Good Nigth to all👋
Hari ini ELBYAN double PART
Semoga kalian pada setia sama cerita ELBY & LAE
Happy reading🤩
Selamat membaca...
07. Terjebak dalam pembahasan.
**
Nazpa berjalan bersama seorang Pria Tampan yang berpakaian Couple dengannya serba hitam.
[ Gambaran outfit yang mereka pakai. Sesuaikan dengan gambaran yang kalian bayangkan. ]
Kehadiran sepasang sejoli itu menjadi pusat perhatian Publik yang ada disana. Bukan karena pakaian mereka yang kontras melainkan dengan kecantikan dan ketampanan mereka yang mendekati kata sempurna.
“Ehk sesepuhnya Adek kelas. Kok bisa Kebetulan ya ketemu disini." Celetuk Sabrina yang mengganggu Aktifitas mereka karena bicara dan datang secara tiba-tiba. Nazpa melirik ke arah dimana suara itu berada dengan raut mukanya yang ketus tidak suka.
“Dih, sok kenal banget lu.” Julidnya.
“Btw Laki lo cakep juga. Coba Bagi gue satu, Biar lo gak pusing mutusin Cowok nanti.”
“What? Dih, Heh lo caper sama gue hah?. Motif lo apa ngomong gitu sama gue? Sok kenal lagi.” Celetuknya risih.
Ya Tuhan tolong pindahkan tubuh Laena dari sana saat ini juga. Kemanapun pindahnya Laena Ikhlas Lahir Batin sampai ke planet pluto pun juga dia Ikhlas. Sumpah baru kali ini Laena bisa malu tujuh turunan cuma karna tingkah bicara Sabrina kepada Orang Lain.
“Sa. Lo jangan malu-maluin gue.” Bisik Laena.
“Lo diem.” Bisiknya.
❣
“AAA…AAA…AAA…AAA…A Nyesel banget gue ngomong gitu sama si lampir itu. Ya Tuhan Sabrina mau pindah planet aja.” Rengeknya frustasi sambil mengetuk-ngetuk jidatnya pada bahu milik Laena.
“Udah gue bilang jangan malu-maluin.”
“Lo juga kan yang tadi penasaran. Makanya gue ngomong kayak gitu demi lo.”
“What? Demi gue? Lo suka sama gue?.” Tanya Laena ambigu.
“Babi!. Gue masih suka mentimun kali.” Ujarnya yang masih bersedih.
Laena sempat terpikir-pikir dengan perkataan Nazpa tadi. Sampai Ia mulai berkhayal lagi, mengandaikan sesuatu yang belum tentu terandaikan.
“Kalo omongan tadi bener berarti gue punya kesempatan dong buat minta sama Tuhan agar bisa jadi jodoh Abangnya si Adek kelas itu.” Angannya.
“Semoga khayalan lo nyangkut di awan biar gak jatuh.” Ucap Sabrina yang masih terlihat sedih.
“Tumben baik ngomong gitu.” Ujar Laena cengengesan.
“Ketawa lo.”
❣
19.21 WIB Sabrina memarkinan mobilnya di seberang jalan depan rumah Laena. Dari sepanjang aktivitas healing mereka akhirnya usai sudah. Laena segera keluar dari mobil Sabrina sambil mengucapkan terimakasih kepada sahabatnya itu.
“Thank's Sa.” Ujar Laena yang langsung melambaikan tangan perpisahan setelah Sabrina merespon ucapan nya barusan.
“Ye.”
“Gue balik dulu. Takut kucing Bokap gue sekarat.” Lanjutnya yang langsung melajukan mobilnya untuk beranjak pulang. Laena berjalan membuka gerbang untuk memasuki pekarangan rumahnya.
Mata Laena terpana dengan beberapa mobil yang lumayan asing di matanya. Tanpa berpikir panjang Laena terus berjalan tanpa menghiraukan apa-apa.
KLIKK
“Assalamualaikum.”
Pintu utama terbuka lebar yang membuat semua atensi mata tertuju kepada suara deretan pintu yang terbuka, sampai akhirnya mereka menemukan titik terang dari suara sapaan tersebut berada. Laena yang melihat Orang-orang menatap ke arahnya. Ia malah watados sambil tersenyum getir canggung bercampur dengan malu.
“Malam om.” Sapa Laena sambil berjalan menghampiri mereka untuk menyapanya.
“Di, ini, Lena?.”Tanya salah satu dari mereka.
“Iya.” Jawabnya.
“Lah baru aja kemarin masih Anak TK sekarang udah besar aja.” Ujarnya.
Hehehe...Laena Ketawa canggung.
“Ngomong-ngomong kapan hajatan.” Tanyanya kepada Widi Ayah Laena.
“Hajatan apaan Re?.”
“Hajatannya Laena lah masa kamu yang hajat.” Ujarnya. Laena yang mendengar itupun hanya dibuat menganga dan geli sambil mengedikan bahunya sebelah.
“Lae gak punya pacar Om.” Celetuknya. Mereka yang mendengar celotehan itu pun saling memberikan tatapan cengo.
“Wah, bagus dong, kalo gitu gimana kalo Om jodohin kamu sama Anak Om.” Ujarnya antusias.
Laena melotot kaget setelah mendengar ujaran dari teman Ayahnya itu yang berantusias menjodohkan dirinya dengan Anak sulungnya yang jauh lebih Tua darinya. Tak bisa menjawab apa-apa Laena bergegas pamit dengan alasan Ia lupa untuk mengerjakan tugas english kepada mereka.
Mata Laena mulai melirik jam tangannya seolah untuk meyakinkan mereka bahwa Laena benar-benar akan mengerjakan tugas sekolahnya.
“Pah, Om, Lae kekamar dulu ya. Lupa ada tugas english.” Elaknya.
❣
**
Seeyou geng's👋
Semoga mimpi indah, dan memiliki hari yang indah🌈
Babayyyy👋👋😙