I Received A Second Life: The...

By McsKelly_27

7.9K 703 192

Mengisahkan tentang seorang "Maou" yang bereinkarnasi ke dunia anime. Dia lalu memulai kisah serta perjalanan... More

Chapter 1 : Prologue
Chapter 2 : Kucing Hitam Nekomata
Chapter 3 : Sang Legenda Vampir
Chapter 4 : Reunian
Chapter 5 : Istri yang merepotkan
Chapter 6 - True Longinus
Chapter 7 - Azazel datang & Duel?
Chapter 8 - Duel Panas Dimulai!
Chapter 9 - Juggernaut Drive! & Seras Victoria
Chapter 10 - Kekacauan
Chapter 11 - Mahkluk Dimensi Lain
Chapter 12 - Pertarungan di Celah Dimensi
Chapter 13 - Kaisar Naga Merah
Chapter 14 - Gadis Kucing
Chapter 15 - Merah dan Putih
Chapter 16 - Misuzu & Kontrak Iblis
Chapter 17 - Gadis Iblis 'Koneko Toujou'
Chapter 19 - Pertemuan 3 Faksi
Chapter 20 - Pertemuan & Kejutan!
Chapter 21 - Pertarungan Pecah! Rozen Vs Crom Cruach
Chapter 22 - Duel dan Duel
Chapter 23 - Ketakutan Issei dan Serangan Pamungkas!
Chapter 24 - Pertempuran Telah Usai!
Chapter 25 - Xenovia Bergabung & Naruto Telah Kembali
Chapter 26 - Menyelesaikan Masalah Naruto?
Chapter 27 - Alam Surga!
Chapter 28 - Death stare!
Chapter 29 - Tidak Masuk Akal!
Chapter 30 - True Identity
Apa-apaan ini [ Pengumuman ] !!

Chapter 18 - Hukuman Karena Kalah

159 18 6
By McsKelly_27

Setelah beberapa lama bermain. Koneko cukup kelelahan dengan nafasnya yang sama sekali tidak tenang.

Dia sudah mengalami apa yang disebut 'Kekalahan' dan terlebih lagi. Itu adalah Kekalahan Telak, dan dia tidak dapat memercayai serta juga tidak menerima hal ini.

Koneko: "Orang ini... dia sangat handal dalam memanfaatkan lorong, jalan pintas dan sebagainya.."

Gadis ini sangat kaget setelah melihat bagaimana Gameplay dari lawan yang ada disebelahnya, Rozen.

Dia terus dibuat takjub dengan bagaimana cara Rozen bermain dan memanfaatkan situasi serta hal-hal yang tidak terpikirkan.

Yang paling membuat Koneko kehabisan akal adalah saat dimana Rozen memodif kendaraannya berupa sepeda itu sangat tepat dengan model map yang akan dipilih.

Seperti tahan salju, dia membuatnya seperti itu dan sistem nya yang memilih map secara acak memilih tempat bersalju, itu membuatnya seperti sudah memprediksi map atau peta apa yang akan dipilih.

Itu seolah-olah membuatnya seperti bisa melihat masa depan, Koneko sangat tidak dapat memercayainya.

Dia memfokuskan indra nya dan mencari kecurangan apa sebenarnya yang dilakukan Rozen. Setiap pergerakan lawan nya pada Joystick, dia melihatnya dengan fokus.

Namun hasilnya nihil, dia tidak menemukan hal apapun. Tidak ada pergerakan aneh apapun.

Koneko: "Orang ini.... sebetulnya bagaimana bisa?"

Rozen: "Yah, itu karena PS5 nya bisa ku kendalikan sepenuhnya dengan bantuan Beatrice. Begitulah..."

Jangan lupakan kalau permainan ini diciptakan oleh Beatrice sebelumnya, jadi sudah pasti dia bisa mengakses seluruh sistem semua permainan secara menyeluruh.

Jadi dari awal aku tidak memprediksi apapun soal map nya, melainkan akulah yang mengatur map-nya sendiri.

Kurang lebih itulah yang sebenarnya sedang terjadi.

Rozen: "Bagaimana... mau tukar game?"

Dia telah menang lebih dari sepuluh kali tanpa ada kekalahan sama sekali. Ucapannya membuat Koneko seketika hilang fokus dan beralih menatap kearahnya.

Koneko: "Terserah... anda saja..."

Walaupun dia berkata begitu, namun nyatanya dia sangat ingin untuk menukar permainan. Karena kalau dilanjutkan maka dipastikan dia akan kalah lagi.

Hal ini akan membuatnya tambah frustasi kembali. Rozen yang melihatnya hanya tersenyum.

Rozen: "Wah... dia kelihatan murung sekali.."

Beatrice: "Sudah sewajarnya begitu. Dia memenangkan game ini ratusan kali, dan sekarang LoseStreak sebanyak 10 kali.. Itu jelas menyakiti dirinya."

Jadi mengganti permainan nya emang pilihan tepat rupanya, kalau dilanjutkan maka yang ada Koneko akan tambah terluka lagi.

Dan mungkin saja kalau itu terjadi Koneko akan langsung mengakhiri kontraknya akibat badmood dan sudah tidak peduli dengan kontraktor dan pekerjaannya lagi.

Jujur saja Rozen tidak ingin hal itu terjadi, dia ingin menghabiskan waktu dengan Koneko lebih lama lagi.

Rozen: "Bagaimana dengan ini?"

Dengan santai, Rozen bertanya kepada Koneko yang saat ini sedang meminum sebotol air.

Gadis itu segera bergegas melihat kearah layar dan menemukan pilihan game bertuliskan '𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘉𝘪𝘭𝘭𝘪𝘢𝘳𝘥𝘴'

Ya, itu adalah permainan bola sodok atau disebut Biliar.

Koneko: "Eumm.. aku cukup menguasainya.."

Dia memberikan anggukan semangat dan membara sehingga Rozen segera memilih opsi mulai dan masuk kedalam permainan nya.

Rozen: "Oh ya, sekarang bagaimana kalau bakalan ada 'Hukuman' kepada yang kalah?"

Koneko: "Saya akan menerimanya asalkan itu bukan sesuatu yang sensitif seperti bersetubuh.."

Rozen: "Bagaimana dengan Cosplay sederhana?"

Koneko: "Itu bisa, namun kalau pakaiannya minim maka jawaban saya Tidak. Emangnya anda ingin saya cosplay sebagai apa?"

Rozen: "Anak SD."

Koneko: ".... *Reflek Terdiam* .."

.

.

.

Di kediaman Rozen.

Melissa bersama dengan bawahan barunya, Seras, tampak sedang memasak bersama-sama didapur.

Melissa: "Ini kurang manis.."

Seras: "Emmm.... aku mengerti.."

Saat ini Seras sedang dinilai oleh bosnya tentang rasa dan kualitas makanan yang dibuatnya. Dan untungnya hasilnya tidak terlalu terburu. Seras lega dengan itu.

Melissa yang melihatnya hanya terkekeh dengan biasa.

Tidak lama kemudian datang dua orang, pria dan wanita. Keduanya menghampiri mereka berdua, sehingga mereka segera merespon kedatangannya.

Setelah melihat ke belakang, ternyata itu adalah Runeas dan Azazel. Akane alias Runeas terlihat memakai kaos putih oversize dengan celana pendek yang tidak kelihatan.

Runeas: "Aku bawa tamu, nih."

Sementara untuk pak tua Azazel, dia kelihatan lumayan berwibawa dengan setelan jas coklat mewahnya itu.

Melihat sosok Azazel, Seras seketika terkejut dan menjauh beberapa langkah kesamping. Respon ketiganya biasa saja, mereka bertiga bisa memahami hal tersebut.

Azazel: "Sepertinya kamu yang diceritakan oleh Alucard. Mantan Polwan, yang sekarang menjadi Vampire, Seras Victoria. Aku bukan musuhmu.."

Runeas: "Ya, ya! Walaupun tidak sebangsa, tapi Azazel-chan dan Alucard-chan adalah teman baik, lho!"

Setelah mendengar konfirmasi itu dari Runeas. Seras menghela nafasnya dengan tenang.

Seras: ".... Haah~ .."

Tapi dia kembali di kagetkan dengan Azazel yang tiba-tiba merangkul Runeas dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya.

Azazel: "Sudah kukatakan! Berhenti memanggilku begitu, kamu benar-benar membuat dirimu seperti Serafall!"

Runeas: "Moou~ apa salahnya, sih!"

Yah, melihat Runeas yang hanya tertawa-tertawa saja maka sepertinya itu bukanlah sesuatu masalah.

Melissa: "Jadi ada gerangan apa kau datang kemari?"

Azazel: "Oh ya, ini soal sebuah pertemuan. Dimana dia? Aku tidak merasakan keberadaan nya disini.."

Secara segera dia teralihkan pertanyaan Melissa dan langsung menjawabnya sambil menghentikan pertengkarannya dengan Runeas.

Mendengar ini, semua orang membuat pemikiran tentang apa maksud 'Pertemuan' yang dikatakan nya barusan.

Azazel: "Salah satu kaki tanganku berulah kemarin, harusnya kalian tahulah. Jadi ketiga kubu ingin membahas ini dan mengadakan pertemuan, itu akan diadakan 5 hari lagi dan lokasinya di Akademi Kuoh."

Melissa: "Jadi kedatanganmu pasti ingin mengundangnya. Sayangnya dia sedang tidak ada."

Azazel: "Aku awalnya berniat menghubunginya, tapi dia memutus koneksi sihirnya. Itu seolah-olah dia tidak ingin diganggu.. orang itu? apa yang sedang ia lakukan?"

Pria tua itu mengacak-acak rambutnya dengan pikiran penuh tanda tanya. Sebetulnya apa yang dilakukan Rozen sampai-sampai dia memutus koneksi sihirnya?

Melihat hal ini, Melissa tertawa dengan suara kecil. Termasuk juga dengan Runeas.

Untuk Seras, dia sepertinya sudah melanjutkan memasak disana dan berusaha mengabaikan ketiga nya.

Melissa: "Tidak ada yang tahu...~"


.

.

.

.

.

• ============================== •

Untuk beberapa alasan membuat Koneko tidak jadi men-cosplay anak esdeh. Itu karena dia merasa diperlakukan seperti anak kecil oleh Rozen karena tubuh pendek nya itu.

Penolakan ini tentu saja membuat Rozen rada kecewa. Namun dia mendapat ide baru, yakni memotret Koneko dan menyuruhnya untuk memasang berbagai pose.

Dan untungnya Koneko menyetujui hal ini, karena dia telah kalah dengan skor 10-7 maka dia menuruti permintaan dari klien nya itu dengan memasang pose untuk mulai di foto secata berulang-ulang.

Rozen: "Setelah dilihat-lihat, kamu kelihatan imut..."

Koneko: "Apakah anda sedang mencoba menggodaku..?"

Tanpa menoleh kearah Koneko, Rozen segera menjawab sambil masih memandang berbagai foto Koneko yang sudah di jebret di ponselnya.

Hasil fotonya benar-benar sangat memuaskan.

Rozen: "Kaga. Beneran deh, ini cukup bagus.. Boleh kujadikan sebagai wallpaper, kan?"

Mendengar hal tersebut, pipi Koneko sedikit memerah.

Koneko: "Terserah... saja."

|Salah satu foto yang Rozen dapatkan|

.

.

.

.

NOTE: Sekedar INFO. Novel ini sebentar lagi bakalan mencapai Epilogue, alasan selesainya simpel aja. Gua pengen bikin novel yang baru, jadi daripada cerita ini DROPPED nantinya, gua putuskan untuk ending saja.

Bakal gua usahakan biar gak terlalu gantung nantinya.

Continue Reading

You'll Also Like

81K 7.8K 21
Romance story๐Ÿค Ada moment ada cerita GxG
39.2K 5K 43
[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus ber...
61K 12.3K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ โ€ผ๏ธ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
487K 48.9K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...