KUMPULAN CERITA PANAS by Robe...

Von RobertoGonzales95

271K 1K 23

Kumpulan Cerita Panas buatan Roberto Gonzales. Khusus 21 tahun ke atas. Mehr

Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria (1)
Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria (2)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (1)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (2)
Skandal Besar Menjelang Pernikahan (3)
Disewa Lionel (1)
Disewa Lionel (2)
Disewa Lionel (3)
- JEREMY MURAKAMI kembali -
Gigolo Biseks Simpanan Mama (1)
Gigolo Biseks Simpanan Mama (2)
Gigolo Biseks Simpanan Mama (3)
CASAMIGOS
CASAMIGOS - PROLOG
CASAMIGOS - 1: Ricardo
CASAMIGOS - 2: Kendall
CASAMIGOS - 3: Arjuna
CASAMIGOS: 4 - Sophia
CASAMIGOS: 5 - Intersection 1A
CASAMIGOS: 6 - Intersection 1B
Suami Yang Disetubuhi Cowok Macho Spanyol
Si Pemuas Satu Kos
Si Pemuas Satu Kos 2
Pacarku Sang Pemuas Satu Geng
Pemuas Suami Si Bos Bule
DRIVER OJOL ARAB PLUS - PLUS
Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku (1)
Tubuh Kekar Suamiku Dijadikan Mainan Lima Atasanku (2)
DISETUBUHI TEMAN MACHO ISTRIKU DI PESTA PANTAI BINAL (1)
Disetubuhi Teman Macho Istriku di Pesta Pantai Binal (2)
TUBUHKU DIPINJAMKAN PACARKU DI PESTA LIAR
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (1)
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (2)
BODYGUARD "PLUS-PLUS" MODEL GANTENG ITALIA (3)
Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (1)
Piala Bergilir Pesta Seks Tokyo (2)
Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (1)
Di-Double Penetration Di Depan Istri Hamil (2)
PEMUAS PARA PREMAN JALANAN
Memperawani Suami Muda Tetanggaku
Lubang Pemuas Pria-Pria Beristri
Malam Liar Sang Budak Korporat
Takdir Seorang C*mdump
Service Plus-Plus Barber Straight Turki
BULE ONLINE, PEREBUT KEPERJAKAANKU
Salah Kamar, Aku Dapat Sugar Daddy
Napas Buatan Dari Papa Sahabatku
MENGERJAI DADDY KEKAR BERISTRI
Menjebak Sopir Straight Bad Boy
MENJAJAL KEJANTANAN MASSEUR IMPOR RUSIA
LEGENDA SI OTONG MONSTER
MESIN PEMUAS MANTAN DAN GEBETAN
PELARIANKU SEORANG PRIA KEKAR BERISTRI
SI PEMUAS SEKAMPUNG
PEMILIK TUBUH INDAH SI PEMBANTU GANTENG
PELEGA DAHAGA SAHABAT PAPAKU

Pesta Bujang Liar si Pengantin Pria ( 3 )

20K 52 2
Von RobertoGonzales95

Besoknya, setelah memastikan Melisa pulang ke rumah dengan aman melalui telepon, Carlo meluncur ke gym. Dia melatih tubuhnya sebentar, kemudian melanjutkan dengan renang sambil menunggu Edwin dan Hendra yang dapat jatah bertugas shift malam. Sementara itu, Arjuna dan Ryo sedang mempersiapkan segala sesuatu seperti yang dikatakannya kemarin.

Pukul sepuluh malam, gym itu tutup. Carlo, Edwin, dan Hendra segera meluncur ke hotel yang mereka tetapkan sebagai tempat pesta bujangan itu.

“Vincent gak masuk ya hari ini?” tanya Carlo sambil menyetir mobilnya dalam perjalanan.

Ilustrasi: Hendra

“Kenapa Carlo?” goda Hendra tiba-tiba. “Kangen, ya?”

“Enak aja! Kalau dia ada, malah berabe. Untung tadi dia gak ada,” jelas si Carlo. “Kalau ada terus pengen ikut, kan enggak enak kalau gak dibawa!”

Si Hendra dan Edwin cuma terkekeh mendengar cerita Carlo soal Vincent. Kurang dari tiga puluh menit, mereka sampai juga di kamar hotel yang mereka pesan. Kamar yang dipesan adalah suite. Jadi, ukurannya luas dan bentuknya mirip seperti apartemen. Begitu masuk ke dalam kamar hotel, botol-botol bir dan minuman keras lainnya sudah banyak terhidang di atas meja. Mereka sudah mempersiapkan diri untuk mabuk gila-gilaan rupanya. Televisi layar lebar juga lengkap dengan DCD player-nya. Setumpuk DVD bokep bajakan sudah disediakan juga di dekat televisi itu.

“Ceweknya mana?” tanya Carlo tidak sabar.

Pertanyaan si Carlo wajar juga. Soalnya, semua yang lain sudah siap tersedia. Tinggal ceweknya aja yang belum datang.

“Sabar dong, bos!” sahut si Arjuna. “Mereka sedang bersiap-siap di salah satu kamar!”

“Carlo, elo bakal dapet surprise luar biasa malam ini,” kata Ryo sambil terkekeh-kekeh.

“Surprise?” tanya Carlo penasaran. “Kalian nyiapin apaan, sih?”

Lampu kamar diredupkan. Lalu, irama musik lembut mulai dihidupkan. Dari dalam kamar, bermunculannya tiga orang wanita berpakaian seksi. Baju yang mereka pakai sangat ketat dan rok yang mereka pakai sangat pendek. Mereka kemudian menggerak-gerakkan tubuh dengan erotis. Tubuh mereka benar-benar seksi. Lekuk-lekuknya sangat jelas. Buah dada mereka semua montok-montok. Para lelaki di sana tertawa-tawa sambil minum bir, menonton pertunjukan itu.

Para penari mulai melepaskan penutup tubuh atas mereka, memamerkan buah dada mereka. Carlo sangat tergoda melihat tontonan itu. Bergelas-gelas bir dan minuman keras diminum oleh Carlo. Para penari terus menari. Tetapi, belum sampai membuka bagian bawah mereka,

kepala Carlo sedikit puyeng karena setengah mabuk. Penari-penari itu sudah semakin binal. Buah dada mereka digosok-gosokkan ke wajah laki-laki yang menonton. Carlo keenakan. Puting susu yang dekat di wajahnya langsung dikulumnya. Penari yang putingnya dikulum Carlo mulai meringis keenakan sambil mengelus-elus rambut Carlo.



Ilustrasi: Edwin

“Sekarang pertunjukannya dimulai Carlo,” kata Edwin berbisik ke telinga Carlo.

“Mau ngapain mereka?” tanya Carlo masih setengah mabuk.

“Mereka bakal buka rok dan celana dalam mereka,” sahut Ryo sambil tersenyum girang.

“Oh ya?” sahut Carlo tidak kalah bersemangat. “Sip, deh!’

Pelan-pelan, para penari itu melepas rok mereka. Celana dalam mereka yang mungil terlihat jelas. Carlo yang setengah mabuk mencoba memperjelas pandangannya. Dia melihat semua penari itu memiliki jembut yang lebat sekali, sampai melewati garis celana dalam mereka.

“Memek mereka gundukannya gemuk banget, ya? Pasti enak nih,” kata Carlo bersemangat. 

Dalam tatapan setengah mabuknya, Carlo melihat penari-penari itu memang memiliki gundukan yang cukup besar di tengah selangkangan mereka. Para instruktur fitness teman Carlo tertawa-tawa saja.



Ilustrasi: Vincent

Tiba-tiba, dari dalam kamar, muncul si Vincent. Dia hanya mengenakan celana dalam yang sangat minim. Gundukan kontolnya yang besar terlihat jelas.

“Ngapain Vincent disini?” tanya Carlo bingung.

Hendra, Arjuna, Ryo, dan Edwin tak memperdulikan pertanyaan Carlo. Vincent mendekati penari-penari itu. Dia ikut bergerak-gerak erotis di dekat mereka. Gundukan Vincent yang besar digesek-gesekannya ke gundukan para penari itu yang juga cukup besar.

“Emang si Vincent doyan cewek?” tanya Carlo kebingungan.

Pelan-pelan, para penari yang cantik dan seksi itu melepaskan celana dalam mereka yang mungil dan berwarna-warni. Vincent, yang berada ditengah-tengah penari itu, juga terlihat akan membuka celananya. Begitu celana itu terlepas, para penari itu berdiri tegak dan mengangkang di depan semua penonton. Carlo pun terperanjat karena kaget bukan main.

“Lhoo.. Lhooo.. Cewek kok ada kontolnya?” tanya Carlo bingung dengan mata melontot.

Para penari dan Vincent kini berdiri mengangkang serta berkacak pinggang. Celana dalam sudah turun sampai paha mereka. Semua selangkangan mereka memiliki kontol dalam ukuran yang cukup besar. Yang paling besar diantara mereka adalah kontol Vincent.

“Mereka waria ya?” tanya Carlo kebingungan. “Kalian mengundang waria ya?”

“Ini surprise dari kita buat elo, Carlo! Sekali-kali elo nyobain yang berbeda dong. Masa gitu-gitu mulu?” kata Edwin tertawa pada Carlo.

Ilustrasi: Arjuna

“Lagian mereka kan seksi-seksi!” sela Arjuna. “Lihat aja, tuh!”

“Kecuali si Vincent!” celetuk Hendra sambil terkekeh. 

Vincent cemberut. Cowok-cowok yang lain ikut tertawa-tawa, kecuali Carlo. Para penari yang cantik-cantik itu tersenyum-senyum nakal. Sebenarnya, mereka beneran cantik-cantik. Kalau mereka tidak buka celana dalam seperti sekarang ini, tidak ada yang bakalan tahu kalau mereka itu ternyata waria. Kulit mereka putih mulus dan badan mereka seksi seperti seorang model. Apalagi, karena mereka dilahirkan sebagai pria, tinggi badan mereka semua tidak jauh berbeda dengan para lelaki di kamar itu. Alhasil, mereka terlihat seperti sekumpulan model wanita berbadan tinggi.

Para penari dan Vincent terus melanjutkan gerakan erotis mereka. Pinggul mereka sengaja digeol-geolkan, membuat kontol mereka jadi bergoyang-goyang. Carlo terus melotot dengan bingung di antara kondisinya yang setengah mabuk itu. Para penari mendekat ke arah penonton. Begitu sudah dekat, mereka kembali menggoda para cowok yang menonton itu dengan gesekan tubuh telanjang mereka. Arjuna, Ryo, Edwin dan Hendra tertawa-tawa kegirangan. Tangan mereka asik meremas-remas pantat para penari yang putih-putih dan montok. Arjuna yang dapet jatah digoda Vincent terlihat cuek saja menikmati tubuh seksi si Vincent. Tangannya dengan nakal meremas-remas pantat cowok feminin itu. Malahan, kontol si Vincent pun ikut diremas-remasnya.

Carlo melongo melihat kawan-kawan instruktur fitnessnya itu, tak menyangka dengan apa yang disaksikannya. Dia sendiri sibuk menghindar dari seorang penari waria yang menggodanya.

“Carlo, ayo dong. Kok malu-malu gitu sih?” tanya si Arjuna tertawa sambil meremas-remas pantat semok berotot milik Vincent.

“Bukan malu! Gue geli! Gue jijik, tahu!” jelas si Carlo jengkel. “Elo-elo kok pada asik gitu sih? Elo semua pada homo ya?”

“Arjuna homo?” kata Vincent tertawa-tawa dengan kontolnya Vincent kini menampar-nampar lembut pipi Arjuna. “Dia ataupun cowok-cowok lain di sini bukan homo! Mereka itu cuma playboy, Carlo!”

Sementara si Vincent menjelaskan, Arjuna tersenyum-senyum pada Carlo sambil meremas-remas pantat semok Vincent. Jemari-jemari Arjuna tak henti-hentinya sibuk menikmati pantat Vincent.

“Pantat elo bagus banget sih, Vince?” kata Arjuna sambil kini menjilati puting si Vincent di depan mulutnya.

“Iya dong,” sahut Vincent centil. “Makanya elo doyan kan?”

“Gila lho pada!” Carlo mulai protes tidak suka. “Pesta bujangan gue kok elo bikin ginian sih?”

Carlo mulai berdiri dari tempat duduknya, bersiap meninggalkan kamar. Langkahnya sempoyongan menuju pintu kamar hotel itu.

“Santai aja dong, Carlo!” sela Hendra. “Jangan terlalu konservatif gitu, lah. Zaman udah era digital begini, masak elo kolot gitu sih? Ini cuman untuk happy-happy doang men. Just for fun. Yang homo itu cuman si Vincent doang. Kita-kita jelas enggaklah. Santai dong, Carlo…”

Hendra ikut berdiri meninggalkan seorang penari yang ada di depannya dan menghampiri Carlo yang melangkah menuju pintu. Dipegangnya tangan Carlo, mencegah cowok itu membuka pintu kamar hotel.

“Enak aja nyantai! Gue cowok normal!” jawab si Carlo marah-marah. “Enak aja elo ajak maen dengan yang beginian. Lepasin tangan gue!”

Hendra segera mencabut kunci kamar hotel dari grendel pintu. 

“Apa-apaan si lo, Hend? Kalau elo homo, jangan tularin ke gue,” umpat Carlo lagi.

“Terserah elo deh mau ngomong apa. Yang penting, elo kalau mau keluar, jangan lewat pintu! Lewat jendela aja kalau berani. Biar elo jatuh dari lantai enam ini. Sekalian mati,” kata Hendra sambil tertawa cekikikan.

Hendra kembali mendatangi waria yang tadi menggodanya.

“Siniin kuncinya, Hend! Kalau enggak, gue…” Carlo pun mengancam.

“Kalau enggak kenapa? Elo mau mukul gue? Pukul aja kalau elo berani!” tantang Hendra dengan gertakan lebih keras. 

Mendengar tantangan Hendra, Carlo jadi mengkeret juga. Kalaupun dia bisa ngalahin si Hendra, dia masih harus berhadapan dengan yang lain juga. Percuma juga dia melawan. Hendra dan yang lain tertawa melihat Carlo.

“Carlo, masak sih orang kayak elo takut mencoba sesuatu yang baru? Si Hendra kan udah bilang, kita ini bukan homo. Ini cuman untuk senang-senang aja kok. Kita pengen bikin elo senang-senang menjelang kawin dengan mencoba sesuatu yang gak biasa. Kalau dengan cewek, elo kan udah biasa. Pesta bujangan elo perlu dibuat luar biasa. Makanya, kita undang mereka-mereka ini,” sahut Ryo.

“Iya, Carlo…” sela Arjuna. “Jangan takut, lah! Bukannya elo main-main dengan waria kayak gini terus elo jadi homo. Tanya aja tuh si Jenny… Berapa banyak cowok normal yang pernah maen dengan dia? Tanya juga apa mereka jadi homo setelah maen dengan si Jenny?”

“He eh, Koko ganteng… Malah yang udah kawin juga banyak kok,” kata Jenny mengiyakan Arjuna.

Suara Jenny saat berbicara pun lembut banget seperti perempuan asli. Tidak ada suara laki-lakinya sama sekali, deh. Carlo jadi makin gengsi. Dia paling tidak suka kalau dibilang takut. Tapi, saat itu dia emang jengah banget.

“Kalau gitu, elo duduk di situ aja deh, Carlo… Nonton kita-kita aja. Kalau mau tidur juga terserah. Kami pengen lanjutin lagi, nih,” lanjut Edwin. “Sel, sepong kontol gue, dong!” 

Si Edwin memerintahkan pada Selly alias Sofyan yang sedang berdiri di dekatnya. Selly jelas aja siap dengan melayani permintaan Edwin itu. Dia segera jongkok di antara paha Edwin yang mengangkang. Tangannya dengan cepat membuka resleting celana instruktur fitness itu.

“Ihhh, gede banget, deh,” kata Selly begitu melihat kontol Edwin.

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

CUPLIKAN SELANJUTNYA

“Jun… Pelan-pelan, ya!” kata si Vincent terdengar nervous saat Arjuna mengobok-obok pantat semoknya dengan jari-jari yang dilumuri pelicin. “Punya elo gede banget soalnya…”

Si Arjuna tersenyum malu dipuji si Vincent. Tangannya semakin lembut merenggangkan otot-otot pada pantat semok berotot si Vincent agar siap menerima kontol raksasanya masuk. Sepertinya, si Arjuna jadi bersimpati pada Vincent karena pujiannya tadi.

“Bisa aja deh, loe!” jawab si Arjuna kini meremas-remas pipi pantat semok si Vincent sambil tersipu malu. “Gue yakin elo udah sering disodok kontol kan, Vince? Ngaku aja deh loe…”

“Ya tapi kan kagak ada yang segede punya elo sebelumnya, Jun,” sela si Vincent merengek manja sambil menoleh ke belakang, berpandangan dengan si Arjuna.

“Ya udah, mau diapain biar lebih rileks lubang elo?” tanya si Arjuna santai. “Mau gue jilatin kah bo’ol elo? Wah, tapi udah gue kasih pelumas nih…”



Ilustrasi: Vincent

“Ciumin gue aja, Jun…” jawab si Vincent manja. “Gue paling suka dicipokin cowok macho dan seksi kayak elo…”

Si Arjuna makin tersipu malu dengan pujian dari si Vincent. Alhasil, si Arjuna luluh juga. Sambil tersenyum, si Arjuna membantu memapah badan Vincent agar bisa bangun dan berhadapan dengannya sekarang. Arjuna segera meraih wajah Vincent dan mengecupi bibirnya lembut. Mereka pun berpagutan, berhadapan dengan kontol yang sama-sama tegak dan bersentuhan seperti pedang-pedangan. Lidah Arjuna pun menjulur dan mengaduk-aduk isi mulut Vincent.

“Bibir elo lembut, Vince,” kata Arjuna sambil tersenyum di sela-sela pagutan ganasnya ke mulut si Vincent. “Rasa mulut elo juga enak… Liur elo seger…”

Vincent pun tidak tertarik menjawab dan semakin membalas pagutan liar bibir si Arjuna ke mulutnya. Mulut mereka saling berpagutan mesra dan lidah mereka berperang. Air liur mereka saling bercampur di mulut masing-masing. Arjuna sendiri tidak tahan untuk terus meremasi pantat semok Vincent dengan gemas. Merasa terangsang pantatnya diremasi, Vincent makin liar. Carlo seperti tersambar geledek melihat apa yang terjadi. Di satu sisi, dia heran bagaimana dua orang temannya itu bisa sama-sama liar dan mempraktikkan kegiatan homoseksual seperti ini. Namun, di sisi lain, Carlo tidak bisa memungkiri dirinya mulai terangsang.

“Ludahin mulut gue, Jun!” pinta si Vincent binal sambil melepas pagutan liar Arjuna dari mulutnya dan membuka mulutnya lebar-lebar.

Melihat seberapa terangsangnya si Vincent pada cumbuannya, Arjuna jadi semakin bersemangat. Diludahinya mulut binal pria tampan itu oleh Arjuna berkali-kali dan kembali dicumbui bibirnya lagi oleh Arjuna. Setiap curahan liur jantan Arjuna yang masuk ke dalam mulutnya membuat tubuh Vincent seperti tersetrum nafsu bertegangan tinggi. Kontolnya makin berkedut-kedut dan pantatnya sudah gatal ingin ditusuk.

“Jun, entot gue sekarang…” pinta Vincent penuh nafsu. “Pake gue sekarang, Jun!”

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

CUPLIKAN SELANJUTNYA

Ilustrasi: Hendra

“Beneran gak pengen nyobain nihh? Ahhh… Ohhh…” tanya Hendra padanya di sela-sela menyodomi lubang Windy. 

Diam-diam, Carlo jadi tergoda pada tawaran Hendra itu. 

“Kalau mau, nih gue kasih nyobain punya si Windy… Asshhhh.. Ashhh.. Aahh. Ahhh.. Ahh…” kata Ryo lagi.

Carlo tampak menimbang-nimbang beberapa saat. Akhirnya, dia pun kalah dengan nafsunya sendiri. Dia tak sanggup lagi menahan birahinya. Tanpa menjawab apa-apa, Carlo tiba-tiba melepaskan pakaiannya. Hendra tersenyum senang melihat reaksi Carlo. Meskipun tidak menjawab dengan kata-kata, Hendra tahu apa maksud Carlo saat itu.

“Pelumas tadi mana?” si Hendra berteriak cepat-cepat, takut Carlo berlubang pikiran. “Kasihin ke Carlo deh… Ashhh.. Ashhh… Ashhh… Ahhh…”

Vincent melemparkan pelumas yang kebetulan ada di dekatnya kepada Carlo. Dengan sigap, Carlo menangkap tube pelumas itu.

“Lumuri dulu di kontol elohh… Asshhh… Ashhh…” kata Hendra sambil tetap menggoyangkan pantatnya ke dalam pantat si Windy, tidak ingin menyia-nyiakan waktu sedikitpun untuk menikmati pantat si Windy. “Soalnya, pantat itu tidak bisa membasahi diri… Jadi, elo harus kasih pelumas yang banyak, ya… Terus, elo masukin pelan-pelan…”

Mendengarkan penjelasan teknis dari Hendra, Carlo ingin melakukan apa yang disuruh Hendra cepat-cepat. Dia lumuri pelicin sebanyak mungkin di kontolnya yang sudah berdiri dan menegang. Setelah selesai, dia berdiri di samping Hendra untuk bersiap mengentot si Windy. Hendra melepaskan kontolnya dari lobang pantat Windy, dan Carlo mulai melakukan penetrasi pada waria itu.

“Asssssshhhhhh… Ahhhh…” erang Carlo saat kontolnya menembus lobang pantat Windy yang sempit.

( UNTUK MEMBACA CERITA LENGKAP TANPA SENSOR, SILAKAN MEMBACA DI KARYAKARSA.COM/READING4HEALING ATAU MEMBELI VERSI PDF DI WHAT'SAPP 0813-3838-3995 / TELEGRAM: READING4HEALING )

[ ... ]

PANDUAN MEMBACA VERSI LENGKAP:

Salam Pembaca yang Budiman,

Roberto Gonzales datang dengan sebuah cerita baru nih. Kalian punya 3 opsi untuk membaca karya ini:

1. Melalui What'sApp ke 0813-3838-3995
Silakan mengirim pesan ke What'sApp tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

2. Melalui Telegram ke @reading4healing / https://t.me/reading4healing
Silakan mengirim pesan ke Telegram tersebut dan melakukan pembayaran langsung via transfer Bank BCA / Mandiri yang akan disampaikan admin. File PDF akan dikirimkan melalui e-mail atau langsung via What'sApp, tergantung permintaan pembaca.

3. Melalui KaryaKarsa
Nanti akan ada versi pdf yang wajib kalian download setelah melakukan dukungan, ya. Tolong langsung di-download karena menghindari ketidaknyaman di masa mendatang. Setelah di-download, file PDF itu sudah ada di ponsel Anda dan bisa dibaca kapan pun juga.
Pembaca bisa search di laman pencarian dengan ID: reading4healing.
Kalau pencarian dari aplikasi tidak bisa muncul, kalian harus membuka via web seperti Google Chrome atau Safari, lalu ketik karyakarsa.com/reading4healing dan follow terlebih dahulu. Setelah itu, kalian bisa membuka di aplikasi di bagian orang yang kalian follow.
Nama file di KaryaKarsa adalah: PBLSPP_RG
Kalian bisa mencari karya-karya saya dalam tag: R0B3RT0 6ONZ4L35.
Maaf apabila nama file dibuat singkatan dan simbol-simbol. Ini agar menghindari pemblokiran akun KaryaKarsa terhadap cerita bertema dewasa. Namun, karena ceritanya nanti bentuk PDF dan bisa didownload terlebih dahulu, dijamin pembelian aman karena sudah ada di ponsel / komputer pembaca.

Bila ada pertanyaan, bisa hubungi via What'sApp ke admin Reading4Healing di: 0813-3838-3995.

Terima kasih atas dukungan & antusiasme pembaca sekalian dengan karya-karya saya selama ini.
Semoga pembaca sekalian mendapatkan kesehatan dan kelimpahan rezeki dari Tuhan yang melimpah.

Salam sayang,
Roberto Gonzales

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

40.2K 3.1K 12
If Shaira Angelina Vanedestine had synonyms on this day. It was a successful multi billionaire and downright rude. She had achieved everything in her...
26K 1.1K 27
Hyunjin is a well known boy at his school. From his looks to his kind personality to his great grades. He was the schools "it" boy. The perfect boy n...
580K 19.4K 27
Why were all the so-called normal guys, a**holes? Why couldn't she find a decent guy. Was something wrong with her? She knew her days of youthfulness...
6K 162 13
(YES IT IS ANOTHER ONE) Shadow: Broken.. Crying... Hurt.. What do i mean? Well... Möbius's hero, Sonic The Hedgehog, is dead.. There was a sudden f...