HWA GI-SSI (END)

By firma_afika

6.3K 1.4K 122

Ruangan berwarna merah dipenuhi wewangian gaharu yang menenangkan, seorang pemuda duduk di atas ranjang denga... More

Pengenalan Tokoh
1. Mimpi yang dihancurkan lebih dulu
2. Liontin Bidadari Bersayap
3. Hidup Jangan Terlalu Serius
4. Apakah Aku Seorang Maniak?
5. Bloomsbury
6. Bloomsbury 2
7. Bloomsbury 3
9. Masa lalu
10. (Masa Lalu) Pertemuan si berandal dengan si kutu buku
11. (Masa Lalu) Rasa Brengseknya Sama
12. (Masa lalu) Menjadi Budak
13. (Masa Lalu) Mendesah di pangkuan orang yang dibenci
14. (Masa lalu) Perasaan kesal yang tidak dapat dipahami
15. (Masa Lalu) Eomma, Appa, kalian sama saja!
16. (Masa Lalu) Gwenchana ... Hwa Gi
17. (Masa Lalu) Angelic Katedral
18. (Masa Lalu) Panti Asuhan
19. ( Masa Lalu) Siapa Yang Brengsek Sekarang?
20. (Masa Lalu) Byun Ahra si biang gosip terupdate
21. (Masa Lalu) Pencegatan
22. (Masa Lalu) Menginap
23. (Masa Lalu) Menginap 2
24. (Masa Lalu) Kencan bertiga
25. (Masa Lalu) kehilangan Teman
26. (Masa Lalu) Dipermalukan.
27. (Masa Lalu) Diculik
28. (Masa Lalu) Dilecehkan
29. (Masa Lalu) Ayo bertahan sedikit lagi
30. (Masa Lalu) Tenggelam
31. (Masa Lalu) Mengapa Aku Diselamatkan?
32. (Masa Lalu) Menambah sedikit Noda Lagi
33. Miki disekap
34. Pembunuhan pertama
35. Tak sengaja menjadi penipu
36. Mengorek Luka Lama
37. Bajingan Tetaplah Bajingan
38. Pura-pura Bahagia Juga Butuh Tenaga
39. Penjebakan
40. Penjebakan (2)
41. Pengakuan
42. Tragedi Bloomsburry
43. Berhutang Maaf
44. Pelukan ibu adalah yang ternyaman di dunia
45. Pulang
46. Liontin Bidadari Kembali (nc18+)
47. Gunakan Aku Sebanyak Yang Kau Mau
48. Kembali Ke Korea
49. Pergi Ke Penjara
50. Angelic Cathedral awal saksi kisah cinta Jae Han dan Hwa Gi

8. Menemukan petunjuk

136 35 1
By firma_afika

#day8
#kapibara

Kapibara atau kapibara besar merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada di dunia yang merupakan anggota genus Hydrochoerus. Kapibara merupakan hewan asli daerah tropis dan lembap di Amerika Selatan


Shin Woo mengetuk pintu kamar Jae Han dengan keras, bahkan beberapa kali menendangnya. Namun pintu itu tidak kunjung terbuka. "Sialan!" Umpatnya.

Sedangkan Jae Han yang mendengar seseorang berusaha mendobrak pintu kamarnya berjalan dengan santai menghampiri. "Mengganggu sekali." Jae Han mendengkus. 

Pintu pun terbuka, Shin Woo yang terlihat marah besar langsung menerobos masuk dan mendorong Jae Han ke dinding sambil memegang kerah bajunya.

"Yak! Aish ... " Shin Woo tidak melanjutkan kalimatnya dan memilih untuk berjalan masuk dan duduk di kursi yang ada di sudut ruangan kamar Jae Han.

"Kemana kau semalam?" tanya Shin Woo.

"Aku ada sedikit urusan," jawab Jae Han yang kini duduk di ujung kasur.

Shin Woo berdiri dari duduknya, mengamati penampilan Jae Han dari ujung kepala sampai kaki lalu dia tak sengaja melihat ada bercak merah keunguan pada lehernya. Bukan, ini bukan kissmark tapi lebih seperti bekas cakaran seseorang.

"Apa yang kau lakukan tadi malam?" tanya Shin Woo sekali lagi, ia mendekat dan membungkukkan badannya memperjelas penglihatannya pada leher Jae Han.

"Apa kau bercinta dengan seseorang?" tanya Shin Woo tepat di samping telinga Jae Han.

"Tidak," jawab Jae Han teramat datar.

"Yaish! Kau pikir aku bodoh? aku tau itu bekas cakaran kuku wanita." Sebenarnya Shin Woo dapat mencium dengan sangat jelas sejak saat dia menerobos masuk. Ada bau alkohol dan bau khas seseorang yang baru saja bercinta di tubuh Jae Han.

"Aku tidak masalah jika kau bersenang-senang ... " Shin Woo menaiki ranjang dan duduk bersandar di sana. "Tapi apa kau tahu apa yang aku dapat tadi malam? aku menemukannya, aku menemukan wanita kapibara itu tapi saat aku akan menangkapnya, kau tidak ada di sana, Brengsek! dan kau juga tidak menjawab teleponku!"

Shin Woo mengibaratkan wanita yang menjebak dirinya sebagai hewan pengerat kapibara.

Dengan bantal yang ada di tangannya Shin Woo menarik Jae Han yang membelakanginya sampai terlentang lalu membekap wajahnya. Jae Han hanya bisa pasrah kini berada di bawah kungkungan Shin Woo. Beberapa kali Shin Woo mengarahkan pukulan pada Jae Han dengan bantalnya.

"Bisa-bisanya kau melarangku bercinta dengan wanita di sana, sedangkan kau malah bersenang-senang." Shin Woo duduk di atas tubuh Jae Han yang terlentang. Dia mengingat betapa cantik dan menggodanya para wanita yang ada di Bloomsbury. Memang dia juga sama, hampir saja bercinta tapi sebelum itu terjadi dia lebih dulu menemukan seseorang yang mereka cari.

"Turunlah," perintah Jae Han.

"Apa? aku masih kesal padamu, diamlah." Shin Woo meremas bantal yang kini dipegangnya.

"Posisi ini, bukankah ini aneh?" tanya Jae Han.

"Aku tidak peduli." tanggap Shin Woo.

Jae Han yang mendapat jawaban acuh tak acuh dari Shin Woo pun bangun dari posisi tidurnya mengakibatkan Shin Woo yang terangkat dan tidak sempat menemukan pegangan pun terjatuh ke lantai.

"Yak, apa kau gila?" teriak Shin Woo.

"Seharusnya kau sadar diri, kau itu berat." Jae Han mendudukan dirinya kembali di ujung kasur dan Shin Woo bangun untuk duduk kembali di kursi.

"Semalam aku menemukan wanita gila itu." Shin Woo memulai percakapan serius dan Jae Han siap untuk mendengarkan.

Flashback-

Jae Han hanya memasang wajah datar, tujuannya ke sini bukan untuk bersenang-senang tapi ingin menemui pemilik Bloomsbury untuk mencari informasi lebih, sedangkan Shin Woo hampir meneteskan air liur ketika dihadapkan dengan puluhan gadis cantik bergaya Oiran.

Melihat Jae Han yang sudah berjalan lebih dulu untuk menemui pemilik Bloomsbury, Shin Woo memutuskan untuk menunggu saja sambil duduk di salah satu sofa besar dengan meja penuh minuman. Menurutnya Jae Han itu bodoh, bagaimana bisa dia datang ke tempat seperti ini tanpa menikmatinya. Jika bisa bekerja sambil bersenang-senang kenapa tidak.

Beberapa wanita cantik mulai menghampiri meja Shin Woo dan menawarkan minuman, namun Shin Woo menolak. Dia akan bersenang-senang jika Jae Han sudah kembali dan duduk bersamanya, pikirnya. Shin Woo yang mulai bosan karena Jae Han yang tak kunjung kembali pun akhirnya menerima tawaran minuman dari salah satu wanita. Ia hanya meminumnya sedikit, karena dia harus selalu mengawasi keadaan. Dia mengedarkan pandangannya berharap setidaknya dia dapat melihat keberadaan Jae Han. Namun, tidak ada.

Salah Satu wanita mulai menggodanya dengan lancang. Wanita itu meraba dada, dan mulai memainkan kancing kemejanya, sedangkan Shin Woo masih menikmati minumannya perlahan.

Shin Woo sudah menghabiskan minuman pada gelas pertamanya dan mulai merasakan sengatan-sengatan listrik pada tubuhnya. Dia mulai tergoda dengan dua wanita yang semakin gencar menggodanya. Shin Woo meletakkan gelas di meja dan wanita di sisi kiri dengan sigap mengisi kembali. Shin Woo mengamati wanita yang kini tengah menggodanya, bibir semerah ceri jangan lupakan pakaian dengan garis dada yang rendah memperlihatkan bongkahan yang dapat dipastikan akan sangat memuaskannya. Tangan Shin Woo mulai meraba bagian paha wanita itu sambil mendekat dan mencium aroma di lehernya.

Tangannya yang bebas pun bergerak sensual di paha sintal wanita cantik, meremasnya gemas. "Kawai (cantik)," pujinya pada sang oiran.

"Tuan apa kau tak ingin menyewa kamar?" tanya si wanita di sebelah kanan. Suaranya lembut namun menggairahkan.

"Iya tuan tampan kami berdua siap melayani secara threesome untuk tuan," ucap wanita di sisi kiri.

"Tawaran yang sangat menggiurkan kapan lagi aku bersenang-senang, masa bodo dengan Jae Han si penggerutu itu," ujar Shin Woo dalam hati.

Shin Woo dengan gerakan cepat membawa gadis di sebelah kiri untuk duduk di atas pangkuannya, membenamkan wajahnya di belahan payudara yang setengah menyembul keluar.

"Emhh … ahh … tuan," erang si gadis oiran.

Wanita yang duduk di pangkuan mulai membuka kancing kemeja Shin Woo satu persatu. Pantatnya sengaja bergerak menggesek kejantanan pria di bawahnya yang kini sudah membengkak di dalam celana.

Cukup lama Shin Woo bermain, dia berniat untuk menyewa dua wanita oiran ini untuk bersenang-senang namun detik berikutnya manik matanya tak sengaja melihat seseorang. Wanita yang dia kenal baru saja lewat, dia mengingatnya. Wanita yang berhasil menipunya. Shin Woo segera melepaskan diri dan bangun untuk mengejar wanita itu.

Memasuki beberapa lorong, Shin woo membuntuti wanita yang dikenalnya sembari menelpon Jae Han namun setelah beberapa kali panggilan Jae Han tak kunjung menjawabnya. "Seikia! kenapa tidak menjawab Panggilanku?" Jae Han mengumpat, bahkan karena terdesak bahunya menyenggol beberapa pengunjung lain.

Pandangan tak pernah lepas dari wanita yang membuatnya mabuk saat kejadian naas waktu lalu. Shin Woo sangat ingat wanita itu membawanya ke dalam kamar dan mencekoki dirinya dengan alkohol sampai akhirnya tak sadar Shin Woo membubuhi tanda tangan di atas cek senilai 300 juta won.

Entah benar atau tidak tapi Shin Woo merasa langkah wanita itu semakin cepat dan Shin Woo akhirnya berucap, "Hey berhenti."

Namun, karena teriakannya itu beberapa orang pria berbadan besar menghampirinya. Kurang lebih ada lima orang dan satu org berada di depan seperti memimpin mereka.

"Apa kau butuh sesuatu tuan?" tanya salah satu diantara mereka.

"Tidak, aku hanya ingin bertemu dengan wanita yang baru saja masuk ke ruangan ini," jawab Shin Woo.

"Maaf tuan, tapi anda memasuki area terlarang, tempat ini hanya dikhususkan untuk tamu VIP kami." Para penjaga menutup akses untuk menahan Shin Woo.

"Aku hanya akan bertemu dengannya sebentar saja, apakah dia pekerja di sini juga?" Shin Woo kukuh dengan keinginannya untuk mengejar wanita yang dia anggap sekelas kapibara hewan pengerat.

"Maaf Tuan ... " belum sempat penjaga itu menyelesaikan kalimatnya, Shin Woo lebih dulu menerobos melewati mereka. Namun sayang, dua orang penjaga berhasil menghadangnya. Kini Shin Woo benar-benar tidak bisa bergerak dengan kedua tangan yang dicekal oleh dua penjaga. Shin Woo dibawa penjaga untuk keluar dari lorong-lorong khusus tempat tamu VIP Bloomsbury.

"Apa-apaan ini, kalian bertindak tidak sopan pada pelanggan!" Shin Woo mengoceh marah.

"Jae Han si brengsek itu, apa yang dia lakukan?"

Flashback off-

"Kalau kau tadi malam membantuku, setidaknya kita mampu mengalahkan para penjaga itu, masalah kita akan cepat selesai." Begitulah cerita Shin Woo.

Di sisi lain, Jae Han yang mendengarkan cerita Shin Woo juga sibuk dengan pikirannya tentang apa yang terjadi tadi malam. Dia seperti pernah mengenal orang yang menghabiskan malam dengannya, tapi dia tidak tahu pasti siapa orang itu.

"Yak, apa kau tidak mendengarkan aku?" Shin Woo sedikit berteriak dengan mata melotot melihat Jae Han yang hanya duduk diam tidak merespon apa yang baru saja dia ceritakan.

"Ya, aku mendengarnya. Berhenti berteriak," jawab Jae Han acuh.

"Kita harus kembali ke tempat itu dan kau tidak boleh pergi kemanapun, kita harus benar-benar menangkapnya kali ini." ujar Shin Woo.

"Hmm, sekarang keluar dari kamarku." Jae Han bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. "Aku pasti kembali ke tempat itu, selain untuk menyelesaikan masalah Shin Woo, aku juga ingin tahu tentang seseorang,"
Pikir Jae Han dan keberadaan Shin Woo seakan transparan di matanya.

Merasa diusir dan diabaikan, Shin Woo marah besar, berbagai umpatan kasar pun berurutan keluar dari mulutnya. "Brengsek! aku membawa kabar sangat penting tapi mengapa respon hanya begitu? apa kau kerasukan? bukankah kau yang paling bersemangat untuk menangkap penipu itu? bajingan ini!"

Sedangkan Jae Han lebih memilih masuk kamar mandi dan menulikan telinga. Hingga akhirnya suara pintu yang dibanting nyaring mengakhiri kegaduhan.

Jae Han menatap pantulan wajahnya di cermin. Bekas cakaran tercetak di sisi lehernya, Jae Han meraba bekas itu lalu bak kaset rusak bayangan dan suara oiran tadi malam terputar di otaknya. "Hwa Gi-ssi, panggil aku Hwa Gi-ssi, ahh…"

"Sial, siapa dia?" Jae Han segera membuka keran dan membasuh wajahnya.

Dia kembali menatap cermin, bulir air menetes dari pelipis hingga turun ke dagu kemudian mengambil alat pencukur guna membersihkan seluruh bulu yang tumbuh di wajahnya.

"Sepertinya aku harus memotong rambut hari ini." gumamnya pelan. Rambut yang sudah setahun lebih tak menyentuh gunting itu akhirnya hari ini akan dipotong.

TBC

Hayok loh Jae Han penasaran kan jadinya sama oiran lelaki cantekk.


Gaesss jangan lupa vote dan koment ya, cerita akan terus update setial hari. Kritik dan saran sangat membantu bagi kelanjutan cerita ini.

Bysehunssi bestieee kuy kita lanjut.

Continue Reading

You'll Also Like

17.7K 2.2K 5
Season 1 (Bab 1-103) udah tamat. Tersedia Novel (CLOSE) & Pdf Kehidupan setelah menikah dan penuh kebusukan antara Rain yang masih kelewat polos bers...
1M 84.4K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1M 65.3K 34
Yakuza, My Boyfriend? : My Boyfriend is a Yakuza~ COMPLETE [15 November 2017] DALAM TAHAP REVISI -------- WARNING ------- KONTEN AKAN B...
291K 32.1K 24
Song An-Hee yang telah menyerahkan jiwanya pada Sang Iblis, tak lagi meragukan apapun. Ia tahu dengan pasti ia akan berakhir di kegelapan kekal, nam...