We Are TTM!!

By NurulAini955

1.3K 164 37

Di tengah gejolak sekolah, mereka, Trio Trouble Maker muncul sebagai pionir kekacauan yang tak terkalahkan. T... More

Pohon Rambutan
Pindah Kelas
Pengurus Kelas
Hujan
Taksi

Hari Biasa SMA TapopsGalaxy

407 27 6
By NurulAini955

"TAUFAN, BLAZE, THORN! JANGAN LARI!"

Itu adalah pagi yang biasa di SMA TapopsGalaxy, semua orang sudah tidak heran bisa teriakan itu akan menggema.

"WAAH! AMPUN PAK!"

"LARI! LARI! LARI!"

"TUNGGUIN THORN DONG!"

Kejar-kejaran antara 3 orang siswa badung dengan Guru BK juga sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Tak jarang beberapa siswa-siswi bertaruh siapa yang akan menang dari keempat orang itu. Entah 3 orang siswa nakal atau sang Guru yang berhasil menangkap ketiganya.

"Kali ini, pasti TTM yang menang."

"Nggak! Pasti Pak Koko Ci yang menang!"

TTM singkatan dari Trio Trouble Maker berisikan 3 siswa nakal dan jahil bernama Taufan, Blaze, dan Thorn. Mereka bertiga sudah sangat dikenal di sekolah itu, mereka bertiga adalah anak yang ceria, suka bercanda, dan juga jahil. Meskipun begitu banyak siswa-siswi yang menyukai mereka karena sifat mereka yang sangat Friendly.

.

Braak!!

"Maaf telat Bu! Tadi saya hampir diterkam sama harimau." ucap Taufan dengan senyuman yang tidak pernah absen dari wajahnya.

Sang Guru yaitu Bu Timmy hanya menghela nafas ia sudah terbiasa dengan kelakuan Taufan.

"Yasudah, Taufan duduklah di kursimu." ucap Bu Timmy

"Makasih Ibu Guru cantik." goda Taufan

Ia berjalan menuju kursinya dan menyapa teman sebangkunya. "Yo! Pagi Gopal." 

"Pagi, lo darimana?" tanya Gopal

"Biasa, lari pagi bareng Pak Koko Ci." jawab Taufan

Tentu lari pagi yang dimaksud oleh Taufan bukanlah jogging ataupun olahraga lari lainnya melainkan kejar-kejar bersama Guru BK tersebut dan Gopal sudah sangat tahu hal itu.

"Jam istirahat kapan sih? Gue lapar." ujar Gopal lesu

"Baru jam pertama woy! Masih lama." jawab Taufan

"Taufan, Gopal tolong jangan mengobrol sendiri." tegur Bu Timmy

Keduanya hanya cengar-cengir tidak jelas dan meminta maaf pada sang Guru mereka pun berusaha fokus mendengarkan pelajaran, walaupun itu adalah mustahil bagi keduanya untuk benar-benar mendengarkan penjelasan materi yang tengah diterangkan.

Jam istirahat yang ditunggu pun tiba, Taufan dan Gopal pun langsung melarikan diri dari kelas menuju kantin.  Saat mereka sampai kantin sudah dipenuhi oleh siswa-siswi yang kelaparan membuat Taufan dan Gopal mau nggak mau ikut menerobos kerumunan itu.

"Pal, lo mau makan apa?" tanya Tafan

"Bakso sama es teh aja, kalau lo?" Gopal bertanya balik

"Sama, lo siap?" tanya Taufan lagi

"Kalau buat makanan? Selalu!" jawab Gopal melipat lengan seragamnya

Mereka saling tatap sejenak lalu berlari untuk bergabung dengan kerumunan siswa-siswi itu.

"BUK! BAKSO SAMA ES TEHNYA 2!" jerit Taufan yang tentu teredam dengan suara kerumunan.

"SAYA DULU BUK!"

"ENAK AJA! GUE DULUAN!"

"APAAN? GUE UDAH DARI TADI!"

"GUE DARI KEMArIN!"

Seperti itulah kericuhan di kantin, Taufan bahkan juga berdebat dengan siswa lain yang diduga sengaja mendorongnya.

"Fan naik!" Gopal berjongkok didepan Taufan yang segera naik ke atas bahu Gopal.

Ya, sekarang mereka terlihat mencolok, Taufan kembali berteriak. "BUK! BAKSO SAMA ES TEHNYA 2!"

Tapi posisi mereka tidak bertahan lama karena kerumunan gelombang kedua datang menyerbu kantin membuat Gopal kehilangan keseimbangannya karena terdorong yang lain.

Sudah jatuh terinjak-injak pula itulah nasib Taufan. Mereka berdua kembali berjuang saling dorong, saling tarik, dan tentu saling berebut sambil mengumpat.

"BUK! BAKSO SAMA ES TEHNYA 4!"

Teriak seorang siswa menggunakan pengeras suara membuat perhatian menoleh padanya. Ya, itu adalah Blaze sahabat baik Taufan yang datang-datang langsung ngegas pakai pengeras suara pula.

Melihat seluruh isi kantin yang bengong tanpa babibu lagi Blaze melesat menerobos kerumunan dan mengambil pesanannya sebelum kabur.

"Fan! Gopal! Sini cabut dulu!" ucap Blaze

Mereka berdua yang awalnya bengong pun menghampiri Blaze.

"Gila! Lo dapat dari mana pengeras suara itu?" tanya Gopal

"Nemu di ruang audio, kayaknya bakal berguna jadi gue bawa aja." jawab Blaze dengan seringai jahil.

Tiba-tiba Taufan menabok kepala Blaze.

"Apaan sih? Tiba-tiba nabok nggak jelas lo!" seru Blaze

"Lo lama amat sih! Coba dari tadi kek! Gue sampai terinjak-injak demi sesuap pentol tau!" ucap Taufan

Gopal memerhatikan dua sahabat itu dengan tatapan datar saat melihat ada tanda-tanda mereka akan baku hantam.

Gopal segera memisahkan mereka bukan apa-apa masalah Blaze lagi bawa nampan berisi bakso sama es teh. Daripada itu nampan nanti jatuh dan mereka harus masuk kerumunan lagi mending dicegah.

"Udah woy udah! Entar itu nampan jatuh! Mending cari meja dulu." kata Gopal

Satu lagi hal yang menjengkelkan yaitu mencari meja dan kursi yang kosong. Karena kebanyakan siswa-siswi nggak tau diri yang makanan udah habis bukannya pergi malah gibah.

"Tenang aja, gue udah suruh Thorn cari dan jaga meja buat kita." ucap Blaze

Thorn? Disuruh mencari dan menjaga meja? Serius?

"Lo serius? Yang ada kita nggak dapat meja." ucap Gopal

"Eits! Jangan meremehkan Thorn ya! Dia itu punya bakat!" ucap Taufan

"Bakat? Bakat apaan?" tanya Gopal

"Lo bakal tau nanti, ikut aja." ucap Blaze

Mereka menelusuri kantin dan menemukan Thorn yang tengah berada di sebuah meja.

"Kalian udah selesai makan?" tanya Thorn

"Iya, emang kenapa?" tanya seorang cewek dengan judes.

"Boleh pergi nggak? Gantian sama aku." ucap Thorn

"Fix! Dia bakal dimaki." kata Gopal yang melihat dari kejauhan.

"Nggak bakal." balas Blaze

Melihat sekumpulan siswa-siswi itu hendak memakinya Thorn segera mengeluarkan jurus Puppy eyenya. Jurus yang selalu bisa membuat orang lain luluh.

"Boleh kok! Boleh! Sini duduk-duduk, temanmu masih lama? Mau kita temenin sampai mereka datang?" tanya salah satu dari mereka yang luluh.

Sementara Gopal tercengang saat melihat sekumpulan siswa-siswi itu justru menjadi gemes kepada Thorn yang masih memasang wajah imut. Blaze dan Taufan bertosria dan mereka segera mendekat.

"Kerja bagus Thorn!" puji Taufan

"Hohoho! Serahkan saja pada Thorn!" ucap Thorn dengan bangga.

Mereka berempat pun duduk dan menyantap makanan mereka.

"Gue baru tau Thorn punya jurus begitu." kata Gopal

"Iya dong! Jurus rahasia yang digunakan dalam waktu terdesak saja!" balas Blaze sembari merangkul Thorn.

Saat tengah mengobrol mata Taufan melihat beberapa orang yang ia kenal.

"Gem! Yaya! Ying! Sini sini duduk bareng kita!" seru Taufan sembari melambaikan tangan.

Gempa, Yaya, dan Ying mereka juga teman baik Taufan yang berbeda kelas, Gempa yang sekelas dengan Thorn, sementara Yaya dan Ying sekelas dengan Blaze.

Mereka semua bertemu dan berkenalan saat MOS (kecuali TTM yang sudah saling kenal sejak SMP) sampai sekarang pun mereka masih akrab walau berbeda kelas.

"Wah kalian hebat banget bisa dapat meja." ucap Yaya

Ya, mereka bertiga dari tadi sudah berdiri lama hanya untuk mencari meja yang kosong.

"Jelas dong~" balas Taufan dengan sombong.

"Itu kalian dapat dari mana?" pertanyaan itu keluar dari mulut Gempa saat tidak sengaja melihat pengeras suara yang ada di dekat kaki Blaze.

"Ruang audio, kenapa?" Blaze justru bertanya balik.

"Hah.. pantesan tadi waktuku cari nggak ada." jawab Gempa

"Eh? Lo mau pakai buat pesan makanan juga?" tanya Blaze

"Bukan, tidak di suruh sama Pak Koko Ci tapi nggak nemu. Padahak katanya mau dipakai." jawab Gempa

Sementara itu TTM berkeringat dingin seperti habis makann nanti mereka bakal langsung olahraga lagi.

Usai makan mereka segera pergi dari kantin yang sesak waktu istirahat juga tinggal 15 menit lagi. Dan benar saja baru beberapa langkah keluar dari kantin sudah terdengar suara teriakan memanggil TTM.

"LARI COK! LARI! CEPET! ITU PAK CHIBI DATANG!" ujar Taufan panik saat melihat Pak Koko Ci berlari kearah mereka dengan membawa rotan.

Jadilah terjadi kejar-kejatan ronde 2 antara TTM dan Guru BK yang mungil tapi galak itu.

Sungguh hari yang biasa di SMA TapopsGalaxy.

______________________

Gimana chapter pertama ini? Humornya dapat atau malah jadi garing dan aneh? Maaf ya kalau garing.

Cerita ini akan berfokus pada TTM aliasa Taufan, Blaze dan Thorn. Oh iya! Terkadang Taufan memanggil Pak Koko Ci dengan sebutan Pak Chibi karena dia pendek😂

Cerita ini mungkin bakal slow update~

Jangan lupa vote dan komen

Bye bye

See you next chapter

Continue Reading

You'll Also Like

39.7K 8K 11
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
76.1K 7.6K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
34.4K 4.5K 42
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
236K 35.4K 64
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...