My Powerful Wife (COMPLETED)

By BlackStarofIN

218K 12.8K 1.5K

Menjadi suami kontrak nona kaya yang sombong? Kenapa tidak? Kaivanlah orangnya. Kisah Kaivan Prawira, seoran... More

PROLOGUE
1 Peninggalan Hutang
2 Memberantas Korupsi
3 First Meet
4 Harapan
5 Mencari Jodoh
6 Second Time
7 Tunggu Aku
8 Penawaran
9 Perubahan Rencana
10 Gangguan Mega
11 Kemarahan Mega
12 Kesepakatan
14 Tinggal Bareng
15 Intimidasi
16 Pusing
17 Perkara Hamil
18 First Kiss
19 Jealous
20 Hadiah
21 Need
SC Unboxing Mega
22 Tidak Berarti
23 The Powerful of Mega
24 A Husband
25 Perkara 'Aku'
26 Drama
27 Sensitive
28 Clingy
29 Real Family
30 Something Happen
31 Angry
32 Accident
33 Lost
34 Where are You Now?
35 Titik Terang
36 I Miss You
37 Information
38 Found You
39 One Aim
40 END : My Powerful Wife
Surprise!
Promo 3.3
Promo Lebaran 2024

13 Pernikahan Dadakan

4.3K 230 26
By BlackStarofIN

Hey Guys...!!!  Welcome back to my story...!!!

Siapa yg nungguin kelanjutan dari Kaivan dan Mega??? Mari merapat dan VOTE dulu untuk chapter ini ya.

Yg nungguin Baby Project sabar dulu ya. Author lagi sakit skarang jadi up yg udah ada dulu ya.

Sudah Vote?  Kalo sudah yuk kita mulai langsung.

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Pagi hari, suasana rumah Kaivan tampak agak ramai. Ruang tamu sudah dirapikan dengan tikar yang menutup seluruh permukaan lantainya dan tidak ada perabotan di sana. Sebuah meja kecil yang pendek diletakkan di atas tikar dan dihiasi sedikit bunga yang tampak sederhana.

Sebuah sedan mewah berhenti tepat di depan rumah Kaivan, tepatnya di samping sedan milik Mega yang tidak berpindah sejak kemarin. Seorang pria keluar dari pintu kemudi dan segera membuka pintu di belakangnya. Keluarlah pria tua dengan setelan rapi yang masih tampak gagah di usia senjanya. Garendra Sanjaya.

Pria itu langsung saja melakukan perjalanan ke sini setelah mendapat telpon dari Mega yang mengatakan akan menikah tadi malam. Garendra tentu saja tidak percaya dan menganggap ucapan Mega hanya sebuah lelucon. Tetapi Mega telah berhasil meyakinkannya dengan memperlihatkan surat-surat syarat nikah yang sudah ia persiapkan sebelum ke sini.

"Orang tua pengantin perempuan sudah datang Pak." ucap seorang pria pada ayah Kaivan.

"Baiklah. Kita bisa memulai acaranya sekarang." balas ayah Kaivan.

Pada akhirnya sebuah pernikahan tengah terlaksana saat ini. Setelah semua usaha dan kerja keras Mega, ia bisa menikah dengan Kaivan. Sementara Kaivan yang juga sudah berusaha menyelesaikan masalahnya harus berakhir menikah dengan manusia licik seperti Mega yang menghalalkan segara cara untuk mencapai tujuannya.

Pernikahan dadakan itu berlangsung cukup sederhana. Disaksikan oleh orang tua dari kedua belah pihak pengantin, serta dihadiri oleh beberapa warga-warga kampung situ yang diundang secara dadakan.

Kaivan mengucapkan ikrar pernikahan dengan raut datar dan tegas. Ia benar-benar tidak menyangka ia akan duduk di sini, menikahi seorang wanita yang tidak pernah ia pikirkan akan menjadi istrinya.

Sementara Mega sejak awal terus tersenyum senang karena setelah ini posisinya akan aman dan ayahnya tidak akan terus mengancam akan melengserkannya lagi.

*

Setelah acara pernikahan itu selesai, Garendra tampak berbincang sebentar dengan orang tua Kaivan sebelum memanggil Mega untuk menghadapnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan Mega?" tanya Garendra tajam.

"Apa lagi? Menikah sesuai keinginan Papa." jawab Mega tenang.

"Kamu bilang minta waktu 1 minggu, dan ini baru 1 hari kamu sudah menyerah?" tanya Garendra bingung.

"Meskipun Mega menikah, bukan berarti Mega menyerah dengan perusahaan. Papa akan lihat nanti." ucap Mega.

"Papa tidak yakin dengan pernikahan ini. Apa yang kamu lakukan kepada mereka? Sampai mereka menikahimu mendadak begini." tanya Garendra tajam.

Mega mengeraskan rahangnya. Ayahnya memang tidak mudah dikelabuhi. Ia memasang wajah yakinnya dengan cepat.

"Nggak ada apapun yang Mega lakukan. Mereka menikahi Mega karena Mega hamil anak Kaivan." jawab Mega tenang.

"Apa kamu bilang? hamil!" kaget Garendra.

"Ini semua gara-gara Papa. Kalau bukan karena Papa mengancam Mega, Mega nggak akan melampiaskan kekesalan Mega ke pacar Mega." ujar Mega membuat drama.

"Pacar? Papa nggak pernah denger kamu punya pacar." curiga Garendra.

"Tentu. Karena Mega nggak pernah ngasih tau Papa. Intinya sekarang Mega sudah menikah, dan setelah masalah perusahaan selesai, Papa nggak ada hak untuk mencabut posisi Mega, sesuai kesepakatan kita." jawab Mega tegas.

Garendra menyipitkan matanya sebelum berkata.

"Kamu dengar Mega Sanjaya, kalau sampai ada kebohongan dalam pernikahan ini, bukan hanya posisi direktur utama yang Papa cabut, tapi hak kamu di perusahaan juga hilang." ancam Garendra.

Mendengar ancaman Garendra membuat Mega mengepalkan tangannya kuat. Gadis itu menatap tajam ayahnya yang kini berbalik dan beranjak pergi menuju mobilnya.

"Itu nggak akan terjadi. Sampai kapanpun GS Corp hanya akan dikelola olehku, Mega Sanjaya." monolog Mega menekan dirinya sendiri.

***

Mega yang baru mengganti bajunya melihat Gavin yang tampak terburu-buru menuju mobil.

"Gavin! Mau kemana kamu?" tanya Mega membuat Gavin menoleh.

"Orang yang membawa kabur uang investor ketemu Bu, sekarang sedang ditahan oleh suruhan kita." jawab Gavin melaporkan situasi.

"Bagus. Ayo kita ke sana sekarang." ucap Mega tegas.

"Maaf Bu, Ibu tidak bisa ikut pergi." tahan Gavin membuat Mega menukikkan alisnya.

"Kenapa?" ketus Mega.

"Pak Garendra menyuruh orang untuk mengawal Ibu dan Pak Kaivan pulang ke kota. Kalau Ibu ikut saya, Pak Garendra pasti akan curiga." jawab Gavin menjelaskan.

"Sanjaya tua itu bener-bener keterlaluan." geram Mega kesal.

"Kalau begitu saya permisi Bu." ucap Gavin sebelum melenggang pergi dari hadapan Mega.

Mega yang kesal pun kembali masuk ke dalam rumah Kaivan dan menemukan ibu mertuanya ada di sana.

"Mega, kenapa malah keluar? Itu Ivan ada di kamar. Mendingan kamu samperin sana." ujar ibunya Kaivan menyuruh Mega untuk menghampiri Kaivan di kamar lelaki itu.

"Mega boleh masuk Bu?" tanya Mega bingung.

"Boleh dong, kamu kan sudah menjadi istrinya Ivan. Kamar dia juga kamar kamu." jawab ibunya Kaivan lembut.

Mendengarnya Mega tersenyum lembut dan mengangguk sebelum beranjak masuk ke dalam kamar Kaivan yang kini telah menjadi suaminya.

Dilihatnya Kaivan sedang duduk di atas kasur sembari memijit pelipisnya.

"Saya mau pulang." ucap Mega menghampiri Kaivan yang sedang duduk dengan wajah penuh beban.

Kaivan mendongak dan melihat Mega yang sudah berdiri di depannya. Gadis itu menatapnya dengan wajah amat menyebalkan yang ia lihat.

"Anda tidak sadar sedang berada di mana?" tanya Kaivan sinis.

"Di rumah kamu." jawab Mega singkat.

"Setelah datang ke sini dan mengaku-ngaku hamil anak saya, membuat kekacauan sampai kita menikah, sekarang Anda mau pulang begitu saja?" kesal Kaivan.

"Saya harus menyelesaikan masalah perusahaan saya." ujar Mega terdengar egois.

"Anda pikir hanya Anda yang punya pekerjaan? Saya juga harus meninggalkan semua pekerjaan saya karena Anda." balas Kaivan sengit.

"Kalo bukan karena saya diawasi ayah saya, saya juga nggak mau minta pulang sama kamu." kesal Mega.

"Itu bukan urusan saya." balas Kaivan datar.

"Ck. Saya nggak bisa lama-lama di sini. Waktu saya tinggal 6 hari lagi untuk menuntaskan masalah perusahaan saya." protes Mega gusar.

"Dan saya tidak ada kepentingan dengan itu." balas Kaivan lagi tidak perduli.

"Siapa bilang tidak ada? Pelaku penipuan adik kamu sudah tertangkap oleh orang-orang saya. Kamu yakin nggak mau lihat?" tanya Mega mencoba memberikan penawaran.

Kaivan berpikir sebentar. Pelaku penipuan itu memang sangat ingin dihajarnya, tapi lagi-lagi untuk apa? Masalahnya dengan GS Corp sudah selesai, semua catatan tentang Haidar yang pernah berinvestasi di sana juga sudah dihapus, setidaknya dalam waktu dekat. Ia tidak lagi berkewajiban menemukan pelaku penipuan itu.

"Saya akan pulang besok pagi. Kalau Anda mau ikut silahkan, tapi kalau Anda mau pergi duluan terserah." ucap Kaivan final.

Mega yang mendengarnya melotot kesal. Kenapa pria yang berstatus sebagai suaminya ini sangat menyebalkan? Ia langsung keluar dari kamar Kaivan untuk mengadu pada ibu mertuanya.

***

Malamnya, Kaivan memasuki kamarnya sambil menghela napas lelah. Malam ini ayahnya menceramahinya sangat panjang. Bahkan ibunya juga menceramahinya untuk memperlakukan Mega dengan lebih baik.

Kaivan menatap Mega yang sedang duduk bersandar di atas ranjangnya dan melakukan sesuatu dengan tabletnya. Sementara Mega yang melihat Kaivan memasuki kamarnya juga balas menatap Kaivan dengan tatapan waspada.

"Anda memang suka sekali mengatakan omong kosong kepada orang tua saya." ucap Kaivan menatap Mega sengit.

"Itu bukan omong kosong. Emang kenyataannya kamu semena-mena sama saya." balas Mega tak mau kalah.

Kaivan menghela napas lelah menghadapi Mega yang sangat keras kepala. Ia duduk di ujung ranjangnya sambil menyentuh kepalanya dengan kedua tangan. Semua kejadian yang tiba-tiba terjadi di hidupnya ini membuatnya pusing.

Mega yang melihat itu pun segera menatap sekeliling kamar Kaivan. Sama sekali tidak ada sofa di sini. Bahkan karpet bulu juga tidak ada. Lantai kamar ini sama sekali tidak memiliki alas. Apa ini artinya ia harus tidur satu ranjang dengan pria menyebalkan seperti Kaivan?

"Nggak ada sofa di sini?" tanya Mega mencoba menekan pikirannya.

"Apa yang Anda harapkan di kamar kampung seperti ini?" jawab Kaivan sinis.

"Ck. Nyebelin banget. Saya nggak nyangka dokter sombong kayak kamu ternyata berasal dari keluarga miskin." ejek Mega tanpa tedeng aling-aling.

"Apa Anda pikir semua dokter harus berasal dari golongan orang kaya raya?" sinis Kaivan.

"Rata-rata kan begitu. Sekolah kedokteran kan mahal. Ah pasti harta orang tuamu habis buat sekolahin kamu ya." tebak Mega yang tak digubris oleh Kaivan.

Kaivan memilih merebahkan dirinya tepat di samping Mega.

"Saya nggak akan ngorbanin diri saya buat tidur di lantai seperti yang Anda pikirkan. Anda yang maksa buat saya nikahin, jadi Anda harus terima kalo saya tidur di sini. Lagipula ini adalah kamar saya." ujar Kaivan yang melihat Mega menatapnya dengan tatapan penuh protes.

"Kamu pikir saya bakal terpengaruh sama kamu di sini? Ada atau tidaknya kamu di sini bukan masalah buat saya. Kamu nggak sepenting itu." balas Mega kesal.

Mega kembali berkutat dengan tabletnya untuk mengerjakan sesuatu. Kaivan yang melihatnya segera melirik jam dinding yang menunjukkan jam 10 malam.

"Besok kita berangkat jam 7 pagi. Anda sebaiknya tidur." ujar Kaivan mengingatkan. Bukannya apa-apa, Kaivan hanyalah orang yang terlalu baik.

"Kalo mau tidur ya tidur aja. Nggak usah ngurusin saya." sahut Mega ketus.

"Terserah. Saya sudah mengingatkan." malas Kaivan mendapati respon ketus Mega sambil memejamkan matanya, mengisi tenaga untuk perjalanan besok.

Mega tidak menggubris perkataan Kaivan. Ia masih sibuk dengan pekerjaannya menganalisa keuangan dan perencanaan yang sudah ia kerjakan selama hampir sebulan ini. Hari ini ia tidak sempat mengerjakannya karena acara pernikahan mendadak ini. Ia harap waktunya cukup untuk menyelesaikan semuanya sampai 6 hari ke depan.

Mega meletakkan tabletnya ketika jam sudah menunjukkan angka 2. Ia menghela napas lelah dan menoleh melihat Kaivan yang sudah terlelap dari tadi. Laki-laki itu tidak menggunakan selimut yang telah diambilnya.

Mega tidak perduli dan merebahkan dirinya sembari menarik selimut menutupi dirinya yang sudah sangat lelah dan mengantuk. Mega terlelap menyambut mimpi, di samping pria berstatus suaminya di malam pertama pernikahannya. Setelah menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk.

*
*
*

TBC

Gimana part ini guys?

Seru nggak?

Penasaran sama kelanjutannya? Kalo penasaran jangan lupa segera VOTE di chapter ini ya. Dan jangan lupa tinggalkan komen sebanyak-banyaknya di siniiii.

Ok, see you in the next chapter.

Continue Reading

You'll Also Like

561K 21.2K 40
Cherry memutuskan untuk pergi ketika tidak sengaja melihat kekasih sekaligus calon suaminya Mark sedang berduaan dengan seorang wanita seksi di panta...
2.7K 338 31
Apa kau tahu bagaimana rasanya merindukan seseorang yang kau pun tahu, kau tidak boleh merindukannya. -Renjana Start : 30/11/23 End : 21/12/23
436K 21.7K 42
Soraya hampir saja melakukan percobaan bunuh diri jika saja Chandra tidak setuju untuk menikahi sahabatnya itu. Chandra dan Soraya menikah. Lalu baga...
256K 13.1K 33
COMPLETED [BACA CERITA CUTE COUPLE DULU] Jordan Amalio, imam baikku. Sumber kebahagianku dengan caranya sendiri. Bersikap manis sejak dulu, sampai...