ALGANTARA

By cintyapalace

355K 15.8K 996

"Kenapa badai dateng ketika gue udah jatuh sama dia." -Freya "Gue benci kalo liat wajah lo, tapi gue rindu sa... More

✨Algantara : bab 1✨
✨Algantara : bab 2✨
✨Algantara : bab 3✨
✨Algantara : bab 4✨
✨Algantara : bab 5✨
✨Algantara : bab 6✨
✨Algantara : bab 7✨
✨Algantara : bab 8✨
✨Algantara : bab 9✨
✨Algantara : bab 10✨
✨Algantara : bab 11✨
✨Algantara : bab 12✨
✨Algantara : bab 13✨
✨Algantara : bab 14✨
✨Algantara : bab 15✨
✨Algantara : bab 16✨
✨Algantara : bab 17✨
✨Algantara : bab 18✨
✨Algantara : bab 19✨
✨Algantara : bab 20✨
✨Algantara : bab 21✨
✨Algantara : bab 22✨
✨Algantara : bab 23✨
✨Algantara : bab 24✨
✨Algantara : bab 25✨
✨Algantara : bab 26✨
✨Algantara : bab 27✨
✨Algantara : bab 28✨
✨Algantara : bab 29✨
✨Algantara : bab 30✨
✨Algantara : bab 31✨
✨Algantara : bab 32✨
✨Algantara : bab 33✨
✨Algantara : bab 34✨
✨Algantara : bab 35✨
✨Algantara : bab 36✨
✨Algantara : bab 37✨
✨Algantara : bab 38✨
✨Algantara : bab 39✨
✨Algantara : bab 40✨
✨Algantara : bab 41✨
✨Algantara : bab 42✨
✨Algantara: bab 43✨
✨Algantara : bab 44✨
✨Algantara : bab 45✨
✨Algantara : bab 46✨
✨Algantara : bab 47✨
✨Algantara : bab 48✨
✨Algantara : bab 49✨
✨Algantara : bab 50✨
✨Algantara : bab 51✨
✨Algantara: bab 53✨
✨Algantara : bab 54✨
✨Algantara : bab 55✨
✨Algantara : bab 56✨
✨Algantara : 57✨
✨Algantara bab : 58✨
✨Algantara : bab 59✨
✨Algantara : bab 60✨
✨Algantara : bab 61✨
✨Algantara bab 62✨
✨Algantara : bab 63✨
✨Algantara : bab 64✨
✨Algantara bab : 65✨
✨Algantara : bab 66✨
✨Algantara : bab 67✨
✨Algantara : bab 68✨
✨Algantara : bab 69✨
✨Algantara : bab 70 TAMAT✨
extra part 1 (marriage life)
extra part 2 (marriage life)

✨Algantara: bab 52✨

1K 36 2
By cintyapalace

Happy reading-!!
.
.
.


"Freya?" Gadis itu menoleh dan mendapati Rama tengah berdiri di ambang pintu dapur dengan seragam putih abu-abu yang masih lengkap.

Freya melemparkan senyum hangat saat melihat kehadiran laki-laki itu. Ia tak heran mengapa Rama bisa ada di sini, karena laki-laki itu adalah teman Alga.

Rama melangkahkan kaki mendekat ke arah Freya yang tengah mengaduk susu. Netra Rama mengamati kegiatan yang tengah Freya lakukan.

Susu cokelat kesukaan Alga. Rama tahu itu. Dia membuang pandangannya ke arah lain saat merasa sesak di dada. Rama memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, dan bertanya, "lo," ia menggantung kalimatnya ketika Freya langsung menoleh padanya.

"Hm?" Freya bergumam dan menyudahi kegiatannya. Mereka saling bertatapan sepersekian detik tanpa suara. Rama terpesona dengan paras cantik Freya yang natural.

"Enggak jadi." Ucap Rama. Laki-laki itu menatap susu cokelat yang baru saja dibuat Freya. "Susunya udah mau dingin tuh."

"Oh iya, astaga." Gadis itu langsung mengambil gelas susu itu dan pergi mengantarnya ke kamar Alga, disusul Rama dibelakangnya.

Tangan Freya meraih daun pintu dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang segelas susu cokelat. Ia membuka pintu kamar Alga dengan senyum manis yang enggan untuk luntur.

Namun, sepertinya waktu tak mengizinkan senyum Freya terus mengembang. Pemandangan yang ia lihat kala membuka pintu kamar itu, membuat senyumnya luntur perlahan. Dadanya seperti dihantam ombak keras di saat ia tengah tersenyum bahagia.

Hampir saja Freya menjatuhkan gelas ditangannya jika Rama tak menahan tangannya. Sedangkan laki-laki dan perempuan yang berada di dalam kamar itu menoleh dengan cepat ketika pintu terbuka.

Di sana Alga terlihat sedang berpelukan dengan Neva dengan perasaan nyaman. Namun, perasaan nyaman itu seketika sirna ketika Freya muncul di ambang pintu dengan ekspresi yang membuat Alga panik.

"Freya, ini enggak kayak yang lo pikirin. Gue cuma," ucapan Alga menggantung karena Freya langsung berbalik badan dan menyerahkan segelas susu itu pada Rama, kemudian pergi.

"Freya!" Alga berteriak memanggil nama gadisnya yang sudah salah paham. Ia beranjak dari kasur dan hendak mengejar Freya, namun tangannya ditahan Neva.

"Mau ke mana?" Neva bertanya dengan wajah kecewa sebab pelukan mereka harus berakhir karena satu perempuan yang menyandang status sebagai pacar Alga.

"Mau ngejar cewek gue lah." Sahut Alga. Ia kemudian pergi menyusul Freya, namun satu suara menghentikan langkahnya.

"Lo brengsek, Ga. Udah punya cewek tapi pelukan sama cewek lain." Celetuk Rama yang berdiri tegak di ambang pintu, dengan segelas susu cokelat di tangannya.

"Shut your fucking mouth, Ram. Lo enggak tau apa-apa." Desis Alga dengan tatapan nyalang. Dia tak punya waktu untuk meladeni Rama, lantas ia langsung menuruni tangga sebelum Freya pergi lebih jauh.

Di ruang tamu, ia melihat teman-temannya berkumpul di sana dengan suara yang menciptakan suasana ribut. Alga tak menghiraukan sahutan dari teman-temannya, yang ada di otaknya sekarang adalah bagaimana caranya ia menjelaskan kejadian tadi pada Freya agar gadis itu tak salah paham lagi.

Di halaman rumahnya, ia lihat Freya tengah bersiap untuk menaiki motornya. Untung saja Alga cepat menghentikannya. Ia mencekal pergelangan tangan Freya, namun gadis itu memberontak dan enggan menoleh.

"Frey, lo salah paham." Satu kalimat yang mampu keluar dari mulut Alga.

Freya tak mau mendengar. Ia terus mencoba melepaskan tangan Alga dari tangannya. Alga menggenggam tangannya terlalu erat hingga sulit untuk ia menyingkirkannya.

"Lo tau gue sama Neva sahabatan dari kecil. Pelukan itu udah biasa buat kita, Frey." Tutur kata itu membuat Freya berhenti memberontak. Ia menatap wajah Alga dengan sorot mata yang diselimuti amarah dan kecemburuan.

"Kamu selalu aja pake alibi kalo kalian sahabatan. Kamu selalu bilang kalo itu hal yang wajar dan udah biasa kalian lakuin. Oke, itu emang hal yang wajar, tapi itu sebelum aku jadi pacar kamu." Pelupuk mata Freya selalu berair ketika ia marah. Kini ia mencoba untuk tidak menangis di hadapan Alga.

Freya menarik napas panjang dan berat. "Dia emang udah nemenin kamu dari kecil. Mungkin dia udah tau jalan hidup kamu, keluh kesah kamu selama ini sebelum aku masuk ke kehidupan kamu. Dia lebih tau kamu dibanding aku, dia lebih duluan kenal orang tua kamu daripada aku. She knows everything about you."

"Kita baru aja seneng-seneng tadi. You said you loved me when we were kissing. But in the same place, you hug another girl." Nada Freya meninggi hingga membuat teman-teman Alga yang berada di dalam, mengintip mereka di jendela.

"Frey, gue punya alesan." Ucap Alga dengan wajah yang panik.

Freya tak ingin egois. Ia pun berkata, "tell me then."

"Gue enggak bisa. Ini masalah pribadi Neva." Sahut Alga. Ia pun bingung harus menjelaskan bagaimana, sedangkan ia tak bisa mengatakan alasannya karena ini adalah masalah pribadi Neva.

Rahang Freya mengeras. Bagaimana ia bisa percaya jika Alga saja enggan menjelaskan alasannya, dan hanya terus menggunakan alibi bahwa ia dan Neva adalah sahabat.

"Oke." Ucap Freya. Ia mendudukkan dirinya di atas jok motor tanpa ingin menghiraukan Alga yang terus mencoba menahannya.

"Frey, please." Mohon Alga. Freya menaikkan standar motornya, namun Alga mencabut kunci motornya dan memasukkannya ke dalam saku celana.

"Balikin!"

"Enggak, sebelum lo maafin gue."

"Fuck you, Algantara." Freya kehabisan kesabaran sehingga berani berkata kasar serta menyebut nama Alga tanpa embel-embel Kakak.

Gadis itu menurunkan standar motornya lagi kemudian turun dari motor. Alga tersenyum, namun ia heran karena Freya melengos dari hadapannya dan berjalan masuk ke dalam rumahnya.

Saat Freya membuka pintu, ia melihat teman-teman Alga berkumpul di jendela. Gadis itu melemparkan tatapan sinis dan berjalan ke arah Rama yang sedang duduk di sofa bersama Reano.

"Kak Rama." Panggil Freya, seketika Rama menoleh. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya. Ia pikir Freya sudah pergi.

"Any problem?" Tanya Rama.

"Bisa tolong anter aku pulang, enggak?" Tutur Freya. Rama dan Reano terkejut dengan permintaan Freya.

Dua insan itu langsung berjalan keluar dari rumah, melewati Alga yang mengepalkan tangannya di sana.

"Frey, are you sure?! You go with him?!" Ucap Alga tak percaya.

Rama sudah memposisikan dirinya di atas motor dengan helm yang melindungi kepalanya. Freya baru saja ingin memakai helm, namun Alga menghentikannya.

"Don't you dare." Peringat Alga.

"Kamu yang nahan kunci motor aku." Cetus Freya. "Kamu enggak mau jelasin alesannya sama aku, tapi kamu mau aku maafin kamu. Are you fucking kidding me?!"

Freya memakai helm dan langsung mendudukkan dirinya di jok motor. Rama menyalakan motornya dan bersiap untuk pergi.

"Freya, please!"

"Dude, she said no." Ucap Rama terkesan mengejek.

Motor melaju keluar dari pekarangan rumah Alga. Cowok itu berteriak keras, "YOU PIECE OF SHIT, RAMA!!"

⚪⚪⚪

Motor sport itu berhenti tepat di depan gerbang rumah Freya yang menjulang tinggi. Gadis itu turun dan melepaskan helm dari kepala. Ia tersenyum tipis pada Rama. "Makasih, Kak."

"Anytime." Jawab Rama.

"Maaf, udah ngelibatin Kakak ke dalem masalah aku sama Kak Alga." Tutur Freya merasa bersalah.

"Enggak pa-pa. Call me anything you want." Ucap Rama tulus.

Freya tersenyum. Ucapan Rama cukup membuatnya terhibur. Gadis itu menghela napas lelah. "Aku masuk dulu kalo gitu. Mau siap-siap kerja."

"Oh iya, lo harus part time. Siap-siap gih, nanti gue jemput lagi. Motor lo masih di rumah Alga, kan." Ujar Rama.

Freya menolak halus. "Enggak usah repot-repot, Kak. Aku bisa bawa mobil."

"You sure? Gue cuma takut lo ngelamun di jalan karena abis berantem sama Alga." Ucap Rama bercanda. Candaan garingnya sukses membuat Freya terkekeh.

"Enggak lah." Kata Freya.

Rama berpamitan pada Freya, kemudian ia melesat jauh dari rumah Freya. Gadis itu melangkahkan kaki jenjangnya masuk ke pekarangan rumah dengan lesu. Ia lelah habis bertengkar dengan Alga.

Gadis itu membuka pintu utama, dan lihat pemandangan sialan apa yang menyambutnya sore ini. Dada Freya naik turun melihat Ibu kandungnya sedang bercumbu mesra dengan kekasihnya-Dany.

Dany duduk di sofa, sedangkan Sherina berada di atasnya tengah mencium bibirnya penuh gairah. Sesekali mereka tertawa kecil, entah apa yang lucu.

"Brengsek!!." Seru Freya berhasil menghentikan kegiatan mereka. Sherina terlihat santai, namun Dany panik. Ia takut Freya melemparnya dengan vas bunga lagi.

Gadis itu berjalan cepat ke arah mereka. Ia menyingkirkan Sherina sampai wanita itu terjatuh ke lantai. Freya menarik kasar kerah kemeja Dany dan menonjok wajah pria itu dengan keras berkali-kali

BUGH!

"FREYA!" Sherina berteriak. Perempuan itu mencoba untuk menghentikan Freya, namun anaknya sudah dikuasai emosi.

"Ini buat lo yang udah ngancurin rumah tangga Mama sama Papa!"

BUGH!

"Ini buat lo yang udah ngancurin hidup gue!"

BUGH!

"Ini buat lo yang udah bikin Mama gue jadi perempuan malam!"

BUGH!

"Dan ini buat lo karena sampah kayak lo ada di dunia ini!"

BUGH!

"FREYA!" Sherina mendorong Freya hingga gadis itu hampir terjatuh.

Sherina memegang wajah Dany yang sudah penuh lebam, serta sudut bibirnya sobek hingga mengeluarkan darah segar. "Mas, kamu enggak pa-pa?!"

Dany terbatuk. "Enggak pa-pa. Enggak sakit kok."

Freya menatap nyalang. "Oh, enggak kerasa? Mau gue ancurin sekalian aja muka lo?" Gadis itu hendak melayangkan bogem mentah lagi di wajah pria sialan itu, namun Dany dengan cepat melindungi kepalanya dengan tangan.

"Udah, udah! Ini udah sakit banget." Ucap Dany. Dia tidak ingin wajah menawannya hancur karena pukulan seorang gadis.

"Pergi dari sini sebelum tulang lo yang lain gue patahin." Ucap Freya kejam.

Dany meringis. Ia beranjak dan merapikan bajunya yang sedikit kusut. Tak lupa ia berpamitan pada Sherina. "Sayang, aku pulang, ya." Kecupan singkat mendarat di kening Sherina.

"Hati-hati, Mas."

"Pergi lo anjing!" Bentak Freya membuat Dany terkejut setengah mati. Lantas laki-laki itu langsung melipir pergi dari sana.

Kini tersisa Sherina dan Freya di dalam rumah itu. Sherina melayangkan tatapan tajam pada Freya yang juga menatapnya dengan tajam penuh kebencian.

"Ikut Mama ke gudang!"

Freya sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya setiap ia mengusir Dany dari rumahnya. Sherina akan menghajarnya habis-habisan lebih dari yang Freya lakukan pada Dany. Gadis itu tak bisa memberontak maupun menolak, ia hanya bisa menurut.

TO BE CONTINUED
.
.
.

Gimana chapter ini? Seru atau malah bosenin? Tinggalin komen ya guys biar aku semangat! Komen next aja udah bikin aku seneng tau😸

Jangan lupa vote sama komennya ya👇👇👇

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 66.2K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
6.3M 270K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.5M 146K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
3.8K 309 48
Kisah seorang Azzura Queensha Zemira biasa dikenal Zera, yang hidupnya selalu mengindari laki-laki bernama Farrel Emird Arsenio atau Farrel tapi ked...