Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

128K 7.2K 133

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
💙END💙
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

17. Kalah saing

1.7K 114 1
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

Azeyla, dea dan ve masih berada di lantai teratas di king cafe.

Suasana di sana sudah terlihat sangat kacau dan berantakan.

"Siapa dia zel?" tanya dea melihat pria bertopeng di depan mereka.

"Kita bicarakan nanti, ve! Lawan dia! Lakukan sesuka lo" ujar azeyla.

Azeyla sengaja memerintahkan ve karena di antara pasukan utama Q.Z the secret, kemampuan bertarung ve berada di urutan ke 3 dan setara dengan denies. Hanya saja dalam hal kepintaran dan strategi denies lebih unggul.

"Benaran? Lakukan sesuka gue? YES"

Ve membuang pistol di tangannya ke sembarang arah, mengeluarkan belatih dan beberapa jarum yang di lumuri racun kemudian melakukan ancang-ancang untuk menyerang.

Sreeettt

DOR
DOR

Sreeettt
Sreeettt

Bugh
Bugh

Sret

"Shhhh sial"

"Kena!" pekik dea.

"Dia masih bisa bertahan? Kemampuan yang luar biasa" batin azeyla.

"Zel! Lo liat gak bekas luka di pinggangnya tadi?" tanya dea.

Memang saat melawan ve, target mereka sedikit lengah sehingga bajunya sedikit menyingkap dan memperlihatkan bekas luka di pinggangnya.

Azeyla mengangguk.
"Bekas luka bakar"

"Bekas pertarungan?"

"Mungkin"

"Tumben jawaban lo kurang yakin"

Azeyla mengendikkan bahunya.

"DIA LARI!" Teriak ve.

"Gak usah di kejar!" titah azeyla.

"Kenapa?" tanya ve.

"Alin, diva sama lea udah bersiap buat ngejar dia di bawah" jawab dea.

"Dea! Urus kekacauan ini!" titah azeyla.

"Siap bos!"

.
.
.

~1 jam kemudian

Saat ini azeyla dan dea sedang berbicara dengan manajer king cafe dan sudah menghubungi sang pemilik cafe untuk solusi terbaiknya.

King cafe di nyatakan tutup sementara selama 1 minggu.

"Terima kasih atas bantuannya nona muda" ujar arsha (manajer king cafe).

Azeyla mengangguk.

Ceklek

Ketiga orang di ruangan kompak menoleh ke arah pintu.

Kepala ve terlihat di balik pintu.
"Azel!"

"Apa?"

"Anu itu... Alin, diva sama lea udah balik"

"5mnt!"

Ve mengangguk kemudian kembali menutup pintunya.

"Kak, kita pamit dulu ya! Nanti besok kita kesini lagi" ujar dea.

Arsha mengangguk.
"Kalian hati hati ya!"

"Iya kak"

Azeyla dan dea pun keluar dari ruangan dan berkumpul dengan achernar.

"Markas!" ucap azeyla.

"Hah?!" beo achernar.

"Kita di suruh kumpul di markas" ujar hanna kemudian berjalan mendahului mereka.

.
.
.

~Markas achernar

"Jadi?" tanya azeyla.

Alin, diva dan lea baru saja menceritakan kejadian kejar mengejar mereka dengan target.

"Dia memang selalu ada di dekat kita" ujar diva.

"Sebelum bersama agarlex, dia emang agak caper sih sama kita" ujar diyah.

"Nah betul tuh, kita aja sampe suudzon kalo dia suka sama salah satu dari kita" timpal alma.

"GR lo pada" sahut dea.

"So what?" tanya hanna.

"Bersikaplah biasa saja!" jawab azeyla.

"Siap!"

.
.
.

~Keesokan harinya

06.45

Achernar tiba di WIHS menggunakan sprinter.

"Cepet guys! Bentar lagi upacara" pekik lea.

Achernar berhamburan ke kelas masing-masing dan meletakkan tas mereka, setelah itu berkumpul di lapangan.

~1 jam kemudian

"Hufffttt alhamdulillah kita jamkos hari ini" ujar dea.

"Dea! Lo sering mengucapkan kalimat islamic gitu?" tanya diva.

Dea mengangguk.
"Kebiasaan aja sih, soalnya mami juga sering gitu"

"Kalian sering ibadah gak ke gereja?" tanya alin.

"Gak sering sih, tapi ada lah sesekali, lagi pula ibadah gak harus di hari minggu kok"

Diva dan alin mengangguk paham.

"Eh iya, kalian denger kan pengumuman tadi? Katanya peryaan hari jadi sekolah kita tahun ini akan di adakan selama seminggu penuh" ujar lea.

"Oh itu idenya azel! Dia minta perayaannya di adakan seminggu supaya kita bisa gunakan waktu itu untuk mengawasi orang itu, lumayan kan?" ujar hanna.

"Seminggu udah lebih dari cukup sih buat nyari tau tentang orang itu, iya kan?" ujar alin yang di angguki oleh achernar.

"Mau di pancing aja gak nih sekalian?" tanya dea.

"Kayaknya seru" ujar alma.

"Serahin aja ke gue" ujar diyah.

"Kalo gitu kalian harus siapin senjata" ujar hanna.

Achernar kompak mengangguk.

.
.
.

~Skip di kantin

Achernar tiba di kantin, mereka mengobrol seraya berjalan ke arah meja mereka.

Kesembilan gadis itu bahkan tidak sadar jika mereka sudah menjadi pusat perhatian sejak kedatangan mereka.

Sagara dkk serta aruna dan mikha juga ikut menatap achernar.

"Hahaha serius?" tanya diva.

"Iya hahaha lucu banget kan? Gue aja masih gak habis pikir njir hahaha" ujar alma.

"Sayang banget gak lo rekam" ujar dea.

"Tapi kerekam kok di CCTV hahaha" ujar alma.

"Iya juga ya" ujar alin.

"Hahahahahaha"

Azeyla terkekeh mendengar cerita lucu dari para sahabatnya.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue pesenin" ujar hanna.

"Samain!" ucap azeyla.

Hanna mengangguk kemudian berlalu dari sana.

~Di sisi lain

Sagara dkk serta aruna dan mikha menatap interaksi achernar yang tampak seru.

"Masya Allah cantiknya" ujar valen.

"Makasih kak" ujar aruna.

"Eh bukan una, maksud valen itu ve! Ve kalo ketawa cantik banget" ujar valen lurus tanpa rasa bersalah.

Aruna terdiam dengan tangan terkepal namun tetap tersenyum.
"Oohh kak valen suka ya sama ve?"

Valen mengangguk.
"Ve baik, dia juga cantik banget"

"Jangan gampang percaya kak, orang kaya ve biarpun keliatan baik tapi kalo temennya kaya geng achernar itu pasti busuk banget" ujar mikha.

Sagara dan seno kompak menatap tajam ke arah mikha.

"Jaga mulut lo" desis seno.

Mikha terkejut.
"T-tapi kak, beneran kok! Mereka aja pernah nyelakain aruna"

TAK
Sagara meletakkan sendoknya dengan kasar.

"Bacot!" Sagara pun berlalu dari sana dengan perasaan kesal.

"Loh kak! Salah aku apa?" tanya mikha sedikit berteriak namun sagara tidak mempedulikannya.

"Sagara kenapa?" tanya daffa pada seno.

Seno mengendikkan bahunya kemudian ikut menyusul sagara.

"Eh bang seno! Ikut" valen pun ikut menyusul.

Zahir berdiri hendak menyusul tapi ia kembali berbalik menatap daffa.
"Ngapain lo masih di situ?"

Daffa tersentak.
"Emm sayang, aku nyusul temen temen aku dulu ya"

Tanpa menunggu jawaban aruna, daffa langsung menyusul para sahabatnya.

"Sial!" batin aruna dan mikha.

~Taman belakang

Setelah dari kantin, achernar ke taman belakang sekolah untuk bersantai karena bosan jika hanya duduk di ruangan mereka.

"Tumben banget di sini rame" ujar alin.

"Ya namanya juga jamkos, orang orang pada bosen lah" sahut dea.

Mereka pun duduk di bawah sebuah pohon besar, mengobrol sambil ngemil santay.

Tiba-tiba mereka di datangi tamu tak di undang yang sangat tidak ramah.

"Zeyla!"

Achernar kompak menoleh dan mendapati mikha di sana bersama aruna yang menunduk takut.

"Hmm?"

"Jauhin sagara! Dia punya gue, lo gak pantes buat sagara!"

"Pffffttttt" achernar terkekeh.

Mikha menggeram kesal.
"Gue lebih dulu suka sama sagara jauh sebelum zeyla datang!"

"Berisik! Pergi lo!" usir azeyla.

"Gak! Lo harus janji dulu sama gue kalo lo bakal jauhin sagara!"

Azeyla menatap tajam mikha, namun netra biru lautnya tak sengaja melirik arah belakang mikha. Di sana sagara dkk sedang menuju ke arah mereka.

"Gue gak pernah deketin dia" ujar azeyla.

"Boong! Kenapa sagara selalu ngebelain lo?"

Azeyla mengendikkan bahunya acuh.
"Suka kali sama gue"

"Lo gak usah sok cantik deh! Sagara mana mau sama cewek kasar kayak lo, dasar murahan!"

"MIKHA!" bentak sagara.

Mikha yang terkejut langsung menoleh.
"Kak aku--"

"Gue suka sama azeyla! Dan berhenti panggil dia cewek murahan!" nada bicara sagara terdengar sangat datar dan dingin.

Mikha terkejut.
"Gak kak! Aku lebih dulu suka sama kakak! Aku gak rela dia jadi saingan aku"

"Dih! Siapa yang mau jadi saingan lo? Azel? Lo kalo mau nyaingin dia lo harus berendam dulu di 200 sumur keramat, baru deh lo bisa bersaing" ujar dea.

Mikha menatap tajam ke arah dea.
"Zeyla sendiri yang deketin sagara di saat seluruh sekolah tau kalo gue suka sama sagara, berarti dia mau bersaing kan sama gue"

"Dia gak deketin gue! Gue yang deketin dia, karena gue suka sama dia" sahut sagara.

"Kak! Jangan mau di boongin sama muka sok cantiknya dia!"

"Dia emang cantik" sahut seno, zahir dan valen.

Mikha makin terlihat marah.

"Waduh ada yang langsung kalah sebelum di mulai nih" bisik alma.

"Zeyla! Lo gak bisa bersaing sama gue" ujar mikha tersenyum miring.

Azeyla mengangguk.
"Lo bener! Seorang ratu gak pantes bersaing dengan seorang rakyat biasa kayak lo"

Azeyla pun berlalu dari sana dengan langkah santai.

"Bye bitch!" lea melambaikan tangannya pada mikha dan aruna.

.
.
.

~Skip pulang sekolah

Saat ini dea, lea, alma dan diyah tengah berjalan beriringan menuju parkiran milik mereka. Sedangkan azeyla, hanna, ve, diva dan alin menunggu mereka di mobil.

"Eh tunggu guys! Liat deh" alma menunjuk ke arah parkiran utama. Di sana terdapat daffa dan aruna yang sedang bermesraan.

"Wah ada mangsa nih, kita panas panasin bisa kali yaa" ujar lea seraya mengeluarkan ponselnya.

"VC bang brayen! Volumenya di gedein" ujar dea mendukung.

Tak lama brayen mengangkat panggilan vidcall tersebut. Lea langsung berlari kecil mendekat ke arah daffa dan aruna.

"Halo ayang!"

Daffa dan aruna langsung menoleh.

"Halo"

"Kamu sibuk gak?"

"Dikit, kenapa?"

"Hehe gak sih kangen aja, soalnya kamu kan jauh" lea cemberut lucu membuat daffa tersenyum. Namun saat kembali mendengar suara brayen membuat dia mendatarkan wajahnya.

"Maaf, aku masih di hukum"

"Aduh, gemes banget sih kamu ngomongnya pake aku-kamu"

Dea, alma dan diyah cekikan di balik tembok mendengar nada sok imut lea yang tengah salting.

Brayen terkekeh.
"Belum pulang?"

"Udah mau pulang sih, ini sekarang lagi nungguin yang lain"

"Hati hati"

"Ai ai kapten" lea memberi hormat.

"Itu di belakang kamu siapa?"

Lea berbalik dan mendapati daffa yang tengah menatapnya.
"Apa lo liat liat? Sana hush hush! Ganggu tau gak!"

Daffa mendelik tak suka dengan nada bicara lea.

"Cih, dasar bucin" cibir daffa.

"Ngaca woy anjenk!" pekik dea, alma dan diyah bersamaan.

Lea, daffa dan aruna menatap ketiga gadis di depan mereka dengan bingung.

"Eh! Hehehe lanjutin" ujar diyah menarik kedua temannya untuk bersembunyi.

"Kenapa?" tanya brayen.

"Oh gak kok, biasalah adik kamu kan kadang emang aneh tingkahnya"

Brayen terkekeh.
"Aku mau lanjut dulu"

Lea mengangguk lucu.
"Semangat!"

Brayen mengangguk kemudian melambaikan tangannya.

Tutt

"Udah?" tanya dea dari balik tembok.

"Iya udah, yuk pulang!" ujar lea.

"Tunggu!" daffa menahan tangan lea.

"Kak daffa?" aruna menahan tangan daffa.

"Kenapa?" tanya lea.

"Lo beneran jadian sama brayen?"

"Urusannya sama lo apa?"

Daffa terdiam.

"Udahlah, lo urus aja pacar lo itu! Gue sibuk!" Lea berbalik dan berlalu dari sana bersama dea, alma dan diyah.

.
.
.

~Mansion wilson

Azeyla, dea, hanna dan ve tiba di mansion menggunakan motor masing-masing.

Setelah dari sekolah tadi mereka ke markas achernar dan pulang membawa motor masing-masing.

"Baru pulang?" tanya zevan yang muncul entah dari mana.

"Hmm, sorry telat" jawab azeyla.

"Makan!"

Azeyla mengangguk.

"Mommy?"

"Di kamar"

"Daddy?"

"Di ruang kerja"

Azeyla mengangguk paham kemudian berjalan menuju ruang makan bersama dea, hanna dan ve.

~Di ruang makan

"Zel! Acara ultah sekolah nanti, selain bazar dan konser, gimana kalo kita adain rumah hantu di bagian taman belakang sekolah" ujar dea.

"Rumah hantu? Kenapa?" tanya ve.

"Seru tau, ntar kita bikin kotak undi buat cewek dan cowok supaya masuknya berpasangan, apalagi ini acara terbuka untuk kalangan anak muda, mana tau gue bisa di pasangin sama alan" ujar dea.

"Ve mau dong! Siapa tau ve bisa jadi pasangannya valen" ujar ve semangat.

"Lo berdua doyan ya sama kisah cinta beda agama?" tanya hanna.

"Biarin wleee"

Hanna menggeleng heran.

Azeyla ddiam, masih memikirkan keputusannya.

"Setujuin aja zel! Ntar gue sabotase supaya salah satu dari kita di pasangin sama orang itu, gimana?" ujar hanna.

"Nah! Bener tuh! Biar sekalian" ujar dea.

Azeyla mengangguk paham.
"Boleh!"

"YES!" pekik dea dan ve.

.

.

.

.

.

Continue Reading

You'll Also Like

21.7K 821 44
Di saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah...
6.8K 3K 39
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kisah cintaa seorang VIONA LARASATI DAN NAUFAL XIVER BAGASKARA. Laki-laki galak yang sialnya sangat bucin seperti Nauf...
31K 819 53
Sebelum baca cerita ini lebih baik baca cerita orang tuanya dulu ya, biar gak bingung nanti. Jangan lupa follow, komen dan votenya. See you. JANGAN...
1.6M 121K 47
~Just Fiksi~ **** Buruan baca sebelum author unpublish ceritanya! Soalnya author suka rada rada orangnya🤧 jadi cepetan baca ntar nyesel huhu GAK USA...