I Received A Second Life: The...

By McsKelly_27

8.6K 712 192

Mengisahkan tentang seorang "Maou" yang bereinkarnasi ke dunia anime. Dia lalu memulai kisah serta perjalanan... More

Chapter 1 : Prologue
Chapter 2 : Kucing Hitam Nekomata
Chapter 3 : Sang Legenda Vampir
Chapter 4 : Reunian
Chapter 5 : Istri yang merepotkan
Chapter 6 - True Longinus
Chapter 7 - Azazel datang & Duel?
Chapter 8 - Duel Panas Dimulai!
Chapter 9 - Juggernaut Drive! & Seras Victoria
Chapter 10 - Kekacauan
Chapter 11 - Mahkluk Dimensi Lain
Chapter 12 - Pertarungan di Celah Dimensi
Chapter 13 - Kaisar Naga Merah
Chapter 14 - Gadis Kucing
Chapter 15 - Merah dan Putih
Chapter 16 - Misuzu & Kontrak Iblis
Chapter 17 - Gadis Iblis 'Koneko Toujou'
Chapter 18 - Hukuman Karena Kalah
Chapter 19 - Pertemuan 3 Faksi
Chapter 21 - Pertarungan Pecah! Rozen Vs Crom Cruach
Chapter 22 - Duel dan Duel
Chapter 23 - Ketakutan Issei dan Serangan Pamungkas!
Chapter 24 - Pertempuran Telah Usai!
Chapter 25 - Xenovia Bergabung & Naruto Telah Kembali
Chapter 26 - Menyelesaikan Masalah Naruto?
Chapter 27 - Alam Surga!
Chapter 28 - Death stare!
Chapter 29 - Tidak Masuk Akal!
Chapter 30 - True Identity

Chapter 20 - Pertemuan & Kejutan!

198 18 3
By McsKelly_27

Azazel: "Kamu sedikit terlambat 30 menit.."

Dia menghela nafas dan melihat Rozen yang juga masih memandangi para lukisan yang terpajang disana. Setelah pertanyaan itu, dia segera teralihkan.

Rozen: "Aku ada perdebatan dengan istriku.. Kamu tahu? Dia meributkan masalah baju.. dan sebagainya~"

Mendengar hal tersebut, Azazel menaikkan alisnya dan tersenyum dengan cukup geli.

Azazel: "Yah, aku bisa memahami posisimu. Istriku juga sering menegurku karena aku sering mengonsumsi alkohol, dia benar-benar membuatku tidak bisa bebas."

Rozen: "Itulah yang namanya kekangan seorang istri.. Pak tua, sepertinya kita senasib."

Dia berkata dengan sedikit tawa. Begitupun lawan nya, mereka berdua membuat suasana didalam sini menjadi aneh. Karena bagaimana tidak...

Alasan kenapa pertemuan ini dibuat demi membahas masalah besar yang timbul kemarin, dan bukan soal masalah rumah tangga. Banyak orang yang dibuat tidak habis pikir dengan mereka, termasuk para pemimpin.

Michael, pemimpin dari kubu malaikat lalu berpura-pura batuk untuk mengalihkan perbincangan mereka berdua.

Michael: "Eheum~ Apa bisa hentikan perbincangan pribadi kalian? Kita disini untuk masalah yang lain.."

Sambil berucap, dia mewujudkan senyumannya yang tampak dipaksakan. Kedua orang itu segera merespon.

Rozen: "Maaf saja.. aku terbawa suasana."

Azazel: "Lagian apa salahnya, Michael? Ini cukup bagus untuk menghilangkan rasa takut para bocah disana itu terhadap orang ini.."

Pak tua itu berkata sambil melirik para iblis remaja yang berada disebelah sana, sekarang mereka tampak lebih baik dibanding sebelumnya.

Saat Rozen datang beberapa saat lalu, mereka tidak berkutik dan bergidik seperti orang yang kedinginan sehabis dilempar kedalam air es yang sangat dingin.

Sementara mereka yang dibicarakan hanya bisa terdiam dan tidak bisa membantah sama sekali.

Kemudian fokus semua orang kembali kepada Rozen yang saat ini sedang mengupas permen lolipop. Setelah selesai, dia segera memasukkan permennya kemulut.

Rozen: "Apa kalian sebegitu takutnya berbicara dan menunggu izin dariku? Atau ada maksud lain dari itu?"

Semua orang, terutama dari pihak iblis dibuat terkejut dengan itu. Mereka menjadi memikirkan kenapa mereka tidak ada yang berbicara sama sekali.

Beberapa orang mulutnya diam-diam terbuka, termasuk Issei yang tampak kesal karena merasa di rendahkan. Namun apalah dia, kalau dia berurusan dengan orang ini, maka dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Orang ini adalah Tiran yang sangat terkenal dimasa lalu, bahkan mendapat julukan The Strongest Creature, jadi seharusnya dia setara dengan Great Red atau Ophis, kan?

Walaupun dia tampak santai sebelumnya dan berbicara soal masalah istrinya, Issei yakin kalau bila serius, maka orang ini akan jadi sosok yang jadi benar-benar mengerikan.

Merasa Rozen tidak terlalu memperdulikan hal ini, maka Michael segera berbicara untuk bisa masuk ke topik utama, masalah soal Kokabiel sudah dibahas sebelumnya, jadi sekarang ini adalah soal perdamaian.

Michael: "Raja Iblis dan Tuhan yang menjadi pusat dari perang besar sudah tiada.."

Mendengar hal tersebut, Azazel dengan cepat memahaminya dan dia segera mengikuti Michael.

Azazel: "Maka dari itu. Dua orang yang tidak ada kaitannya dengan pertemuan tiga pihak ini, yang berpotensi bisa mengubah dunia. Aku ingin mendengar pendapat kalian."

Sambil berucap, dia melirik Sekiryuutei dan Hakuryuukou yang berarti mereka berdualah yang dimaksud olehnya.

Valina: "Selama aku bisa bertarung dengan orang kuat, maka perdamaian membosankan semacam ini bukan masalah yang berarti.."

Tanpa disuruh siapapun, Valina berbicara duluan. Dan hal itu mendadak membuatnya diperhatikan banyak orang.

Azazel: "Tanpa perang pun, orang kuat tetap akan ada."

Valina: "Benar juga.."

Valina membalas dengan nada acuh tak acuh sambil tersenyum tipis dan kembali bersandar ke dinding.

Setelah yang pertama selesai, fokus semua orang sekarang tertuju kepada Sekiryuutei, Hyoudou Issei.

Azazel: "Sekarang adalah giliranmu, Sekiryuutei."

Issei: "E-ehhh yahh, kalau diberikan pertanyaan rumit seperti secara mendadak gini.." dia menggaruk kepalanya meski itu tidak gatal dan lalu tertawa dengan canggung.

Yang memberikan pertanyaan dapat memahami hal itu dengan cepat, Azazel lalu tersenyum karena sesuatu. Seperti nya dia terpikir sesuatu hal.

Azazel: "Begini, Hyoudou Issei. Jika kamu memilih perang maka kamu tidak bisa bercumbu dengan Rias, namun lain hal jika jawabanmu sebaliknya. Dengan itu kau bisa bebas melakukan adegan intim setiap malam." Jelasnya simpel.

Issei: "Bercumbuu!? Setiap malam..!"

Respon mesum yang diberikan sontak membuat Azazel sedikit bersemangat.

Rias: "Apa yang kamu katakan..."

Tentu saja Rias tidak bisa menahan rasa malunya.

Azazel: "Ya, karena banyak prajurit yang gugur dalam perang. Maka prioritas utama kami kalau perjanjian damai ini terwujudkan adalah menyebarkan benih dan melahirkan keturunan. Tidakkah itu bagus, yee?"

Banyak orang disini tidak habis pikir dengan cara Azazel menjelaskan hal itu, namun walaupun begitu. Sepertinya penjelasannya dapat di cerna secara jelas oleh bocah mesum ini. Mereka berdua benar-benar cocok.

Setelah beberapa saat memikirkan dan mencernanya. Issei secara semangat mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi sambil berkata. "Jika begitu, aku akan memilih jalan perdamaian!" Ujarnya dengan suara keras.

Issei telah selesai. Sekarang Azazel menatap kearah Rozen yang membuat perhatian ke semua orang disini.

Azazel: "Sekarang kamu adalah yang terakhir. Aku lupa menyebutkanmu sebelumnya, dan alasanmu diundang kemari juga karena itu."

Rozen: "Ah, pendapatku?"

Sambil menatap dengan sedikit menunduk, dia mulai memikirkan hal semacam perdamaian ini demi bisa memberikan pendapatnya terhadap ini.

Azazel: "Sejujurnya kau adalah orang yang paling mungkin mengubah dunia, bahkan secara keseluruhan.."

Michael: "Kamu memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan segala hal, bahkan planet. Terlebih lagi, sekarang kamu memiliki True Longinus. Jadi mohon berikan pendapatmu dengan jujur." Sambung Michael.

Sambil berucap, Michael sedikit membungkuk memberikan hormat dan berharap kepada dirinya.

Sirzech dan Serafall takjub melihat Michael yang sangat menghormati orang ini. Jadi bisa dikatakan fakta kalau pria ini sangat mengerikan dimasa itu benar nyatanya.

Tsubaki: "True Longinus...!"

Sementara disisi lain para iblis terkejut dengan apa yang dikatakan Michael. Kekuatan yang dapat menghancurkan planet, dan juga True Longinus!

Issei: "True Longinus? Apa itu, buchou?"

Kiba: "Aku tidak pernah mendengarnya.."

Rias: "Itu adalah longinus terkuat, tombak yang diberkati darah Yesus Kristus dan adalah mimpi buruk bagi setiap mahkluk entitas gelap.."

Mendengar penjelasan itu, dia tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bukan hanya dia saja, beberapa orang seperti Irina Shidou, Xenovia, Kiba dan Asia Argento juga sama kagetnya. Mereka tidak tahu itu.

Saat melihat sikap tersebut, Rozen menjadi sedikit bingung dengan apa yang harus dijawabnya.

Rozen: "Angkat kepalamu, Michael. Yah, aku memang menyukai perdamaian, tapi aku tidak sepenuhnya memilih ini."

Jawabannya membuat beberapa orang langsung segera berpikir, termasuk dengan Michael.

Sirzech: "Tolong jelaskan lebih detail."

Dia kemudian menoleh ke kiri dan menemukan Sirzech.

Rozen: "Armor itu.. begitu. Kamu Lucifer saat ini, baguslah iblis memiliki pemimpin yang kuat. Potensi genetik Bael mu di sempurnakan oleh genetik Gremory, jadi wajar saja kekuatan mu absurd. Kau mencapai titik tertinggi di usia muda. Cukup mengesankan." Rozen telah menilainya.

Dia menilainya sampai titik terdalam, dan setelah itu membuat kesimpulan. Sirzech menjadi salah satu iblis terkuat yang pernah ditemui olehnya.

Dan orang yang dimaksud hanya bisa tertegun dan diam disana setelah melihat penilaian itu, dia cukup takjub karena orang ini dapat mengetahui sesuatu penting seperti darah dan klan nya hanya dalam sekali lihat.

Sirzech: "Aku akan menerima pujian itu.."

Raja iblis ini merasa terhormat dan sedikit membungkuk.

Rozen: "Sekarang kembali ke masalah utama. Aku memang mengidamkan perdamaian, bahkan lebih dari siapapun, termasuk gagak tua ini.."

Azazel, pria yang dimaksud. Hanya bisa terdiam disana sambil mengerutkan keningnya dengan perasaan kesal.

Untuk Michael, dia tertawa cukup seru disana. Lalu dia terpikirkan perkataan Rozen sebelumnya. "Jadi apa maksdunya?"

Sebelum menjawabnya, Rozen mengubah posisi permen nya terlebih dahulu dan memindahkan nya ke sisi kanan mulut. Lalu dia menatap langit-langit..

Rozen: "Namun, walaupun begitu. Kegemaranku dalam berperang tidak akan pernah menghilang, lagian aku memang hidup dan besar dalam peperangan. Jadi aku memberikan 70% minatku untuk perdamaian ini.."

Azazel: "Nanggung, tuh. Naikin sedikit lagi, 90%."

Rozen: "70%.. titik."

Ucapan tersebut membuat Azazel membuang mukanya dengan bosan dan memutar kedua matanya.

Berkat candaan sederhana itu, Michael tertawa kembali tanpa bersuara. "Itu sudah lebih dari cukup.. kedepannya mungkin aku akan mengundangmu, untuk membicarakan masalah ini lebih serius." Ujar Michael.

Sirzech: "Tunggu.. aku juga ingin melakukan hal yang sama. Biarkan aku mengundangmu juga sehabis ini.."

Dari pihak iblis, Sirzech juga mengundang Rozen. Dia ingin memanfaatkan momen ini demi bisa membangun suatu hubungan dengan Raja Iblis Tirani ini.

Sirzech tahu kalau banyak kalangan iblis yang tidak menerimanya di dunia sana, namun akan lebih berbahaya kalau bermusuhan dengannya. Jadi dia nantinya tidak akan terlalu mempertimbangkan pendapat para iblis itu. Hubungan dengan orang ini lebih penting.

Rozen: "Boleh saja. Pastikan kalian menyiapkan makanan yang enak, ya?"

Melihat keduanya yang menunjukkan harapan tinggi, Rozen mewujudkan senyumnya sambil juga berkata.

Tap... Tap... Tap... Tap...!

*Suara Retakan* .... Clannnnnggg!

Salah satu kaca jendela rusak dan membuat semua orang jelas teralihkan, mereka semua terutama para iblis remaja memasang sikap penuh waspada nya mereka.

Setelah dilihat, mereka menemukan seekor kucing hitam yang sekarang sedang berdiri diatas meja dan berposisi tepat didepan Rozen. Kondisinya tampak terengah-engah, itu cukup buruk.

Rozen: "Ada apa, Nene?"

Nene: "172 meter dari sini, aku melihat banyak perempuan berjubah aneh berada di dalam mansion.."

Beberapa orang terkejut dengan kucing yang bisa berbicara ini, namun itu tidak berlangsung lama. Karena mereka terpikirkan oleh perkataannya. Kebangsawanan Rias Gremory, termasuk Rias sendiri tiba-tiba terkejut.

Rias: "Sepertinya itu adalah tempat Koneko dan Gasper!"

Akeno: "Ya, aku tidak bisa menghubungi mereka."

Kiba: "Siapa dan darimana mereka datang?"

Mereka tampak bingung dan gelisah di waktu bersamaan, banyak orang melihat kesana. Disisi lain Rozen melihat Azazel yang saat ini sudah berada didepan jendela sana.

Dia tampak memikirkan sesuatu, dan dalam beberapa saat kedepan. Dia mewujudkan seringainya. "Sepertinya para teroris itu beneran mengacaukan kita.." Ujarnya.

Serafall : "Teroris... apa maksudnya.."

*Whusshhh* .... *Craaaakkk*.....

.

.

.

.

.

Issei : "Apa yang baru saja terjadi!?"

Kiba : "Kenapa mereka seperti membeku...!"

Suasana disini tiba-tiba berubah pesat dan ruangan dipenuhi energi sihir yang tidak diketahui asalnya dimana.

Grayfia : "Ini kan..."

Sirzech : "Waktu telah berhenti."

Semua pemimpin bangkit dari tempat mereka dan menyisakan Rozen seorang saja disana yang masih duduk dengan santainya seolah tidak terpengaruh sama sekali.

Orang-orang disini telah membeku karena berhentinya waktu. Ada Akeno, Sona, Tsubaki, Seras dan Rias yang terkena efek. Lalu sisanya tidak terpengaruh karena beberapa alasan.

Semisal Xenovia yang dilindungi oleh Durandall nya, Kiba yang dilindungi oleh pedang suci terkutuknya. Orang-orang seperti Azazel, Sirzech, Alucard dan beberapa lainnya termasuk Rozen, tidak terpengaruh karena kekuatannya. Issei dan Valina karena naga mereka, Naruto juga hampir sama seperti keduanya.

*Bham* ... *Bhaam* ... *Bhaam*

Suara ledakan dan serangan dari arah luar langsung di respon oleh semua orang disini, setelah dilihat disana terjadi pertarungan. Banyak pasukan dari ketiga kubu yang hancur dan kalah dengan telak.

Banyak dari mereka kalah telak karena pengaruh pemberhentian waktu, membuat pergerakan terhenti.

Ditemukan juga banyak orang dengan jubah misterius yang keluar dari lingkaran sihir yang masing-masing mereka buat.

Pembantaian besar-besaran sedang terjadi. Sebagian besar pasukan dari ketiga pihak telah hancur hanya dalam beberapa menit saja.

Beberapa orang mengerutkan kening mereka dan melihat ini dengan tidak senang, lalu ada juga yang melotot, semisal Issei dan Kiba. Mereka mencoba memikirkan apa yang sekiranya sudah terjadi, dan cara lolos dari situasi ini.

Azazel : "Skenario ini.. sepertinya sudah direncanakan, mulai dari memanfaatkan kekuatan bocah vampire itu. Lalu merusak aliran sihir disini sehingga bisa terus melakukan pemanggilan.."

Michael : "Sihir teleportasi kita juga dibatasi.."

Sirzech : "Kita telah dikurung."

Rozen : "Sederhananya, ada pengkhianat diantara kita. Entah itu dari para kroco yang ada diluar sana, ataupun yang ada didalam ruangan ini." Dia setuju dengan Azazel.

Setelah mengingat sesuatu hal, Azazel melirik kearah Rozen yang ada dibelakangnya. "Sebagai orang yang menyukai perang, apakah kau menyukai hal ini?"

Pertanyaan basa basi itu di respon negatif oleh banyak orang, bagaimana bisa dia memikirkan hal seperti itu disaat keadaan gawat begini?

Benar-benar tidak habis pikir.

Dan mendengar pertanyaan tersebut, Rozen segera mewujudkan seringai nya dengan cukup antusias.

Rozen : "Ya, lumayan."

Continue Reading

You'll Also Like

204K 21.9K 42
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
726K 58.4K 63
Kisah ia sang jiwa asing di tubuh kosong tanpa jiwa. Ernest Lancer namanya. Seorang pemuda kuliah yang tertabrak oleh sebuah truk pengangkut batu ba...
1M 75.9K 57
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
AZURA By Semesta

Fanfiction

218K 10.5K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...