Mother's of Prostitute Lovers

De rielouica

11.4K 157 37

Bagaimana jika seorang wanita dengan julukan "Mother's of Prostitute" Jatuh Cinta kepada seorang pria yang lu... Mais

Prolog
MPL 01
Tokoh
MPL 02
MPL 03
MPL 04
MPL 05
MPL 06
MPL 7
MPL 09
MPL 10
MPL 11
MPL 12
MPL 13
MPL 14
MPL 15

MPL 08

331 7 3
De rielouica

Previous Chapter :

Tolong vote dulu sebelum membaca, vote tidak akan membuat kalian miskin, tapi akan membuat kalian dapat pahala karena buat author tersenyum.
Follow juga kalau suka!


"Ya ampun, kamu hanya meminum sedikit wine saja sudah seperti meminum obat yang sangat pahit saja." ucap Julia sambil terkekeh dan meminum kembali wine nya sebelum memakan saladnya.

Setelah lama ia memakan saladnya sambil sibuk memperhatikan pemandangan gemerlap kota, ia sadar bahwa lawan bicaranya sedari tadi tidak menyentuh makanan nya. Akhirnya ia menengok ke arah Mili dan ia sangat kaget akan kondisi Mili.

Chapter 08 :

Saat ini wajah Mili sudah sangat merah dan seperkian detik kemudian, kepalanya rebah ke meja bundar tempat sajian makanan mereka. Melihat hal itu Julia panik dan dengan cepat menelepon body guard nya yang menunggu di depan pintu restoran tersebut. Dan belum ada beberapa detik, dua body guard Julia mendatangi meja Julia dengan sigap.

"Papah dia." ujar Julia kepada body guard nya yang langsung dilaksanakan mereka. Dengan cepat mereka membawa Mili keluar restoran dan disusul Julia yang mengambil handphone Mili yang tertinggal dan meninggalkan uang makan mereka beserta uang tip.

Hal itu pelak mengundang perhatian sebagian orang di restoran, terlebih selebriti papan atas yang mengenal Julia yang juga sedang makan disana. Mereka kebingungan mengapa body guard Julia memapah seorang 'bocah asing' dan mereka terkesan tergesa-gesa? Namun mereka lebih memilih melanjutkan makan mereka dan akan menanyakan hal janggal itu nanti.

Untungnya restoran itu langsung tersambung dengan hotel, dan Julia memutuskan membawa Mili ke hotel tersebut. Dengan cepat ia memesan kamar Presidential Suite dan membayarnya dengan sigap dan langsung memerintahkan body guard nya untuk membawa Mili ke kamar yang telah ia pesan, disusul olehnya juga. 

Setelah mereka masuk, Julia memerintahkan body guard nya untuk keluar dan berjaga di lobby hotel. Dengan cepat Julia melepas kancing jas Mili dan dasinya berikut kemejanya, agar Mili tidak kepanasan, pikirnya. Setelah kancingnya terlepas semua Julia tersenyum lucu mengingat bahwa anak yang dibawa ini sangat sensitif akan alkohol.

Akhirnya sambil menunggu Mili sadar, ia mengambil vodka yang tersedia di kamar tersebut dan duduk di sofa dekat jendela yang langsung menghadapkan mereka ke pemandangan gemerlapnya kota dan dermaga yang ramai di kejauhan.

Setelah beberapa gelas ia minum, akhirnya Julia juga mengantuk dan dilihatnya Mili juga belum tersadar. Perlahan, dilepasnya baju yang tadi ia kenakan hingga hanya menyisakan pakaian dalamnya dan menaruh pakaiannya di sofa. Dan dengan melenggang santai ia tidur di sebelah Mili yang masih pingsan akibat pengaruh alkohol.

Jam dinding menunjukkan jam 12.00 yang berarti tengah malam, disaat Julia telah tertidur lelap di bawah selimut tebal, Mili perlahan tersadar dengan rasa pusing. Ia tidak menyadari kalau Julia berada tepat disampingnya, ia hanya memegang kepalanya dan menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Mili masih belum mengingat kejadian sebelumnya, dikarenakan masih ada pengaruh sedikit alkohol di dalam dirinya. Akhirnya karena ia merasa gerah, Mili membuka seluruh pakaiannya dan mandi. Setelah mandi dan hanya terlilit handuk  pada pinggang nya, ia kembali tertidur karena masih merasa pusing tanpa menyadari kalau ada Julia yang juga tertidur dibawah selimut disampingnya.

Pagi hari pun tiba, cahaya matahari menerpa mereka berdua yang masih lelap dalam tidur. Namum layaknya seluruh lelaki di dunia, 'benda' yang ada di bawah milik Mili telah merangsek perlahan naik, Mili yang kemarin hanya memakai handuk, kini telah sepenuhnya telanjang karena handuk yang kemarin ia lilitkan jatuh karena posisi tidur Mili sendiri.

Mereka pun sama-sama terbangun dan menyadari jika mereka hanya berpakaian layaknya orang yang habis melakukan hubungan seksual. Julia yang iseng, ia memasang muka sedih dan marah, seakan-akan ia habis diperkosa oleh Mili.

"Mili mengapa kamu tega memperkosa ku, sedang kan aku tidak berbuat salah kepadamu?" Julia dengan iseng membuat mukanya sesedih mungkin agar Mili dapat tertipu.

Mili yang baru bangun tampak tidak percaya dan ia langsung panik tak menyangka bahwa ia habis memperkosa tante-tante??

Namun tiba-tiba Julia menyeringai dan langsung memeluk Mili. Julia tertawa namun Mili masih memasang muka panik nya. Julia menautkan kening mereka sehingga mereka bisa saling merasakan hembusan nafas mereka.

"Hanya bercanda" ucap Julia pelan sehingga Mili dapat mencium nafas Julia yang walaupun sehabis tidur masih segar.

Namun perlahan Julia semakin mendekatkan bibir mereka,menutup matanya, dan...

"Cupp"

Mili yang tersadar menahan tindakan Julia dengan tangannya, Julia yang menutup matanya membuka kembali matanya dan tersadar bahwa bibirnya bukan mendarat di bibir Mili melainkan ditangan Mili.

Dengan cepat Mili turun dari tempat tidur dan memakai handuknya, kemudian mengambil bajunya dan pergi kekamar mandi untuk memakai kembali bajunya.

Sesaat dia keluar dari kamar mandi, Mili melihat Julia sedang duduk di sofa sambil meminum vodka dan menatap keluar jendela, masih dengan pakaian dalamnya.

Mili yang melihat merasakan mukanya memerah, namun dengan cepat ia bersikap normal dan duduk disebelah Julia. Merasakan kehadiran Mili, Julia menaruh gelas yang tadi di pegangnya dan menaruhnya di meja. Kemudian dengan santainya merebahkan kepalanya ke paha Mili.

Kemudian memegang wajah Mili dan memasang ekspresi yang tak bisa dijelaskan oleh Mili, Mili yang melihat itu mengernyitkan alisnya dan menatap keluar jendela.

"Mili, aku memang bukan tipe mu, tapi aku rasa aku menyukaimu."
ucap Julia membuka keheningan yang janggal tadi.

Kini untuk pertama kalinya Julia merasakan galau karena cinta, karena selama ini jika ia merasa mencintai seseorang, pasti seseorang itu langsung menerimanya. Namun yang satu ini berbeda.

Mili yang tidak tau mau berkata apa hanya diam memandang Julia yang kini menenggelamkan wajahnya ke perutnya. Namun beberapa detik kemudian Mili menyentuh kepala Julia dan Julia yang sadar kepalanya disentuh kembali membenarkan posisi awalnya.
Mili yang kembali tidak tau harus berkata apa hanya mengelus-elus rambut Julia yang terasa lembut di jarinya.

"Kamu pasti bingung harus berkata apa, kan?" tebak Julia dengan sangat tepat.

"Kamu cerdas, namun kenapa lugu dalam percintaan?" ujar Julia yang kini telah kembali duduk.

"Ya begitulah..." ucap Mili sambil nyengir kuda.

Kemudian Julia mengambil vodka nya dan meminumnya seteguk. Lalu ia memeluk pinggang Mili dan menyenderkan kepalanya ke pundak Mili, lalu menggenggam tangan Mili layaknya seperti seorang kekasih.

"Apakah suatu saat kamu bisa jatuh cinta kepadaku?" tanya Julia sambil mengangkat kakinya dan menaruhnya di paha Mili, sedikit menekan di junior Mili.

Mili masih terdiam sambil merasakan jika Julia berusaha menggodanya.

"Jangan menggoda ku Ely." ujar Mili yang sedikit sebal dengan tingkah Julia.

"Ehe, kamu sudah tau rupanya." celetuk Julia dengan nakal.

"Lagian, sana pakai bajumu dulu." suruh Mili sambil menatap Julia yang kini malah berada dipangkuannya, melingkarkan kedua kakinya di pinggang Mili. Dan ia baru sadar, ternyata Julia memiliki ukuran buah dada yang super.

"Tidak mau, aku maunya bermanjaan denganmu Mili." ujar Julia sambil kini menautkan tangannya dileher Mili dan menempelkan mukanya keleher Mili.

Mili yang merasa kalau Julia sangat manja menghela nafas, membiarkan Julia seperti itu selama beberapa saat.

"Perutku lapar, Ely." ujar Mili setelah beberapa saat.

"Kamu mau makan apa? Biar body guard ku yang beli. Temani aku seharian disini." kata Julia yang disambut kerutan kening dari Mili.

"Ely, aku ingin pulang!" ucap Mili sebal dengan tingkah Julia.

"Please, temani aku seharian disini. Aku akan suruh body guard ku memesan makan untuk kita." kini Julia telah beranjak dari pelukan Mili dan ia mengambil HP nya, menelepon body guardnya.

"Julia, aku ingin mengerjakan laporan ku." ucap Mili lemas.

"Please Mili, sekali ini saja, aku ingin ditemani oleh orang yang aku cinta sebelum aku kembali sibuk dengan rutinitasku." ujar Julia dengan tampang memelas.

"Haaa.." kini Mili menghela nafas panjang, didalam hidupnya, ia tidak pernah mengira akan bertemu dan kenal dengan wanita yang manja dan merepotkan seperti Julia.

"Ya, just this time." ujar Mili yang disambut pelukan erat dari Julia, kini Mili dapat merasakan buah dada itu menempel erat didadanya.

*Next

Continue lendo

Você também vai gostar

7.1M 349K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
592K 25.3K 40
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
826K 32.9K 65
Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba - tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi...
608K 61.3K 47
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...