LUNA

Door ManlyGirl24_

85.1K 10.5K 1K

[Werewolf AU] Markhyuck! Warning! BoyxBoy, mature, missgendering, mpreg, gay! Setiap tahun memang ada pemilih... Meer

PROLOG
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
12.
13.
14.
15.

11.

3.3K 493 80
Door ManlyGirl24_

Jadwal makan malam telah tiba, Haechan dan Renjun berjalan bersamaan menuju ke ruang makan. Perjalanan itu diisi dengan obrolan di antara keduanya, topiknya masihlah seputar Jaemin.

Haechan bertanya kepada Renjun, kapan Jaemin pergi dan mengapa anak itu pergi lebih cepat, padahal dia sendiri yang berkata malam nanti.

Renjun bersikap seolah-olah ia adalah seorang ibu, ia menjawab pertanyaan dari Haechan dengan penuh kesabaran sampai anak itu benar-benar terpuaskan.

Setelah tiba di ruang makan keduanya menolehkan kepala mereka kesana dan kemari mencari tempat yang kosong. Sebenarnya hanya Renjun yang melakukan itu, Haechan menoleh karena mencari keberadaan Jeno. Ia tidak merasa terganggu jika berada di dekat Jeno, mungkin karena hanya Jeno lah yang ia kenal.

"Kita duduk di sana saja, Renjun."

Baru saja Haechan hendak menarik tangan Renjun untuk pergi ke tempat Jeno, tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh seorang. Mau tidak mau ia mengikuti orang tersebut.

Haechan sudah tidak terlalu terkejut, ia sudah sangat hafal dengan feromon dari orang ini. Bagaimana tidak, mereka bahkan sempat bertemu beberapa jam yang lalu.

Tidak seperti yang sebelumnya saat ia hanya bisa pasrah mengikuti Mark, kali ini Haechan sedikit berontak. Anak itu menarik tangannya dari genggaman Mark, sontak saja alpha tersebut segera menatapnya.

"Tidak perlu, kali ini masih banyak tempat yang kosong."

Haechan tidak sedang emosi, ia mengatakan itu dengan nada yang lembut, entah ia sadar atau tidak telah mengeluarkan nada seperti itu.

"Kau tetap ikut denganku."

Dan Mark tetaplah Mark dengan segala perkataannya yang mutlak. Tapi bukan Haechan jika ia tidak mendebat apapun yang diperintahkan alpha tersebut. Siapa dia bisa memerintah Haechan?

"Kau pemaksa sekali ya? Aku sudah katakan tidak perlu, Mark. Harusnya kau langsung mengerti perkataanku. Sudahlah, lagipula makan denganmu tidak membuatku nyaman karena orang-orang terus saja menatapku. Entah apa yang salah dengan mereka."

Setelah mengatakan hal itu Haechan berbalik dan bersiap pergi meninggalkan Mark. Namun, lagi-lagi tangannya ditarik untuk mengikuti Mark. Kali ini tarikan nya lebih kencang dan membuat Haechan sedikit meringis.

Seperti yang sudah Haechan duga, tatapan orang-orang kembali mengarah ke mereka berdua, ia sangat tidak nyaman dengan hal itu.

Tiba di tempatnya, Mark menyuruh Haechan untuk segera duduk di sebelahnya, bahkan genggaman tangannya pun belum ia lepaskan.

"Bung, kau sepertinya menarik tangannya terlalu kencang."

Itu suara dari Lucas.

Dia sedari tadi memperhatikan segala tingkah laku tidak biasa dari sahabatnya itu sembari tertawa-tawa. Namun, setelah melihat bagaimana Mark menarik tangan Haechan, ia menjadi kasihan.

Mark awalnya tidak menyadari, setelah ia melihat wajah Haechan yang seperti orang kesakitan barulah ia sadar. Dan tentu saja ia menyesal.

Dengan segera ia melepaskan genggaman tangannya, melihat bagaimana tangan kecil itu menjadi merah karena ia terlalu keras menariknya. Bekas cengkraman berbentuk jari-jari Mark terlihat sangat kontras di kulit tan Haechan. Itu sakit, tentu saja.

"Haechan, maafkan aku."

Mark menyesal, dengan sedikit panik ia meminta maaf kepada Haechan atas perlakukannya barusan. Tapi Haechan hanya diam, tidak merespon, bahkan menoleh pun tidak.

"Ak-"

"Berdiri!"

Sialan! Mark mengumpat dalam hati, permintaan maafnya terpotong oleh perintah itu. Kali ini Jaehyun yang melakukannya. Ia sudah memperhatikan Mark dan Haechan, sudah mengerti bahwa ia harus mengambil alih untuk kali ini.

Tapi menurutnya lucu sekali melihat wajah Mark yang menjadi panik seperti itu. Biasanya, sekalipun di keadaan terdesak dan berbahaya anak itu akan tetap mempertahankan wajah tenangnya. Kali ini, karena Haechan, anak itu bisa sangat berubah.

Mark dan Haechan segera berdiri seperti yang lain saat Alpha dan Luna memasuki ruang makan. Setelahnya pun keduanya masih sama-sama terdiam. Mark merasa ini bukan waktu yang tepat untuk melanjutkan permintaan maafnya karena sang Alpha sudah ada di sana, sementara Haechan hanya tidak ingin berbicara.

Perasaan Haechan tidak begitu baik karena Mark, tetapi ia juga lapar. Jadi meskipun ia tidak ingin bersama Mark di sana, ia tetap menghabiskan makanannya. Ia akan langsung pergi setelahnya.

"Selesai makan ikut denganku."

Tapi rencananya akan tetap menjadi rencana. Mark sepertinya memang tidak bisa dibantah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah acara makan malam, Mark benar-benar mengajak Haechan pergi. Kali ini dengan genggaman tangan yang lebih lembut.

Entahlah, Haechan pun heran dengan dirinya sendiri. Ia heran kenapa tidak pernah benar-benar bisa membantah sesuatu. Selalu saja jika ia tidak suka terhadap suatu hal ia akan mendumal tanpa henti, tapi ia akan tetap melakukannya.

Sama halnya seperti sekarang. Ia tidak ingin pergi dengan Mark, sudah sempat menolak, namun pada akhirnya ia tetap balas genggaman tangan Mark dan mengikuti alpha itu seperti seekor anjing yang penurut.

"Mark, kita akan kemana?"

Setelah beberapa lama keheningan menyelimuti mereka, Haechan akhirnya mengangkat suara untuk bertanya. Mark membawanya ke wilayah yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Kita akan mengobati tanganmu, Haechan."

"Tapi ini bukan jalan menuju ruang kesehatan."

"Memang bukan kesana."

"Lalu kem-"

"Kau akan tau nanti."

Kalimat terakhir dari Mark membuatnya lagi-lagi terdiam.

Ia sebetulnya masih punya banyak pertanyaan, seperti kenapa bukan keruang kesehatan? Bukankah jika sakit atau terluka orang-orang biasanya kesana? Atau mungkin ada ruang kesehatan lain selain yang dijaga oleh Luna Doyoung?

Haechan bingung sekali. Ditambah saat ini sudah mengantuk akibat makan terlalu banyak. Ingin segera tidur.

"Kau mau membunuhku ya, Mark?"

Terdengar melantur tetapi tidak terdengar mustahil juga, kan? Mungkin saja selama ini Mark diam-diam menyimpan dendam kepadanya dan dia ingin membunuhnya sekarang.

Mark tidak menjawab, Haechan pun tidak begitu peduli. Dia terlalu mengantuk untuk memikirkan cara apa yang digunakan Mark untuk membunuhnya nanti.

Setelah melewati tempat yang gelap, kini mereka mulai memasuki kawasan yang lebih terang. Itu karena di sepanjang jalan terdapat pilar-pilar tempat obor diletakkan.

Haechan seolah tersadar karena cahaya cahaya tersebut, ia mulai kembali ke kewarasannya dan mulai memperhatikan sekitar. Di sini ada pondok pondok seperti miliknya, namun terlihat lebih besar dan megah, padahal pondok itu juga terbuat dari kayu. Sepertinya pondok ini terbuat dari kayu yang jika dijual harganya sangat mahal.

Mark masih menariknya menuju salah satu pondok yang berada lebih jauh dari pondok lainnya. Pondok di sana ditata berhadap-hadapan, namun yang mereka tuju terpisah sendiri di bagian lain.

"Ini milikmu, Mark?"

Haechan bertanya ketika Mark sedang mencoba membuka pondok itu dengan sebuah kunci yang ia keluarkan dari sakunya. Benar juga, jika diingat-ingat, pondok miliknya serta Renjun dan Jaemin tidak memiliki kunci. Ya memang apa yang bisa dicuri dari pondoknya? Tidak ada. Tetapi akan menyeramkan juga jika ia sedang berganti pakaian tiba-tiba ada yang masuk sembarangan. Atau Haechan hanya kurang perduli dengan pondok bobrok tersebut sehingga dia tidak sadar kalau pondok itu juga memiliki kunci?

"Ya. Ayo masuk."

Haechan masuk ke dalam mengikuti Mark. Ia sedikit terpana melihat isi dari pondok itu.

Nyatanya, pondok milik Mark sangat berbanding terbalik dengan miliknya. Yang ini jauh lebih bagus. Memang tidak semewah rumah orang kaya di kota, namun tetap saja bagus. Dan rapih tentu saja.

"Waw, sekarang rasanya pondok ku terlihat seperti kandang kuda."

"Jangan berkata sembarangan. Duduk di sana, akan aku ambilkan obat."

"Baik, baik."

Mendengar perintah itu, tentu saja Haechan langsung menuruti. Dia duduk di kursi panjang yang ditunjuk oleh Mark sembari menunggu pemilik tempat tersebut kembali.

Kursi panjang itu memang tidak empuk, namun sepertinya cukup enak untuk digunakan sebagai tempat meluruskan badan. Karenanya, alih-alih duduk Haechan justru berbaring di sana sembari memperhatikan sekitar.

Tidak ada yang aneh, barang-barangnya pun tidak banyak sehingga tempat itu terlihat sangatlah luas. Jika dipikir, wajar sekali Mark mendapatkan tempat sepertinya ini. Ia kan salah satu yang berperan penting di sini. Jika milik Mark saja seperti ini, bagaimana dengan milik Alpha, ya?

Oh, satu hal yang pasti, seluruh ruangan dipenuhi oleh aroma Mark. Aromanya sangat menenangkan, membuatnya merasa berkali-kali lipat lebih mengantuk. Dan sepertinya kali ini ia tidak bisa menahannya.

Ia benar-benar jatuh tertidur, padahal belum lama sejak Mark meninggalkannya untuk mencari obat. Saat kembali, yang Mark lihat adalah segumpal daging yang tengah tertidur di kursinya. Hal ini membuat Mark tersenyum kecil sebelum meletakkan kembali obat yang sudah dia bawa ke atas meja, dan mengangkat tubuh Haechan ke kamarnya.

"Tidur yang nyenyak, Haechan."

Samar terdengar dan Haechan menganggapnya sebagai mimpi, namun ia tetap tersenyum sebagai tanggapan.

Tentu, ia akan tidur dengan nyenyak.





















***



I know, i know kalau ini udah lama banget. Maaf yaaa

Aku udah jadi mahasiswa salah satu kampus di jateng and yaa aku ngekos. Susah, jujur, tapi it's fun.

Aku berkali-kali coba lanjutin cerita ini tapi entah kenapa gak bisa. Hari ini, pas coba, aku berhasil, dan aku upload.

Makasih udah nungguu. I won't make a promise, tapi aku bakal usahain secepatnya aku update lagi.

Anw, ada beberapa ide kecil di kepalaku. Sayangnya, aku gak tau couple yang cocok siapa. Entah markhyuck atau dongmark? You guys komen dong mau siapa.

Have a nice sadnight ya, sayangku <3

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

53.5K 161 1
Kisah yang siap membangkitkan hasrat terpendammu! (21+) [ONESHOT] . . . Perhatian: cerita ini fiktif dan dikhususkan untuk pembaca berusia 21 tahun k...
70.7K 7.8K 38
[Jaehyuck story] Kedua insan itu dipertemukan oleh hal terduga, cinta pandangan pertama. Tentang Jung Jaehyun yang jatuh cinta pada sekretaris adikny...
107K 10.4K 27
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
50.5K 5.6K 27
Mark yang dijulusi sebagai "Senjata Perang" adalah seorang anggota agen rahasia dari FBI yang sangat dingin kaku, mendapat misi seumur hidup yang su...