Bad The Geng

By chihamusen

286K 3.4K 340

Meera kira the geng cowok yang pernah menolongnya akan mau berteman tulus dengan dirinya, akan tetapi salah s... More

Sentuhan terlarang?!
Getaran Candu?!
Cumbuan panas?!
Tempat Gelap Bercinta?!
Terima Hadiah?!
Seseorang yang datang!?
Permen Manis dimulutnya?!
Pengen Ngenwe?!
Telan sayang?!
Mencuri sesuatu?!
Sebuah Apartemen!?
Kaos dan Bercak noda?!
Penguntit!?
Ketergantungan nafsu?!
Olahraga Bersama?!
Menjadi lebih baik
Menggigit manis.
Gadis kesayangan?!
Janji Susu?!
Hubungan sesuatu?!
Sebuah Rencana?!
Siasat buruknya?!
Maaf Terlambat?!
Kaden VS Yurra
Mengambil kesuciannya?! ⚠️
Shit! Brother Love?!
Jalang incaran?!
Mafia Family!?
Usapan Bibirnya?!

Dada yang menantang?!

19.7K 210 5
By chihamusen

VOTE DAN SPAM KOMENTAR YAA....

DITUNGGU DARI KALIAN!!

Sejak menjadi pusat perhatiannya geng Bangs Meera semakin risih setiap kali berpas-pasan dengan mereka bahkan bersitatap muka pun Meera enggan. Ia selalu berusaha untuk menyembunyikan wajahnya dengan menundukkan dalam kepalanya atau berpura-pura memalingkan muka ke arah lain agar tak menjadi sorotan mata tajam mereka.

"Tuh anak kenapa dah?! Perasaan masa gue jadi makin jauh deh sama dia. Harusnya kan ada tanda-tanda dia bisa suka sama gue gitu,," keluh Enggar sok sedih setiap kali akan mengamati tingkah gadis itu tengah bersama gengnya Rhea.

"Tuh kan gue bilang apa kemarin Lu tuh suka, bukan mau jadi Abang iparnya doang tapi pengen jadiin dia gundik,," ledek Kaden.

"Sialan Lo. Terserah kek. Gue pengen dekatin dia tapi gimana caranya coba? Tuh geng Rhea anak-anak cewek pasti gak bakalan mau membiarkannya sendirian sebentar." decak Enggar kesal ingin sekali menghajarnya agar Meera bisa terlepas dari sana.

"Takut banget Lo sama geng anak cewek?!" cibir Sevan meliriknya sebentar.

"Gengsi, entar gue pada direbutiin kayak sembako diskonannya  emak-emak di pasaran sanak kan ogah juga sih gue,," sungutnya.

"Yaudah tinggal dekatin aja dia gak bakalan berani kok nolak Lo!!" usul cowok bertopi itu santai.

"Masalahnya Gue malu nanti kalau Meera kabur dikira kayak abis liat setan pas gue muncul didepannya dia  bisa berabe,,"

"Iya juga ya kan muka Lo rada mirip siluman sih!!" sahut Sevan terkekeh puas.

"Heh sialan Lo! Bilang aja sirik goblok gak usah juga hina bapak Lo sendiri!!" umpat Enggar sambil mengejeknya. Membuat Sevan mendengus kesal.

"Tuh liat dia kok nurut banget ya sama geng Rhea? Pasti kita juga bisa kan bikin dia tunduk patuh juga sama kita,," kekeh Gaztra sedikit berpikir.

"Wah Lo jangan berisik dah keras banget suara Lo bisa-bisa Rivanca bangun kesurupan buat ngehajar Lo." Kaden melotot sebentar sembari langsung menampol kepala Gaztra, untungnya cowok itu tidak dibuat pingsan sampai nyenyak, kalau hal itu terjadi bisa-bisa dia akan tidur terpulas bersama disamping Rivanca yang sedang ileran di mejanya tanpa perduli bahwa temannya mengejek dirinya diam-diam terkekeh lucu.

"Anjing sakit bangsat! Awas aja otak gue geser dikit, kepala Lo gue pecahin terus gue ganti pakai batu kerikil biar tuh otak gak berfungsi lagi!!" sengit Gaztra tak terima.

"Gak bakal gue biarin Lo menang. Muka lu juga pasti gue buat rata sama kaki gue nih,, " Balasnya. Gaztra akan siap membalas lagi namun urung ketika melihat Adhery sudah mulai beranjak sebentar dengan raut muka yang lebih marah.

"Njirr ada yang mau ngamuk tuh kayaknya pasti seru juga!!" sentak temannya yang lain mulai serius ingin menyaksikan apa yang akan terjadi.

Terlihat Adhery mendekati ke arah Meera dengan tatapan lebih tajam entah ke arah siapa lebih tepatnya. Mungkin untuk geng Rhea yang masih tertawa renyah.

"Bisa gak kalian kalau mau ribut gak usah dalam kelas. Gue lagi butuh fokus ngerti!!" pinta Adhery dingin setelah sampai ke tempat geng Rhea.

"Hah?! Perasaan ini jam istirahat Lo kenapa sih ngurusin kita mulu!!" ceplos Rhea yang sudah terlanjur terpancing, setiap kali mengingat cowok itu.

"Lo berani hah?!" bentak Adhery lebih  tajam yang hampir saja tangannya bergerak untuk mengacak seisi kelas.

"Mereka gak salah kok." bela Meera mencoba menenangkan cowok itu sebentar.

Melihat geng Rhea dibentak seperti itu. Akhirnya para ketiga cewek itu memilih keluar dari kelas mereka. Meski mata Rhea sedikit berkacamata merah menahan emosinya namun ia tak cukup berani melawan Adhery yang terkenal brutal.

Meera tak langsung mengikuti geng Rhea. Karena ia harus lebih dulu menjelaskan pada Adhery serta meminta maaf untuk kesalahannya maupun perbuatan geng Rhea yang cukup mengganggu cowok dingin berkacamata itu saat dia sedang konsentrasi.

Meera harus selalu merendahkan dirinya dan membungkuk setengah mati dihadapan cowok satu itu agar Adhery bisa kembali tenang tanpa harus mengeluarkan semua kemarahan pada geng Rhea.

Hal itu sebelumnya pernah terjadi beberapa tempo hari yang lalu. Saat Meera dibully parah oleh geng Rhea. Salah satunya kejadian saat begitu ia ingin makan siang kotak bekalnya diambil oleh para cewek itu dan mengerjai Meera sambil bermain dengan makanannya. Meera bahkan menjadi bahan tertawaan anak murid lain dikelasnya hanya karena Rhea menyuruhnya menerima lauk dari kotak bekal makannya sendiri Rhea sengaja melemparkan dan harus menangkapnya dengan mulut Meera.

Meera sempat tersedak hebat ketika lauk yang dilemparkan oleh Rhea masuk tersangkut di dalam kerongkongannya.

"Cepatan tangkap bodoh! Atau makanan Lo gue buang nih! Kalau jatuh Lo harus jilat sekalian lap lantai pake lidah Lo,," kata Rhea begitu bermain-main dengan kotak bento miliknya pada Meera yang bahkan gadis itu belum bisa menelannya.

Alhasil ketika Adhery kembali ingin memasukinya sehabis keluar dari kelas mereka tiba-tiba saja saat melewatinya tak sengaja salah satu lauk yang dilemparkan oleh Rhea itu kini jatuh terbang meninpuk ke arah wajahnya. Dan saat itulah suasana kelas mendadak hening seketika terasa mencekam.

"Siapa yang lemparin gue ini hah bangsat?!" teriaknya penuh marah. Dan tentu saja tak ada yang berani menjawab tapi Adhery pun segera langsung tahu itu siapa kalau dia ternyata adalah dari geng Rhea yang suka sekali membuat Meera menderita selama ini saat menjalani masa perpindahan sekolahnya.

"Pasti Lo kan?!" tuding Adhery galak.

"Enggak kok." sela Rhea sedikit gugup menyangkalnya.

"Cukup gue sudah tahu! Lo gak perlu susah-susah buat bohong." sinisnya begitu sarkas.

"Gue bilang bukan gue ya bukan lah! Kenapa Lo bersikeras nuduh gue sih hah?!" jawab Rhea ikutan nyolot.

Adhery kini tersenyum sinis. Ia jadi semakin yakin bahwa cewek itulah dalangnya. Sebelum cowok itu akan kemari mendekati arah meja geng Rhea berada.

Dia lebih dulu sempat memungut lauk yang jatuh mengenai wajahnya tadi lalu disekitar menimpa sepatu kakinya ia pun menginjaknya sebentar. Sampai Adhery benar-benar tepat didepannya sambil menyeringai tajam pada geng cewek itu.

"Nih makan! Ini Balasan dari orang yang udah Lo buat sial!!" Adhery lantas menyumpalkanya ke arah bibir Rhea dengan lauk kotor itu tadi dari genggaman tangannya yang kuat hingga masuk ke dalam mulut cewek itu dengan paksa membuat Rhea bangkit berdiri dari duduknya saat menerima suapan kasar dari Adhery.

"Dasar cowok brengsek!!" umpat Rhea yang dibuat tak tahan muntah-muntah oleh lelaki itu.

"Apa Lo bilang tadi heh cewek sialan sini Lo balik!!" sahut Adhery langsung ditahan oleh Meera. Sedangkan geng Rhea sudah berlari keluar ke toilet untuk mencuci mulutnya.

"Pliss! Aku mohon kamu jangan kasar sama anak cewek. Dia gak salah kok. Kita cuma bermain sebentar tadi barusan,," Meera segera mencegat Adhery agar cowok itu tak harus mengejarnya.

Bahkan tanpa sadar Meera yang semakin berusaha keras melindungi geng cewek sialan itu malah membuat Adhery meneguk ludahnya sesaat dan membeku begitu dada besar Meera yang menantang mulai sedikit terasa bergesekan maju masih mencoba keras menahan dirinya yang saling berhadapan.

"Apa yang sedang Lo lakuin sama gue hah?!" kesal Adhery melihat tingkah Meera yang hanya menyengir kecil seolah gadis itu juga seperti ini memeluknya untuk menghentikannya sebentar tanpa dia menyadari apa yang telah Meera lakukan seakan lebih membahayakan dirinya sendiri pada seorang anak lelaki semacam Adhery yang bisa saja mengambil kesempatan dari Meera langsung tanpa diminta.

"Kamu jangan ngejar dia lagi! Aku juga sebenarnya... mau bilang makasih karena kamu tadi udah sedikit membantu bagiku buat balas karena tingkah mereka." ujar Meera sembari tersenyum kecil. Namun Meera cepat tersadar dan menunduk ketika tatapannya dengan mata Adhery sempat beradu cowok itu hanya memandanginya cukup lama lalu sambil melirik ke arah dada Meera sejenak.

"Eh, aduh maaf aku gak bermaksud mau ngerepotin kamu kok tadi." Meera seketika mendadak gugup.

Adhery hanya balas mendengus. Lalu ia kemudian berpaling menjauh dari gadis itu. Membuat Meera menjadi merasa tak enak dan mengira cowok itu mungkin masih marah atas kejadian tadi karena dirinya juga.

Dan untuk pertama kalinya Meera sedikit mulai memandangi untuk sesaat anak lelaki berkacamata itu tadi dari anggota geng Bangs. Setidaknya semenjak Adhery menegurnya. Pembullyan yang Meera alami pun sedikit berkurang tak separah awal dia datang ke sini.

Barulah Meera saat itu kemudian menyusul geng Rhea agar cewek itu tak semakin marah padanya.

Maka dari itu Meera merasa bersyukur masih ada cowok yang paling ditakuti oleh geng Rhea dari sekian banyaknya murid lain disekolah ini.

Namun sekarang di kondisi saat ini, Meera seperti hampir merasakan kejadian yang sama cuma bedanya Adhery marah saat geng Rhea mengoloknya sambil tertawa cukup keras bukan seperti lemparan lauk pada saat itu. Lebih tepatnya cowok itu hanya mengingatkan untuk tidak terlalu berisik namun sudah terlanjur geng Rhea yang membenci Adhery masih tidak terima dengan perlakuan cowok itu terhadapnya.

"Meera Lo mau kemana? Diem dikelas gak usah ngikutin dia!!" bentak Adhery saat melihat Meera hendak ikut keluar dari kelasnya menyusul geng Rhea. Cowok dingin itu langsung menyuruhnya untuk tetap diam.

"Ta-tapi? Aku mau ke sana sebentar--?!"

"Gue suruh diam ya diam! Gak usah alasan. Kalau Lo kesana bentar lagi kalian pasti ribut lagi! Lo mau mereka gue habisin langsung hah?!" ancam Adhery tapi bukan untuknya namun hal itu melibatkan dirinya juga pada geng Rhea yang ikut terkena imbasnya.

Dengan terpaksa Meera kembali ketempat duduknya sambil mengusap pelan dadanya sedikit terkejut meski ia tak menyangka kalau Adhery seakan melarang dirinya untuk mengikuti geng Rhea yang selama ini cukup dekat dan selalu membuatnya menderita. Namun Meera tak harus lagi mendapatkan pelampiasan dari geng Rhea yang akan mengira dirinya beruntung kalau Adhery seakan berpihak untuknya.

"Dengarin tuh dia kalau lagi ngomong." kata Sevan menoleh malas sekilas.

"I-iya maaf..." ucap Meera menunduk ragu. Tapi masalahnya Meera tak mau terlalu lama dalam satu ruangan yang sama dengan para gengnya Rivanca yang seolah diam-diam mencuri pandang ke arahnya sambil tersenyum seram dan bersiul aneh.

"Meera bisa kesini sebentar bantuin kita ngerjain tugas,," panggil Gaztra lembut, namun tersenyum penuh arti.

"Eh siapa?! Aku ya?!" sambil menelan pelan ludahnya.

"Emang kembaran arwah Lo ada disini?!" dengus Sevan gemas.

Sebelum akan mendekat Meera melirik takut ke arah Rivanca lebih dulu yang masih tertidur pulas. Jadi ia bisa sedikit tenang sebelum mendekat ke arah mereka.

"Ajarin gue ya. Ini tugas sebenarnya kita berdua berkelompok sih Minggu depan baru dikumpul katanya." ucap Gaztra berbicara pada gadis itu.

"Enak aja Lo main berduaan! Gue juga gabung kali!!" decak Enggar tak terima menatap sengit. Gaztra tak menghiraukannya ia masih fokus menatap wajah Meera yang terlihat cukup manis dalam jarak dekat.

"Hah?! Masa sih? Kok aku baru tahu,," bingung Meera sedikit kaget memandangi buku catatan cowok itu.

"Lo keasikan main terus sama geng cewek bodoh itu, makanya jadi ikutan kudet." sahut Kaden.

"Oh gitu ya makasih udah ngasih tau aku lagi." ujar Meera tersenyum kaku.

"Mulai sekarang kita temanan ya?" kata Enggar yang menampilkan lesung pipinya.

"Iya boleh kok." jawab Meera

Tanpa Meera sadari geng Rhea mengamatinya dari pintu luar kelas mereka begitu kembali dengan tatapan penuh tajam seakan ingin menghunus punggungnya di belakang gadis itu sambil mengepalkan tangannya.

"Eh-eh tunggu! Lo lihat gak tuh Meera ada di gengnya Bangs sejak kapan sih mereka mulai dekatan? Sialan kita gak bisa masuk kelas sekarang!!" geram Rhea menatap penuh benci menahan kedua temannya untuk tidak masuk dulu.

"Kenapa gak langsung masuk aja kita kan bisa jadi orang bisu sebentar tanpa harus berisik lagi buka mulut kayak tadi?!" tanya Yura mengangkat sebelah alisnya.

"Dasar tolol. Lo mau emang kita disumpalin pakai sepatu sama Adhery kesayangannya Lo itu heh?!" decih Della tak habis pikir.

"Berasa nih sekolah juga jadi miliknya Meera aja mentang-mentang geng Bangs mau aja ngajakin dia berteman,,"

"Kayaknya kita udah terlanjur buruk deh di matanya geng Bangs, Meera malah hoki banget ya bisa dekat gitu." Yura merasa keki.

"Akan gue buat mereka sendiri membencinya dan menyesal pernah mengajaknya berteman. Gue pastikan Meera dipermalukan sampai memotong urat nadinya sendiri!!"

TBC.....








Continue Reading

You'll Also Like

50.4K 6.6K 42
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
50.1K 3.6K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
196K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
183K 15.4K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...