Detektif Conan 3

By Ananti143427

11K 939 330

Lanjutan dari book Detektif 2 Setelah menyelesaikan kasus pengantin yang terbakar kogoro mendapatkan murid pe... More

Chapter 279 : Pertemuan DiColumbo
Chapter 280 : Ananti Dan Conan Diculik?
Chapter 281 : Ananti Dan Conan Diculik Part 2
Chapter 282 : Ananti Dan Conan Diculik Part 3
Chapter 283 : Bencana Barbeque
Chapter Spesial Ulang Tahun
Chapter 284 : Cara Menghentikan Cegukan Dengan Ekstrim
Fanart
Chapter 285 : Takagi Dalam Bahaya!
Chapter 286 : Pelaku Tertangkap! Tapi...........
JADWAL BARU
Chapter 287 : Takagi Ditemukan Dan Dicium Miwako
Chapter 289 : Kasus Pacar Obsesif Dan Manipulative
Chapter 290 : Gagal Kencan Ananti Merajuk
Chapter 291 : Busa, Uap, dan Asap
Chapter 292 : Kasus Pacar Obsesif Dan Manipulative Part 2
JADWAL BARU!!
Chapter 293 : Poor Nox
JADWAL BARU!!
BOOK BARU
Author mau tanya
Chapter 294 : Hatsuba Mode Gahar
Chapter 295 : Kasus Yang Sama?
Chapter 296 : Conan kan?
HIATUS
Chapter 298 : Sinyal Asap Dari Situasi Yang Mengerikan
New Book
Chapter 299 : Ketakutan
New Book!
Chapter 300 : Jebakan Dan Mabok
Chapter 301 : Kereta Misteri Part 1
HIATUS
Chapter 302 : Kereta Misteri Part 2
Chapter 303 : Kereta Misteri Part 3
Chapter 304 : Kereta Misteri Part 4
Chapter 305 : Kereta Misteri Part 5
Chapter 306 : Kereta Misteri Part 6
Chapter 307 : Ayo Selidiki! : Isabella House!
Chapter 308 : Ayo Selidiki! : Aoki House!
Chapter 309 : Ayo selidiki! Kugisaki Family House!
Chapter 310 : Latihan Tennis
Chapter 311 : Kunci Yang Hilang Dalam Ruangan Tertutup
🍋Chapter 312 : Petunjuk Tambahan

Chapter 297 : Agatha Mau Melahirkan Eh Emilia Dalam Bahaya

282 27 3
By Ananti143427

Pertama mari kita mengheningkan cipta sebentar untuk kucing author yang baru saja mati

Hahh kerasa banget sepinya rumah sekarang semenjak tuyul gak ada

Lalu yang kedua tahun ini rencananya author mau publish dua book baru sama satu book lanjutan

Book lanjutan tentu saja fanfif Bfd

Book yang baru idenya author dapat setelah nonton Oshi no ko tapi ntar fanfif oshi no ko ya

Bocoran dikit salahsatu book barunya fanfif Mas Toji kesayangan author yang ketiga 😍

Semoga lancar rencana author ini

Happ Reading ( ^▽^)σ)~O~)


Chapter 815 : Wilayah Privasi












"Ha'i kore! Ini punyamu conan-kun!" ucap ayumi memberikan sesuatu pada conan

Conan mengambil benda itu ternyata itu adalah sebuah cincin dengan logo kereta api "Cincin identitas kereta misteri?"

"Tahu kan? Itu identitasmu untuk bisa masuk ke kereta express yang akan kita naiki minggu depan! Profesor baru saja memesannya pagi ini" ucap mitsuhiko

"Dan tiketnya berhasil didapat berkat ananti dan semuanya gratis" ucap ai

"Mengingat statusnya sebagai "Ojou-sama" dikeluarga terkaya didunia, tidak mungkin staff kereta misteri meloloskannya begitu saja" batin ai

"Lalu kau tinggal menunjukkanya pada konduktor kemudian dia akan memeriksanya dan membiarkanmu masuk ke dalam kereta!" ucap ayumi bersemangat

"Semuanya memakai cincin yang sama!" ucap emilia menunjukkan cincinnya dengan riang

Btw posisi duduknya agasa sopir,mitsuhiko dan genta duduk dikursi depan sedangkan conan mengharem dikursi belakang

"Itu hanya kereta uap dan terlihat seperti kereta antar benua, kuharap tidak akan terjadi pembunuhan seperti di novelnya Christie" ucap ai

"Ai-chan itu mungkin saja terjadi, kan conan-kun magnet kasus ~" ucap emilia tersenyum

"Emilia-chan darimana kau belajar kata-kata itu?" tanya conan sweatdrop

"Dari onee-chan!" ucap emilia riang

"Entah mengapa aku tidak terkejut" batin conan datar

"Ngomong-ngomong soal ananti nee-chan kenapa dia tidak ikut? Biasanya kan dia selalu ikut kalau kita pergi" tanya ayumi

"Papa ada tugas di Amerika jadi papa meminta onee-chan menjaga mama yang sebentar lagi mau melahirkan" cerita emilia

"Kapan lahirannya?" tanya ai penasaran

"Lia lupa" ucap emilia watados

"Apa jenis kelaminnya?" tanya genta

"Laki-laki!"

"Pasti enak ya punya adik" ucap ayumi

"Lia tidak suka adik baru" ucap emilia cemberut

"Kenapa? Bukankah menyenangkan punya teman baru?" tanya ayumi

"Kalau ada dedek bayi pasti kasih sayang papa, mama, dan onee-chan pasti akan berat sebelah mereka pasti lebih sayang dedek bayi. Lia tidak suka itu" ucap emilia mengerucutkan bibirnya

"Ha ha....pasti menyenangkan kok" ucap ayumi menepuk kepala emilia

"Aku anak tunggal jadi tidak tahu rasanya bagaimana, memang sih saat ananti ada ibu dan ayah jadi lebih menyayanginya begitu juga denganku" batin conan mengingat masa kecil mereka

"Hm? Wah wah jadi kau sudah memakai cincin itu?" ucap conan melihat cincin undangan terpasang dijari manis ai

"Yah sebelum kau datang ke rumah profesor kami memakainya dan foto bersama" ucap ai melihat cincinnya

"Nanti waktu di perkemahan kita akan berfoto lagi, kali ini denganmu!" ucap genta

"Huh terserah, tapi sebaiknya cincinnya jangan dipake sekarang nanti bisa hi--ah.....HACHO!" ucapan conan terputus oleh bersinnya

"Conan-kun flu?" tanya emilia

"Ah semalam occhan flu karena badai jadi pasti fluku berasal darinya" ucap conan mengusap hidungnya

"Hei cepat pakai maskermu! Nanti kami bisa tertular juga!" ucap ai

"Biar kuberi kau obat" ucap ai merogoh isi tasnya "Ambil ini dan berhentilah bersikap sok dewasa"

Ai mengambil kotak obatnya lalu mencari obat flu "Coba kulihat obat flu yang mana ya?"

"Loh?" conan memgambil satu obat yang terlihat familiar

"I-ini bukannya--"

TAS

Ai langsung merebut obat itu dari tangan conan

"He-hei jangan-jangan obat itu......" ucap conan berbisik ke ai

"Benar, penawar racun APTX 4869. Aku membawanya kalau terjadi apa-apa" ucap ai

"Kalau begitu untuk alasan yang sama, minta satu dong" ucap conan dengan senyum terbaiknya

Namun.......

Klik

"Tidak!" ai tidak mau memberikannya bahkan setelah melihat senyuman conan

"Aku tidak akan memberikannya pada detektif komedi romantis yang menjadi bodoh dan tidak tahu dimana dia berada" ucap ai

Ctak 💢

Muncul perempatan dikening conan

"Berikan saja itu padaku! Itu tidak akan ada gunanya kalau kau hanya menyimpannya!" ucap conan mau merebut paksa kotak obat ai

"Kyaaa echhi!" pekik ai mengundang semua orang untuk menoleh ke arah mereka berdua

"A-apa yang kau lakukan?!" pekik mitsuhiko

"Jahat sekali kasar sama cewek!" pekik ayumi

"Ti-tidak justru akunya yang dikasarin......." ucap conan sweatdrop

"Conan-kun kalau nakal nanti kuadukan ke onee-chan loh" ucap emilia memegang ponselnya

"Ja-jangan!" pekik conan panik "Emilia-chan jangan begitu dong......"

"Bisa mati aku kalau ananti sampai tau" batin conan berkeringat dingin saat membayangkan ananti mengkeretek-kretekkan tulang jarinya bersiap mau menghajarnya

"I-ini hanya salah paham, iya kan haibara?" ucap conan menoleh ke ai

"Hoaaahm" dibalas ai dengan menguap

"Oh kita sudah hampir sampai!" ucap agasa melihat papan peringatan 500 M lagi mereka akan sampai ke wilayah berkemah

"Apakah kalian semua sudah siap?!" tanya agasa

"YAAAAAAAAAAAAAAA!"

"HACHO!"

***

Tuk

"Silakan agatha-san" ucap subaru menaruh toples biskut di depan agatha

Agatha memgambil satu lalu memakannya "Uhm enak!"

Perut agatha sudah sangat besar ditusuk jarum mungkin bakal meletus kek balon, walaupun begitu entah kenapa agatha terlihat lebih cantik dari biasanya

Dan aura keibuaannya terasa banget

"Ini akai-san yang masak?" tanya agatha menatap subaru yang duduk di sofa sampingnya

"Ya"

Puk

"Ananti membantuku membuatnya" ucap subaru menepuk paha ananti yang duduk disebelahnya

Dahinya berkerut dan bibirnya mengerucut ananti terlihat gelisah akan sesuatu

"Boleh tanya apa jenis kelaminnya agatha-san?" tanya subaru

"Tentu! Anak ini laki-laki!" ucap agatha tersenyum sambil menepuk perut besarnya

"Hee semoga dia lahir dengan selamat" ucap subaru tersenyum

"Ya! Kuharap dia mirip ayahnya! Tidak lucu kalau kedua anak kami hanya mirip denganku" ucap agatha

"Penampilannya saja yang mirip sifatnya jangan, satu "Tsubaki" sudah cukup bagiku" batin agatha

"Nee ke rumah sakit yok" ucap ananti cemas

"Tenang tenang persalinanku masih lama kok ~" ucap agatha riang

"Kapan?" tanya ananti

"Minggu depan" ucap agatha tersenyum

BRAK

"ITU KAN SEBENTAR LAGI! AYO KE RUMAH SAKIT! SEKARANG!" teriak ananti mengebrak meja

"Maa maa jangan panik masih lana kok ~" ucap agatha menenangkan ananti

Bukannya tenang ananti justru tambah panik

"Seminggu itu sudah sangat dekat! Harusnya onee-chan sudah check in dirumah sakit sampai hari persalinan! Ayo ke rumah sakit sebelum air ketubannya pecah" ucap ananti cemas

Syut

"Tenang tenang perutku tidak sakit, aku juga tidak mual bahkan tubuhku terasa fit jadi tidak ada yang perlu dikhawatitkan" ucap agatha bangun dari sofanya

"Oh ya apa kalian ada buah?" tanya agatha berjalan menuju dapur

"Ya, ada beberapa di kulkas" ucap subaru mengangguk

"Oke!" agatha langsung melenggang menuju dapur dengan begitu girang

"Sekarang aku yakin 100% anak itu pasti mirip onii-chan kelak" ucap ananti datar

"Ada apa sayang? Daritadi kau gelisah terus?" tanya subaru mengelus punggung ananti

"Aku hanya cemas........" ucap ananti menunduk

"Pernahkah aku bercerita soal trauma melahirkan?" tanya ananti

"Tidak" subaru menggeleng

"Semuanya berawal saat kelahiran emilia" ucap ananti memulai cerita

"Waktu itu mansion diserang oleh mafia musuh, semua orang bersiap dengan senjata mereka masing-masing untuk melawan musuh dan ketika musuh datang perang pun pecah. Dibalik mansion yang berlumuran darah ada seorang ibu yang berjuang keras melahirkan kehidupan baru"

"Aku dan yo-chan bertugas menjaga pintu kamar onee-chan, beberapa maid bertugas membawa shiori obaa-san ke kamar lalu yah proses melahirkan........kondisi luar sudah seperti lautan darah pertarungan kami diiringi oleh jeritan kesakitan onee-chan yang sedang berusaha melahirkan"

"Saat tangisan bayi terdengar berakhirlah pertarungan dengan dimenangkan oleh kami, tanpa berpikir panjang aku langsung membuka pintu kamar. Disanalah aku melihat sesuatu yang lebih menakutkan dari hatsuba ani yang mengejar kami" cerita ananti

"Apa yang kau lihat?" tanya subaru menggenggam tangan ananti

"......" ananti terdiam untuk sesaat

"Onee-chan terbaring.....diatas kasur.....berlumuran darah.....seprai ranjang yang putih sudah seperti daster mhak kunti merah.....disampingnya ada shiori obaa-san yang menggendong emilia yang masih berwarna merah" cerita ananti

"Saat melihat itu aku hanya bisa mematung, jika yo-chan tidak menepuk pundakku aku pasti sudah pingsan karena pemandangan mengerikan itu" ucap ananti

"Pemandangan itu lebih horor daripada saat aku melihat jumpscare pocica" batin ananti

Syut

Subaru menaruh kepala ananti ke pundaknya lalu mengusap kepalanya dengan lembut "Semua orang punya ceritanya masing-masing"

"Ya......" ananti mengangguk singkat

"Setelah dimandikan onee-chan dan onii-chan memperbolehkanku untuk menamai anak mereka dan aku pun memberikannya nama Emilia" ucap ananti mengakhiri ceritanya

"Kenapa kau memberikannya nama "Emilia"?" tanya subaru

"Itu nama heroine dari light novel yang pernah kubaca, karakteristiknya sangat mirip dengan onee-chan, rambut perak panjang, kulit putih, yah warna mata mereka beda sih. Karena itulah aku memberinya nama Emilia" jelas ananti

Cup

"Itu nama yang indah ~" ucap subaru mengecup pucuk kepala ananti

"Arigatou ~" ucap ananti tersenyum

Akhirnya ananti tersenyum juga enggak cemberut lagi

"Ngomong-ngomong soal bayi aku jadi teringat saat adikku lahir" ucap subaru

"Adikmu yang mana?" tanya ananti mendongak menatap sang kekasih

"Yang pertama yang laki-laki" ucap subaru

"Waktu itu aku dan ayahku menunggu diluar ruangan persalinan lalu setelah terdengar suara tangisan adikku yang lahir dokter keluar dan kami masuk untuk melihat adikku" cerita subaru

"Ayah menggendong Shukichi dengan raut wajah bahagia atau mungkin menangis bahagia dan aku tak bisa melupakan perasaan saat aku memegang tangan mungilnya" cerita subaru sembari tersenyum

"Walau terlihat kelelahan ibuku masih bisa memasang senyum lebar saat melihat ayah menangis bahagia sambil memeluk anak mereka" ucap subaru

"Bagaimana dengan adik perempuanmu?" tanya ananti

"Aku tidak sempat melihatnya lahir, ketika aku berumur 21 tahun aku pergi kuliah di Amerika sambil mencoba masuk ke Fbi. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari aku bekerja sambilan sebagai pemain akordeon" ucap subaru terlihat nostalagia

"Hee aku ingin melihat shuichi bermain akordeon" ucap ananti merangkul lengan subaru

Cup

"Kalau ada aku akan memainkannya khusus untukmu ~" ucap subaru mengecup pipi ananti

"Hehehehe ~"

"Oh ya siapa nama adik perempuanmu itu?" tanya ananti penasaran

"Namanya ma---"

"A-ANANTI!"

"Eh?"

Omongan subaru terputus oleh teriakan agatha yang berasal dari dapur

Apa yang terjadi? Mari kita kembali ke 5 menit sebelumnya

Kret

Agtha membuka kulkas dan dia langsung mengambil semangkuk anggur ungu tua yang segar

Haup

"Enak ~"

"Aku jadi makan banyak saat hamil tapi ini juga salah tsubaki yang selalu menjejali makanan ke mulutku" ucap agatha

"Dua anak sudah cukup, cewek dan cowok. Setelah anak ini lahir aku akan minta izin ke tsubaki untuk memakai pil Kb" batin agatha

"Lahirlah dengan selamat dan sehat ya nak, semua orang menunggu kelahiranmu sayang lalu mama mohon dengan sangat semoga sifatmu gak sama kayak ayahmu" ucap agatha tersenyum sambil mengusap perut besarnya

Cur

"Hm?"

Agatha merasa ada sesuatu yang mengalir membasahi kakinya

Ia pun menunduk dan melihat genangan air bening mengenang dibawah kakinya

Air ketuban agatha pecah

"A-ANANTI!!!!!"

Oke kembali ke masa sekarang

"A-ada apa?!" ananti dan subaru buru-buru ke dapur dan melihat agatha yang panik dan genangan air ketuban dibawah kakinya

"O-onee-chan!"

Syut

"Air ketubannya pecah! Ayo lekas ke rumah sakit!" ucap subaru langsung menggendong agatha ala bridal style

"Ananti ambil kunci mobil! Cepat!" ucap subaru berlari keluar rumah menuju mobilnya

"Y-ya!"

Ananti bergegas ke lantai dua mengambil jaketnya lalu mengambil kunci mobil subaru

Setelahnya subaru segera mengemudikan mobil dalam kecepatan penuh menuju rumah sakit

BRRRRRMMMM

***

Sesampainya diperkemahan ternyata agasa malah meninggalkan peralatan berkemah seperti persediaan makanan dan kompor kemah dirumah

Terpaksa dia dan conan pergi ke toko terdekat untuk membeli peralatan berkemah sementara ai dan anak-anak ditinggalkan diarea berkemah untuk mendirikan tenda mereka

"Huh kita pergi berkemah tapi lupa membawa peralatan hebat sekali" gerutu genta

"Tenang profesor dan conan sekarang sedang membeli peralatan ditoko dekat sini" ucap mitsuhiko

"Hei daripada mengeluh begitu lebih baik bantu kami mendirikan tenda sebelum matahari tenggelam!" ucap ai berkacak pinggang

"Kita juga perlu mengumpulkan kayu bakar" ucap emilia memaku pasak tenda

"Ah! Ini adalah batas wilayah kami! Jangan menerobos sembarangan!" ucap genta menegur seorang pria tua yang mau menaruh kursinya di wilayah tenda mereka

"Genta perkemahan untuk semua orang jangan begitu dong" tegur ayumi

Mendengar ucapan genta ai jadi teringat perkataan subaru waktu itu

"Ini adalah wilayahku dan bukan wilayahmu"

"Apa maksudnya?" batin ai bingung

"Jaga daerahmu sendiri dan taat beraturan? Atau untuk memperhatikan posisiku sendiri dan jangan lakukan perlawanan tidak berguna" batin ai

"Ada apa ai-chan? Wajahmu pucat, apa kau tertular flunya conan-kun?" tanya emilia melihat wajah ai yang pucat

'Ti-tidak" ucap ai gugup

"Aku tidak apa-apa........."

Setelah tenda jadi mereka semua pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar

"Hei genta! Ini sudah cukup untuk persediaan kayu bakar kita, ayo kembali ke tenda!" ucap mitsuhiko

"Baik!"

"Ada tanda "Bahaya ada ular" disini" ucap ayumi melihat papan peringatan bahaya ular

"Kau selalu membawa itu kemana-mana ya" ucap ai melihat bel peringatan di pergelangan tangan emilia

"Ya! Onee-chan bilang pedofil ada dimana-mana jadi aku harus membawanya setiap saat!" ucap emilia riang

"Yah itu memang benar sih" ucap ai

Srak srak

Tiba-tiba genta mendengar ada seseorang yang sedang menggali tanah tak jauh dari tempat mereka berada

"Hei ke sini sebentar! Aku mendengar seseorang menggali lubang!" ucap genta menjatuhkan kayu bakarnya dan lari ke sumber suara yang ia dengar

Ayumi dan mitsuhiko juga turut menjatuhkan kayu bakar mereka dan mengejar genta

"Lubang?!"

"Jangan-jangan harta karun yang terkubur?!"

"Hei! Jangan masuk terlalu dalam!" ucap emilia menjatuhkan kayu bakarnya dan mengejar mereka

"Dasar mereka itu!" ai juga sama

Begitu sampai disumber suara mereka berlima melihat pemandangan yang sangat mengerikan yakni ada seseorang tengah mengubur seorang wanita yang tampaknya sudah tewas

Orang itu juga sama terkejutnya saat melihat mereka berlima melihat aksinya

"Ma-mayat......" ucap mitsuhiko

"Dia mengubur mayat......" ucap genta

"LARI!" teriak ai

WUTS

"KYAAAAAAAA!" mereka berlima langsung berbalik dan ngibrit sedan-sedannya

"Mereka melihatku......mereka melihatku......mereka melihatku!"

Prang

Sang pelaku menjatuhkan sekopnya lalu mengejar anak-anak yang ngibrit

Ai mengeluarkan Hpnya dan menelepon conan

"Halo? Halo! Edogawa?!"

Akan tetapi..........

📞 Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan

Hp conan malah tidak aktif

"Apa disaat seperti ini?!" batin ai

Pip

NIIIIIT NIIIT NIIIT

Emilia memencet bel peringatan dengan harapan ada seseorang mendengar suara keras bel dan menolong mereka

GRAB

"KYA!" sang pelaku berhasil menangkap tangan emilia

"Dapat!"

"EMILIA!/-CHAN!"

"Onee-chan tolong!" batin emilia berlinangan airmata

Seketika emilia jadi teringat dengan salah satu nasehat ananti

"Ingat ini emi-chan dalam situasi apapun kau tidak boleh panik, selalu utamakan kewaspadaan, jika ada orang asing dengan tingkah aneh mendekatimu tekan saja belnya maka orang sekitar akan membantumu"

"Jika itu tidak berhasil gunakan benda disekitarmu sebagai senjata seperti kayu, batu, dan pasir. Selain benda sekitar tubuh juga bisa menjadi senjata terkuatmu tapi mengingat emi-chan masih kecil kurasa gigi adalah senjata terkuatmu sekarang ~"

GRAUK

Emilia menggigit lengan sang pelaku tepat di pergelangan tangannya

"AH!"

Sang pelaku yang kesakitan lantas melempar emilia ke tanah begitu saja

BRAAAK

Emilia tak mempedulikan rasa sakit ditubuhnya akibat dilempar ke tanah ia langsung bangun dan lari bersama teman-temannya

GREB

"Ayo lebih cepat!" ucap ai menarik tangan emilia

"Ah lihat! Ada pondok!" ucap ayumi menunjuk sebuah pondok kayu tak jauh didepan mereka

"Ayo ke sana!"

Mereka masuk ke dalam pondok, tak lupa mengunci pintu dan semua jendela agar pelaku tidak tahu mereka sembunyi disana

"Nah kita sudah bersembunyi di pondok ini sekarang tapi apakah kita akan baik-baik saja?" tanya mitsuhiko

"Pasti aman toh kita sudah mengunci semuanya" ucap genta

"Baiklah, ayo kita lihat apakah ada jalan keluar lainnya yang tidak terkunci" ucap mitsuhiko menggunakan senter jam tangan

"Ayo!"

"Emilia-chan kau baik-baik saja?" tanya ayumi melihat emilia terus menutup mulutnya dengan kedua tangannya

Syut

Emilia melepas tangannya lalu membuka mulutnya

Tus

Clack

Seketika salah satu gigi depan emilia lepas dan jatuh ke lantai pondok

"Gi-gigimu patah?!" pekik ayumi kaget

"Sepertinya saat jatuh tadi mulut lia terbentur batu, mungkin karena itu" ucap emilia

"Sini biar kulihat!" ucap ai

Emilia membuka mulutnya lebar-lebar membiarkan ai memeriksa mulutnya

"Apakah gigi depanmu pernah lepas sebelummya?" tanya ai

"Hiyak" emilia menggeleng

"Syukurlah yang lepas hanya gigi susu, tidak ada kerusakan lain selain itu" ucap ai

Set

"Emilia-chan pakailah untuk menyumbat darahnya" ucap ayumi memberikan sapu tangan ke emilia

"Arigatou!"

Emilia pun mengigit sapu tangan itu agar pendarahan gusinya berhenti

"Bagaimana ai-chan? Apa kau masih belum bisa menghubungi conan-kun?" tanya ayumi

"Ya, tampaknya daerah ini benar-benar diluar jangkauan" ucap ai melihat Hpnya

"Namun tampaknya ada orang lain disini selain kita" ucap ai menerangi tembok dibelakang ayumi

"Eh?"

"Dilihat dari tampilan tasnya tampaknya itu milik pasangan pria dan wanita" ucap ai melihat dua tas yang ditaruh disana

"Semoga mereka cepat kembali agar kita bisa minta bantuan" ucap emilia

"Bagaimana mitsuhiko? Apa kau menemukan sesuatu?" tanya genta

"Tidak, mungkin cuma itu jalan masuk satu-satunya" ucap mitsuhiko memasuki sebuah ruangan

Srat

"WAAA!" tapi dia malah tergelincir oleh sesuatu yang basah, licin, lengket dan amis

"Ada apa?!" tanya genta mendatangi mitsuhiko

"Itu lantainya basah......" ucap mitsuhiko

Mitsuhiko menoleh ke depan mau mengambil jam tangannya yang jatuh tapi senter jam tangan menyinari sebuah kapak berlumuran darah yang tertancap dilantai tepat di depan matanya dan ada genangan darah yang sangat banyak memenuhi lantai ruangan itu

Itulah penyebab mitsuhiko jatuh tadi

"WAAAAAAAAAAA!" mitsuhiko menjerit sejadi-jadinya

"Jangan bilang kalau wanita yang dikubur tadi......dibunuh disini?" tanya genta takut

"Jika benar begitu dia pasti akan kembali ke Tkp berdarah ini untuk menghilangkan jejak kejahatannya....." ucap ai

Krieeet

Terdengar suara lantai kayu didepan pondok diinjak oleh seseorang

"Si pembunuh itu........."

***

Di tempat perkemahan conan dan profesor agasa sudah kembali dengan membawa sera yang tidak sengaja mereka temui ditoko

Mereka heran saat melihat ai dan lainnya tidak ada di tenda mereka

"Hm? Tidak ada satupun disini" ucap agasa heran

"Apa mungkin mereka sedang mencari kayu bakar?" ucap sera

"Dia tetap mengikuti kami" batin conan menatap datar sera

"Baguslah, aku akan menelepon haibara" batin conan mengambil Hpnya

Tapi saat Hpnya menyala muncul peringatan baterai habis

"Oh tidak!"

"Kalau bateraimu habis kenapa tidak gunakan saja punyaku? Hpku mirip dengan Hpmu" ucap sera menawarkan Hpnya

"Kau ingin menelepon anak bernama Haibara itukan?" ucap sera menyeringai

"Ah tidak apa-apa, masih ada Hp profesor kok" ucap conan gugup

"Benarkan profesor?" ucap conan menoleh ke agasa yang sedang menelepon

"Aku sudah mencoba menelepon mereka tapi tidak ada jawaban, apa karena sinyal disini jelek?" ucap agasa

KRIIIIIING

Terdengar suara dering dari tas emilia

Agasa pun membukanya dan tampaklah ponsel emilia yang berdering karena ditelepon agasa

"Emilia-chan meninggalkan ponselnya" ucap agasa menoleh ke conan

"Kalau begitu ayo kita cari mereka! Kalau ingin mencari kayu bakar mereka pasti ke hutan kan?" saran sera

"Itu ide bagus"

Mereka bertiga pun pergi ke hutan untuk mencari mereka berlima

"Oiiii kalian dimana?!" pekik agasa

"Kalau kalian mendengar kami jawablah!" pekik conan

Duk

"Hm?"

Kaki conan tidak sengaja menendang sesuatu

Ia berjongkok lalu melihat ternyata itu adalah cincin kereta misteri

"I-inikan cincin identitas kereta misteri!" batin conan

Firasat conan tidak enak

"Aneh sekali ada polisi di daerah seperti ini" ucap sera melihat beberapa polisi berada disekitar situ

Karena penasaran mereka pun pergi ke dserah situ dan melihat para polisi sudah menemukan mayat wanita yang anak-anak temukan tadi

"Mayat?!"

"Apa yang terjadi?!" tanya sera pada polisi

"Kami baru saja mendapatkan laporan lalu datang kemari dan menemukan mayat ini"

"Laporan seperti apa?" tanya conan

"Dia bilang dia dikejar orang yang sedang mengubur mayat didekat area tanda peringatan "Bahaya ada ular!""

"Dan suaranya suara perempuan"

"Eh?"

***

"Mo-mohon tunggu sebentar dokter shiori sedang dalam perjalanan" ucap sayuri

"Apa ada keluhan lain?" tanya sayuri menatap agatha yang berbaring diranjang rumah sakit

"Tidak, anehnya perutku tidak sesakit saat aku pertama kali melahirkan" ucap agatha mengelus perut besarnya

"Sou desuka? Kalau begitu 10 menit lagi kami akan kembali untuk memulai persalinannya, kalau butuh sesuatu silahkan pencet tombol perawat diatas anda" ucap sayuri menunjuk tombol yang bergelantungan diatas kepalanya

"Ya"

Setelah menjelaskan beberapa hal sayuri meninggalkan ruangan agatha dan bertemu dengan ananti yang menunggu didepan pintu

"Bagaimana sayuri-san?" tanya ananti cemas

"Tidak ada yang perlu dikhawatitkan, tidak ada gejala komplikasi lain atau kelainan lainnya, posisi kepalanya juga benar, semuanya sangat normal. Tampaknya bayinya sangat sayang pada ibunya ~" ucap sayuri tersenyum

"Mirip sekali dengan seseorang yang kukenal" batin ananti

"10 menit lagi saat pembukaan ketiga persalinan akan dimulai, kalau begitu saya permisi dulu mau menyiapkan peralatan" ucap sayuri pamit pergi

Bruk

Ananti duduk dikursi tunggu

Semua ketegangan dan perasaan paniknya barusan perlahan mulai surut yang membuat tubuhnya jadi lelah

"Syukurlah ya tuhan" gumam ananti mengusap wajahnya

Tap

"Bagaimana?" datanglah subaru yang membawa kopi kaleng

"Hanya menunggu sampai pembukaan ketiga" ucap ananti menghela napas

"Minumlah kau pasti lelah" ucap subaru memberikan kaleng kopi ke ananti

"Ya, terima kasih" ucap ananti tersenyum lelah

Ctes

Ananti membuka tutup kaleng saat ia mau meminumnya tiba-tiba.........

🔊 Mohon maaf kami mengganggu acara anda sebentar

Tv rumah sakit yang awalnya menampilkan sinetron "Ayah mengapa aku berbeda?" tiba-tiba berganti ke saluran berita

🔊 Kami baru saja dapat berita bahwa terjadi kasus pembunuhan di area perkemahan diwilayah Gunma

"Apa?"

Ananti terdiam perkataan emilia siang tadi terngiang kembali dibenaknya

"Kami akan berkemah di sekitar wilayah Gunma! Disana ada area berkemah yang bagus kata profesor!"

Plang

Ananti menjatuhkan kopi kalengnya membuat seluruh isinya berhamburan keluar

🔊 Polisi menemukan mayat korban setengah terkubur didalam hutan, sekarang polisi masih menyelidiki pelaku dibalik semua ini

"Ada apa?" tanya subaru mlihat ananti yang gemetaran

Dengan mata yang terbelalak dan suara yang gagap mulut ananti berucap.........

"Itu...tempat emi-chan berkemah....."

















Selain conan dan kogoro tiga bocil itu keknya juga tukang ngundang kasus deh perlu diruqyah ini mereka semua

Vote and Coment ya

Bye Bye (~_^)ヾ(≧▽≦*)oノ(・ω・)ノ

Continue Reading

You'll Also Like

1M 83.6K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
389K 4.2K 84
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
2.7K 247 19
seorang gadis yang tidak sengaja terseret ke dalam sebuah potral ke dimensi lain. yang membuat nya syok bagaimana tidak bukan dia bahkan tidak memili...
450K 45.6K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...