My Powerful Wife (COMPLETED)

By BlackStarofIN

250K 13.4K 1.5K

Menjadi suami kontrak nona kaya yang sombong? Kenapa tidak? Kaivanlah orangnya. Kisah Kaivan Prawira, seoran... More

PROLOGUE
1 Peninggalan Hutang
2 Memberantas Korupsi
3 First Meet
4 Harapan
5 Mencari Jodoh
6 Second Time
7 Tunggu Aku
8 Penawaran
9 Perubahan Rencana
11 Kemarahan Mega
12 Kesepakatan
13 Pernikahan Dadakan
14 Tinggal Bareng
15 Intimidasi
16 Pusing
17 Perkara Hamil
18 First Kiss
19 Jealous
20 Hadiah
21 Need
SC Unboxing Mega
22 Tidak Berarti
23 The Powerful of Mega
24 A Husband
25 Perkara 'Aku'
26 Drama
27 Sensitive
28 Clingy
29 Real Family
30 Something Happen
31 Angry
32 Accident
33 Lost
34 Where are You Now?
35 Titik Terang
36 I Miss You
37 Information
38 Found You
39 One Aim
40 END : My Powerful Wife
Surprise!
Promo 3.3
Promo Lebaran 2024

10 Gangguan Mega

3.7K 222 16
By BlackStarofIN

Hey Guys...!!!  Welcome back to my story...!!!

Gimana kabarnya penikmat Kaivan dan Mega? Ada yang nungguin?

Malam ini Author bawain kelanjutan cerita Mega yang mau naklukan Kaivan ni. Gimana ya keseruannya? Sebelum itu kalian harus vote dulu ya.  Jangan lupa komen yg banyak yaa...

Hope you guys enjoy it, let's check this out..

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Kaivan masih menatap Mega yang tersenyum di depannya.

"Kamu udah sarapan? Pasti belum kan, karena saya udah bawa sarapan buat kamu." ucap Mega sambil menyodorkan sebuah paperbag berwarna cokelat, bungkus dari brand makanan terkenal.

Kaivan melirik bungkusan itu sebentar sebelum kembali menatap Mega yang masih tersenyum percaya diri.

"Kenapa Anda tiba-tiba bersikap begini?" heran Kaivan.

"Saya kan udah bilang, saya mau memperlakukan calon suami saya dengan baik." jawab Mega sambil mengibaskan rambut panjangnya.

"Saya juga udah bilang kalau saya nggak akan menikah dengan Anda." balas Kaivan.

"Belum, bukan nggak akan." koreksi Mega masih dengan senyum manisnya.

Kaivan benar-benar dibuat heran dengan tingkah Mega yang tiba-tiba berubah aneh begini. Ia pun menghela nafas sebentar sebelum melangkah memasuki rumah sakit.

Tentu saja Mega langsung mengekor di belakang Kaivan sambil tebar pesona menampilkan senyum terbaiknya. Berusaha menciptakan image feminim dan anggun. Ia melangkah dengan semangat dan mengejar Kaivan.

Beberapa orang yang melihat hal itu menatap mereka terheran-heran. Banyak yang penasaran tentang siapa sosok yang bersama Kaivan. Dan banyak pula yang menyangka kalau gadis itu adalah calon istri Kaivan seperti gosip yang tersebar.

Banyaknya orang yang menatapi dirinya tak membuat Kaivan terganggu. Sejak hari dimana Mega sudah menyebarkan gosip yang tidak benar, ia sudah terbiasa dengan tatapan-tatapan penasaran para orang asing.

Sementara Mega tentu saja tidak perduli. Ia malah senang orang-orang itu berprasangka buruk pada Kaivan. Dengan begitu Kaivan tidak akan bisa menolak untuk menikah dengannya.

Kaivan tiba di ruangannya dan tidak menemukan keberadaan Adit di sana. Ia berdecak. Kenapa saat dibutuhkan Adit malah tidak ada, sedangkan saat tidak dibutuhkan, malah muncul dimana-mana.

Kaivan segera duduk dan menyalakan komputernya untuk melihat jadwalnya hari ini serta apa saja yang harus ia lakukan. Begitu melihatnya Kaivan segera melihat berkas tentang pasien yang ia butuhkan.

Saat Kaivan tengah fokus dengan komputernya, suara ketukan pintu terdengar menampilkan dokter magang yang selalu mendampingi Kaivan dalam penjadwalan operasi.

"Dok, jadwal operasi akan dilakukan 10 menit lagi." ucap dokter itu sembari menyerahkan berkas yang ia bawa.

"Semua tim sudah siap?" tanya Kaivan membaca berkas dengan serius.

"Semua sudah siap Dok. pasien sedang dalam perjalanan menuju ruang operasi." Jawab dokter magang itu.

"Baiklah, ayo ke sana." ucap Kaivan sembari berdiri dan segera beranjak. Namun langkahnya langsung ditahan oleh Mega yang semenjak tadi ada di sana.

"Eh tunggu. Kaivan kamu belum sarapan. Sarapan dulu." perintah Mega.

"Saya ada operasi." tolak Kaivan.

"Kamu denger kan kalo Kaivan belum sarapan? Kamu mau tanggung jawab kalo pasien kalian meninggal karena dokternya pingsan saat operasi?" tanya Mega dengan pandangan mengintimidasi kepada dokter magang yang masih di sana.

Dokter magang yang ditatap sedemikian rupa pun menatap Kaivan tidak enak. "Saya akan menunggu Dokter selesai sarapan di ruang operasi. Kalau begitu saya permisi Dok." ucap dokter laki-laki yang masih tampak muda itu sebelum keluar dari ruangan itu.

Kaivan menatap Mega dengan tatapan tajam.

"Apa? Mau ngeyel? Mau ngorbanin nyawa pasien kamu?" tantang Mega dengan tatapan nyalang.

Kaivan mendengus dan segera menerima makanan yang Mega sodorkan. Ia memakannya dengan sangat cepat untuk mengejar waktu.

Kaivan tidak menyangka kalau orang yang akan memberikannya makanan di saat ia tidak sempat menyiapkan makanannya sendiri adalah Mega. Padahal orang yang menasehatinya pertama kali adalah dokter Helena.

***

Kaivan keluar pada siang hari karena operasinya berjalan selama kurang lebih 6 jam. Setelah mensterilkan dirinya sendiri, Kaivan beranjak menuju ruangannya untuk berganti baju dan mengenakan kembali jas dokternya. Ia juga harus mempelajari data pasien yang akan ia operasi setelah ini.

Begitu sampai di ruangannya, Kaivan terkejut karena melihat Mega yang sedang duduk di kursinya sedang melakukan sesuatu dengan tabletnya. Jadi gadis itu masih di sini? Ia kira sudah pulang setelah dia pergi untuk melakukan operasi pagi tadi.

"Kamu udah selesai? Ternyata selama itu ya orang operasi." tanya Mega menyambut Kaivan yang baru datang.

"Anda masih di sini?" heran Kaivan.

"Tentu. Hari ini saya akan menemani kamu bekerja seharian." jawab Mega kembali menampilkan senyum manisnya.

"Untuk apa?" tanya Kaivan sembari duduk di depan meja kerjanya di kursi tamu yang biasanya dia ajak ke ruangannya.

"Untuk membuat kamu barubah pikiran agar menikahi saya." jawab Mega santai.

"Dan saya nggak akan berubah pikiran." balas Kaivan datar.

"Terserah kamu, yang jelas perkataan saya pasti akan menjadi nyata." sahut Mega yang kali ini beranjak berdiri setelah mendengar panggilan di ponselnya.

Mega segera keluar dari ruangan Kaivan. Namun tidak lama gadis itu kembali dengan membawa 2 buah paperbag berukuran sedang. Ia kembali menghampiri meja Kaivan dan mengeluarkan isi paperbag itu.

"Makan siang kita sudah siap." riang Mega sembari menata beberapa kotak berisi makanan.

Kaivan mengernyitkan keningnya melihat bermacam-macam makanan di kotak itu. Ia kembali menatap Mega yang terlihat tidak merasa malu sama sekali padanya. Kenapa gadis itu harus melakukan semua ini untuk membuatnya mau menikahinya?

"Kaivan!" panggil Mega menyadarkan Kaivan dari lamunannya.

"Jangan bengong. Ayo makan!" ajak Mega menyerahkan sendok pada Kaivan.

Kaivan tidak ingin menerimanya, tapi tingkah Mega yang sama sekali tidak ingin dibantah membuatnya menerima sendok itu. Bagaimana tidak? Gadis itu mengambil paksa tangannya dan meletakkan sendoknya langsung digenggaman tangannya.

***

Sepanjang hari ini Mega benar-benar membuntuti Kaivan kemanapun pria itu pergi. Bahkan gadis itu sampai menunggu Kaivan melakukan operasi lagi sampai larut malam. Kedatangannya yang selalu membuntuti Kaivan membuat para penghuni rumah sakit banyak yang mencibirnya karena tidak suka dengan sikapnya.

Sepanjang Mega mengikuti Kaivan ia melihat banyak sekali orang yang menatapnya tidak suka. Tapi bukan Mega namanya kalau ia perduli dengan hal itu. Baginya yang penting misinya sukses.

Hari kedua Kaivan berangkat kerja setelah diikuti Mega seharian kemarin juga tidak jauh berbeda. Kaivan justru menemukan Mega sudah berada di depan rumahnya untuk menjemputnya pergi bekerja. Lebih tepatnya gadis itu yang mengikutinya bekerja.

Kaivan sungguh heran dengan sikap Mega yang benar-benar aneh. Sebenarnya untuk apa Mega sampai memintanya untuk menikah sampai seperti ini? Kalau dipikir-pikir gadis secantik Mega tidak mungkin kesulitan mencari pendamping yang sepadan dengannya. Lalu kenapa gadis itu harus repot-repot melakukan semua ini hanya untuk menikah dengannya?

"Anda nggak bosan dengan apa yang Anda lakukan sekarang?" tanya Kaivan saat mereka sedang berjalan di lorong rumah sakit.

"Nggak. memangnya kenapa?" jawab Mega.

"Karena saya nggak akan menikah dengan Anda. Apa yang Anda lakukan ini percuma. Tidak akan mengubah keputusan saya." ujar Kaivan tampak santai.

"Keputusan saya untuk membuat kamu menikah dengan saya juga nggak akan berubah." balas Mega tak kalah santai.

Kaivan tak percaya dengan apa yang didengarnya. Bisa-bisanya Mega menjawab perkataannya dengan begitu santai.

"Bagaimanapun kita akan bertemu di pengadilan Bu Mega. Saya dan investor lain." ucap Kaivan lagi.

"Saya tau kok. Dan bagaimanapun juga kalian nggak akan menang dari saya." balas Mega lagi.

"Kenapa Anda nggak menghentikan kelakuan konyol Anda sekarang?" tanya Kaivan jengah.

Mega tersenyum kecil mendengar Kaivan mengatainya konyol. Kalau dipikir-pikir memang dirinya sangat konyol sekali saat ini. Bahkan ia harus menyerahkan sebagian tugasnya kepada Gavin demi misi konyol ini. Tapi tak apalah demi masa depannya.

"Karena saya belum membuat kamu bersedia menikahi saya." jawab Mega santai.

"Memangnya apa yang akan Anda lakukan saat saya menikahi Anda?" tanya Kaivan yang juga penasaran.

"Tentu saja menyelamatkan masa depan saya yang cerah." jawab Mega tersenyum senang

"Masa depan yang cerah?" bingung Kaivan.

"Iya kalau saya menikah dengan kamu, sudah pasti masa depan saya akan sangat cerah sampai tua." Mega tampak bersemangat dalam menjelaskan.

"Terus bagaimana dengan masa depan saya?" tanya Kaivan yang tampak tidak tertarik dengan semangat Mega.

"Masa depan kamu juga sudah pasti cerah. Kita akan hidup bergelimang harta nantinya." jawab Mega tersenyum membayangkan kekuasaan yang akan ia punya nantinya.

"Dokter Kaivan?" panggil sebuah suara yang menghentikan obrolan Kaivan dan Mega.

Kaivan dan Mega langsung menoleh ke sumber suara. Terlihat dokter Helena sedang berdiri di sana sambil memandangi mereka berdua dengan tatapan rumit.

*
*
*

TBC

Gimana sama part ini? Ada yg senyum-senyum?

Atau malah ada yg gondok nih?

Apapun itu kalian harus vote dan komen cerita ini ya. Share juga ke sosmed kalian biar semakin banyak yg tau keseruannya.

Ok, see you in the next chapter...

Continue Reading

You'll Also Like

207K 9.6K 31
Niskala tak bisa menolak permintaan sahabatnya, begitu juga dengan Dipta yang terpaksa menikahi Niskala karena permintaan terakhir kekasihnya. Mereka...
354K 19.7K 53
"Tya, kapan kamu akan menikah?" tanya sang ayah. "Nanti, Yah, kalau sudah ada jodohnya," jawaban ringan itu yang selalu menjadi andalan Adistya. ...
564K 21.3K 40
Cherry memutuskan untuk pergi ketika tidak sengaja melihat kekasih sekaligus calon suaminya Mark sedang berduaan dengan seorang wanita seksi di panta...
376K 9.1K 13
Ketika Friska mengorbankan segalanya demi mendapatkan satu hal, bukannya menerima, perempuan itu malah kehilangan segalanya. Miris sekali. Note: Ceri...