When the Day Comes - TAEGYU

By winterlazulli

1.1K 142 23

β žπ–π‡π„π 𝐓𝐇𝐄 πƒπ€π˜ π‚πŽπŒπ„π’β ž ↳#TAEGYU AU / Apocalypse theme Sirene berbunyi dan dunia telah jatuh dala... More

γ€–KONTENγ€—
00-Aku tahu apa yang mereka tidak ketahui
01- Musim dingin telah tiba

02- Semuanya baik-baik saja

291 46 16
By winterlazulli


『Chapter 02』
【When The Day Comes】

↣ "Semuanya baik-baik saja"

“Kapten, pihak militer telah memberlakukan darurat militer dan menghimbau kepada para masyarakat untuk berlindung di dalam rumah. Selain itu jika ada anggota keluarga yang mengalami demam atau gejala yang mirip dengan pertumbuhan virus mayat hidup. Mereka diminta untuk di isolasi sementara waktu sampai pihak medis bisa datangkan." Minhee kembali dari luar dan melaporkan informasi secara serius kepada Taehyun yang tampak duduk dengan tenang di sofa.

Semua mata memandang secara bergantian kepada sang kapten dan sosok yang terbaring tidak sadarkan diri di tempat tidur. Sebagian bahu orang itu terlilit perban dengan wajah seputih tembok.

"I-ini haruskah kira-kira membiarkan Beomgyu dikucilkan?" Tanya Eunsang khawatir.

Mereka bukan rekan, bukan juga keluarga, mereka hanyalah orang asing yang baru bertemu dan menjalin pertemanan yang aman. Namun bukan berarti mereka tidak memiliki belas kasihan. Apalagi setelah melewati pertemuan bersama yang meski begitu singkat, entah kenapa mereka bisa merasa enggan melepas satu sama lain.

Sunghoon dan Huening Kai memandangi Taehyun, berharap kapten mereka bisa mengambil keputusan yang bijaksana.

Taehyun tampak berpikir cukup lama. "Tidak perlu mengirim." Ujarnya dengan suara setenang air.

Semua menahan nafas, apa maksudnya?

"Kita bukan keluarganya dan semua keputusan ada di tangan Beomgyu sendiri. Terlebih lagi dalam kondisinya saat ini, kita tidak akan tahu apa yang orang-orang militer akan lakukan kepadanya." Sebagai orang dengan latar belakang militer dan yang mengatahui bagaimana cara kerja orang-orang di pemerintahan. Taehyun sedikitnya tahu betapa kejam orang-orang yang berkuasa itu. Masalah virus zombie ini, mungkin pemerintah benar-benar tidak tahu sebelumnya? Mungkin para ilmuwan jenius di laboratorium negara tidak dapat mendeteksi segala kejanggalan yang muncul? Dan bagaimana himbauan bisa terlambat di beritahukan? Pikiran para penguasa memang sebuah misteri. Dia tidak ingin bertaruh pada sesuatu yang sudah dapat dia baca bagaimana akhirnya.

Huening Kai menepuk bahu Taehyun. "Kalau begitu kita hanya perlu memperketat penjagaan sampai Beomgyu sadarkan diri dan mari diskusikan masalah ini dengannya." Taehyun mengangguk pelan sebagai jawaban.

Tidak ada seorangpun diantara mereka yang menyuarakan keberatan. Bahakan dengan konsekuensi yang dapat mengancam nyawa mereka. Beomgyu telah di gigit oleh Zombie dan resiko terinfeksi jelas sangat besar apalagi dengan tanda-tanda demam tinggi yang membuat dokter khawatir dan ketidaksadaran seseorang dalam waktu yang cukup lama itu. Satu-satunya yang membuat mereka menghembuskan nafas lega adalah tidak adanya perubahan fisik pada diri Beomgyu. Kecuali kulit yang pucat karena kekurangan darah, sisanya tampak sangat normal.

Sunghoon lantas bangkit, "Aku akan pergi ke markas militer untuk membantu mengevakuasi warga kota. Minhee dan Eunsang, kalian ikut dengan ku."

"Baik!"

Taehyun dan Huening Kai adalah dua yang tersisa. Yang terakhir mendekati tempat tidur dan memperhatikan sosok Beomgyu yang masih memejamkan mata. "Kamu menyadarinya juga bukan Taehyun?" Suaranya yang jernih memasuki idera pendengaran sang Kapten tim.

Taehyun membuka jendela sembari menyulut sebatang rokok dan menyesapnya dengan pelan. "Hm?" Mata hitam kelam itu memperhatikan aktivitas dari lantai atas dimana orang-orangnya yang selamat dari serangan zombie pertama tengah menggotong puluhan mayat zombie yang juga tidak lain adalah bawahannya. Wajah-wajah penuh kesedihan dan kengerian itu membayangi Taehyun dari jauh.

"Kita tidak bisa mengandalkan para pejabat itu lagi ataupun militer, sialnya kita tidak bisa meninggalkan mereka sepenuhnya." Suara Huening Kai terdengar getir.

Abu rokok jatuh seketika dan Taehyun mematikan bara yang tersisa dengan menekan ujung rokok pada tumpukan salju tipis yang mengendap di sekitar jendela. "Apa yang kamu khawatirkan?" Tanya Taehyun dengan nada rendah. Dia berbalik dan netra kelam itu menangkap pergerakan kecil dari atas tempat tidur. Matanya berkedip ringan.

"Mari kita bicarakan itu nanti. Panggil dokter Lee kemari." Dia mendekati tempat tidur dan Huening Kai tahu bahwa Beomgyu tampaknya mulai sadar jadi dia bergegas turun.

Beomgyu merasakan tubunya lemas dan kepalanya sedikit berputar. Ketika dia membuka mata lagi yang dia tangkap pertama kali adalah cahaya dari lampu kristal gantung di tengah ruangan.

"Apakah kamu merasa tidak nyaman?" Sebuah suara tidak asing bertanya kepadanya.

"A-air.." Dan segelas air putih tersaji dengan cepat. Dinginnya kaca menyentuh bibir Beomgyu yang kering dan cairan itu memenuhi mulutnya begitu saja.

"C-cukup." Tangan yang gemetar mengusap tumpahan air di sekitar mulutnya. Beomgyu merasa lebih baik sekarang. Saat dia menyadari bahwa Taehyun lah yang berada di depannya, dia tidak bisa menahan diri dari tersipu.

"Uhm... Terimakasih.."

Taehyun tidak banyak berpikir, "Bukan apa-apa." Dia membantu Beomgyu untuk duduk dengan benar. "Bagaimana perasaanmu? Apakah ada yang sakit atau ketidak nyaman lainnya?" Perilakunya sangat normal dan tampak seperti dokter yang merawat pasien. Tetapi Beomgyu masih tidak bisa menahan rasa malunya.

Beomgyu ingat bahwa dia telah di gigit Zombie dan telah mendapatkan superfuction. Tubunya mengejang sebentar untuk mencerna semua yang terjadi sekali lagi. Dia meraba bahunya perlahan. "A-aku... Baik-baik saja."

Taehyun melihat raut wajah Beomgyu yang sedikit berubah tetapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya menyodorkan segelas air lagi kepada pria cantik itu. "Bahumu robek tetapi tidak begitu dalam, dokter kami sudah membersihkan luka dan menjahitnya. Selain itu kami hanya bisa memberikan suntikan anti rabies..." Taehyun menjelaskan perlahan.

Beomgyu mendesah lega, dia meraih gelas itu dan meneguk air dengan cepat. "Anti rabies juga baik-baik saja. Zombie ini jenis paling lemah dan waktu penularan virus biasanya terjadi dalam dua puluh empat jam setelah di gigit. Jika—" Beomgyu berhenti. Matanya dengan takut-takut melirik Taehyun.

'Aku terlalu banyak bicara! Bagaimana jika Taehyun curiga kepadaku?'

Itu sesuai dengan yang Beomgyu pikirkan. Cara Beomgyu menerima keadaan dirinya saat ini atau betapa santainya dia mengatakan apa yang dia tahu. Taehyun menyadari bahwa Beomgyu mengetahui banyak hal tersembunyi tentang virus zombie ini. Mata tajamnya menatap lurus wajah yang pucat itu, orang lain tampak takut-takut. Jenis kecemasan karena tertangkap membeberkan hal yang seharusnya di rahasiakan.

Taehyun mengalihkan pandangannya dan memberitahu Beomgyu mengenai keputusan Pemerintah. "Bagus bahwa kamu tidak terinfeksi. Ngomong-ngomong militer telah mengeluarkan darurat dan meminta semua orang yang sakit atau terinfeksi di kirim ke pusat pemeliharaan kesehatan. Jika kamu tidak memiliki masalah kesehatan, kamu tidak perlu pergi."

Beomgyu membeku, "Ada yang seperti itu?" Beomgyu tidak tahu apakah ada masa seperti itu di awal-awal invasi di barat laut. Tahun pertamanya di habiskan berlari mencari perlindungan dan persediaan di benteng-bentang kecil di luar kota D. Namun jika itu benar, Beomgyu tidak akan berpikir dua kali untuk menolak memasuki pusat pemeliharaan kesehatan. Siapa yang akan tahu apakah mereka benar-benar akan di sembuhkan atau dijadikan bahan penelitian oleh para ilmuan. Apalagi dengan kondisinya saat ini yang sudah memiliki superfuction.

Beomgyu tanpa sadar menyentuh pergelangan tangannya. Mengintip sedikit ke arah lengannya yang memar dan menemukan sesuatu yang tampak seperti tatto, melingkar dengan indah. Beomgyu menelan ludahnya gugup. 'Apakah akan ada yang menyadari bahwa aku tidak memiliki tanda ini sebelumnya?' Pikir Beomgyu kalut.

Beomgyu memandang ke arah Taehyun tetapi pria itu sedang jatuh dalam lamunan. Beomgyu diam-diam menghela nafas. Hanya sesaat sebelum dia mengingat sesuatu yang lain.

Rumahnya! Saat ini gelombang mutasi virus telah muncul, dia ingat bahwa dia menyimpan kelinci dan tanaman hidroponik di dalam rumah. Bagaimana keadaan para makhluk itu sekarang?! Dimasa lalu zombie atau hewan mutan muncul bertahun-tahun lebih lambat, tetapi dengan kelahiran Beomgyu kembali dan efek kupu-kupu yang muncul di mana-mana, dia hanya bisa memikirkan kemungkinan terburuk.

"Oh tidak!"

"Taehyun, dokter Lee ada di sini."

Belum sempat Beomgyu mengatakan keinginannya, Huening Kai masuk dengan seorang dokter bermarga Lee.

Taehyun berkata kepada Beomgyu, "Biarkan dokter Lee memeriksamu."

Beomgyu tahu dia tidak bisa menolak tetapi dia masih mencemaskan rumahnya. "Bagaimana kondisi di luar?" Tanyanya pada Taehyun.

Huening Kai menjawab lebih cepat karena berpikir bahwa Beomgyu ketakutan dengan kedatangan lebih banyak zombie. "Jangan khawatir, Militer telah menurunkan pasukan untuk membersihkan mayat hidup yang berkeliaran di jalanan. Warga juga diminta untuk bertahan di dalam rumah untuk sementara waktu, sembari menunggu perintah lebih lanjut dari markas pusat."

Dokter Lee maju dan memeriksa Beomgyu. "Ini benar-benar baik bahwa kamu lolos dari infeksi virus. Aku telah melihat banyak dari orang sakit atau yang secara tidak sengaja tergigit terinfeksi virus dan akan berubah menjadi zombie dalam hitungan jam. Kamu hanya perlu memperhatikan efek samping dari lukamu, mungkin malam ini kamu akan demam lagi."

Beomgyu sekali menelan ludah gugup, dia telah membahas hal ini secara tidak sengaja pada Taehyun. Apakah pria itu akan memutuskan bertanya padanya sekarang?

"Berikan dia obat-obatan untuk meredakan gejala demamnya." Hanya itu yang dikatakan Taehyun sebelum memilih meninggalkan ruangan tanpa menoleh sedikitpun kepada Beomgyu.

Beomgyu tercengang sesaat. Sinar matanya redup perlahan seiring menghilangnya Taehyun dari balik pintu.

Dokter Lee memberikan Beomgyu beberapa obat yang dibutuhkan. "Terimakasih dokter."

"Ingatlah untuk meminumnya, terutama sebelum kamu tidur. Semoga cepat sembuh dan aku harap kamu tidak mendapat gejala yang tidak perlu." Meski dia mengatakan bahwa Beomgyu lolos dari infeksi virus, dia tidak benar-benar percaya sepenuhnya. Apalagi dengan kasus yang telah dia lihat sebelumnya. Jadi dia hanya bisa mewanti-wanti Beomgyu untuk berhati-hati.

Beomgyu mengangguk cepat. "Pasti!"

Setelah mengantar Dokter Lee, Huening Kai kembali. "Beomgyu kamu harus meminum obatmu bukan? Kalau begitu kamu harus makan terlebih dahulu, ayo apa yang ingin kamu makan sekarang?"

Beomgyu menoleh dan segera merasa malu lagi, dia telah di tolong oleh orang-orang dari Tim Alpha dan dirawat. Sekarang mereka bahkan sangat perhatian. "Tidak, aku... Aku akan kembali ke rumahku saja." Beomgyu ingat sekali lagi tentang rumah barunya itu! Dia harus segela melihat keadaan di dalam rumah atau segala sesuatu akan menjadi tidak berbentuk!

"Apa? Hei Beomgyu kondisi mu belum membaik!" Huening Kai tentu saja panik saat melihat Beomgyu mencoba bangkit dan hampir limbung lagi. "Kamu ah! Tetaplah tinggal, jika kamu kembali sekarang bagaimana kamu bisa merawat dirimu sendiri?!"

Beomgyu memegangi kepalanya, tampaknya terlalu banyak darah yang keluar dan sekarang dia kekurangan darah hingga kepalanya berputar. "Tidak... Rumahku... Aku harus melihat rumahku!" Jika semua barang di rumah hancur, apa gunanya dia mempersiapkan semua hal dan menghabiskan begitu banyak uang?!

"Tenanglah, rumahmu sangat dekat kawan. Tidak akan ada yang berani memasuki kediaman mu dengan orang-orang kami yang berjag di luar!" Huening Kai mencoba membujuk.

"Bukan itu masalahnya!" Beomgyu hampir menangis.

"Ada apa ini?" Taehyun berdiri di depan pintu dengan nampan berisi makanan di tangannya.

Huening Kai dan Beomgyu menoleh.

"Kapten, anak ini bersikeras kembali ke rumahnya ah! Kondisinya belum sepenuhnya membaik... Beritahu dia untuk tetap tinggal di sini." Huening Kai mengadu.

Beomgyu menundukkan kepalanya takut-takut. Siapa yang berani berhadapan dengan Taehyun sekarang?

Kang Taehyun melihat sosok itu tiba-tiba saja meringkuk seperti bola kecil dan bibirnya tanpa sadar berkerut halus. Dia berjalan mendekati Beomgyu dan menempatkan nampan itu di samping sang pria cantik. "Mengapa kamu tergesa-gesa ingin kembali? Apakah ada seseorang di rumah atau sesuatu yang penting? Anggota kami akan memeriksanya untukmu. Dokter Lee memberikanmu obat bukan? Isi perutmu terlebih dahulu sebelum meminumnya."

Beomgyu mengerucutkan bibirnya. Mengapa dia merasa terintimidasi dengan kehadiran Taehyun? Dia memilin ujung kemejanya yang hampir tidak berbentuk itu dan berkata dengan mencicit. "Ada kelinci di dalam rumah."

"HAH?" Huening Kai merasa alasan Beomgyu sangat konyol. Hanya para kelinci kecil dan pemuda cantik itu memaksakan dirinya yang lemah begitu saja? Huening Kai menggelengkan kepalanya, "Ayolah biarkan aku menjemput kelinci-kelinci itu untukmu." Meski begitu, Huening Kai berpikir bahwa mungkin Beomgyu adalah orang yang sangat penyayang dan mencintai hewan peliharaan umumnya sama seperti keluarga sendiri. Jadi dia mencoba untuk bertindak positif.

Sementara Taehyun menebak bahwa ada alasan lain di balik alibi Beomgyu. "Biarkan Huening Kai pergi dan kamu tetap beristirahat di sini."

Beomgyu meremas nampan dengan keras. "Tidak! Kalian tidak mengerti apa yang aku maksud kan!"

"Kalau begitu buat kami mengerti." Potong Taehyun setegas mungkin. Dia bahkan menatap Beomgyu dengan tajam. "Jangan bertindak lagi, aku dan kamu tahu dengan sangat jelasin tentang situasi saat ini."

Pada akhirnya setelah melewati beberapa perdebatan. Baik Beomgyu dan Taehyun sama-sama saling mengalah. Taehyun akan membiarkan Beomgyu kembali asalkan mereka berdua; Taehyun dan Huening Kai harus mengikuti. Dengan berat hati, Beomgyu mengizinkan keduanya.

Beomgyu menuruni anak tangga di bantu Huening Kai untuk menyeimbangkan tubunya yang masih lemah. Kediaman tim Alpha benar-benar luar biasa, tidak di ragukan lagi kastil cantik ini akan menjadi satu-satunya tempat terindah dimasa depan. Satu-satunya di barat laut. Mereka melewati aula dalam diam dan melihat banyak prajurit bayaran milik Taehyun tengah berkumpul. Mereka akan menyapa dengan hormat setiap kali melihat Taehyun dan Huening Kai sementara menatap Beomgyu dengan rasa ingin tahu tetapi tidak berani menyapa lebih jauh.

"Apapun yang kalian lihat saat tiba di kediaman ku, aku minta untuk tidak banyak bertanya." Pinta Beomgyu dengan serius kepada keduanya.

Huening Kai dan Taehyun saling berbagi pandangan. "Baik/Hmm." Jawab keduanya.

Beomgyu tidak tahu jam berapa sekarang, tetapi langit perlahan gelap. Beomgyu menatap sekitar dan hanya menemukan kesunyian yang mencengram dengan jalan-jalan dan rumah yang terlihat kosong.

"Apakah orang-orang benar-benar bersembunyi di dalam rumah? Ini terlihat seperti kita satu-satunya yang tinggal di wilayah ini." Gumam Beomgyu pelan.

Taehyun berjalan di depan dengan senter tidak menyahuti. Huening Kai menghela nafas dan menjawab, "Saat kami tiba, hampir setengah warga termasuk anak buah kami yang lain telah berubah menjadi zombie. Pasukan kami yang tersisa sudah membersihkan mereka. Untuk lingkar belakang, memang hanya kita yang tersisa serta orang-orang dari garis luar dimana kita bertempur sebelumnya."

Beomgyu terdiam. Dia pikir karena kota F tidak memiliki kepadatan penduduk, percepatan penularan virus akan melambat. Siapa yang tahu itu bahkan lebih cepat dari yang dia kira. Efek kupu-kupu benar-benar berperan dengan sangat kuat.

Taehyun membuka pagar rumah Beomgyu. Mendekati rumah itu, Beomgyu segera waspada. Di tangannya ada pisau lipat yang sudah dibersihkan Huening Kai untuknya. Melihat gerakan Beomgyu, Taehyun pun mengacungkan senapan di tangan kanannya. Siaga.

Kata sandi di masukan dan pintu yang semula terkunci sudah dapat di buka.

Pintu tidak berderit tidak ada suara apapun yang muncul. Ketiganya melangkah masuk dan menemukan ruang tamu kosong. Beomgyu segera memeriksa pintu menuju ruang bawah tanah. Dia mendesah lega setelah melihat pintu masih kokoh dan tidak ada tanda-tanda kerusakan. "Syukurlah..." Hewan mutan atau hewan zombie level rendah tidak dapat membuka pintu sendiri dan kecerdasan mereka nol. Kecuali memiliki gigitan yang kuat, sisanya masih bisa di tangani dengan tangan kosong.

"Ada apa?" Huening Kai bertanya.

Beomgyu menggeleng, "Kita akan memeriksa ruang bawah tanah terakhir. Ayo pergi ke lantai atas!"

Taehyun secara alami kembali memimpin. Meski dia tidak mengatakan sepatah katapun, dia masih bersikap dengan penuh tanggungjawab. Beomgyu memperhatikan hal tersebut dan diam-diam tersenyum di dalam hati. 'Aku sebenarnya hanyalah orang asing, tetapi dia masih mau menemaniku kembali dan memastikan aku baik-baik saja. Apakah Kapten Tim paling tangguh di masa lalu juga seperti ini?' Pikir Beomgyu melayang sembarangan.

Antara lantai dua dan tiga memiliki jalur tangga yang sama. Beomgyu sengaja melewatkan lantai kedua, dia tidak ingin Taehyun dan Huening Kai melihat lebih jauh tentang penimbunan barang yang dia lakukan. Selain itu dia sangat khawatir tentang tanaman-tanaman miliknya. Meski dia memiliki superfuction yang dapat membantunya mengkonsumsi tumbuhan mutan. Beomgyu masih ingin mempertahankan tumbuhan normal! Ada juga burung puyuh miliknya! Dia khawatir itu akan berubah dan menghabiskan semua tanaman yang berkecambah.

Terengah-engah, Beomgyu mendorong pintu kayu itu.

"Wow!" Huening Kai berseru melihat perkebunan kecil dan beberapa alat yang tidak dia mengerti di depannya.

Taehyun melirik Beomgyu dan menunggu langkah pemuda cantik itu selanjutnya.

Beomgyu menelusuri ruangan dengan cepat. Benar saja, beberapa bibit telah terkontaminasi. Beberapa berubah warna, membusuk dan berjamur. "Ini harus di singkirkan." Beomgyu mencari sarung tangan khusus dari laci dan gunting yang tajam, secara perlahan membuang tanaman dan bibit yang terkontaminasi.

"Apa yang kamu lakukan?" Taehyun telah melonggarkan kewaspadaannya berdiri di belakang Beomgyu.

"Bibit ini terkontaminasi virus." Sahut Beomgyu tenang.

"Bahkan tumbuhan yang berada di dalam ruangan pun bisa terkontaminasi?" Tanya Huening Kai ikut mendekat.

"Tampaknya virus juga menyebar lewat udara atau bisa jadi saat aku membeli benih ini, virus sudah ada di dalamnya." Jawab Beomgyu sederhana. Sebenarnya dia tidak tahun pasti jawaban itu, jika virus menyebar lewat udara, bagaimana mereka masih bisa bertahan sebagai manusia? Satu-satunya yang bisa Beomgyu pikiran sebagai jawab logis adalah yang terakhir.

"Biarkan kami membantu mu membuang—"

DUKK..

Mereka semua terperanjat di tempat.

Beomgyu berpaling secepat yang dia bisa dan menemukan kandang burung puyuh di sudut bergetar seolah sesuatu mengamuk di dalamnya.

Taehyun mengangkat senapannya lagi dan Huening Kai mengambil posisi di depan Beomgyu. "Apa itu?"

"Burung puyuh..." Beomgyu tanpa harus berpikir tahu bahwa salah satu dari burung puyuhnya telah berubah. Penularan pada hewan umunya lebih cepat, terutama mereka yang berjenis unggas.

DUKK DUKK

KREK salah satu kayu pada kandang retak dan hampir patah. Beomgyu menelan ludahnya. "Ingat untuk segera menembak."

"Burung puyuh apa yang memiliki kekuatan sebesar itu?" Taehyun melirik Beomgyu.

Beomgyu mengusap wajahnya, dia telah melupakan peringatan yang dia berikan kepada Taehyun dan Huening Kai untuk tidak bertanya apapun dan menjawab dengan nada pelan. "Mungkin itu adalah hewan mutan."

"Apa?"

Krek krek dugh!

Semua mata memandang dan seekor burung besar seukuran ban mobil keluar dari kandang yang bobrok. Huening Kai ternganga dan Taehyun terdiam menyaksikan makhluk yang seharusnya berukuran kurang dari sepatu manusia kini berubah berkali-kali lipat.

Kek! kek! Paruh burung puyuh berbunyi aneh, di sekitarnya ada bulu-bulu burung yang tertinggal lengkap dengan bercak darah. Mata bulat burung itu mengelana ruangan sebelum berakhir pada ketiga manusia yang masih mematung di tempat.

KEK!

Taehyun tersadar lebih dulu, dia mengacungkan senjata dan melepaskan tembakan. Dor!

Sayang sekali reflek burung puyuh mutan sangat akurat, dia menghindar dengan cepat dan berusaha terbang ke arah mereka. Untungnya, sayap burung terlalu kecil dan tidak mampu menahan beban burung puyuh. Tetapi seolah tidak kehilangan akal, burung puyuh itu melompat untuk menghampiri ketiganya.

"Sial cepat berpencar!" Huening Kai juga melepaskan tembakan beruntun.

Dor! Dor!

Hek!

"Tembak kepalanya!" Beomgyu berseru setelah dia sadar dari keterkejutan. Ini semua terlalu tiba-tiba! Bagaimana hewan mutan muncul lebih awal? Dan bagaimana hewan mutan fase awal bisa berubah dengan kekuatan yang gesit? Terlalu banyak perubahan yang membuat Beomgyu cemas bukan main!

Taehyun dan Huening Kai berusaha menembak kepala burung puyuh seperti yang Beomgyu arahkan. Butuh beberapa kali sampai mereka bisa berhasil.

Dor!

Dua peluru menghantam kepala burung puyuh itu pada akhirnya.

"Periksa kandang puyuh itu apakah ada burung mutan lainnya..."

Taehyun bergerak dan menemukan burung puyuh lain hanya tersisa kaki atau bagian leher. "Burung puyuh mutan itu memakan semua burung lainnya. Hanya ada beberapa telur kecil, apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Taehyun kepada Beomgyu.

Dengan wajah penuh kepahitan Beomgyu menjawab, "Merebusnya, jika aku bersikeras menetaskan telur itu aku takut hanya akan membesarkan hewan mutan."

Taehyun tanpa berkomentar mengambil sepuluh telur puyuh itu dan memasukkannya kedalam wadah yang dia ambil secara acak. "Sebaiknya kamu beristirahat, biarkan aku dan Huening Kai membersihkan kekacauan ini."

Beomgyu terkejut, bagaimana dia bisa membiarkan dua orang ini melakukan pekerjaannya dan terus merepotkan orang lain? Apakah Beomgyu memiliki wajah untuk melakukannya?

Seolah bisa tahu apa yang di pikirkan Beomgyu. Taehyun berkata lagi, "Ingat kondisimu saat ini dan kamu harus meminum obat tepat waktu. Setidaknya pergilah memasak untuk makan malam mu sendiri dan jangan terlambat istirahat."

Beomgyu kemudian menemukan ide. Mengapa dia tidak turun dan memasak makanan lezat untuk Tim Alpha yang sudah berbaik hati membantunya berkali-kali? Beomgyu mengangguk, "Aku akan turun dan memasak makan malam. Setelah menyelesaikan ini datang makan bersamaku oke?" Beomgyu menatap Taehyun dengan memohon.

Mata bunga persik Beomgyu itu berbinar polos dan penuh harap. Untuk sesaat Taehyun tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Kapten?" Panggil Beomgyu sembari memiringkan kepalanya.

Taehyun berdehem, "En." Sahutnya sembarangan sebelum berbalik untuk membersihkan bangkai-bangkai burung.

Beomgyu tersenyum cerah dia bergegas turun ke lantai dua untuk mengambil bahan makanan. Daging, beras, sosis, banyak bumbu dan makanan beku yang dapat di olah sebagai sup.

"Mari kita makan besar malam ini! Hahaha siapa yang akan mengutukku karena bisa memanjakan diri disaat-saat seperti ini? Ckckck." Beomgyu bergumam sembari memotong bahan-bahan.

Di lantai atas, Taehyun dan Huening Kai memulai pekerjaan dadakan mereka. Membersihkan kandang dan menyingkirkan tanaman bermutasi keduanya tampak telaten.

Huening Kai membuang setiap bagian yang membusuk kedalam kantong sampah. Dia menoleh kepada Taehyun yang mulai menyemprotkan cairan pembersih ke bekas kandang puyuh. "Taehyun..." Panggilnya.

"Hm?" Sahut Taehyun tanpa berpaling.

"Beomgyu ini, tidak kah kamu berpikir bahwa keadaannya saat ini lebih seperti seseorang yang sudah bersiap menghadapi musim dingin yang membeku."

Taehyun menghentikan pekerjaannya, dia mengerti arti di balik kata-kata Huening Kai. "Mungkin iya, hanya dia yang tahu."

"Apakah menurut mun dia adalah anak salah satu ilmuan atau pejabat ibukota yang terlibat dalam kerahasiaan? Dia mengetahui banyak hal yang seharusnya orang biasa tidak ketahui. Pertanyaan ku mengapa dia menyembunyikan hal-hal ini? Semua yang ada di rumah ini, katakan padaku, bagaimana aku harus berpikir positif?" Huening Kai berkata dengan frustasi.

Taehyun meletaian sempeotan pembersih ke tempatnya dan menghampiri Huening Kai. "Aku tidak tahu, tetapi aku pikir bahkan jika dia memang anak dari anggota kerahasiaan. Apa yang bisa dia lakukan di saat para petinggi itu bungkam? Apakah menurut mu dia mampu menanggung kritik publik jika dia membocorkan masalah virus ini? Saat ini dia bersama kita, mengapa kita tidak mempertahankan dia untuk berdiri di sisi kita? Aku tahu kamu ingin semua orang bisa selamat, tetapi kita punya batasan dari kemampuan kita sendiri."

Huening Kai seperti di siram air dingin dan dia pun berusaha mengatur emosinya. "Maaf aku terlalu kacau."

Taehyun menepuk bahu kawannya, "Aku tahu." Bukannya dia tidak tahu bahwa Huening Kai memiliki tekanan di dalam hatinya. Beberapa saat yang lalu dia mendengar bahwa keluarga Huening Kai di Kota L tampaknya dalam pengepungan zombie yang bisa dipastikan jumlah korban yang selamat tidak dapat diketahui. Jika mereka bisa mendapatkan infomasi lebih awal bukankah mudah menyelamatkan orang-orang terutama keluarga mereka?

Beomgyu menyelesaikan acara memasak dengan susah payah. Bagaimana kondisinya tidak sebagai sebelum terluka. Dia hendak naik ke lantai atas saat Taehyun dan Huening Kai sudah muncul di tangga terakhir. "Tepat sekali, aku sudah menyelesaikan semua hidangan. Cepat turun dan isi piring dan mangkuk kalian. Ngomong-ngomong, dimana yang lain?"

"Jika maksudmu Minhee, Eunsang dan Sunghoon. Mereka sedang menjalankan tugas di luar." Taehyun menjawab. Dia tanpa malu-malu mendekati meja makan dan melihat semua hidangan yang tampak lezat.

Huening Kai yang awalnya diam pun melihat semua hidangan itu merasakan mulutnya di penuhi air. "Kamu membuat semuanya sendiri?" Dia agak malu mengingat kondisi Beomgyu yang masih sakit.

Beomgyu memahami itu dan tertawan kecil, "Aku baik-baik saja dan makanan ini kebanyakan adalah frozen food yang aku olah sedikit. Aku tidak tahu jenis makanan apa yang kalian suka jadi hanya memasaknya dengan sederhana." Aku Beomgyu sedikit malu, awalnya ingin membuat hidangan mewah tetapi ingat bahwa jenis itu adalah kesukaannya sendiri dan bukan orang lain jadi Beomgyu hanya memasak hidangan umum.

"Tidak masalah, ini bahkan merepotkan mu." Taehyun menyahut yang di angguki oleh Huening Kai.

Beomgyu tersenyum, "Kalau begitu ayoo santap hidangan ini!"

Ada sosis yang di tumis dengan saus mawar dan mie keca yang lembut. Rasanya guring dan lezat. Ada daging rebus dengan kecap dan saus pedas manis. Ada pula sup, sayur yang di tumis setengah matang yang renyah. Terakhir, pancake telur kesukaan semua orang. Dalam diam itu, tanpa sadar ketiga orang ini akhirnya makan dengan lahap.

Beomgyu diam-diam menangkap pergerakan Taehyun yang menyantap daging rebus dan mencelupkannya ke dalam saus bawang putih beberapa kali. Dia mencatat di kepalanya bahwa Kapten itu menyukai hidangan jenis ini.
'Lain kali aku akan mencoba membuat steak daging dengan bawang putih bakar.'

Asik berkhayal, Beomgyu berhenti menyuap nasi miliknya dan malah melototi hidangan di depan Taehyun. Kebetulan bahwa Huening Kai melihat itu dan berpikir bahwa Beomgyu ingin memakan daging rebus tetapi terlalu segan terhadap Taehyun. Jadi dia mengarahkan sumpitnya sendiri dan meraih sepotong daging rebus itu untuk Beomgyu.

"Mengapa kamu tidak makan lebih banyak? Kamu perlu menambah energimu."

"Eh?"

Huening Kai pikir Beomgyu sangat lucu, setiap kali tersadar dari melamun, mata bulan Beomgyu akan berkedip-kedip dan wajahnya menjadi sedikit bodoh. Huening Kai tertawa kecil, dia meraih sepotong daging lagi dan meletakkannya kedalam mangkuk Beomgyu. "Makan yang banyak, kamu bersusah payah membuat ini apakah hanya agar kami menghabiskan semuanya?" Goda Huening Kai.

Beomgyu tegagap, bukankah ini terlalu akrab? Apakah dia bermimpi?

"I-iya aku akan makan... Ah berhanti menarun makanan di mangkuk ku!"

"Hahaha."

Taehyun tentu saja menangkap kegiatan keduanya dan lagi-lagi terdiam. Dia beralih kepada Huening Kai dan melihat pria itu tampaknya lebih tulus dari sebelumnya. Taehyun pun menundukkan kepalanya dan makan dalam diam. Entah apa yang dia pikirkan saat ini.

Pagi datang lebih cepat dan Beomgyu terbangun sangat awal bahkan sebelum matahari terbit. Dia menyibak tirai dan segera pemandangan putih yang tipis memasuki pengelihatannya. "Salju benar-benar turun lebih awal." Bisiknya pelan.

Beomgyu memutuskan membuat sarapan dari sisa makan kemarin malam. Meski dia telah menumpuk banyak bahan makanan, Beomgyu terbiasa hidup berhemat dan tidak berniat membuang-buang makanan dengan mudah.

Hari ini Beomgyu tidak akan pergi keluar, dia berniat membersihkan bibit yang terkontaminasi dan mengatur kandang kelinci di ruang bawah tanah. Berbicara tentang para kelinci itu, sehabis menyantap makan malam. Beomgyu meminta bantuan Taehyun dan Huening Kai untuk memeriksa keadaan para hewan bakal sumber makanan masa depan tersebut. Dewi keberuntungan mungkin berada di pihak mereka, para kelinci termasuk kelinci pemberian Eunsang dan Minhee ditemukan dalam keadaan normal! Jadi Beomgyu bersiap untuk melakukan pembudidayaan agar hewan-hewan itu bisa berkembang biar dengan baik dan Beomgyu tidak perlu khawatir kekurangan daging untuk dimakan.

Beomgyu memerlukan waktu tiga jam mengubah setengah ruang bawah tanah sebagai kandang dadakan. Dia juga membuat cerobong dan ventilasi udara yang cukup agar hewan-hewan itu bisa hidup lebih baik tentu saja dengan pengamanan super yang Beomgyu pelajari dari kehidupan sebelumnya.

Beomgyu merasa tubuhnya berkeringat bahkan di cuaca yang mulai dingin. Dia pergi ke kamar mandi dan menggunakan air panas dengan bijak untuk memanjakan dirinya. Dimasa depan sulit untuk mendapatkan air panas untuk mandi jadi dia harus berpuas dengan apa yang dia miliki sekarang. "Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" Pikir Beomgyu.

"Haruskah aku pergi keluar untuk melihat-lihat?"

Beomgyu tidak memiliki televisi dan jaringan internet Beomgyu sudah habis masa belakunya. Sementara saluran radio tampaknya tidak ada tanda-tanda kehidupan. Mungkin orang-orang di stasiun radio telah menjadi zombie? Satu-satunya cara bagi dia untuk mencari informasi adalah dengan pergi keluar. Dia juga ingin melihat langkah macam apa yang akan diambil pemerintah setempat. Apakah pangkalan barat laut akan segera di bangun ataukah akan ada perubahan lainnya?

"Seharusnya pemerintah sudah mulai bergerak menangani para korban karena tidak lama lagi para pengungsi akan berdatangan."

Beomgyu mengenakan sepatu bot tebal yang nyaman, dia juga memakai berlapis-lapis kaus lengan panjang serta jaket yang tebal. Tidak lupa masker dan membawa satu ransel yang berisi beberapa senjata rahasia yang dia rakit sendiri. Menaiki Red Wrangler, Beomgyu keluar dari halaman rumahnya.

Beomgyu melirik sekilas pada Kastil tempat Tim Alpha tinggal. Dia ingat saat Taehyun dan Huening Kai mencoba membujuknya untuk kembali bersama mereka tba-tiba saja sang Kapten mendapat panggilan penting. Beomgyu tidak tahu tentang apa tetapi Taehyun dan Huening Kai bergegas pergi secepat cahaya dengan Jeep yang menderu laju. Tampaknya Minhee, Eunsang dan Sunghoon juga tidak kembali sejak kemarin siang. "Apakah ada sesuatu yang lebih serius terjadi?"

Beomgyu tidak berani memeriksa kastil jadi dia hanya berlalu begitu saja. Di sepanjang jalan, Beomgyu bisa melihat rumah-rumah terkunci rapat. Zombie level rendah tidak bisa membuka pintu, mungkin mereka yang telah berubah masih terkunci di dalam sana. Tetapi jika masa dipersingkat oleh efek kupu-kupu dan evolusi pada zombie terjadi, entah zombie macam apa yang akan muncul. Mungkin itu tidak hanya sekedar dapat membuka pintu, mungkin juga memiliki kecerdasan atau kekuatan lainnya! Beomgyu bergidik di tempat. Dalam keheningan itu Beomgyu ingat tentang rahasianya sendiri.

Berbicara tentang kekuatan, Beomgyu masih agak tahu dengan superfuction yang dia miliki. Dia tidak memiliki pengalam dengan sebelumnya dan hanya pernah melihat orang lain menggunakannya. Beomgyu juga tidak tahu jenis superfuction apa yang dia miliki, dia tidak pernah mendengar ada yang seperti dia miliki saat ini.

"Aku terlalu sibuk kemarin dan hari ini, tidak punya waktu untuk mencoba superfuction ini hah~ Aku bahkan hampir melupakannya." Desah Beomgyu prihatin.

"Saat kembali nanti ayo kita coba kekuatan gaib ini.. Heh aku benar-benar merasa seperti mimpi!"

Red Wrangler keluar dari area perumahan dan Beomgyu akhirnya bisa melihat jalan raya. Dia pikir jalanan akan dipenuhi oleh pawai para manusia yang mencoba menyelamatkan diri dengan berpindah tempat. Tetapi yang di depannya hanyalah jalanan kosong!

"Apakah Tim Alpha melakukan pembersihan sejauh ini?" Jika itu benar, Beomgyu tidak merasa heran sama sekali. Meskipun Kang Taehyun bukan bagian dari fraksi pemerintah. Dengan latar belakang keluarga Kang yang kuat, bahkan seorang Jenderal masih harus memberinya wajah. Untuk mengambil kendali sebuah wilayah bukan hal yang sulit. Kadang-kadang Beomgyu cemburu dengan orang-orang kaya itu.

Lima belas menit kemudian adalah jalan raya yang lebih besar dan akhirnya Beomgyu menemukan tanda-tanda kehidupan. Beomgyu melihat beberapa orang berjalan mengendap-endap memasuki beberapa toko. Tidak perlu ditanya, penjarahan bukan hal baru dimata Beomgyu. Kelompok itu memperhatikan kedatangan Beomgyu dan tampak waspada. Entah takut jika Beomgyu akan melaporkan mereka kepada pihak berwajib atau takut jika Beomgyu akan merebut barang mereka.

Di sisi jalan beberapa mayat tergeletak begitu saja dengan keadaan yang mengenaskan. Tampak tidak ada yang berniat untuk sekedar menyingkirkannya agar tidak menghalangi pemandangan.

Beomgyu hanya mengulum senyum tipis dan berlalu dengan santai. "Ini hanya satu hari dan orang-orang sudah mulai melakukan tindakan kriminal." Dia terkekeh pelan. Penjarahan, perampokan dan tindakan kriminal yang lebih parah akan menjadi makanan sehari-hari dimasa depan. Untungnya Beomgyu sudah terbiasa dengan kegiatan tidak bermoral manusia jadi dia tidak perlu menyiapkan mentalnya. Satu-satunya kemungkinan yang dia takuti adalah mati untuk kedua kalinya.

Tidak lama Beomgyu melihat deretan mobil berhenti di pom bensin dan banyak orang-orang berkumpul entah apa yang mereka lakukan. Sekali lagi Beomgyu mengabaikan mereka. Keadaan pom bensin tidak lebih buruk dari toko-toko sebelumnya. Menjadi target jarahan, Beomgyu bahkan melihat beberapa orang dengan benda tajam berjaga di depan. Orang yang ingin masuk mengisi Bensin harus membayar sejumlah uang. Untungnya, Beomgyu memiliki persediaan minyak yang cukup.

Beomgyu tidak berniat pergi lebih jauh, dia berbelok untuk pergi ke perkebunan buah yang terkahir kali dia kunjungi. Selain untuk melihat keadaan, Beomgyu ingin membeli beberapa pohon anakan. Dia ingin mencoba membawa tumbuhan itu masuk kedalam ruang ajaibnya.

Beomgyu mengemudikan mobil dengan tenang, setidaknya sampai sebuah Jeep putih tiba-tiba menyalip Beomgyu. Beomgyu terkejut dan berpikir apakah seseorang mencoba mencari masalah?

Kaca hitam Jeep di turunkan dan sebuah kepala menyembul keluar. "Permisi maaf mengejutkan mu, tetapi bisakah kamu menolong kami? Dimana kami bisa menemukan rumah sakit? Tolong ku mohon, anak kami sakit dan butuh pertolongan segera!" Pria itu dengan wajah penuh kecemasan dan putus asa berteriak kepada Beomgyu.

"Ah sial!" Beomgyu mengumpat, dia menurunkan setengah kaca jendela berteriak tidak kalah keras. "Pergilah ke utara dan temukan pangkalan Militer! Kalian bisa meminta bantuan dari mereka!"

Seperti melihat harapan, pria itu menjadi antusias. "Kami tidak tahu jalannya bisakah kamu menuntun kami pergi?!"

Beomgyu menggertakkan gigi, "Orang-orang ini...." Tanya membalas Beomgyu mengambil tikungan di depan menuju barat lalu menginjak pedal gas dan melaju dengan kecepatan yang menakutkan. Meninggalkan Jeep putih jauh di belakang.

Meski Beomgyu tidak bisa mendengar dia tahu bahwa pemilik Jeep putih tengah mengumpat.

Bukan tanpa alasan Beomgyu melakukan hal tersebut. "Trik yang sangat berguna jika aku bukan orang yang berpengalaman." Ujar Beomgyu dengan wajah masam. "Bagaimana dia datang entah dari mana dan tiba-tiba mengejar untuk meminta bantuan. Apakah dia tidak melihat ada peta jalan di persimpangan awal? Atau dia tidak bisa membaca bahasa negara dengan baik?"

Beomgyu pernah menemui orang-orang yang menggunakan trik ini sebelumnya. Mereka akan berpura-pura tidak tahu arah atau semacamnya. Memintamu untuk pergi dengan mereka sebagai perbuatan menolong lalu tanpa sadar kau akan memasuki jebakan mereka diam-diam. Entah kehilangan barang berharga atau nyawa sebagai imbalannya. Beomgyu sering bertemu kasus yang mirip saat dalam pelarian. Bahkan menjadi salah satu pelaku, bagaimana Beomgyu tidak tahu?

Apalagi dengan melihat leher pria yang meminta bantuannya memiliki warna pucat yang aneh dengan urat-urat leher yang terlalu kentara. Beomgyu takut bahwa sebentar lagi, pria itu akan berubah menjadi zombie. Sebut Beomgyu kejam, tetapi di era seperti ini. Kamu harus memikirkan keselamatan mu sendiri sebelum orang lain.

Beomgyu melirik kaca spion dan tercengang, rupa-rupanya pengemudi Jeep mengikuti Beomgyu dari kejauhan. "Ck, mereka ternyata tidak berniat menyerah." Ada persimpangan lain di depan dan Beomgyu dengan cepat berbelok. Tidak butuh waktu lama bagi mobil Jeep putih untuk melakukan hal yang sama. Untuk sementara waktu terjadi kejar-kejaran antara Beomgyu dan kelompok itu.

"Dor!"

Mata Beomgyu melotot, "Sialan bagaimana mereka bisa menembak secara sembarangan!" Beomgyu semakin kencang melajukan mobilnya sembari berpikir kemana dia harus membawa kelompok ini.

Lalu terbesit sebuah pemikiran di kepalanya. Beomgyu mengambil arah kanan menuju utara. "Kalian ingin meminta bantuan ku bukan? Akan ku kabulkan itu!"

Beomgyu tidak tahu apakah dia beruntung atau sial. Ketika aksi kejar-kejaran itu berlangsung, dia tidak mendapati satupun zombie di jalan yang memuluskan rencananya saat ini. "Persetan dengan zombie, mungkin monster level rendah itu masih belum terbangun!" Makinya kesal dengan pemikirannya sendiri.

Jeep putih semakin dekat dan dekat. Beomgyu pun sedikit panik.

Dor!!

Tembakan kedua meleset dan Beomgyu menghembuskan nafas lega. "Ingatkan aku untuk membawa senjata api di masa depan. Bahkan jika zombie tidak lagi mempan dengan peluru, manusia idiot seperti mereka pasti membutuhkannya!"

Terlalu fokus menghindar Beomgyu hampir tidak menyadari bahwa sebuah mobil terpakir tepat di persimpangan jalan. Ada beberapa orang berseragam berjaga di sekitar. Orang-orang itu melihat dua mobil tampak melaju sangat kencang. Hampir ketakutan akan tertabrak.

Beruntungnya Beomgyu membanting stir dengan cepat ke arah lain dan menginjak rem sekuat yang dia bisa.

Bunyi gesekan ban mobil dan aspal jalan terdengar merdu di telinga. Beomgyu berhasil menghentikan mobilnya tepat waktu sebelum menabrak sebuah toko. Beomgyu merasakan jantungnya hampir terlepas dan tubuhnya gemetar di tempat.

Pintu samping terbuka dan sebuah tangan menarik tubuh Beomgyu yang bersandar di kemudi. "Beomgyu, kamu baik-baik saja?"

Tangan kekar seseorang meraih kepala Beomgyu dan memeriksanya dengan hati-hati, "Apakah kamu terluka?"

"K-kapten." Beomgyu meneteskan air mata begitu melihat sosok Taehyun lah yang berada di depannya. Bahkan tanpa tahu malu dia memeluk pria itu dan mulai menangis. "Huhuhu aku hampir mati!"

Taehyun perlu beberapa detik untuk mencerna tindakan Beomgyu. Baru setelah dia menyadari tubuh Beomgyu bergetar hebat dia membalas pelukan Beomgyu dengan hati-hati mencoba menenangkannya. "Tidak apa-apa, kamu berhasil berhenti tepat waktu." Taehyun menepuk pucuk kepala Beomgyu dengan lembut.

Bukan hanya Beomgyu yang merasa ketakutan. Ketika Taehyun mengidentifikasi Red Wrangler itu milik Beomgyu yang melaju dengan kecepatan di luar nalar, Taehyun tahu ada sesuatu yang buruk telah terjadi. Kekalahan yang nyaris terjadi di depan matanya ini juga sempat menghentikan jantung Taehyun untuk berdetak. "Tidak apa-apa Beomgyu... Semuanya baik-baik saja."

———
Bersambung ....

Continue Reading

You'll Also Like

325K 35.3K 71
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Kisah tentang Jungkook yang berteleportasi ke zaman Dinasti Versailles. Bagaimana kisahnya? Baca saja. Taekook : Top Tae...
149K 11.4K 86
AREA DILUAR ASTEROIDπŸ”žπŸ”žπŸ”ž Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...
133K 13.3K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
83.9K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...