Dia SAFARA (END)

Od Aiutapu

4.3M 301K 2.8K

"gue gak akan nyari masalah, kalau bukan dia mulai duluan!"-S *** Apakah kalian percaya perpindahan jiwa? Ya... Více

(00) prolog
(01) perpindahan jiwa?
(02) Syura
(03) Dia amnesia
(04) Teman?
(05) Dia berubah
(06) Sama-sama Menderita
(07) papa
(08) VIP?
(09) PPB
(10) Marvel
(11) cewek aneh
(12) Queen bullying
(13) sepupu
(14) temukan dia
(15) ini akan menyenangkan
(16) Banci lo
(17) selamat bergabung
(18) kenapa dengan cowok ini?!
(19) siapa gadis itu?
(20) Aneh
(21) mencari kebahagiaan?
PENGUMUMAN.
(22) Rahasianya
(23) Bohong
(24) Alex
(25) Mengikuti Permainan Mereka
(26) Cucu Durhaka
(27) Cewek Berani
(28) Rooftop
(29) Gavin?
(30) Mereka Buta.
(31) Bullying
(33) Tembak?
(34) Ketakutan
(35) Mertua?!
(36) permainan Dimulai
(37) Penyesalan
(38) Bagaimana bisa?!
(39) Kebenaran
(40) Salah Paham?
(41) Selesai?
(42) Berakhir.
Ekstra chapter
Di Balik Layar
info penting!

(32) Siapa dia?

75.5K 5.5K 135
Od Aiutapu

Tandain typo ya hehe.

Happy reading ~
***

"Lo kenapa gak lawan, Syura! Kesel gue lihat tante girang itu! Pengen gue lempar ke lembah larva yang panas!" Celoteh panjang lebar dari Rembulan Syura abaikan. Hal itu membuat Rembulan menekuk wajahnya.

Sekarang mereka sedang di toilet perempuan, yakali laki-laki, mesum dong. "Ra! Gue lagi ngomong, ihh."

Syura menghela nafasnya melihat kelakuan Rembulan. "Demi akting gue."

Rembulan diam, ya, memang Rembulan sudah tau soal ini. Ia awalnya terkejut saat tau bahwa Diva menjatuhkan diri nya sendiri dari atas rooftop. Rembulan tak habis pikir dengan Diva, kenapa gadis itu bisa sangat nekat.

"Ahh, ya, gue lupa. Tapi kan, gue gedeg lihatnya!"

Syura memutar bola matanya malas, kenapa ia harus kenal dengan manusia seperti Rembulan? Tapi, ya, setidaknya Syura beruntung memiliki Rembulan disisinya, walau tingkahnya yang menyebalkan tapi aslinya Rembulan itu baik.

Syura membilas tangannya di wastafel. "Masuk, udah mau bell," katanya dan langsung beranjak dari sana meninggalkan Rembulan yang masih cengoh.

"Ra! Tungguin!" Rembulan langsung mengejar Syura yang sudah meninggalkan nya. Tapi saat sudah sampai depan pintu toilet, Rembulan berhenti karna melihat sosok yang amat ia kenal sedang berada dihadapan Syura.

Rembulan melotot. "Eh! Lo ngapain disini?! Mau ngintip ya? Ayo ngaku!"

Syura berbalik menatap Rembulan, kemudian kembali menatap orang yang berada dihadapan nya. Sedangkan yang ditatap hanya memancarkan raut wajah datar.

Alex menatap tajam Rembulan. "Berisik," katanya.

"Trus lo mau apa kesini?! Ini toilet perempuan! Pe.rem.pu.an!"

Alex merotasi kan bola matanya, kemudian tanpa aba-aba ia langsung menarik pinggang ramping Syura kedekapannya. Syura melotot kearah Alex. Sedangkan Alex menyeringai disana. "Mau ketemu cewek galak," katanya.

Rembulan melongo melihat nya, wah, Rembulan tak menyangka keduanya sudah sedekat itu. Apakah sebentar lagi ia akan mendapatkan kakak ipar?! Senangnya!

"Lepas," desis Syura. Bukannya melepaskan, Alex malah semakin memeluk erat pinggang nya.

"Alex."

"Hm?"

Syura menatap tajam Alex, bukannya takut tapi ekspresi Syura sangat menggemaskan dimata Alex.

"Lepas, Alex," tekannya.

"Gak akan, sebelum lo bilang 'lepas sayang' "

Syura berdecak kesal. Tanpa babibu ia menginjak kaki Alex, Syura tersenyum senang saat melihat ekspresi wajah Alex yang seperti menahan sakit. Dan dengan kesal Alex harus melepaskan pinggang ramping Syura.

Syura terkekeh. "Rasain."

Alex tidak kehilangan akal, ia berjalan mendekati Syura. Syura memundurkan tubuhnya disaat merasa Alex sedang tidak waras. Sedangkan sang empu trus saja maju dan menghapit tubuh Syura ditembok.

Wajah Alex semakin maju, membuat Syura kalang kabut sendiri. Saat wajah mereka tinggal beberapa senti lagi, suara deheman seseorang mengalihkan perhatian mereka berdua.

"Ek'em! Lupa kayak nya disini masih ada orang. Sialan emang nasib jadi jomblo! Dunia milik berdua, gue dilupain!" Ujar Rembulan kesal. Ayolah, jiwa jomblo Rembulan meronta-ronta sekarang.

Alex memundurkan tubuhnya, yang membuat Syura bernafas legah. Hampir saja jantung nya copot.

"Ganggu lo," cetus Alex.

Rembulan melotot, hei! Dari tadi dia disini bersama Syura! Dasar mereka aja lupa dunia! "Nyebelin lo!" Setelah mengatakan itu Rembulan pergi dari sana meninggalkan Syura dan Alex.

Syura menatap ngeri Alex, lalu tanpa basa-basi ia pergi meninggalkan tempat itu dengan sedikit berlari. Alex yang melihat nya tertawa pelan, sangat menggemaskan. Pengen karungin.

***

"Diva ada yang sakit?" Tanya Galaxy melihat Diva yang termenung ditempat duduknya. Ya, Diva sudah sekolah dua hari yang lalu, sebelum Syura kembali bersekolah.

Diva menggeleng pelan. "Aku cuma pusing dikit kak," katanya.

"Ke UKS?"

Diva menggeleng lagi. "Gak usah, kak. Aku disini aja."

Galaxy mengangguk, dan menggeram tangan Diva lembut. "Maafin Syura ya, div. Gue tau tindakan dia udah keterlaluan, tapi gue sebagai abangnya ngerasa gak enak sama lo."

Diva terdiam beberapa saat. "A-aku gak tau harus gimana kak, a-aku masih takut ...."

Galaxy mengelus punggung tangan Diva lembut. "Gak papa, gue juga gak nyuruh lo maafin dia, gue cuman gak enak hati karna gue abangnya."

Heii, sejak kapan situ anggap Syura adek?

"Kak gala gak usah gak enakan. Kak gala gak salah kok," jawabnya. Galaxy terharu mendengar nya. Lihatlah, Diva sangat baik hati seperti malaikat. Tapi kenapa Syura berusaha menyakiti malaikat ini? Benar-benar keterlaluan Syura!

"Kak."

Galaxy tersadar dari lamunannya. "Ya?"

"Kenapa melamun kak? Gak baik."

"Ohh, hehe sorry." Galaxy melepaskan genggaman nya disaat melihat Axelle yang baru saja masuk ke kelas.

Axelle melihat Diva yang duduk disana, satu senyuman lembut terbit di bibirnya. Lalu dengan perlahan ia mendekat, dan duduk di samping Diva. "Udah baikan? Kalau ada yang sakit kasih tau sama aku."

Diva tersenyum lembut. "Gak papa kok El, aku udah lumayan baikan," balasnya. Dan ya, mereka mengobrol dan mengabaikan Galaxy yang memandangi mereka tajam.

Kapan gue bisa ada di hati lo, div? Batinnya lirih.

***

Dibelakang sekolah, Ananda sedang mamanjat pohon mangga yang ada disana, dengan ditemani, Rembulan, Sesil, dan Syura. Sedangkan Amanda dan Arie lebih memilih setia dengan hobi mereka, yaitu membaca di perpustakaan.

Lihatlah mereka akan rugi menolak mangga yang menggiurkan ini, sangat nikmat. Ya, Ananda makan mangga nya di atas pohon, sendirian! Dan mengabaikan tiga orang yang menatapnya malas.

"Woi! Bagi-bagi dong kalau makan! Gue juga mau!" Teriak Rembulan karna tergiur disaat Ananda menggodanya dengan mangga itu.

Syura dan Sesil memutar bola matanya malas, lihatlah kedua spesies ini, sangat cocok. Terutama Ananda, persis seperti nyemot. Nyemot cantik maksud nya.

Ananda diatas sana malah semakin menjadi menggoda Rembulan. "Emmm, enak banget loh, seger," godanya.

Rembulan berjalan dan menendang pohon itu, bukannya pohon yang bergoyang malah kakinya yang kesakitan. "Njir!"

"Hahaha, njir, ngakak!"

Sesil berdecak malas. "Turun nan, entar ada yang lihat."

"Dia kan monyet," celetuk Syura yang sedari tadi minyak eh nyimak maksud nya.

Ananda membuang kulit mangga yang sudah ia gigit kedepan Syura. Syura yang melihat itu menatap tajam Ananda yang hanya di balas cengengesan oleh sang empu.

"Turun!" Tekan Syura. Ananda kalang kabut ditatap seperti itu, sungguh tatapan Syura sangat menusuk jantung, paru, usus halu, usus besar, anus.

"Hehe, iya gue turun, tapi ambil ini dulu!"

Dug

Tiga buah buah mangga jatuh di depan mereka. Rembulan berbinar melihat nya, mangga itu sangat harum! "Ini yang gue tunggu dari tadi!" Ia mengambil mangganya dan menghirup aroma dalam-dalam, "hmm, wanginya melebihi mangga tetangga gue yang sering gue paling," lanjutnya.

Sesil memutar bola matanya. "Buruan turun! Trus ayo kita cabut!"

Ananda mengangguk lalu turun dari sana, dan mendarat sempurna.

Atensi mereka bertiga teralihkan karna ada seorang guru yang menciduk mereka.

"KALIAN! DASAR MURID-MURID NAKAL! CEPAT KESINI!!" teriak guru itu. Tanpa basa-basi mereka bertiga langsung kabur terbirit-birit dari sana.

"AMPUN BUK! AKU MASIH PENGEN NIKAH SAMA AYANG!" heboh Ananda.

Rembulan mengangguk. "IYA BUK! GUE MASIH JOMBLO LOHH!"

Sedangkan sesil trus mengupat serapa guru itu yang mengejar sangat niat. Banyak siswa-siswi yang melihat mereka menggeleng kan kepala nya.

Tunggu, Rembulan baru ingat. "SYURA LO DIMANA!"

***

Syura bersandar di batang pohon mangga menikmati mangga yang dipetik oleh Ananda tadi.

Kenapa Syura bisa disana? Karna ia sudah melihat sosok guru di balik tembok yang memantau mereka. Dengan cepat Syura bersembunyi dibalik pohon. Dan berakhir lah ia makan mangga yang tidak Sesil bawa.

Sungguh mangga nya sangat manis, apalagi kalau makan sama-sama dengan kamu.

Syura mengelap bekas mangga dimulutnya. Ia ingin berdiri, tetapi bunyi sesuatu mengalihkan perhatian nya.

Srett

Syura berusaha mengintip dari balik pohon. Dapat ia lihat seorang yang memakai pakaian serba hitam yang sedang ingin memanjat tembok sekolah untuk keluar.

Syura menatap lekat orang itu, dari postur tubuh nya Syura tau kalau itu seorang perempuan. Saat orang itu sudah sampai di atas tembok, Syura ingin mengikuti nya diam-diam. Tapi bunyi ranting yang ia injak mengalihkan pandangan orang itu.

Sial! Batin Syura.

Dengan cepat orang itu menuruni tembok. Dan dengan cepat pula Syura memanjat untuk mengejar orang itu.

Duk

Syura mendarat sempurna. Dan dapat ia lihat orang itu berlari tidak jauh darinya, dan tanpa babibu bebo Syura tancap gas mengejar.

Orang-orang yang berlalu lalang melihat mereka heran. Dan Syura tidak peduli akan hal itu. Yang menjadi fokus nya sekarang adalah orang itu.

Syura mengejar dan hampir sampai dengan orang itu, dan,

Hap

Dapat! Syura menarik rambutnya, yang membuat dia berhenti mendadak, Syura tersenyum miring, dan membalikkan tubuh itu kasar.

Netra mereka saling pandang, membuat jantung Syura berdetak dengan cepat. Mata itu ... Seperti sesuatu yang sudah ia kenal lama? Kenapa rasanya ....

Bugh

Wajah Syura menoleh kekiri, ia lengah dan itu membuat wajah cantiknya dipukul oleh orang didepannya. Untung saja cengkraman Syura kuat.

Orang itu ingin memukul lagi, tapi dengan cepat Syura menepis nya. Satu sudut bibir Syura terangkat, orang di depan nya ini bisa bela diri ternyata.

Orang itu menyerang Syura trus menerus, tapi Syura dengan lihai menghindar. Karna sudah muak hindar menghindar, Syura memegang tangan orang itu lalu memutar nya. Orang itu menggerang kesakitan.

Tapi tak lama, ia berhasil lolos karna ia memberikan Syura pukulan di perut. Syura meringis kesakitan, sungguh sial emang.

Orang itu berlari kesebuah gang, dengan cepat Syura juga menyusulnya. Tapi saat berada di gang itu, ternyata gang itu buntu. Syura melihat sekeliling, tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan disana.

Syura memandangi lekat dinding yang berada di hadapannya, banyak pertanyaan yang ada di benaknya saat ini.

Siapa dia? Batin Syura bertanya tanya.

Tbc

Hallo para calon ibuk dan bapak nanti!

Gimana? Lanjott?

Vote dulu nie, baru lanjott.

Dah ~
Jangan lupa menghalu~

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

2.7M 172K 49
Bagaimana jika seorang gadis nerd dan sering dijadikan bahan bully di sekolahnya bertransmigrasi ke tubuh gadis antagonis yang berperilaku buruk? Hal...
1.7K 298 41
[16+] Milenius nama seorang perempuan yang kerap di sapa Milen, dengan daya tarik yang memikat Milen memiliki banyak rahasia atas kematian seseorang...
522K 29.4K 66
[COMPLETED] Pertengkaran hebat antara hati dan logika tidaklah mudah, memunculkan egois yang terus bergerak meronta dalam diri. Melangkah dengan kaki...
4.3K 1.5K 64
Proses Revisi Isabel Darla, cewe goa bin preman. Yang tingkahnya diem-diem bikin takluk sang pangeran berkuda di sekolahannya. "Is, sini gue pegangi...