[SHORT-STORY]:B O R U T O X S...

By maisarahsulaiman

84.7K 3.4K 4.1K

18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan b... More

Toxic-Relationship(1)
Toxic-Relationship(2)
Toxic-Relationship(3)
Toxic-Relationship(4)
Toxic-Relationship(5)
Toxic-Relationship(6)
Toxic-Relationship(7)END
Toxic-Relationship(Extrachapter)
Arigatou-Boruto
Arigatou-Boruto(2)
Arigatou-Boruto(3)
Arigatou-Boruto END
Hubungan Terlarang
Hubungan Terlarang(2)
Hubungan Terlarang(3)
Hubungan Terlarang(4)
Hubungan Terlarang(5)
Hubungan Terlarang END
My Beautiful Adopted Sister
My Beautiful Adopted Sister (2)
My Beautiful Adopted Sister (3)
My Beautiful Adopted Sister (4)
My Beautiful Adopted Sister (5)
My Beautiful Adopted Sister (6)
My Beautiful Adopted Sister END
Mas Boruto
Mas Boruto (2)
Mas Boruto (3)
Mas Boruto (4)
Mas Boruto (5)
Mas Boruto (6)
Mas Boruto (7)
Mas Boruto END
Futso No Otto
Futso No Otto (2)
Futso No Otto (3)
Futso No Otto (4)
Futso No Otto (5)
Futso No Otto (7)

Futso No Otto (6)

1.3K 60 103
By maisarahsulaiman

Heloow,sᴀʀᴀʜ ᴍᴀɴɪs❀ is back!?

Ada yang kangen sama Futso No Otto😭😭aku kangen juga mau nyping Boruto polos disinii huhu😭💗peluk jauh dulu yuk😭😔

Hehehe baru ada mood kembali mau lanjutin Futso No Otto ini..

Ehh yang nungguin Epilog Anata O Tebanasu itu yang sabar dulu yahh,,huwaa aku sedikit kebingungann mau buat latarnya..Tapi tenangnya udah separuh juga aku typingnya okeyyy!

Typo bertebaran yaaa,,

Apapun,,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Futso No Otto•~
0o(Suamiku yang polos)0o
.
.
.
.


.
.

.
.
.

"BORUTOOOOOOOOOO!!!!"

Teriakan Sarada bergema.

"HAHHH!!?"

Kelopak mata itu terbuka menampilkan Onyx yang kini bergetar ketakutan.Dia bangkit dari tempat tidurnya.Degupan jantungnya berdetak tak karuan.Airmatanya mengalir deras.

Dan ternyata dia didalam kamar!

Barusan dia mengalami mimpi buruk.Tangannya bergetar hebat kerana ketakutan yang luar biasa.

"Nyonya!!!!"

Brak!

Ada Terumi yang datang dengan tergesa gesa.Raut wajahnya khawatir menatap Nyonyanya.Terumi baru saja datang ke rumah ini sebentar tadi dan kaget saat dia mendengar teriakan Sarada.

"N-nyonyaa!!"lirih Terumi sembari mendekati Sarada.

"Bibiii!!"isak Sarada menangis diatas kasur.

"Dimana Suamikuu?!"tanyanya begitu panik.

Terumi keheranan lalu menjawab,"Tu-tuan muda lagi diruang tamu Nyonya dia lagi nonton-"

Belum sempat Terumi menjelaskan,Sarada bangkit dari kasurnya,segera berlari keluaar guna mencari Boruto tak lupa dengan uraian airmatanya.

Sementara di ruang tamu,Boruto sedang menonton kartun Tom & Jerry.Sesekali dia tertawa kecil melihat cartoon itu sembari memeluk Sabo nya.Dan ada Mikoto dan Sakura sedang minum petang.

"Borutoo?!"panggil Sarada disaat tiba di ruang tamu itu.

Sontak semuanya menoleh ke Sarada.Termasuk Boruto yang kini raut wajahnya polos menatapnya.

"S-salad?"tanyanya bingung melihat Sarada yang menangis.

Mikoto dan Sakura pun melihat tingkah Sarada menjadi keheranan.

"Sarada kamu kena-"

"Borutoooooooo!!!"dengan deraian airmatanya Sarada berlari mendekati laki laki itu yang sedang duduk diatas sofa.

Greppp!!!

Tubuh Boruto dipeluk erat secara tiba tiba membuatkan Boruto kaget.Begitu juga mereka yang lain.

"Hiksss hiksss jangan tinggalkan Saladd!!!"isak Sarada sembari menangis menenggelamkan wajahnya diceruk leher suaminya.

"Bolt jangan pergi hiks!!"racaunya.

"Salad takut!!"

Boruto bingung lalu perlahan mendekap tubuh ramping wanita itu.Perlahan mengusap usap kepala Sarada lembut.

"Salad?Salad kenapa hm?Bolt tidak akan kemana mana"katanya lembut.

Sementara Sarada masih saja menangis,"Hikss Bolt bohong..Nanti Bolt tinggalin Salad"lirihnya.

Boruto kemudian perlahan menangkup kedua pipi Sarada,tatapan mereka bertemu.

Tangan Boruto terjulur mengusap airmata Sarada yang mengalir dipipinya."Salad jangan nangis,Bolt ikutan sedih"lirihnya.

"Bolt janji Salad..Bolt nggak akan tinggalkan Salad!Percaya samaa Bolt!"katanya menyakinkan.

Tatapan wanita itu justru berkaca kaca.

"Nanti Bolt tpergi tinggalin Salad,,Salad takut"isaknya.

Suasana hatinya sedih menatap sang suami yang kini menyakinkannya.

Lalu Boruto perlahan mengecup setiap inci diwajaahnya."Bolt nggak akan pernah pergi Salad,,Bolt mau kemana juga?Bolt aja nggak tau mau harus ke mana kalau harus ke Salad juga pada akhirnya"jawab Boruto membuatkan Sarada tertegun mendengarnya.

"Bagi Bolt..Salad itu tempat pulangnya Bolt..Salad rumahnya Bolt iyakan Salad?"katanya dengan senyuman diwajahnya."Bolt nggak ada tempat lain selain Salad..Hanya Salad yang Bolt punya..Bolt nggak ada rumah lain selain Salad"katanya sembari mencium kening Sarada dalam.

Degh!

Debaran jantung Sarada semakin kuat,dan perlahan memejamkan matanya disaat bibir tebal Boruto mencium keningnya.Perasaan hangat menjalar dalam dadanya.Dirinya tak kuasa menahan diri untuk memeluk Boruto erat.

Boruto tak kalah eratnya memeluk Sarada,sesekali memberi kecupan kecupan ringan di pelipis Sarada.

Mereka semua menatap kedua pasangan itu dengan perasaan campur aduk,termasuk Sakura sendiri.

Sedalam itukah perasaan Sarada pada Boruto?Hingga takut laki laki yang tidak seberapa normal itu hilang?

Mikoto juga keliatan bimbang sendiri termasuk Terumi.

"Sudah yaa Salad..Jangan nangis lagi..Nanti Bolt ikutan nangis juga"lirihnya.

Sarada mengangguk sembari menyembunyikan wajahnya diceruk leher Boruto,menghidu aroma maskulin bercampur jeruk bergamot dan pir membuatkan dirinya tenang.Bau Boruto sangat candu kerana lelaki itu memakai parfum yang Sarada belikan untuknya supaya kelitan gentle ketika dimana mana.

Setelah beberapa menit kemudiannya,

Sarada sudah tenang namun setia Boruto memeluknya.Tanpa hentinya juga Boruto mengusap usap belakangnya.Sarada juga menyandarkan tubuhnya didada Boruto,nyaman.

"Nak,minum lah"kata Mikoto memberikan teh hangat pada Sarada.

Wanita itu mengangguk dan segera menyesap tehnya.

Setelah melihat Sarada tampak tenang,Sakura pun langsung mengajukan pertanyaan.

"Katakan?Sebenarnya apa yang terjadi?"lirih Sakura tak bisa menyembunyikan ekspresi khawatirnya.

Boruto setia mengusap usap belakangnya,

Raut wajah Sarada keliatan sendu,"Aku bermimpi buruk"lirihnya.

Mikoto terkejut mendengarnya,pantesan saja Sarada seperti orang ketakutan.

"Salad mimpi apa sebenarnya?"tanya Boruto.

Sarada menunduk,"Aku bermimpi Hinata-san datang kerumah ini lalu membuat masalah"katanya dengan suara yang bergetar.

Merekaa semua mendengarkan cerita Sarada.

"Lalu Boruto kecelakaan didepan mataku..Boruto d-dia-"Sarada melirik Boruto dan perlahan netranya berlinangan airmata.

"B-boruto a-aku kehilangan dia"lirih Sarada.

Airmata nya kembali lagk tumpah,mereka kaget mendengar itu.

Boruto juga.

"Hikss Boruto kecelakaan..Dia meregang nyawa didepanku!!Aku takut!!"isaknya menjadi jadi.

Dengan cepat Boruto kembali membawanya ke pelukannya kembali membiarkan Sarada bersandar didadanya.Wanita itu seperti trauma saja.Mikoto mendekatinya dan segera ikutan menenangkan.

"Jangan khawatir hei,,itu cuma mimpi"katanya menenangkan.

"Hmm nenek mu benar Sarada,itu hanya mimpi..mainan tidur"kata Sakura menimpali.

Sarada tergugu,"Bagaimana jika menjadi kenyataan?"

"Sudahh!Jangan lagi mengingatnya,mengerti?"kata Mikoto berusaha menenangkan.

"T-tapi-"

"Salad"panggil Boruto.

Sarada mendongak,

"Jangan khawatir ya?Bolt tetap disini okey?"pintanya.

Perlahan wanita itu mengangguk paham,

Tiba tiba tubuh Sarada terasa mengambang diudara.

Tunggu!

Tubuhnya diangkat?!

Grep!

Boruto sedang menggendong Sarada ala bridal style didepan ketiga orang disana.Sontak membuatkan Sarada terkejut bukan main.Refleks dia mengalungkan tangannya ke leher Boruto,"B-bolt"cicitnya.

Sementara Boruto yang mengangkat Sarada pun menatap Mikoto,"Nenek..Bolt izin dulu ke kamar ya mau bawa Salad..Salad kayaknya capek..Salad harus mandi dulu"

Mikoto mengangguk,"Iya bawa saja ya ke dalam,kasihan Sarada"

"Baiklah Nenek"

"Tapi kamu kuat gendong Sarada?"

Boruto kemudian tersenyum lebar lalu menatap Sarada yang sudah tampak merona.

"Bolt mau jadi laki laki yang kuat terus berani..Soalnya tidak lama lagi Bolt bakalan kerja jadi Bolt harus belajar jadi tangguh biar bisa melindungi Salad dari bahaya"katanya tersenyum cerah.

Semua tertegun mendengar itu termasuk Sakura yang terpaku dengan ucapan Boruto sebentar tadi.

Laki laki yang keliatan polos itu tampak tulus mengatakannya.Boruto tak main main dengan ucapannya.Dia ingin belajar menjadi laki laki yang hebat bukan?

Itu yang Sakura paham.

Melihat senyuman laki laki yang terlihat cerah membuatkan dia sedikit sadar jika Boruto notabenenya lelaki yang tulus pada putrinya.

"Bolt permisi dulu ya"katanya lalu membawa Sarada digendongannya ke kamar mereka.

Dalam perjalanan menuju ke kamar Sarada tampak resah,"B-bolt S-salad berat"lirihnya.

Boruto tersenyum saja,"Sama sekali tidak Salad"jawabnya.Lalu mereka pun masuk ke kamar.

Boruto meletakkan Sarada berhati hati diatas kasur,kemudiannya duduk didepan wanita itu.

Sarada yang diperhatikan Boruto itu pun menjadi salah tingkah,pasalnya kenapa?Lelaki itu menatapnya dalam dalam bahkan tak berkedip sama sekali.

"B-bolt?"cicit Sarada malu malu.

Entah sejak kapan Sarada bisa malu malu seperti ini,yang jelas sekarang wanita itu tak bisa menyembunyikan raut wajah nya yang merona.

"K-kenapa?"

Namun laki laki itu diam tak menjawab dan menatapnya semakin dalam membuatkan Sarada semakin gelagapan!

Entah reaksi apa yang harus Sarada keluarkan,yang jelas wajahnya semakin merah padam.

Boruto menatapnya serius,kemudiannya dia bertanya,


























"Salad mau punya bayi berapa?"

Blush!!

Wajah Sarada bak kepiting rebus,hampir siap meledak!

"Hahh?!Apaa?!"pekiknya merona.Dia tak bisa menahan salah tingkahnya saat ini.

Boruto kemudiannya menggaruk kepalanya,sepertinya dia salah bertanya ya?Padahal kan Boruto penasaran.

"Bolt cuma tanya saja Salad..Maaf ya"katanya dengan wajah nya yang agak polos itu.

Lalu Boruto mendekat padanya dan memeluk tubuh wanita itu.Sarada pun sempat berjengit kemudiannya dia ikut memeluk Boruto.Boruto menempatkan kepalanya ke dada Sarada.

Sarada merasa heran dengan Boruto yang tiba tiba bertanya soalan yang sempat membuatnya tak bisa berkata kata.

Tangan perlahan mulai mengusap usap lembut surai kuning Boruto tersebut."Kenapa Bolt bisa bertanya soalan seperti itu hm?"

Boruto mendongak,dan kini melihat wajah cantik bidadari didepannya ini.Netra birunya bersinar saat menatap Sarada.

Lalu kembali menyandarkan kepalanya di dada Sarada

"Bolt cuma penasaran"jawabnya asal.

Tangan Sarada berhenti mengusap kepalanya,"Hm?Benarkah?"

"Kok tanya pasal bayi?"lirihnya.

Boruto mengangguk,"Bolt bingung"cicitnya..

"Bingung kenapa?"

"Bagaimana bisa jadi bayi sih Salad?Bayi itu dari mana asalnya?Bolt penasaran"lirihnya dengan penuh pertanyaan.Boruto agak polos dalam bab seginian.

Netra onyx Sarada membola,Whatt?!!

Apa apaan pertanyaan itu?!Apa yang harus Sarada katakan?

Masa dia mengatakan bayi itu berasal dari a-anu..

Wajah Sarada memerah,,

Dia teringat saat mereka melakukan hubungan diranjang.Kegiatan panas mereka!

"B-bolt..M-masa n-nggak tau bayi itu dari mana?"cicit Sarada terbata bata,dia ingin bertanya kepastian nya dengan Boruto.

Boruto menatap nya penuh tanda tanya,"Bolt beneran nggak tau,Salad"jawab nya.
Sarada gelagapan,dia meringis bingung menjawab apa...

"B-bolt tau kan kita buat itu-"

"Buat apa?"potong Boruto cepat.

Pipi Sarada merona..

"Itu yang beberapa hari lalu yang kita lakuin dikamar"bisik Sarada malu malu.

Boruto mencerna ucapan Sarada itu,kemudian mencoba ingat ingat apa yang mereka lakukan..Kemudian teringat dirinya pagi pagi menginginkan Sarada.

"Ohhh itu.."

Sarada mengangguk,"Nahh itu..Terus kalo berhasil..Nanti k-kita bakal punya bayi"kata Sarada tersenyum paksa.

Boruto malah semakin tak mengerti,"Hahh maksudnya apa Salad?Bagaimana Bolt bisa buat itu pada Salad terus jadi bayi??Bayi itu dari mana sih ?Boltt nggak liat pun!"ketusnya merasa kesal kerana tak mengerti sama sekali.

Sementara Sarada dalam hati cuma bissa menjerit meronta ronta!



















Ya ampun Bolt!!!!Bayi itu asalnya dari cairan kamu!!?!Sperma kamuu!!!?!!

Batin Sarada meronta ronta.

Dia tak bisa mengatakan apapun pada Boruto,Sarada terlalu malu untuk menjelaskannya..Bisa bisanya nanti Boruto bertanya lagi yang aneh aneh.

Cukup hari ini Sarada kapok dengan pertanyaan polos Boruto dan malah memimpikan hal buruk tentang lelaki itu....Tapi hal beginian Boruto sangatlah polos padahal laki laki itu cukup bernafsu lohh ketika mereka bersama berbagi kehangatan.

Tapi Boruto sepertinya belum mengerti lagi..Kerana pikirannya belum terlalu dewasa.

Maklumlah,,kalian semua tau kan?Suaminya sangat polos

Tapi polos polos begini,Sarada sayang padanya..Memanjakannya,memandikannya,
menyuapinya,menyusukannya🦟.

Dan yang paling penting adalah,,

Takut kehilangannya!

Sarada tersenyum lalu perlahan memeluk lelaki itu,dia menyandarkan kepalanya di dada Boruto.Boruto sendiri memeluknya.

"Muahh"Boruto memberikan kecupan di pucuk kepala Sarada.

"Sayang Salad"katanya sembari mengusap usap kepala Sarada.

"Salad juga"kata wanita itu sembari mencium pipi Boruto.

Lelaki itu cengesan menatapnya seakan suka Sarada mencium nya tadi.

Cup!!

Kecupan lembut mendarat di bibir Boruto,membuatkan dirinya agak tersipu.

"S-saladdd!!Bolt maluu"cicitnya merona.

Malu malu manja.

Sarada terkikik geli,"Apa yang mau malu hm?"

"Bukankah Bolt juga selalu cium Salad duluan?Masa Salad nggak boleh?"tanyanya dengan memasang raut wajah kemenangan.

"Aaa!!Bolt malu!!"Boruto menangkup kedua pipinya yang terasa panas.Lalu tak kuasa menahan diri,dia pun menenggelamkan wajahnya di bahu Sarada.

Wanita itu tertawa kecil melihat tingkah suaminya yang menggemaskan itu.


"Ohh ya!"Boruto kembali duduk seperti biasa sembari menatap Sarada.

"Salad harus mandi dulu ya?Salad tadi kecapean..Jadi makanya Salad mimpi buruk"katanya sembari menatap Sarada.

Sarada mengangguk,oh mungkin saja dia kelelahan menyebabkan dia bermimpi bukan bukan tadi.Dia seketika sadar jika dia ketiduran setelah merebahkan diri sebentar diatas kasur tadi setelah Sakura keluar kamar.

Astagah!?

Malu nya aku!

Jerit Sarada dalam hatinya kerana menangiss nangis bak orang gila,datang dan terus memeluk Boruto tiba tiba.

Haduhh,,untung saja Itachi,Fugaku dan Sasuke tidak ada disini.

Bisa bisanya nanti dia bakal diledekin,terutamanya pamannya itu.Ugh, menyebalkan.

"Yaudah,Salad mandi dulu ya,,Bolt tunggu..Nanti kita makan sama sama,okey?"

"Okey,Salad"Boruto mengangguk angguk petanda mengerti.

"Kalo gitu Bolt nonton tv dulu ya diluar sama nenek"Boruto berjalaan menuju pintu kamar mereka dan ingin keluar.

Sarada mengangguk,"Yaudah"katannya lalu masuk ke kamar mandi.

Boruto pun tersenyum lebar,


"Salad jangan mandi lama lama ya?Nanti Bolt kangen"katanya dengan cengiran.

"Ehhh??"Sarada mendadak kaget dan menoleh ke Boruto.

Brak!

Pintu kamar mereka ditutup cepat oleh Boruto,Sarada menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah lelaki itu.Boruto pandai menggombal ya sudah?

"Dia itu"gumam Sarada tersenyum.

Dan masuk ke kamar mandi.Setelahnya, dia membersihkan dirinya.




**









Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam,dan keluarga Uchiha ingin makan malam.

Sarada menghidangkan beberapa makanan ke atas meja lalu dibantu Mikoto.Sasuke dan Sakura belum sampai dikediaman Uchiha kerana lagi sibuk bekerja dan sebentar lagi mereka bakalan pulang.

Fugaku datang bersama Itachi,dan disambut ramah oleh Sarada.Sementara Boruto sedang menonton televisi bersama Sabo kesayangan nya.

Itachi mendekat ke Boruto,"Apa kau tidak bosan menonton kartun terus?"tanyanya sembari melipat kemejanya dilengan.

Boruto menoleh lalu tersenyum,"Tidak paman,Bolt suka kok"

Lalu lelaki dewasa itu duduk disebelahnya,"Kau tidak mau menonton film action seperti peperangan,zombie atau yang extream seperti itu?"

Boruto meringis dan menggeleng,"Bolt takut...Nanti Bolt nggak bisa tidur"cicitnya.

Itachi terkekeh,"Sebentar lagi kau akan bekerja di Perusahan Uchiha,mentalmu harus kuat dan harus berani..Pekerjaan itu tak mudah,,kamu tau kan?"katanya sembari memandang suami Sarada yang begitu muda dari usia Sarada.

Boruto mengangguk,"Bolt harus siap,,Bolt nggak bisa terus bergantung sama Salad..Kayaknya Bolt cuma beban buat Salad kalo Bolt terus diam dirumah"katanya.

Itachi mengangguk,"Baguslah jika seperti itu,selain bekerja kami juga kan melatihmu cara mempertahankan diri agar kamu bisa melindung dirimu dan orang lain terutamanya Sarada"

Mendengar itu membuatkan Boruto semangat,"Benarkah?Yey!Bolt bakalan jadi kuat,,jadi superhero"katanya semangat.

Itachi terkekeh melihat tingkah Boruto,"Dasar anak muda"gumamnya.

Boruto menoleh padanya,"Hm?Paman bilang apa tadi?"tanyanya.

Itachi menggeleng,"Tak ada apa apa"dan Boruto mengangguk meneruskan kegiatannya menonton televisi.

Kemudian Itachi memandang lelaki polos itu dari samping,Boruto ini cukup muda,sebenarnya Itachi penasaran lebih tentang Boruto tapi sudah dijelaskan detailnya oleh Sarada jadi Itachi cuma mengiyakan saja.

"Hei Boruto"

Boruto menoleh,"Ada apa paman?"

Itachi tersenyum,Boruto begitu sopan ketika berbicara dengan orang lain,meskipun ada kekurangan dalam diri lelaki ini tapi Boruto mempunyai peribadi yang baik dan perhatian,Itachi bisa menganalisisnya.Sarada sangat cocok menikah dengan Boruto.

"Umurmu berapa?"tanyanya.

Boruto berpikir sejenak,"Uhmm berapa ya?"gumamnya lalu berpikir keras.

"19?"jawabnya bingung.

"Ehh 18 tahun,Paman!"serunya mengoreksi.

"Kau sangat muda sekali"kata Itachi.

"Kau tahu usiamu dan Sarada sangat jauh,paman juga tak menyangka jika Sarada mendapatkan suami yang muda darinya terlebih lagi umuran anak SMA,sungguh diluar dugaan"kata Itachi tertawa.

Boruto ikutan terkekeh,"Benarkah?Tapi Salad kayak remaja sekolah meski Salad lebih tua dari Bolt"celetuknya.

"Tentu saja,kerana kami Uchiha,Uchiha awet muda"kata Itachi menyombongkan diri.

Boruto menatapnya polos,"Tapi kenapa umur Uchiha tidak awet juga?"tanyanya.

Degh!

Itachi menganga mendengar pertanyaan mematikan itu.

"I-itu sudah tak-"

"Boruto,Itachi ayo makan"panggil Mikoto.

Itachi tak bisa menjawab pertanyaan Boruto tadi dan sontak bangun dari duduknya,"Baiklah"

Boruto menatap Itachi hanya dengan tatapan polosnya,"Apa Bolt salah bertanya ya?"tanyanya sendiri.

Lalu lelaki itu pun berdiri menghampiri mejaa makan.Dilihatnya istrinya yang sedang sibuk menyusun gelas dan sudu membuat senyumannya terbit lalu mendekati wanita itu,

"Salad cantik"bisiknya ditelinga Sarada apabila sampai disebelah wanita itu.

Mendengar itu membuatkan Sarada kaget dan menoleh ke Boruto,"B-bolt"katanya terkejut,dan perlahan pipinya memerah.
Sementara Boruto tersengih menatapnya.

"Bolt d-duduk ya,j-jangan ganggu Salad dulu"katanya berusaha tidak gugup.

"Baiklah"Boruto pun duduk sembari bertompang dagu memerhatikan orang orang disekelilingnya.Mereka berdua tak menyadari jika Sasuke dan Fugaku menatap pasangan itu sejak tadi,namun sama sekali tak digubris oleh Boruto dan Sarada.

Sarada mengautkan Boruto nasi dan beberapa lauk yang lain,lelaki itu berbinar binar matanya  menunggu makanan dan tak sabar ingin mengisi perutnya.

Lalu setelah itu mereka sekeluarga pun mulai makan bersama.

Wanita itu memandang Boruto,"Bolt mau Salad suap hm?"

Boruto menggeleng,"Nggak usah ya Salad,Bolt mau belajar makan sendiri dan harus mandiri mulai sekarang,Bolt mesti jadi laki laki sejati!"jawabnya dengan cengiran diwajahnya.

Sarada mendengar seketika merasa terharu mendengar kata kata dari lelaki itu.Senyum harunya muncul.

"Ohh Bolt"lirihnya lalu mendekatkan wajahnya dan mencium gemas wajah Boruto didepan orang orang.Sarada mengecup ngecup kening,pipi dan dagu lelaki itu berulang kali.

Boruto terkikik geli mendapatkan ciuman ciuman kecil  itu,mereka tak sadar jika sekeluarga memerhatikan mereka berdua.

"Ekhem!"dehem Fukagu.

Sontak keduanya menoleh dan sadar.apa yang telah mereka lakukan,wajah Sarada memerah begitu juga dengan Boruto,masing masing salah tingkah dan segera makan.

Mikoto dan Itachi tersenyum geli melihat pasangan yang  baru menikah baru memasuki 1 bulan itu.Tingkah mereka lucu sekali.

Sementara Sakura,Sasuke dan Fugaku hanya diam dan meneruskan acara makan mereka.Sakura sendiri menatap putrinya yang sedang makan sesekali menatap Boruto.Apa benar putrinya bahagia dengan lelaki seperti Boruto ini?Melihat kemesraan putrinya tadi Sakura merasa Sarada bahagia sudah dengan Boruto.

Boruto merasakan haus lalu dia ingin meminum air.Lelaki itu seperti kesusahan ingin menuangkan air didalam jug kecil.Sakura melihat itu entah kenapa rasa ingin membantunya muncul.

"Kemarilah biar ku bantu"katanya sembari mengambil jug itu.

Boruto tertegun sesaat,lalu pada akhirnya dia memberikan gelasnya ke Sakura meskipun agak ragu.

Sakura pun menuangkan air itu ke dalam gelas Boruto dan memberikannya pada lelaki itu semula.

"T-terima kasih"kata Boruto sopan.Lalu meminum airnya.

Sakura hanya mengangguk singkat.

Sejak tadi Sarada melihat keduanya,senyumannya perlahan muncul,Sakura perlahan bersikap baik pada suaminya,ini adalah kemajuan yang terbaik sekali.Sarada berharap semoga Sakura bakalan luluh dan menerima keadaan Boruto dan dirinya yang begini.




**









"Saladd!!Tidur sini bareng Bolt!!"rengek lelaki itu diatas kasur.

"Nggak bisa dulu Bolt,Salad lagi siapin laporan Bolt,,nanti dulu ya"katanya sibuk menyping dilaptopnya.

"Saladd!!!"Boruto menghentak hentakkan kakinya diatas kasur.Nada nya merengek seperti anak kecil.

"Tidurlah Bolt!!Salad sibuk!!"kata Sarada kesal merasa pekerjaannya diganggu.

"Nggak mauuuuu!!Mau sama Salad!!"katanya menghentak hentakan kaki diatas kasur itu lalu menggelengkan kepalanya merengek.

Boruto pun ngambek,"Yaudah!!Bolt nggak mau lagi bicara sama Salad!!"katanya merajuk lalu tidur meringkuk didalam selimut.

Sarada menghela nafas lau dengan terpaksa menghentikan pekerjaannya demi bayi besarnya itu.

Boruto setiap malam pasti akan tidur memeluknya,lelaki itu akan bermanja manja padanya sebelum tidur,tapi tadi Sarada tidak memeluknya dan hasilnya dia merengek dan akhirnya ngambek dengan Sarada nya.

Si paling nggak bisa tidur tanpa di peluk ayang,yaa begitulah Boruto.

Sarada menaiki kasur tersebut dan mulai memujuk Boruto,"Bolt yaudah Salad disini,sekarang ayo peluk Salad"

"Nggak mau!!Salad pergilah!!Bolt bisa tidur sendiri!"ketusnya lalu menenggelamkan kembali dirinya ke selimut itu.

"Bolt udah pandai jahat ya sama Salad?!Yaudah Salad nggak akan manjain Bolt lagi kalo gitu!!"balas Sarada menantang.

Sontak Boruto berbalik ke arahnya,raut wajahnya cemberut,lalu perlahan mendekat ke Sarada,

Wanita itu pun perlahan membawa Boruto ke dalam pelukannya.Dalam hatinya merasa puas kerana Boruto ngalah padanya,takut jika Sarada beneran tidak memanjakan dirinya lagi.

Boruto pun memeluk Sarada,menenggelamkan wajahnya ke dada Sarada dan menghirup dalam dalam entah aroma apa disana.Wajahnya benar benar ditenggelamkan di sana dan sesekali dia menggesekkan wajahnya.

Boruto menang banyak.

"Bolt ngantuk"celetuknya.

"Yaudah tidur hm,,Salad puk puk Bolt sini"kata Sarada sembari memeluk Boruto dan mulai mem puk puk punggung lelaki itu.Dia bahkan membiarkan saja Boruto yang sedang menyentuh dadanya dan sesekali meremasnya.

Kebiasaan Boruto setiap malam jika ingin tidur,ya begitulah.Mulai dari menggesekkan wajahnya disana,memeluknya dan menyentuh sekaliguss meremas dadanya.Sarada sudah hafal dengan tingkah laku Boruto ini.Jika tak dibagi seperti tadi misanya Sarada menolak untuk menidurkannya,maka Boruto akan merajuk dan marah.

Sarada hafal dengan tingkah bayi besarnya tersebut.Entahlah jika nanti mereka punya anak,pasti tak kalah jauh mungkin sifatnya dengan Boruto,Sarada menebaknya asal.Membayangkan kehadiran bayi diantara mereka membuatkan Sarada merasa senang.Tapi apakah bisa dirinya hamil?Jika keadaan Boruto yang kurang ini.

Tapi jika rencana Tuhan itu,siapa yang tahu juga bukan?Jika beneran dia hamil,pasti lucu kehadiran bayi kecil diatas mereka ditambah lagi Boruto yang polos akan menjadi semakin gemas dan bakalan lucu.

Tangannya mengusap usap surai kuning suaminya yang lebat itu,"Katanya mau jadi laki sebenar,tapi kok tidur malah masih manja sama Salad?Mana kayak anak kecil lagi"celetuk Sarada sedikit menyindir suami polosnya itu.Dia mengusap gemas surai kuning nan lebat itu,pasti nanti jika mereka punya bayi akan mengikuti surai kuning Boruto.

Boruto mendongak menatapnya meski sudah mengantuk,"Iya tapi Bolt mau manja sama Salad,masa Bolt harus setiap masa jadi kayak paman Tachi dan Papa Sasuke yang serius saja?Bolt cuma  manja dengan Salad waktu ingin tidur itu saja"jawabnya dengan cemberut.

Sarada pun mencubit pipinya gemas,"Iya-iya Salad ngerti"lalu mengecup pipinya gemas,"Salad bercanda doang"

Lalu Boruto pun membalas ciuman Sarada dengan mencium pipi kirinya,"Selamat malam  Salad,semoga Salad mimpi Bolt terus,,nggak boleh mimpi laki laki lain selain Bolt!"

Sarada terkikik,"Bicara apa sih?Ada ada aja"

Boruto cuma menyengir,lalu setelah itu dia kembali memeluk Sarada dan menenggelamkan ke area yang disukainya tentu saja bagian dada wanita itu.Baginya dada Sarada adalah area ternyaman sekali.

Sarada pun mengusap usap kepala lelaki itu,hingga Boruto benar  benar terlelap pada akhirnya.

Ada hikmah dengan apa yang terjadi dalam hidupnya,dia sama sekali tak menyalahkan Boruto menikah dengannya,Sarada tahu Tuhan sudah merancangkan yang terbaik untuk nya,belum tentu apa yang kita rancangkan akan sesuai dengan yang kita dapatkan,rencana Tuhan adalah yang terbaik berbanding rencana kita.

Begitu juga Sarada.Sarada dulunya merancang untuk menikahi dengan laki laki yang sudah berumur misalnya seorang model lelaki yang berumur 40 tahun bernama Shidai.Sarada berniat ingin mendekati lelaki itu,hanya berniat saja hehe...

Sebelum Sakura menjodoh-jodohkannya selalu,Sarada sempat ingin mendekati Shikadai tersebut tapi dia tahan.Dia memilih Shikadai kerana lelaki itu pendiam,tak suka bersosial,dingin dan berwibawa.Sarada menyukai tipe lelaki seperti itu.Bahkan Shikadai tidak ada sama sekali pacar atau wanita simpanan.

Tapi semua nya berubah mendadak ketika seorang laki laki yang tak dikenalnya,malah dia tabrak dan kini secara resminya mwnjadi suaminya.Tak pernah Sarada  bayangkan jika nenikah dengan laki laki polos,bersikap aneh dan kekanak kanakkan,tapi Sarada senang dengan itu semua.Sarada menyerahkan semuanya pada diatas,Tuhan tahu apa yang terbaik untuknya.Maka dari itu,Sarada harus bersyukur dengan kehidupannya sekarang.







┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅













Hari ini bertepatan dengan hari selasa,

Akhirnya Boruto bisa diperbolehkan masuk bekerja.Semalaman mereka menyiapkan pakaian dan barang barang untuk Boruto bekerja nantinya.Sarada yang diawal pagi ini bersemangat menyiapkan suaminya.

Wanita itu teliti dalam mengemasi surai kuning lelaki tersebut dan mengoleskan  minyak rambut agar rambut Boruto kemas.
Dia juga memakai kan Boruto jas casual berwarna hitam.

Sementara Boruto lelaki itu tampak girang dan senyumannya merekah sejak tadi.

"Ini Bolt harus jaga penampilan,jangan sembarangan berucap,ngerti?"kata Sarada sembari mengancingkan satu persatu baju kemeja Boruto.

Boruto mengangguk.

"Jangan makan dengan tergesa gesa,harus makan dengan tenang seperti Salad ajar selalu..Jangan banyak bertanya hal yang tidak penting,,Bolt ngerti kan?"

"Ngerti Salad"

Sarada selesai mengancingkan baju Boruto tersebut,"Nah selesai"serunya lalu menjauh dari Boruto ingin mengamati penampilan suaminya.


Degupan jantung Sarada terasa laju ketika melihat suaminya sendiri memakai baju kemeja yang dibelikannya.Penampilan Boruto keren dan menambah kesan tampan diwajahnya.

Ya tampan.

Sarada mengakui suaminya itu memang tampan sebenarnya.Hanya saja sifat polos dan kekanakkan itu menutupi ketampanannya dan selalu di cap anak manja,sebenarnya lelaki itu memiliki rupa yang tampan jika dihias begini.

"T-tampan"lirih Sarada tanpa sadar.

Pipi Boruto memerah mendengar itu,lalu dia cengesan,"B-benarkah?"

Lelaki itu mengulum senyum dan malu malu,"B-bolt malu"katanya lalu tak disangka dia membalikkan tubuhnya membelakangi Sarada lalu menangkup kedua pipinya yang terasa panas.

Sarada menatap itu langsung syok,"Kokkk lucuuuu!?"pekiknya melihat tingkah malu malu kucing suaminya.

"H-hah?"

"Aaaa Bolt lucuuu!!"pekiknya,,lalu merasa tak tahan pun dengan gemas Sarada membalikkan tubuh Boruto cepat hingga lelaki itu hampir oleng.

Belum sempat Boruto berbicara,Sarada sudah menyerangnya dengan sebuah ciuman hingga mendadak Boruto kaget dan tubuhnya menegang.

"H-hmmph S-salad B-bolt nggak bisa n-n-nafas"

Boruto pasrah ketika Sarada sendiri melumat ganas bibirnya,lama kelamaan dia membalas ciuman tersebut.



Penampilan Boruto yang kemas tadi kini kembali berantakkan.

















**


Mobil hitam mewah memasuki gedung perusahan Uchiha tersebut,

Boruto disamping Sarada entah kenapa menjadi gugup dan merasa takut untuk memasuki gedung besar itu.Tanpa terasa genggaman tangannya pada Sarada mengerat membuatkan wanita yang menyetir itu disebelahnya menoleh padanya.

Lalu Sarada memparkingkan mobilnya dikawasan parking tersebut.

"Kita sudah sampai,ayo turun"kata Sarada sembari melepaskan tali pingang mobil tersebut.

Melihat suaminya tak merespon apapun,membuatkan Sarada menoleh,"Bolt?"panggilnya.

Boruto tak menjawab dan cuma menunduk.

"Hei,kenapa?"tanya Sarada khawatir.Lalu menghampiri lelaki tersebut yang cuma diam sejak tadi.

Boruto mengangkat wajahnya memandangi Sarada,Sarada kaget melihat wajah Boruto pucat,"B-bolt?!Bolt sakit?!Kalo gitu kita ke rumah sakit ya?!"panik Sarada.

Boruto menggeleng lemah,

Sarada tertegun,"Lalu?Kenapa?"tanyanya lirih.

Boruto menunduk sedih,"Bolt takut..."cicitnya..

"Huh?"

"Bolt takut..nanti Bolt nggak bisa bekerja dengan baik disini..Nanti mereka marah sama Bolt"katanya dengan merasa rendah diri.

Sarada terenyuh mendengarnya,"Kok gitu?Bukankah Bolt semangat mau kerja disini,,ayo buktikan kalo Bolt mampu"katanya memberikan dukungan.

Boruto menggeleng,"Bolt lemah..Bolt nggak kayak laki laki lain..Kuat,semangat kerja ,normal dan lain lain..Tapi Bolt banyak kekurangan...Bolt nggak bisa kayak laki laki normal"

Sarada membawa suaminya ke dalam pelukan,dadanya sesak ketika Boruto mengatakan itu,"Siapa kata Bolt nggak bisa hm?Bagi Salad Bolt bisa kokk!!Salad disini dukung Bolt,apapun Bolt mahukan,Salad dukung asalkan bukan benda kejahatan..Salad nggak pernah bedakan Bolt sama laki laki normal,nggak pernah Bolt.."

"Salad tulus sama Bolt,maka dari itu Salad siap membantu Bolt dalam bekerja,kita sama sama berjuang ya,sayangku"bisik Sarada pada  telinga suaminya.

Boruto tersentuh dikala itu,lalu membalas pelukan Sarada.

"Ayo semangat,anggap ini kehidupan baru buat Bolt bekerja disini mulai hari ini,Bolt ngerti kan?"katanya membuatkan Boruto menggangguk dan dia kembali semangat.

"Terima kasih ya Salad,Salad adalah anugerah terindah buat Bolt"

Mendengar itu membuatkan Sarada tersenyum,


"Bolt juga..Bolt adalah anugerah buat Salad"katanya dengan nada begitu perlahan.

















**





Kedua pasangan itu memasuki gedung tersebut dan banyak pasang mata memandang mereka.

"Siapa itu?"tanya seorang karyawan.

"Oh itu adalah suami dari Nyonya Uchiha Sarada,Uchiha Boruto"jawab salah satu karyawan lain.

"Wow!Aku baru melihatnya..Mereka serasi sekali"

Banyak lagi beberapa ucapan yang Sarada dengar namun mereka abaikan saja,Boruto diam dan menunduk.Dia malu untuk melihat  sekeliling.

Lalu sebuah tangan mungil menggenggam tangan nya tersebut,sontak dia menoleh ke Sarada.

"Jangan malu,ayo lihat kedepan,yakinlah kalo Bolt bisa"bisik Sarada lalu setelah tersenyum pada Boruto.

Perlahan Boruto mengangguk dan mahu mengikuti ucapan wanita nya tersebut.

Dia memberanikan diri untuk melihat sekeliling dan tak lagi menunduk,tempat.itu sangatlah luas,Boruto sempat menganga beberapa kali.

"Jadi disinilah Salad kerja?"cicitnya.

Sarada mengangguk,"Iya disini..Ayoo!"katanya sembari menarik tangan Boruto lalu menuju lift.

"Eh,kita mau kemana?"

"Kita mau ke ruang kerja Salad lalu baru kita ke ruang kerja Papa dan pembahagian ruang kerja Bolt"jawab wanita itu.

"Begitu ya?T-tapi-"Boruto ragu memandang lift yang sudah terbuka itu.

"Kenapa?Ayo masuk"

Boruto menggeleng dan mulai ketakutan,"B-b-bolt nggak pernah n-naik ini..B-bolt takut kita terhempas!!"paniknya.

Sarada kaget mendengarnya,lalu berusaha meyakinkan suaminya tersebut,"Nggak akaan sayang..Ini udah modern nggak ada kerosakkan,,ayo kita masuk  menuju tingkat atas"

Boruto sempat menggeleng namun Sarada tetap membawa nya masuk ke dalam lift tersebut,

Jantung Boruto berdetak tak karuan,dia ketakutan dan segera memeluk Sarada yng pendek dan kecil itu dari nya,menenggelamkan wajahnya  di ceruk leher Sarada hingga Sarada terheran heran dengan tingkah Boruto.

"Nggak apa apa sayang,tenanglah"lirih Sarada mengusap usap punggung Boruto lembut.

Pintu lift tersebut tertutup dan mulai menuju tingkat atas,

"S-salad kita mau ke tingkat berapa?"tanyanya sambil tak melepaskan pelukannya dari Sarada.

"Kita menuju ke tingkat 60"

"Huh?Gedung ini sebenarnya berapa tingkat?"tanya Boruto merasa sedikit ketakutan.

"60 tingkat"jawab Sarada santai.

"Hahhh?!"mendadak linglung Boruto,dia paling takut ketinggian,

"B-bolt!"Sarada semakin panik ketika suaminya mendadak lemas gini,lalu dia menepuk nepuk punggung lelaki itu menguatkannya,"Jangan takut,Salad disini,,kita aman"lirihnya.

Boruto menghirup dalam dalam aroma tubuh Sarada dibagian leher,sedikit lega dan tanpa sadar dia mencium leher wanita itu.

Boruto merasa terbuai,dan tanpa terkendali lagi,lelaki itu ingin menyesap kulit leher Sarada.Namun Sarada menahannya.

"A-ahh,B-bolt"Sarada meringis ketika Boruto mencium lehernya,astagah,apa yang si kuning ini lakukan?!

"B-bolt j-jangan!"Sarada ingin menghentikan ciuman Boruto,semoga saja tidak ada yang melihat mereka seperti ini sebelum sampai di ruangan Fugaku.

Belum sepat dia menghentikan perbuatan Boruto,

Di saat bersamaan pintu lift terbuka.

Sarada melebarkan matanya ketika pintu lift itu terbuka menampilkan beberapa orang didepan mereka.

Boruto juga tersadar lalu memutar tubuhnya dan kaget saat melihat orang orang itu.

Netra Fugaku melebar saat melihat cucunya entah melakukan apa didalam lift.Pikirannya menebar kemana mana.

"Apa kalian sedang-"

"Tidakk!!!"pekik Sarada dan Boruto bersamaan.

Sasuke dan Sakura kaget melihat itu juga.Keluarga Uchiha itu semua masing masing kaget.

Wajah Sarada terasa terbakar,astagahh!!!Mereka berdua seperti ditangkap basah saja meski sudah menikah.

Boruto juga memerah wajahnya,dia mengutuk dirinya sendiri kenapa sembarangan mencium Saladnya,tapi sumpah demi apapun Boruto tak bisa menahan untuk mencium leher Sarada kerana wangi.



Mau letak dimana wajah mereka?!


















**









"Memandangkan Boruto mula hari ini masuk kerja,jadi tugas yang dibuatnya semestinya ringan dulu"kata Fugaku.

Saat ini mereka semua berkumpul diruangan Fugaku.

Boruto dan Sarada sejak tadi diam dan menunduk sembari berdiri disana,mereka berdu merasa malu semenjak kejadian di lift itu.Aduhai!!

Boruto yang menunduk mencoba melihat sekeliling  dan tempat itu sangat luas dan mewah.Tiba tiba netranya melebar disaat melihat betapa tingginya mereka disaat ini.

Sontak membuatnya lemas dan gayat akan ketinggian.

"B-bolt m-mual hoekkkkk!!"Mendadak Boruto pusing dan ingin muntah.

Semuanya terkejut dan Sarada segera mengambil plastik yang ada disana dan segera memberikannya pada Boruto untuk muntah disana.

"Hoekkkk!!"

Sarasa menpuk nepuk punggung Boruto,"Tenanglahh,kita tidak apa apa disini,keluarkan lah semuanya sampai kamu lega"lirihnya tak kuasa menahan kondisi suaminya yang seperti ini.Boruto takut akan ketinggian.

Sasuke dan Fugaku menghela nafas,"Bagaimana dia ingin bekerja jika kondisimya seperti itu tak memmungkinkan"cibir Fugaku.

"Diamlah Kakek!"Sarada memberikan tatapan tajamnya ke Fugaku sontak membuatkan lelaki berumur itu tersedak.

"Udah biarkan!"tegur Itachi.

Mereka menunggu Boruto yang masih sakit dan mual itu baikan.

"Sudah tenang?"

Boruto menggangguk lemah,"I-iya..terima kasih"cicitnya.

Sarada mengusap bibir Boruto menggunakan tisu,"Hm"

"Kalo Bolt nggak kuat,kita pulang ya?"

Boruto menggeleng,"Nggak mau..Bolt harus kerja juga..Bolt akan berusaha untuk tidak takut"cicitnya.

Sarada tersenyum,"Yaudah,kalo itu Bolt mau"

"Udah baikan?"tanya Mikoto khawatir.

"Sudah Nek,Boruto tetap mau melanjutkannya"

"Yasudah"


Mereka pun kembali berbincang bincang mengenai Boruto dan pekerjaannya.

"Itachi akan mengajarmu cara menggunakan komputer dan beberapa hal lainnya,jangan terlalu berisik saat bekerja,kau mengerti?"kata Fugaku ke Boruto.

Boruto mengangguk,"Baiklah"jawabnya.

"Pekerjaan ini tak mudah,ku harap Itachi sabar membimbingmu"

"Serahkan semuanya padaku"kata Itachi terkekeh.

Boruto mengangguk,"Ano apa Bolt bisa tanya?"

"Sebentar-"Fugaku menyela ucapan Boruto,"Jika disini,kamj harus menggunakan kata kata formal,jangan seperti tadi..Faham?"

Netra biru itu mengerjap,"B-bagaimana?"cicitnya.

"Bicara dengan sopan  dan formal jangan menggunakan nama panggilanmu seperti tadi"

"Dan kau harus memanggilku Tuan disini jangan memanggilku Kakek"

"Begitu juga yang lain,kau harus memanggil mereka dengan formal juga"

Boruto berfikir sejenak,"Hmm"

"Apakah Boruto harus berbicara seperti ini?"tanyanya mengubah gaya bicaranya.

Fugaku menghela nafas lega,"Ya seperti itu"

"Perhatikan gaya bicara,tingkah laku mu disini"

"Jangan terlalu banyak ngomong ke karyawan lain,jawab saja apa yang perlu,paham kan?"kata Fugaku lagi.

"S-saya me-mengerti kake-T-tuan!"kata Boruto gagap.

"Ya begitulah,tai jangan terlalu gagap"tegur Fugaku.

"Baiklah"

Sarada terkekeh melihat tingkah Boruto yang tampak kurang selesa dengan ucapan ucapan formal seperti itu.Mau gimana lagi,memang begitu harusnya.

"Semoga kau betah bekerja disini"

Boruto menunduk hormat pada Fugaku,"Terima kasih Tuan"katanya.

Sarada mendekatinya lalu merangkul lengan suaminya,"Ayo"

Boruto pun mengangguk angguk,mereka berpamitan dan berundur diri dari ruangan Fugaku.

Mikoto tersenyum senang,"Bagaimana?Dia baik bukan?Sopan lagi!Kalian jangan terlalu kasar padanya jika mengajarkannya nanti,jika sampai kasar..maka aku dan Sarada akan memukul kalian semua"kata Mikoto memberikan tatapan membunuh ke mereka berempat.

Sontak Fukagu dan yang lain ketar ketir,"Tidak akan!Aku tak akan melatihnya terlalu keras!Aku janji"lirih Fugaku.

"Iya Kaaasan!"

"Iya aku juga Kaasan!"

"Iya"

Mikoto setelah ya tersenyum senang,"Baguslah..Aku bisa gembira dengan ini"

Masing masing mereka menghela nafas lega,mereka tak akan membuatkan Mikoto marah,Mikoto jika marah sangat berbahaya dan maka dari itu mereka harus baik baikdalam melayani Boruto.

"Sarada dan Boruto adalah cucu kesayanganku,tak ada yang bisa mengganggu mereka meskipun itu kalian sendiri"

"B-baiklah"kata mereka serempak.










Sementara Boruto dan Sarada kini ke sebuah ruangan juga yang tak kalah mewahnya,

"Ini ruangan siapa Salad?"cicit Boruto.

"Inilah ruangan Salad"katanya sembari memperlihatkan tempat itu.

"Wow"Boruto berbinar binar menatap tempat itu.Begitu mewah dan cantik.

"Keren!!"

"Sama kayak Salad keren!!"celetuknya.

Sarada terkekeh,"Bolt punya ruangan juga tak kalah kerennya loh"

Boruto menatapnya bingung,"Bolt punya ruangan sendiri?"

Sarada mengangguk,"Mau liat?"

Boruto menggangguk senang,"Mau!"

"Ayo-"

"Permisi Tuan dan Nyonya!"

Pintu ruangan kantor Sarada dibuka,dan menampilkan sosok lelaki bersurai biru tersebut.

"Mitsuki!"seru Sarada.

Mitsuki tersenyum hingga mata nya menyipit,"Nyonya,saya membawakan kunci untuk ruangan Tuan Uchiha Boruto"

Sarada segera mengambil kunci itu,"Boruto!"katanya menampilkan  kunci itu.

Boruto mendekat padanya,"Ini ya kuncinya"lalu Sarada mengangguk.

"Terima kasih Mitsuki"dan diangguk Mitsuki

Lalu Boruto memerhatikan lelaki bersurai biru muda itu.

Merasa diperhatikan membuatkan Mitsuki menatap Boruto,dia tersenyum,"Salam sejahtera Tuan Uchiha Boruto,suami Nyonya Sarada..Saya Mitsuki asistent Nyonya Sarada,salam kenal"katanya tersenyum ramah.

Boruto ikutan tersenyum senang,"S-salam kenal"mendadak dia teringat akan kata kata Fugaku bahwa dia harus berbahasa formal dan harus menjaga adab dan kata kata,

"Salam kenal Mit-Mitsuki..Terima kasih sudah menyambut saya dan Sala-eh Sarada"ucapnya.

Mendengar namanya disebut oleh Boruto pun Sarada terkejut,baru kali ini dia mendengar Boruto memanggilnya dengan Sarada .Ohh tidak,jantungnya tidak sehat untuk saat ini.

"Sarada kenapa?"tanya Boruto,meski dalam hatinya memberontak ingin memanggil Saradanya dengan Salad..Baginya rasanya tak sopan sekali memanggil istrinya dengan nama.

Wanita itu menoleh cepat,"A-ahh tidak!!"katanya canggung.

Mitsuki tersenyum,"Kalo begitu saya izin keluar dulu"katanya meminta izin.

Sarada mengangguk,"Ya"

"Hei sebelum itu,jangan lupa mengerjakan tugasmu malam ini"kata Sarada tertawa.

Mitsuki menghela mafas dan terpaksa tersenyum,"Baiklah!"

Mitsuki pun beredar dari sana meninggalkan Sarada yang tertawa kecil dan Boruto yang sedang terdiam.

"Ayo kita ke ruangan Bolt"

"Iya"

Boruto menatap Sarada,"Salad..Bolt minta maaf ya,harus manggil Salad kaya gitu,walau Bolt nggak biasa tapi Bolt harus juga"

Sarada mengusap usap pipi suaminya,"Nggak apa apa...Sudah aturannya kok disini,Bolt jangan risau..Hanya kita berdua saja bisa memanggil non formal seperti ini,tapi ketika sedang  berbicara dengan orang lain,kita harus formal"

Boruto mengangguk,

"Oh ya Salad,lgi satu Bolt bisa bicara?"

Sarada menatap suaminya yang tinggi dari nya,"Apa itu?"

"Salad kayaknya jangan terlalu rapat deh sama Mitsuki"bisiknya takut ada yang mendengar ucapannya.

Mendadak Sarada terkejut.

"Hah?Kenapa?Mitsuki itu Asistent Salad loh,,Salad udah berteman dengan Mitsuki sudah lama"

Boruto mengangguk,"Bolt tahu..Tapi Bolt merasa ada sesuatu Mitsuki sembunyikan?Entahlah itu apa?Yang jelas waktu melihat Mitsuki datang disini,Bolt bisa rasain nya"kata Boruto serius.

Sarada tertegun mendengarnya,what??

Setelah itu dia tertawa kecil,"Jangan begitu,ayolah mungkin dia sembunyikan masalahnya dari Salad,Mitsuki dia memang begitu..Ya begitulah,Bolt harus positif thinking aja ya?"

Boruto nengangguk meski hatinya ragu,"Baiklah"

"Bolt nggak usah cemburu ya sama Mitsuki,Mitsuki dia sudah melamar lohh gadis dilur sana!"kekehnya.

Boruto cemberut,"Nggak akan!Bolt nggak akan cemburu deh!"cemberutnya.

Sarada terkikik lalu mencium gemas pipinya,"Gemesss banget"gregetnya.

Boruto pun malu malu dikala itu.














**






Mereka akhirnya sampai disebuah ruangan,


"Wow!!"Boruto mendadak hilang kata kata ketika melihat sebuah ruangan yang dikatakan itu adalah ruangan miliknya.

"Wow,Salad?!Ini punya Bolt?"kagetnya.

Sarada mengangguk,"Iya disinilah,Bolt bekerja nanti..Ruangan Bolt selaang beberapa ruangan dari ruang Salad"

Boruto tak bisa lagi berkata kata,begitu mewahnya tempat dia bekerja ini.

Sarada mendekatinya lalu memeluk Boruto,menempatkan kepalanya di dada Boruto,"Salad seneng,Bolt akan bekerja dari sekarang..Semoga Bolt sehat ya dan kuat semangat,,Kalau Bolt lelah,Bolt rehat,kalo ada apa apa masalah,panggil Paman Itachi dan Salad ya?Jangan bergantung dengan diri sendiri saja,paham?"

Boruto menciun pucuk kepala Sarada,"Paham Salad"

"Nanti Salad akan atur semua pola makan Bolt dan minum,dan rehat Bolt juga"

"Terima kasih lagi sekali ya Salad"

Sarada tersenyum mendengar itu.

"Sama sama suaminya Salad"




















┅┅┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅┅┅













2 hari kemudiannya,


"Dalam keluarga Uchiha,ilmu bela diri adalah terpenting sekali"ucap Itachi menjelaskan.

Lelaki bersurai kuning itu terus seksama mendengarkannya.

"Saat ini,kami akan melatih kemampuan mu mulai dari sekarang,kau harus diajar ilmu bel diri"

"Ini penting untuk melindungimu bahkan orang lain juga"

Boruto mengangguk-angguk,sementara disamping nya Sarada tampak sedikit khawatir,apa bisa Boruto bela diri?Takutnya lelaki itu akan lebam lebam tubuhnya.

"Paman,bisa Bolt bertanya?"

"Apa itu?"

"Apa wanita seperti Nenek Mikoto,Mama Sakura dan Salad juga belatih ilmu bela diri?"tanyanya polos.

Mereka mendengar itu cuma tersenyum,

Itachi terkekeh,"Tentu saja,jangan memandang rendah dengan Ibu kami Mikoto,dia adalah wanita  yang tangguh loh ketika berkelahi"

Boruto menatap polos ke Mikoto,"Benarkah nenek?Bolt rasanya pengen ngeliat nenek berlawan"serunya.

Mikoto tampak salah tingkah,"A-ah itu cerita beberapa tahun lalu"

Ya dulu,Mereka sempat dihadang oleh sekolompok orang jahat yang menginginkan kematian mereka,Mikoto berhasil menumbangkan 6 orang penjahat sendirian.Sama juga Sakura,Sakura tangguh dan kuat.

"Kerenn!!"Boruto bertepuk tangan kepada mereka semua.

Lalu menatap Sarada,"Salad,Bolt pernah liat Salad tendang wajah Abang Kawaki,ihh serem"celetuknya membuat semua disana terkekeh kecil mendengarnya.

"Ternyata kalian berlatih ya,Bolt jadi semangat!!Mau berlatih!!"katanya bertepuk tangan.

Itachi membuka bajunya menampilkan perut yang ada roti sobek di depan mereka semua.

Boruto menganga melihat perut Itachi,"Wow!!Ada kotak kotaknya!!"seru Borut girang.

Itachi tersenyum,"Kau mau seperti ini?"

Boruto mengangguk,

"Maka kau harus berlatih lebih giat,setiap hari tidak juga setiap hari ya,,setiap minggu juga boleh"katanya mempaamerkan ototnya tersebut.

Boruto pun dengan bangganya mengangkat bajunya dan menampilkan perutnya itu,

"Bolt nggak ada perut kotak-kotak kayak Paman Tachi,perut Bolt kayak gitar!!"serunya menampakkan tubuhnya yang kurus itu.

Fugaku dan yang lain tak bisa menahan tawanya,betapa polosnya Boruto ini astagah.

Sarada juga ketawa terpingkal pingkal.

"S-sarada hahah,,s-sudah jangan ketawa,dia suamimu pftt hahaha"seru Mikoto terkikik.

Boruto menggaruk kepalanya tak gatal,entah bingung ingin bicara apa.

"Hahh,Bolt kamu lucu banget sih"lirihnya terkekeh.

"Bolt bicara tentang kebenaran,,betul lah tubuh Bolt begitu"katanya.

Itachi merasa lemas mendengarnya,"Ya sudah jika begitu kita mulakan dengan bismillah"

Ehhhh..

"Ya sudah jika begitu kita mulakan dengan latihan tendangan dulu"

"T-tendangan?"

"Iya"

Boruto pun bangkit,Sarada tampak khawatir menatapnya,"Bolt harus lawan dengan Paman Itachi ya,,jangan sampai Paman Itachi pukul Bolt,Bolt juga harus balas tendangan nya"

Boruto mengangguk paham,lalu kemudiannya dia menghampiri Itachi yang sudah berdiri di posisinya.

Mereka serius melihat kedua lelaki tersebut.


Bolt harus fokus!!

Batinnya,lalu tak lama Itachi bersedia dalam posisinya.

Lelaki itu secara mengejut menendang Boruto,

"Borutooo  awas!!"pekik Sarada dari jauh.

Boruto kaget dan menghindar dari tendangan itu.Dia tak menyangka selaju itu Itachi.

Lelaki itu tak fokus hingga menatap Sarada,

Disaat bersamaan,Itachi menendang lagi Boruto.

Dan disaat itulah,Itachi berhasil menendang perut Boruto.

"Akhhhhh!!"Boruto meringis kesakitan,dia menjerit kesakitan.

"Ayoo lawan aku!!"teriak Itachi.

Netra Boruto berkaca kaca,sangat sakit ternyata,,dia tidak bisa kalah..

Sarada menatap cemas Boruto,"Ayo Boruto!!"lirihnya.

Boruto menahan sakitnya,disaat itu Itachi ingin memukulnya lalu dengan cepat Boruto menghindar dan  memukul Itachi dibagian perut.

Bugh!!!

Semua terkejut melihat perlawanan Boruto itu,

Itachi meringis sebentar,"Pukulan mu masih lemah,rasakan ini!!!"

Bughhhh!!!



Itachi membogem rahang Boruto tanpa ampun,

"Akhhhhh!!"

"Pamannn!!"Sarada menjerit menutup mulutnya syok.


Boruto terjatuh dan meringkuk sakit.

Itachi tak tega,langsung membantunya bangun.Di lihatnya netra Boruto yang sudah memerah,pasti lelaki ini akan-


Boruto bangkit dan dari kejauhan Sarada khawatir dengan suaminya itu langsung berdiri.

"Boltt!!"panggil Sarada berteriak.



















"SALADDDDDDD!!!"

Tangis lelaki itu pecah seketika.Dia berlari ke Sarada tak peduli dengan pipinya yang mulai lebam dan tubuhnya sakit.

"Bolttt!!"




Grep!!





"Huwaaaa sakittt!!!!Bolt kesakitann!!!"renngeknya menangis mengadu pada Sarada.

"Oh kesiannya,suami Salad ini"Sarada menangkup pipi Boruto yang lebam,"Nanti kita obati"

"Huwaa sakitttt!!"

"Shuttt..shutt..sudah jangan nngis,nggak jantan tauu!"bujuk Sarada lembut.

"B-bolt nggak pandai lawan,,Bolt sakitt"adu nya lagi.

"Alololo,lain kali Bolt berlatih lagi yaa bagus bagus"bujuknya.

Boruto menangis tersedu sedu lalu ditenangkan,

Semua orang speechless melihat kedua pasangan itu.Ini acara latihan bela diri atau melihat pasangan bucin ya?

Fugaku langsung drop melihat kelakuann Boruto dan Sarada,

Rahang Sasuke juga jatuh dan Itachi sakit kepala melihat  mereka.

"Bagaimana ingin melatihnya jika itu saja dia menangis?!"pekik Sasuke kesal.

"Anak manja sekali"lirih Fugaku.

"Entahlah aku juga tak bisa berkata kata lagi"kata Sakura ikutan sweetdrop.

Lain dengan Mikoto yang juga  ikut khawatir,"Yaudah Sarada,bawa Boruto masuk,obati dia"

"Iya Nek"

Lalu dengan bertatih tatih dia membawa Boruto masuk ke dalam.

Itachi menatap Sarada,"Sarada..Paman-"

"Nanti saja kita bicara Paman!Aku sibuk!"

Itachi ketar ketir mendengar nya.Habislah jika Sarada marah padanya.




Lalu Boruto pun setelah itu di obati.















-







"A-awh sa-sakit sa-sakit itu!"cicit Boruto disaat Sarada mengobati dan mengkomprrs lebamnya.

Itachi duduk disebelah Boruto,"Paman minta maaf harusnya paman tak terlalu kasar padamu"

Boruto menggeleng,"Nggak papa Pamaan,Bolt yang salah..Bolt belum bisa ngelawam Paman"lirihnya.

Lelaki itu tersenyum,"Baiklah,nanti Paman akan mengajari mu cara menghindar serangan"

Boruto mengangguk meski dia merasa takut.

Lalu Itachi memelas menatap Sarada,"Sarada!!Paman minta maaf tentang tadi"

Sarada menghela nafas,"Ya,Boruto memaafkan paman jadi Aku juga harus"katanya sembari fokus mengkompress wajah suaminya.

"Paman terlalu kasar buat Boruto yang seperti ini,,harusnya paman mengajarnya drngan pertahanan dulu bukannya menyerangnya terus"lirihnya.

Dia menggira Itachi bakalan sedikit lembut tadi tapi ehh ternyata...Siapa sangka?


Boruto menggenggam tangan Sarada,"Nggak papa Salad,,Bolt baikan sudah"katanya meski,mata dann pipiny lebam sebelah.

"Iya iya"



Itachi menghela nafas,"Baguslah jika begitu,paman merasa tenang"katanya.



Lalu menatap langit langit diruang tamu itu,,"Izumi juga dulu selalu memarahi Paman jika paman berkeras dalam melatih orang-oeang"katanya.

Boruto dan Sarada menoleh,tak biasanya Itachi menceritakan tentang mendiang istrinya.

Lelaki paruh baya itu tersenyum,"Melihay kepedulian mu pada suaminya mengingatkan Paman tentang istrinya Paman yang cerewet"katanya terkekeh.

Raut wajah Sarada sendu,"Paman a-aku-"

"Tak apa,Paman cuma kangen padanya hehe"

Boruto menatap polos pada Itachi,"Istri paman,Izumi?"

Itachi mengangguk.

Senyumnya merekah,"Nama yang indah"katanya menatap Itachi.


Itachi tersenyum,"Ya sangat..."






"Tante Izumi pasti cantik ya sama  kayak Salad"celetuknya lagi.

Sarada kaget namanya disebut sebut Boruto,Itachi terkekeh,"Entahlah,,tingkah laku mereka jugaa mirip dan Paman merindukannya selalu meski sudah tak bisa ketemu lagi"

Boruto tersenyum,"Bolt juga"katanya.

"Hm?"Itachi mengeryitkan alisnya,

"Bolt juga merindukan Papa Bolt yang udah pergi..Bolt kangen sama Papaa..Bolt  dulu ngira kalo Papa bakal pulang dan keluar dari tanah itu,,tapi ternyata udah nggak bisa lagi"katanyanya dengan polos.

Sontak Sarada dan Itachi merasa iba sekali.

"Bolt sedih nggak ada Papa yang bisa jagain Bolt,Mama,Hima dan Abang Kawaki selalu pukul Bolt,,nggak ada lagi sosok Papa yang selalu pedulo ssama Bolt"lirihnya.

Lalu menatap Sarada,"Tapi  sekarang Bolt udah aman dan kerasakan bahagia,,Salad bantu Bolt buat teruskan hidup..Bolt dulunya mau mati kerana nggak sanggup disiksa tapi ketika melihat wajah Papa difoto,Bolt merasa Bolt harus kuat hidup"

Airmata Sarada berjatuhan dikala itu,dia tersentuh dengan cerita Boruto,kasihan hidup lelaki ini.

"Salad adalah sumber hidup Bolt sekarang,maka dari itu Bolt mau balas  kebaikan Salad dengan berusaha jadi kuat..Tapi Bolt masih lemah...Bolt nggak akan putus asa setelah ini,Bolt janjii!!"katanya dengan cengiran bahagia diwajahnya.

Itachi langsung menenangkan keponakkannya,"Sudahh jangan nangis"

Sarada menggangguk sedihh,Boruto mendekati Saradanya dan memeluk Sarada,"Salad jangan sedih,,sekarang Bolt bahagia dengan Salad"

"Terima kasih untuk semuanya"




Sarada mengangguk,"Apapun untuk mu"













**





Sementara di sebuah tempat,








"Kau sudah atur semuanya?"

"Ya aku sudah merencanakannya sejak awal lagi"

"Jangan lupa apa rancangan kita dari awal"

"Tapi bagaimana dengan wanita itu?"

"Kita harus menangkap suaminya lalu mengumpan mereka semua untuk menyerah diri!"

"Baiklah,ini sangat menarik!"

"Suaminya itu lemah,,kita harus menyelesaikam suaminya dulu barulah mengambil saham yang kita perlukan!"

"Menarik"


"Kau sudah bekerjaa disana sudah lama,kau belum bisa menemukan saham itu berada dimana?!"

"Tentu saja!!Mereka menyimpannya tidak sembarangan!!Aku juga harus berhati hati agar tak dicurigai sama sekali!"

"Yasudah!!"




"Jika begitu aku pergi dulu"

"Hn"

"Sampai jumpa lagi,Kisame"


"Sampai jumpa juga Mr Blue"











**









"Hima..Hikss tolong maafkan mama!!"isak wanita bersurai indigo itu.

Netra biru selautan itu berkaca kaca,"A-apa yang telah mama lakukan dengan Abang Kawaki?!Sampai mama HAMIL?!"teriak Himawari sembari melempar 3 testpack yang menunjukkan dua garis merah  yang sama.

Hinata terisak dan mendekati putri nya,"H-hima-m-mama b-bisa jelaskan"

Himawari berundur menjauhi Hinata,raut wajahnya dan hatinya kecewa menatap ibu nya,tak menyangka jikaa Kawaki menghamili Hinata.

Selama ini Hima sama sekkaali tak menaruh kecurigaan nyaa dengan Ibu dan abangnnya.Hima  dibuat  syok saat ini.



Netranya memanas,"A-aku kecewa!!"

Lalu Himawari berlari ke kamarnya.


"Himaaaa!!"seru Hinata menangis.

























**








Boruto yang  mengusap usap perut Sarada pun tersentak,membuatkan Sarada  menoleh padanya..

Saat  ini mereka berada dikamar sedang menikamti waktu berduaan,Boruto memijat tubuh Sarada dan mengusap perutnya meski tidak hamil.

"Kenapa?"

Boruto menggeleng,"Kenapaa ya Bolt merasa menjadi khawatir"

"Apa?"lirih Sarada lalu mendekatinyaa dan menangkup pipi Boruto.

"Kenapa?"

"Bolt.merasa ada sesuatu buruk berlaku"cicitnya.

Sarada menjadi kalut mendengar,"Heii jangan bicara gitu..Abaikan saja ya,sekarang ini Bolt harus rehat dan menyembuhkan diri dari tubuh Bolt yang sakit,ngerti hm?"


Boruto mendengarnya langsung memeluk Sarada,"Baiklah"

Boruto mengusap kembali  perut Sarada,"Bolt mau punya bayi"celetuknya.

Netra Sarada membola,apa lagi nihh?!

"Ba-bayi?"

Boruto cengesan menatapnya,"Bolt suka bayi Salad,,Bolt pengen punya bayi"

Sarada meneguk ludahnya kasar,



Lalu Boruto memasukkan tangannya ke dalam baju Sarada,

"Bisa kan Salad?"tanyanya dengan aura lain semacam membuatkan Sarada merinding.



"Ayo buat bayi"

"Sekarang?!"pekik Sarada  heboh.


Boruto cengesan menatapnya,"S-salad mau kan?"








"Nggak tau!"

"Ayooo"




"Ehhhhhh"


"J-jangan a-ahhh"
































࿇ ══━━━━✥◈✥━━━━══ ࿇













To Be Continue.............

Akhirnya aku update sekian 4 bulan nggak update😭😭

Ada yang kangen sama Boruto polos disini?!Huhuhh maaaf aku tida update update..Aku banyak gangguan,,

Sekarang aku laagi kuliah,sedih aku nggka bisa  berbagi waktu,tapi selalu on tiktok,,tapi buat nypingg ini susah banget😭😭💔Aku minta maaf sama kalian huwaa😭💗💗

Makasih udah nunggu dan vote cerita aku!!😭🦋💗

Untuk ending Futso no Otto,,aku minta maaf...sepertinya aq akaan menambah 2 chapter lgi utk on going ya!!Ini masi lanjut..kemungkinann 2 chapter kedepannya barulah ending..aku nggak sanggup mau nyoing panjang...nggk ada  waktu aq..dan aku malas😭💔

Aku minta maaf  jika chapter ini pendek🥺🥺huhuhu,,

Aku berterima kasih sama kaliaan readers kesayangan akuu🥺❤

Love you all,

Apapun,typo bertebaran!!!


Maaf jika ada salah ayat yaa,,maaf udah llama nggak nyping hmm..

Jumpa di next chapter!!


Salam sᴀʀᴀʜ ᴍᴀɴɪs❀

Continue Reading

You'll Also Like

12.1K 772 28
BOOK TWO OF THE PROPHECY SERIES Tyr Lokison is now eighteen, carrying the weight of his families prophecy whilst trying to finish secondary school...
34.2K 2.8K 27
Fanfiction BoruSara~ [On Going]
700K 53.7K 35
"Why the fuck you let him touch you!!!"he growled while punching the wall behind me 'I am so scared right now what if he hit me like my father did to...
132K 14.3K 28
Boruto hanya milik Masashi Kishimoto saya hanya pinjam karakter nya • • • • (Y/N) adalah seorang gadis dari klan Uzumaki murni dan diperintahkan lang...