Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

108K 6.8K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
πŸ’™ENDπŸ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

21. Rumah hantu

1.2K 91 0
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

Hanna dan diva sudah berada di depan kotak undian dan hanna juga sudah menyabotase undian itu untuk target mereka.

Kotak undian berwarna biru untuk laki-laki dan berwarna pink untuk perempuan.

Achernar (-hanna dan diva) sudah mendapatkan nomor undian masing-masing dan pemuda yang mendapatkan nomor yang sama adalah pasangan mereka.

"Zel! Dapat nomor berapa?" tanya dea.

"04"

Dea celingak celinguk menatap sekelilingnya.

"Belum ada yang dapat nomor yang sama kaya kita deh ini" ujar dea menatap nomor undian nya dengan angka 12.

"Ve dapat nomor 08!" pekik ve.

"Valen dapat nomor 08!"

Semua tatapan achernar mengarah ke valen yang berteriak senang.

Ve langsung berlari kecil ke arah valen dan mereka pun tersenyum bahagia.

"Lah kok bisa gitu" beo alma. Alma menatap nomor undian nya.

"Bismillah ini jodoh gue" gumam alma.

"Lo dapat nomor berapa?" tanya diyah.

"18, kalo lo?" ujar alma.

"33" jawab diyah.

"Guys liat tuh!" ujar alin.

Achernar mengalihkan atensi mereka pada sagara dkk serta mikhael dkk yang tengah bingung.

"Kesana yuk!" ajak lea.

Achernar pun menghampiri mereka.

"Kalian kenapa?" tanya dea.

"Gak papa sih, cuma lagi nyari pasangan kita aja" jawab alan.

"Kamu dapat nomor berapa?" tanya dea penuh harap.

"11" jawab alan.

Dea menatap nomor undian nya.
"Nyaris banget lagi nomornya"

"Cih, caper! Banyak tingkah!" gumam seno yang kesal namun dea masih bisa mendengarnya.

"Dih! Lo kenapa sih? Gue tau kok lo tuh benci banget sama gue, tapi gak usah terang-terangan juga kali! Gue juga bisa sakit hati!" dea berbalik, meletakkan kartu undian nya dan pergi begitu saja.

Seno ingin menahannya tapi gengsi nya terlalu besar.

"Maaf" gumam seno.

Sagara terkekeh
"Bego!"

"Lo sih! Sama cewek gitu amat" ujar zahir.

"Dahlah santai aja" ujar daffa.

"Dea lagi banyak pikiran makanya dia rada sensitif, gue saranin lo minta maaf sama dia karena dia bakal nyimpan dendam sama lo" ujar alin.

Seno menunduk.
"Iya"

"Seno Seno Seno! Lo kok bego banget sih? Tolol nya gak ketolong! Ngapain pake ngomong kayak gitu sih? Aaarghhhh bodoh banget sih gue" batin seno kalut.

"Zahir! Lo gak ambil undian?" tanya lea.

Zahir menggeleng.
"Gue males ikut ginian"

Achernar saling melirik satu sama lain.

"Hahaha lo takut? Adududuh ternyata anggota inti agarlex yang terkenal kejam juga punya rasa takut ya hahaha" ejek alma.

"Sok tau lo!" sentak daffa.

"Gue gak takut! Cuma males aja" sangkal zahir.

"Alasan aja lo! Jujur aja kali" ujar diyah.

"Lo beneran takut?" tanya mikhael.

"Gak lah anjir! Gue gak takut!" ujar zahir.

"Yaudah kalo gitu lo ikutan lah! Masa di antara kita semua di sini cuma lo yang gak ikut" ujar tije.

Zahir pun mengangguk pasrah membuat achernar (-azeyla) tersenyum puas.

"Gue temenin!" ujar seno.

Zahir dan seno pun ke arah kotak undian. Hanna tersenyum memberikan kartu undian yang jatuh untuk zahir.

Zahir mengambilnya kemudian melenggang pergi dari sana.

Seno tak sengaja melirik kartu undian di atas meja.

"Punya siapa?" tanya seno.

Diva melirik kartu di dekatnya itu.
"Oh ini punya dea tadi! Gak tau kenapa mood nya ancur trus balikin kertas undiannya, padahal event malam ini yang paling di tunggu tunggu sama dia"

Tangan seno terangkat menyentuh kertas itu dan membukanya.

"12?" beo seno terkejut kemudian menatap kertas undian miliknya.

"Jadi, dea pasangan gue? Astaga nyesel banget gue! kalo aja gue gak ngomong kayak tadi mungkin gue sama dea udah masuk bareng tadi" batin seno.

"Seno! Lo ngapain?" teriak zahir.

Tanpa menjawab, seno langsung berlari membawa dua kertas undian di tangannya.

"Lah! Kemana dia?" gumam zahir kemudian berjalan menuju rombongan teman temannya.

~Beberapa saat kemudian

"Silahkan masuk sesuai urutan kartu undian kalian!" ujar hanna menggunakan mic.

"No 1! No 2! No 3! No 4!"

Azeyla maju ke depan saat sudah di urutannya. Ia melihat sekeliling namun tak ada yang maju mendampinginya.

Sagara menatap nomor undian nya.
"05"

Sagara menunduk lesu namun sedetik kemudian seseorang menarik kartu undian miliknya.

"Eh!"

"Ssstttt nih ambil!" mikhael memberikan kartu undian di tangannya.

Sagara menatap kartu undian itu dan tersenyum.
"04? Lo--"

"Jangan tanya gue dapat dari mana! Udah sana maju, queen nungguin lo tuh" mikhael mendorong pelan tubuh sagara untuk maju.

"Nomor 04?" tanya azeyla.

Sagara mengangguk cepat, menunjukkan kartu undian nya.

Hanna dan diva tersenyum penuh arti menatap keduanya.
"Silahkan masuk!"

Azeyla dan sagara pun masuk bersama.

Mikhael terkekeh melihat wajah tegang sagara di sana.
"Selamat berjuang bro!" batin mikhael.

"El! Itu kartu undian punya siapa?" tanya iqbal.

"Gak tau, gak kenal gue" jawab mikhael.

"Loh trus orang yang punya kartu itu dimana?" tanya avan.

"Gue iket di pohon"

"Pohon mana?" tanya tije celingak celinguk.

"Gatau, lupa"

"Lah?!" beo keempat sahabatnya.

.
.
.

~Di dalam rumah hantu

"Lo gak takut?" tanya sagara.

"Gak" jawab azeyla.

"Trus kenapa ikutan event ini?"

Azeyla mengendikkan bahunya.
"Iseng aja"

"Gue pikir achernar lagi nyari jodoh"

Azeyla terkekeh.
"Lo berharap jadi jodoh gue?"

Sagara terdiam.

"Njir peka banget!" batin sagara.

"Kok gak di jawab?"

"Hehe gak kok! Tapi amin lah" sagara tersenyum canggung namun itu terlihat lucu di mata azeyla.

"Pfffttt hahahahaha"

Sagara tertegun melihat azeyla yang tertawa lepas di hadapannya.

"Hahaha lo salting?"

Sagara tersenyum lebar kemudian membuang mukanya ke sembarang arah. Hal itu membuat tawa azeyla semakin keras bahkan hantu hantu yang sedang menyamar di sana pun ikut terpesona.

"Hahahahaha" azeyla berhenti tertawa saat merasa suasana semakin hening di sekitarnya.

"Kalian kenapa liatin gue kayak gitu?" tanya azeyla.

Sagara tersentak kemudian menatap di sekelilingnya. Tatapannya menjadi sangat datar dan dingin.

"Tutup mata kalian atau gue buat kalian pulang dalam keadaan buta!" desis sagara membuat para hantu menutup mata dan berlari menjauh dari mereka.

Azeyla terkekeh.
"Cemburu kok sama hantu"

"Tapi kan mereka masih manusia! Cuma lagi nyamar aja jadi hantu"

Azeyla mengendikkan bahunya acuh kemudian melanjutkan jalannya.

"Ziyah tunggu!" sagara menyusul.

.
.
.

~Di sisi lain

Dea tengah badmood, terduduk di bangku panjang dekat ruangan achernar.

"Dea!"

Dea terkejut, menoleh ke arah seno yang memanggilnya.

"Apa?"

"Maaf"

Dea menaikkan satu alisnya menunggu perkataan selanjutnya.

"Maaf! Gue salah, gue gak bermaksud ngomong kayak gitu sama lo"

Dea terkekeh.
"Gapapa gue tau lo kayak gitu karena ben--"

"Gak! Gue gak benci sama lo! Gue minta maaf, karena rasa cemburu gue, gue malah berkata hal yang menyakitkan buat lo"

"Cemburu?"

Seno menunduk malu.
"I-iya gue cemburu, soalnya tadi lo kayak ngarep alan bakal jadi pasangan lo, gue denger achernar lagi nyari jodoh di event ini dan pasangan kalian malam ini bakal jadi jodoh kalian"

"Gue emang ngarepin alan sih tapi ya gue biasa aja gak terlalu berlebihan, dan soal achernar lagi nyari jodoh itu cuma rumor doang, kita cuma asal ngomong doang gak serius tapi malah di sebarin sama fans achernar" jelas dea.

Seno mendongak menatap dea.
"Jadi lo gak berharap kalo pasangan lo di event ini itu jodoh lo?"

"Gak juga sih hehe, gue berharap pasangan gue di event ini tuh orang yang suka sama gue, mana tau gue bisa suka balik sama orang itu, lagian alan kan gak suka sama gue"

Seno tersenyum.
"Nih!"

Dea menerima kartu undian yang di berikan seno.
"Ini kan kartu undian gue tadi"

Seno mengangguk.
"Lo mau kan jadi pasangan gue malam ini?"

Dea menatap seno yang juga menatapnya dengan tulus.
"Lo aneh"

Seno menyerit.
"Maksudnya"

"Bukan apa apa"

"Jadi lo mau gak?"

"Oh iya, yaudah deh lagian lo juga udah minta maaf kan"

Seno tersenyum lega.

"Ternyata nurunin gengsi itu gak sesulit itu juga ya, cuma kayaknya jantung gue gak aman deh kalo natap dea terus" batin seno.

"Yuk!" ajak dea menarik tangan seno ke tempat event rumah hantu.

Seno terdiam seribu bahasa menatap tangannya yang sedang bersentuhan dengan tangan dea.

"Sabar sen! Jangan pingsan dulu, kan gak lucu wakil ketua geng agarlex pingsan hanya karena di sentuh cewek" batin seno.

.
.
.

~Di sisi lain

"No 10!" panggil hanna.

Alin dan zahir maju kedepan.

"Hai!" sapa alin.

Zahir tersenyum.
"Kebetulan banget ya"

"Haha iya kebetulan banget"

"Silahkan masuk!" ujar diva tersenyum lebar.

Keduanya pun masuk ke dalam.

"Lo takut?" tanya keduanya serempak.

"Ekhem gue gak takut kok" ujar zahir.

"Eh hehe gue rada takut dikit sih tapi gak papa" ujar alin.

Prrraaaaang

"Kyaaaaa" pekik alin.

Zahir memegang jantungnya yang kaget saat suara pecahan kaca dan suara alin bersahutan.

Hihihi hihihihihihi

"Anjir!" ujar zahir terkejut.

Alin terkekeh.

Tak lama suasana mereka menjadi hening.

Zahir menyerit menatap sekelilingnya.

"Aneh, kenapa suasananya jadi hening gini? Apa jangan jangan gue di jebak?" batin zahir.

"Kenapa?" tanya alin.

Zahir menggeleng.
"Gak apa apa"

"Zahir! Lo deket banget ya sama geng agarlex?" tanya alin.

Zahir mengangguk.
"Mereka keluarga kedua gue, gue udah kenal anggota agarlex selama 5 tahun"

"Bukannya agarlex itu di bangun 4 tahun yang lalu?" tanya alin.

"Kok lo tau?"

Alin terkekeh.
"Lo tau kan, sahabat sahabat gue tuh doyan gosip"

"Oh iya ya... Sebenarnya agarlex itu udah berjalan selama 5 tahun, cuma mulai terkenalnya pas 1 tahun setelah di bangun"

Alin mengangguk paham.
"5 tahun berarti udah banyak dong musuh kalian"

Zahir mengangguk.
"Namanya juga geng baru terkenal"

"Hati hati loh biasanya suka ada musuh dalam selimut"

Zahir terdiam menatap alin.
"Maksud lo apa?"

Alin menoleh.
"Ya gak papa, jaman sekarang kan banyak banget penghianat dalam geng"

Zahir mendatarkan wajahnya.
"Gak usah ikut campur dalam masalah geng agarlex"

Alin terkekeh.
"Lo aneh deh, gue kan ngingetin lo buat hati hati, ekspresi lo udah kayak di tuduh penghianat aja deh hahaha"

Zahir yang melihat tawa alin hanya tersenyum canggung.

"Yah mana mungkin lo penghianat, lo kan udah lama sama agarlex dari awal di bentuk, iya gak? " ujar alin.

Zahir mengangguk.
"Ya gak mungkin lah"

Alin tersenyum penuh arti.
"Kalo pun iya harusnya gak bakal ketahuan dengan mudah kan"

Zahir terkejut.
"Maksud lo apa?"

"Nothing"

Zahir terdiam.

"Btw, gue denger markas utama militer Q.Z the secret pindah di indo, kira kira kenapa ya?"

"Gak tau"

"Lo tau gak pemimpin mereka, marigold! Rumornya dia itu cewek masih muda loh"

"Gue tau kok, dia temen kalian"

Alin tertawa kecil.
"Temen gue? Siapa?"

Zahir tersentak merutuki kebodohan nya.
"Eh gak bukan apa apa"

"Lo hebat juga ya, sampe seorang sagara akhaza chavez aja gak nyadar sama niat lo sebenarnya"

Zahir menghentikan langkah nya dan menatap tajam ke arah alin.
"Siapa lo sebenarnya?"

"Hanya seorang gadis biasa dari geng achernar, anak dari seorang mantan mafia nomor 1 di dunia"

"Blood diamond" gumam zahir.

Alin berbalik menatap zahir.
"Menurut lo?"

"Lo dark princess?"

"Pfffftttt hahaha entahlah, coba tebak" ujar alin melanjutkan langkahnya.

"Tunggu!"

Alin kembali menoleh tanpa menghentikan langkahnya.

Zahir menodongkan senjata di depan alin membuat langkah alin kembali terhenti.

"Jujur atau lo gak akan bisa pulang dalam keadaan hidup"

Alin tersenyum.
"Coba aja kalo lo bisa!"

Zahir tersenyum smirk.
"Lo pikir gue gak berani?"

"Hahaha sama sahabat lo sendiri aja bisa lo bunuh kapan aja, apalagi gue"

Zahir menyerit.
"Ngomong yang jelas"

Alin membuat ekspresi seperti sedang berpikir.
"Lo mungkin bisa bunuh siapa aja, tapi lo gak akan bisa bunuh gue"

Zahir tertawa jahat.
"Hahahahahaha lo nantangin gue?"

"Anggap aja kayak gitu"

Zahir kembali mendatarkan wajahnya bersiap menembak kepala alin.

DOR

.

.

.

.

Continue Reading

You'll Also Like

289K 20.9K 54
(Follow akun author dulu yuk:) . . . . . . Apa jadinya jika seseorang bertransmigrasi ke tubuh seorang pembully? Ini terjadi pada tiga pemimpin Mafia...
19.1K 1.1K 31
Kisah seorang gadis cantik dengan seribu satu rahasia yang akan terungkap dalam cerita ini. ⚠️ Warning ⚠️ - CERITA INI HANYA SAMPAI PART 31, PENULIS...
1.6M 128K 60
Happy Reading... (END) Dhavina Almaheera Smith. seorang bad girl,ketua Gangster,bar-bar,dan tomboy. gadis tersebut kerap di panggil Vina ataupun Quee...
686K 9 1
Zaliana Azura Raymond. Sedikit kisah tentangnya. Masa lalunya, Masa depannya, dan Balas dendamnya. *** 03/03/2022 19/07/2022 ***