Another Life an Extra Antagon...

Por nicejollye

961K 66.1K 1.6K

Kisah tentang perpindahan jiwa musim 2 *Cerita belum direvisi, harap maklum jika ada typo maupun kesalahan ka... Más

1 (revisi)
2 (revisi)
3 (revisi)
4 (revisi)
5 (revisi)
6 (revisi)
7 (revisi)
8 (revisi)
9 (revisi)
10 (revisi)
11 (revisi)
12 (revisi)
13 (revisi)
14 (revisi)
15 (revisi)
16 (revisi)
17 (revisi)
18 (revisi)
19 (revisi)
21 (revisi)
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53
54
55
56
new story
57

47

9.8K 766 22
Por nicejollye

Hello guys author memiliki pengumuman bahwa novel All of My Happiness sudah bisa dibeli lewat online shop❤️




Nagara memijat pelipisnya, sejak tadi sekretarisnya berulang kali keluar masuk ruangannya. Seperti sekarang, pria itu berdiri didepan mejanya dengan tab yang dibawa.

"Pak, pihak Mana Corp membatalkan pengajuan kontrak kerja samanya," ucap sekretaris Nagara. Pria itu juga ikut merasa panas dingin sekarang. Beberapa investor mengundurkan dirinya dari pihak Nagara. Efek dari berita beberapa hari lalu.

"Biarkan saja. Kamu boleh lanjut kerja." Nagara hanya mengangguk saja. Meski sekarang rasanya kepalanya ingin meledak. Sejak kemarin beberapa investor mengundurkan diri. Nagara dianggap tidak profesional dan terlibat masalah yang cukup tercela. Bagaimana tidak, ia terlibat hubungan palsu beserta penipuan, lalu tentang dirinya yang membela pihal sebelah dianggap menjadi tindakan yang tidak bijaksana.

Nagara hanya menerima? Iya dan tidak. Ia menerima pengunduran diri beberapa investor. Namun ia akan membuktikan bahwa masalah kemarin adalah pembelajaran untuknya. Nagara akan melakukan beberapa rencana baru untuk menstabilkan kondisi perusahaannya. Jadi ia tak harus menyerah dan berpasrah diri.

Akibat dari hubungannya yang dikonsumsi publik hingga akar masalah yang ia timbulkan. Ia tak pernah berpikir dampaknya akan sehebat ini.

Nagara memencet telpon kantornya yang terhubung dengan meja sekretarisnya.

"Siapkan ruang rapat 30 menit lagi dan kumpulkan para kepala devisi."

Nagara menutup telpon tersebut. Ia beralih pada layar laptopnya lalu menyusun strategi baru untuk perusahaannya.

***

Suara roda koper yang bersentuhan dengan lantai menggema di bandara. Kepulangannya dari berlibur selama 2 minggu, Calluna sudah mendapat jawaban atas rasa sesaknya. Ia akan kembali ke dunia entertainment. Meraih kembali uluran dari agensi yang membesarkan namanya.

"Welcome home, sister," sapa Edward memeluk Calluna.

"Selamat datang, sayang." Terdengar suara dari arah samping Edward.

"Mama?" Gumam Calluna dengan nada tak percaya. Wanita itu tersenyum dengan lebar, ingin memeluk Calluna.

"Sini, peluk Mama, sayang. Mama kangen sama kamu." Suara lembut wanita yang menjadi ibu Calluna dan Edward.

Calluna menatap Edward dengan pandangan bertanya. Saudara laki-lakinya itu memberi senyum yang sama lalu mengangguk agar Calluna menerima pelukan dari Mama mereka.

Dengan canggung Calluna memeluk Mamanya. Terasa berbeda, mengingat pelukan terakhir mereka saat di rumah orang tuanya yang berujung ricuh.

"Anak cantiknya, Mama. Gimana liburannya?"

"Menyenangkan, Mah." Terdengar sangat kaku sekarang.

Mama Calluna mengangguk saja, ia menyadari hubungan mereka bertiga tak sehangat keluarga pada umumnya. Maklum saja, semua karna perbuatan dirinya dan suami. Semenjak kepergian kedua putra putrinya, rumah menjadi lebih gamang. Hatinya juga lebih sepi dan merasa ada yang tidak tepat dengan kepergian anak-anaknya.

Edward mendekat ikut memeluk saudarinya. Wajah Calluna terlihat lebih ceria dari terakhir kali mereka bertemu.

"Oleh-oleh jangan lupa, Sis." Edward melirik kesekitar Calluna yang menenteng dua tote bag besar dan sebuah koper.

"Udah, ada di koper, jadi bawa koperku." Calluna menyerahkan kopernya pada Edward dan juga totebagnya.

"Nah, bawa kopernys Kakak." Mama Calluna menggandeng lengan putrinya lalu melangkah pergi meninggalkan Edward. Keduanya terkikik saat berhasil mengerjai Edward dibelakang.

Dengan tampang begonya Edward menatap kedua tangannya yang sekarang penuh, ia menatap dua wanita yang menjadi keluarganya.

"Ini kalau gue coret nama mereka dari KK, halal, keknya."

Edward mengendarai mobilnya, mendengus berulang saat melihat dari kaca depan Kakak dan Mamanya duduk dibangku belakang tengah bergurau. Ia seperti supir keluarga sekarang dan bukannya anak bontot karna harus duduk dibalik kemudi sendirian.

Mobil mereka terhenti di rumah keluarga Lennan. Calluna sedikit mengernyit kenapa mereka bukan mengantar ke apartemen?

"Turun, yuk. Mama udah masakin spesial buat kalian."

Calluna merasa deja vu dengan perasaan ini. Hal yang sama seolah terulang akan sikap palsu keluarganya. Edward yang mengerti kendala yang menahan Calluna segera merangkul bahu saudarinya.

"Tenang, mereka sudah menyesali segalanya. Kita bisa menjadi keluarga normal mulai sekarang," ucap Edward membawa Calluna masuk, mendorong keraguan yang hinggap di hati Calluna.

Memasuki rumah, suasana terasa berbeda. Calluna mengamati sekitar yang terlihat berbeda. Rumah yang semula terkesan mewah berhias guci-guci mahal kini berubah total. Guci menghilang seluruhnya berganti dengan tanaman dalam ruangan. Lebih terlihat segar dan asri, bahkan ia tak lagi melihat pajangan tas brended dan sepatu mahal di sudut ruang.

"Banyak yang berbeda," gumam Calluna yang terdengar Edward.

"Suasana baru bagus untuk kesehatan," balas Edward yang sudah mendahului Calluna masuk ke area ruang makan.

Mereka duduk di kursi masing-masing, makanan juga mulai ditata satu persatu oleh seorang pembantu.

"Bentar, ya. Mama panggil papa dulu." Pamit Mama Calluna.

Tak berselang lama keduanya memasuki ruang makan. Calluna menatap tak percaya pada papanya lalu beralih pada Edward yang terlihat menatapnya dengan dalam. Bahkan tangan pemuda itu sudah menggenggam tangan Calluna.

"Papa kena stroke, Kak."

"Bagaimana bisa?"

"Nanti gue cerita setelah kita makan," balas Edward bergumam.

"Ayo, makan." Ucap Mama Calluna, perempuan tersebut mendorong kursi roda suaminya hingga berada disisi kananya. Dengan telaten menyuapi suaminya, tak ada gurat sedih atau tertekan, yang terlihat hanyalah ketulusan. Hal itu tak luput dari pandangan mata Calluna.

***


Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

"Papa mengalami stroke, Kak," ucap Edward menatap kedepan dimana kedua orang tuanya tengah berada di taman.

Mereka sedang berdiri di teras tak jauh dari taman rumah. Calluna ikut menatap kedua orang tuanya yang terlihat lebih normal dari sebelumnya.

"Bagaimana bisa?"

"Gue di telfon Mama sehari setelah lo pergi liburan. Malam itu Mama sama Papa terlibat cekcok besar. Mama mau kita pulang dan kembali memulai dari awal agar menjadi keluarga yang harmonis, namun Papa terlihat keras kepala dengan menolak itu. Padahal Mama merasa sangat menyesal dan dihantui rasa takut akan kita yang pergi jauh meninggalkannya. Lalu saat Mama meminta cerai dari Papa karna ingin bersama kita, Papa terkena serangan jantung dan tak sadarkan diri."

"Mama menangis dalam telfonnya, gue bergegas ke rumah, lalu menolong Papa untuk dibawa ke rumah sakit, saat di rumah sakit dokter memvonis Papa terkena stroke. Mama menangis semalaman memohon maaf pada gue dan lo atas perbuatannya yang kelewat batas. Malam itu gue lihat ego mereka yang hancur, Papa hanya bisa menangis dalam diam karna hampir setengah fungsi organ kirinya tak normal."

"Namun sisi baik dari hal itu, Mama dan Papa melepas semua ambisi mereka. Mama melepas hidup sosialitanya, Papa melepas perusahaan yang ingin menjajaki tangga tertinggi dengan berbagai cara. Malam itu gue dibawa oleh sekretaris papa untuk mempelajari segala yang bisa diambil alih oleh gue. Satu minggu penuh gue hampir nginap di perusahaan demi menyelamatkan dari nasib buruk. Gue capek, Kak." Edward menyandarkan kepalanya pada bahu Calluna meski harus sedikit menunduk.

"Gue gak bisa tutup mata dan biarin mereka berdua hancur dan menyesal. Hati gue lemah lihat Mama nangis." Edward tak bohong, ia tak bisa membiarkan Papanya sakit tanpa perawatan dan Mamanya kesulitan ekonomi karna minim pengetahuan tentang perusahaan.

Edward melepas semuanya, ia memilih mengurus perusahaan dengan bantuan sekretaris papa. Lalu sambil menempuh pendidikan yang akan ia lakukan secara jarak jauh.

"Kamu udah tepat, Ed. Kakak bangga sama keputusan kamu," balas Calluna, tangannya terangkat mengusap bahu Edward.

"Kita gak bisa bertindak sejahat mereka, setidaknya sekarang semua sudah kembali baik, kan? Kakak akan membantumu untuk mengelola perusahaan Papa."

"Udah cukup, Kak. Lo gak perlu ikut mengurus hal ini, kali ini giliran lo buat egois dan bersenang-senang dengan pilihan lo. Gue yang akan handel semuanya. Lo ikut aja kata hati lo. Kalo lo mau balik ke industri entertainment gue akan selalu dukung hal itu." Edward menolak bantuan Calluna. Kakaknya harus memilih apa yang ia suka tanpa terbebani.

"Kamu yakin?"

"Tenang, aja. Lagipula gue punya partner yang bagus untuk tempat belajar." Edward membalas denga bangga. Ia sudah memilih satu orang yang dengan senang hati membantunya belajar dan mengelola perusahaan.

Mereka kembali menatap kedua orang tuanya yang terlihat jauh lebih bahagia. Mamanya terlihat tak keberatan dengan kondisi suaminya yang tengah sakit, papanya juga terlihat tak terlalu berlarut akan kesedihan tubuhnya yang tak normal lagi.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Satu persatu keadaan mulai membaik.

Seguir leyendo

También te gustarán

722K 66.4K 53
Cup Dari sanalah awal semua kehidupan gadis itu berubah... Dimana Sesha berciuman dengan mumi FIRAUN.
6.2K 1.9K 41
Sepasang luka yang ditakdirkan bersama melalui pintu kaca, yang berakhir bahagia atau sebaliknya. Pertemuan yang sudah tidak ada feedback sama sekal...
1.5M 105K 30
{ FOLLOW SEBELUM MEMBACA } Naina sang tokoh figuran novel yang berstatus menjadi istri dari Allegeo Dexter. Naina yang mati di bunuh oleh suruhan tok...
2.2M 181K 37
Evelly Pradipta Dinata, harus menelan pil pahit ketika tidak dicintai kembali oleh seseorang yang ia cintai setengah mati. Ia bersalah, ia tahu itu...