itu" ejek eunbi.
"Lo mau gue lempar pake apa? Kerikil apa batu bata. Ini namanya awet muda dengan seribu kharisma" balasnya penuh rasa percaya diri.
"Nnjir awet muda , lu tuh gak laku , apa ga inget umur si"benar-benar pedas mulut eunbi.
Leo hanya tertawa , keduanya terlarut dalam pembicaraan kecil sampai mata eunbi tertuju ke pria yang juga tengah menatapnya. Bukan Leo , melainkan orang di depan sana.
Jantungnya berhenti sebentar , ia terkejut bukan main. Kenapa mereka jadi sering bertemu seperti ini.
"Eh , lo sakit? Kenapa pucat gitu?" Tanya Leo sembari mendekat dan memegang dahi eunbi.
"Nggak , itu..."
"Apasi?"
"Mantan suami gue"
Leo terkejut , mengikuti arah mata eunbi. Pria dengan setelan jas lengkap dengan beberapa orang lainya sedang asyik menikmati keramaian club. Leo sedikit kasihan melihat eunbi.
Pria itu memberikan headset dan ponselnya. "Ini" ujar Leo.
"Buat apa?"
"Gue tau lo ga nyaman , tapi perasaan lo berkata lain kan?" Tebak Leo dan ternyata itu tepat sasaran.
Eunbi bersyukur ia di kelilingi banyak orang baik di sekitarnya. Ia menerima barang yang di berikan Leo. Pria itu memasangkan headset tersebut ke telinga eunbi , wanita itu bersandar ke sofa sembari memejamkan mata. Leo menutup tubuh eunbi dengan Coatnya agar eunbi tidak kedinginan.
Leo berdiri , eunbi heran namun tanganya ikut mencekal Leo.
"Mau kemana?" Tanya Eunbi takut di tinggalkan sendiri.
"Gue lanjut kerja. Lo senyamanya aja di sini. Mau tidur silahkan , nanti gue jagain. Gue gabakal kemana-mana" ujar Leo.
"O-okay..."
Pria itu tersenyum lalu beralih ke permainan DJ-Nya. Masih tetap waspada agar eunbi tetap aman.
Eunbi tidak bisa tidur. Perasaanya ingin terus menatap Jaehyun di depan sana. Pria itu mungkin tidak melihat dirinya , namun dengan perasaan terabaikan seperti ini ingin rasanya eunbi mengutuk dirinya sendiri.
Malam ini jaehyun harus menuruti ajakan temanya itu. Doyoung ulang tahun jadi ia mengajak jaehyun dan Jhonny untuk minum. doyoung menunjuk salah satu tempat yang menurutnya nyaman untuk di duduki. nyatanya hal itu justru membawa petaka bagi jaehyun.
Tidak di sangka akan ada kejadian menyenangkan seperti ini. Jaehyun terkesiap ketika mendapati eunbi tengah berbicara dengan pria di depan sana. Siapa pria itu?
Ia semakin melotot kala lelaki tersebut merawat eunbi dengan baik. Ah katakanlah ia jealous?
"Ko masih di liatin terus , kangen elit rujuk sulit" sindir Doyoung menyadari kehadiran eunbi , sembari mengejek Jaehyun.
"Lah elo? Kumpul kebo elit nikah sulit" lebih pedas lagi rupanya mulut Jung Jaehyun.
"Babi , ada aja jawabanya! nyelekit lagi" Kesal doyoung sembari mendelik tak terima.
"Kata gue sih jae , rujuk. Tapi jangan bikin kesalahan lagi. Kalau dia udah hard to get susah buat lo perbaikin , sekecil dan sebesar apapun masalahnya" nasihat Jhonny membuatnya mengangguk.
"Gue gayakin dia masih mau sama gue jhon" keluh Jaehyun.
Wajah pasrah temanya itu membuat Jhonny paham. Keduanya sama-sama tidak nyaman dengan rasa rindu. Jhonny menepuk pundak Jaehyun.
Pria itu tak melepas pandanganya dari eunbi sama sekali. Wanita itu semakin cantik.
"Semangat bro , lo pasti bisa" kata Jhonny dan Jaehyun mengangguk.
"Thanks jhon"
______________________________
Eunbi terbangun dari tidurnya , kepalanya penat. Ia tertidur dengan setumpuk berkas perkerjaanya. Lihatlah sangat malang bukan wanita umur 26 ini.
Ia berdiri , membuka ponselnya mendapati sebuah pesan dari nomor yang tidak di kenal. Ia kenal gaya typing seperti ini.
From : +1089736xxx
\ Hai eunbi , mungkin gasopan kalau saya mulai dengan chat.
|saya tau mungkin kamu masih benci sama saya tapi bisa ga kita ketemu buat memperbaiki semuanya...
|kalau bisa tolong balas pesan saya
Eunbi terdiam , bagaimana ini. Apakah ia harus mengiyakan pesan dari Jung Jaehyun? Ia bimbang. Tanganya menekan tombol keluar dari pesan.
Ia segera menghubungi Leo.
"LEO!"
"Kenapa bi? Pagi-pagi..."
"Jaehyun ngajak ketemuan , harus gue iyain apa gimana?"
"Terserah lo bi , kata gue sih dia mau minta maaf. Coba aja siapa tau perasaan gak nyaman lo bisa berkurang dikit dengan ketemunya lo berdua"
"Temenin yaya , nanti gue jajanin lo deh"
"Iya iya , sherlock aja"
Eunbi membalas pesan Jaehyun.
From : me
|hai , boleh
|sherlock aja ya jae nanti aku samperin
Jaehyun yang sedari tadi menunggu balasan dari eunbi tersenyum begitu merekah kala mendapati pesan masuk. Ia melompat kegirangan sembari berteriak yes yes . Sedikit terlihat tidak waras tapi sudahlah ia sangat senang sekarang.
Doyoung membuka kasar pintu ruangan jaehyun. Mukanya sangat emosi melihat jaehyun yang sedang memerah dan melompat kegirangan itu.
"Woi njir berisik"
"Diem lo gue lagi senang" balas Jaehyun tak santai.
"BERISIK BERISIK!"
Jaehyun menghiraukan larangan sehabatnya itu. Sembari duduk kembali ke kursinya ia tersandar dan memejamkan matanya.
Untuk kesempatan kali ini ia tidak akan menyianyiakanya. Tidak akan.
"Eunbi i'm coming!"
"Please waiting for me"
_____________________________
Jaehyun sampai namun netranya menangkap wanita yang justru jauh lebih cepat darinya. Eunbi berdiri dengan gugup sembari mengetuk-ngetukkan sepatunya. wajahnya sangat masam , tapi sangat menggemaskan bagi jaehyun.
Ya wanita itu sedang menunggu leo yang entah dimana. Sial sepertinya pria itu membohonginya.
"Awas aja lo anj , awas aja lo arghhh mau balikkk ...aaaaaa help!" Keluh dirinya ketika jantungnya justru semakin berdebar tak karuan.
"Eun-"
"LO ANJING DARIMANA AJAA!" Teriak eunbi histeris.
"E-EHHHHHH?"