Dark Princess (End)

By Nifah_hamid

108K 6.8K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... More

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
4. Achernar
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
๐Ÿ’™END๐Ÿ’™
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

8. Babu

1.7K 102 0
By Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

Pagi ini adalah pagi terindah yang pernah ada. Tentu saja bagi achernar!

"Babu! Tolong beliin ve susu Strawberry, beli 9 ya buat temen temen ve juga! Ini uangnya, kembaliannya ambil aja ve ikhlas"

Aruna mengangguk terpaksa.

"Eh! Tapi ve gak mau susu yang di kantin, jadi belinya di luar ya, ve mau susu strawberry buatan king cafe, udah sana!"

Aruna menggeram kesal, ia mengambil uang berwarna merah itu kemudian berjalan cepat keluar dari kelas 10 IPA 1.

"Hahahaha puas banget sih gue" ujar lea.

"Yoi! Ve emang tau gimana cara memperlakukan babu" ujar alma.

"Iya dong" sahut ve.

"Gue heran deh, sebenarnya ada hubungan apa kalian sama daffa? Dan kenapa aruna tuh seakan ingin menyudutkan lea terus menerus?" tanya dea.

"Daffa itu sepupu gue" ujar diva.

"Hah?" beo dea, hanna dan ve.

"Keluarga azuhar" ujar azeyla.

"Oohh daffa itu keluarga azuhar? Ponakan aunty tika dong" ujar dea.

Diva mengangguk mengiyakan.

"Trus hubungannya sama lea apaan?" tanya dea lagi.

"Mereka tunangan sejak kecil" jawab alma dengan cepat.

"WHAT?" pekik dea dan ve.

Sedangkan hanna hanya melongo tak percaya.

"Awalnya semuanya baik baik aja, daffa keliatan sangat mencintai lea dan lea sangat menghormati dan menjaga perasaan daffa, mereka layaknya pasangan yang bahagia, berantem aja gak nyampe sehari udah baikan" ujar diyah.

"Semuanya berubah sejak ada aruna, daffa lebih memilih aruna dibanding alea, mereka bahkan pacaran tanpa memperdulikan perasaan alea, tapi lea bukan tipe cewek yang akan memohon mohon cinta sama cowok, dia biarin aja dan bahkan dia yang batalin pertunangan itu" jelas alma.

"Dia sendiri yang buat perjanjian tertulis sama kita kalo dia gak akan balikan sama daffa, ada tanda tangan kita semua di sini!" alin menunjukkan sebuah surat dari dalam tasnya.

Azeyla mengambil surat itu dan membacanya bersama dea, hanna dan ve.

"Gue bukan salfok sama perjanjiannya, tapi sama kalimat ini" dea menunjuk pada salah satu kalimat di surat itu.

Jika saya melanggar perjanjian tersebut maka sebenarnya saat itu saya kerasukan! Segera hubungi pak ustadz untuk meruqyah saya. Namun, jika tidak sadar juga, tolong bunuh saja daffa dan pacarnya saya ikhlas.

"Bisa bisanya si bocah nulis 'tolong di bunuh saja daffa dan pacarnya', lo minta tolongnya gak nanggung nanggung ya" ujar dea.

Azeyla terkekeh sambil menggelengkan kepala.

"Biar gue simpan" ujar azeyla kemudian menyimpan surat itu di tasnya.

Lea hanya mengangguk setuju, lagi pula surat itu tidak mungkin hilang jika berada di tas azeyla. Siapa yang berani mencari gara gara dengan gadis itu? Pikirnya.

"Eh si babu kemana njir? Udah mau bel masuk nih, kelas yuk!" ujar lea.

"Masuk! ntar juga balik dia" ujar hanna.

Achernar pun masuk ke kelas masing-masing.

.
.
.

~Di sisi lain

Saat ini sagara dkk berada di lapangan basket. Mereka di minta oleh pihak sekolah untuk latihan karena sebentar lagi akan di adakan lomba olahraga antar sekolah.

"Eh! Kalian denger kabar gak sih kemarin kapten tim basket sekolah 'Venus' kecelakaan loh" ujar zahir.

"Serius lo? Kok gaada beritanya di tv?" tanya daffa.

"Beritanya di tutup, kecelakaan nya janggal" ujar seno.

Tiba-tiba notifikasi pesan muncul di ponsel sagara. Sagara pun segera membalas pesan tersebut.

"Siapa sa?" tanya seno.

Sagara mendekat ke arah seno dan membisikkan beberapa hal.

Seno pun mengangguk paham.

"Ntar kita berdua izin pulang duluan setelah latihan pagi" bisik seno.

Sagara pun mengangguk setuju.

"Kalian bisik bisik apa sih?" tanya valen.

"Bukan apa apa" jawab keduanya.

Mereka pun melanjutkan latihan mereka.

"SAGARA!" teriak seseorang dari pinggir lapangan.

"Buset nyaring banget tuh suara" ujar daffa.

Sagara dkk pun berbalik dan mendapati mikha yang melambaikan tangannya ke arah mereka.

"SEMANGAT!"

Zahir, daffa dan valen membalas lambaian tangan itu sedangkan sagara dan seno melanjutkan latihan mereka.

"Aruna mana ya?" gumam daffa yang celingak celinguk.

"Lo nyari aruna? Dia kan jadi babu ve mulai sekarang, pasti lagi di suruh suruh sama ve dan temen temennya" ujar zahir.

Daffa mengepalkan tangannya kesal.

"Latihan! Jangan bengong" ujar seno.

Daffa pun melanjutkan latihannya.

.
.
.

~Skip istirahat

"Babu! Tolong pesenin kita makan ya, ve mau nasi goreng seafood sama teh manis anget, kalian mau pesan apa?" tanya ve.

"Batagor, es teh manis"

"Burger ayam, kentang goreng sama cola"

"Pasta sama jus semangka"

Mendengar banyak pesanan yang berbeda-beda membuat aruna panik. Ia pun mengeluarkan ponselnya untuk mencatat satu persatu pesanan. Jarinya dengan cepat mengetik meski banyak typo nya yang penting masih bisa di mengerti olehnya.

"Bakso sama es kopi latte"

"Mie ayam sama es jeruk"

"Kwetiau goreng seafood sama coklat dingin"

"Macaroni keju sama milkshake vanila"

"Terserah"

Oke kalian pasti tau siapa orang yang terakhir itu.

"Udah di catat kan? Sekarang pesenin ya, jangan lupa punya ve harus lo yang bawain" ujar ve.

Aruna mengangguk ragu kemudian melenggang pergi menuju stand makanan.

"Good job ve" ujar azeyla seraya mengusap lembut rambut ve.

"Terkadang gue heran, sebenarnya yang kakak di sini tuh azel atau ve sih? Kok perannya jadi ketukar gini" ujar alma.

"Jangankan lo, gue yang bertahun tahun sama mereka aja heran" timpal dea.

"Daripada itu, azel yang termuda di antara kita bersembilan" ujar hanna.

"Oh iya, umur lo masih 14 kan ya" ujar lea.

"Gue juga 14" ujar dea.

"Sama gue juga 14 tapi gue lahir di bulan januari jadi ntar gue 15 tahun duluan dari kalian berdua" ujar diva.

"Diva 14 tahun? Berarti ve lebih tua dari diva dong" ujar ve.

Achernar terkekeh melihat wajah bangga dari ve.

"Ternyata bener ya, umur tidak menentukan seseorang itu dewasa atau gak" celetuk alma.

Tak lama kemudian aruna tiba dengan beberapa pelayan kantin dengan membawa pesanan achernar.

"Ini pesanannya" ujar aruna berusaha ramah.

"Wah, cocok banget jadi babu" celetuk diyah membuat achernar terkekeh.

"Sini duduk babu, tugas lo sekarang olesin tangan gue pake salep ini, hati hati ya soalnya masih sakit" ujar ve seraya memberikan salep pada aruna.

Aruna pun menuruti meski dalam hati terus menyumpah serapahi achernar.

"Eh zel! Hari ini bang brayen sama bang zevan pulang, mau jemput gak nih?" bisik dea.

"Hm jemput"

Dea mengangguk mengiyakan.

Brak

Achernar mengalihkan atensi mereka ada seseorang yang dengan sengaja menggabungkan meja mereka dengan meja lain.

"Ngapain lo?" sinis lea pada daffa. Pelaku yang menggabungkan meja dengan seenak jidatnya.

"Gue mau deket sama pacar gue, kenapa? Gak suka? Cemburu?"

"Najis! Kaca rumah lo retak?" tanya azeyla.

Tak
"Nih, ngaca! Muka lo mirip monyet" lanjutnya membuat daffa melotot sempurna namun tak berani membalas.

Daffa pun duduk di sebelah aruna dan berhadapan dengan dea.

"Plis banget gue alergi bajingan, bisa jauhan dikit gak?" sinis dea.

"Buset dah, pedes amat omongan lo" ujar zahir.

Daffa menatap penuh permusuhan ke arah dea begitupun sebaliknya.

"Kak daffa! Boleh suapin aku gak? Aku belum makan" ujar aruna.

Daffa menatap lembut aruna kemudian mengangguk.
"Kamu mau makan apa? Biar aku pesenin"

"Ehmmm aku mau pasta sama jus jeruk"

Daffa pun berdiri dan memesan makanan bersama valen. Mereka sekalian memesan makanan untuk sagara, seno dan zahir.

~5mnt kemudian

"Nih makanan kamu, aku suapin ya"

Aruna tersenyum kemudian mengangguk kecil. Tangan Aruna masih setia mengoleskan salep ke tangan ve.

"Baru kali ini gue liat babu punya babu" celetuk diyah.

"Hahaha mana ada babu yang bayarin majikannya, itu mah lebih mirip budak kali" sahut dea mengundang tawa achernar (-azeyla).

Daffa yang emosi mencengkram kuat sendoknya sedangkan aruna tanpa sengaja menekan luka bakar di tangan ve dengan kuat.

"AWW hikss sakit azel"

Azeyla reflek langsung berdiri dan menatap tajam ke arah aruna.

"Hiks maaf aku gak sengaja hiks maafin aku" aruna tampak panik.

Daffa langsung memeluk aruna untuk menenangkannya.

"Gila lo! Yang sakit ve tapi lo malah ikutan nangis" kesal alma.

"Dia gak sengaja! Tuli lo? Lagian cuma gitu doang masa nangis sih, cengeng banget temen lo" sinis daffa.

Plak
"Goblok lo udah gak ketolong" ujar sagara setelah memukul kepala daffa.

"Haha temen lo aja tau mana yang benar dan mana yang salah" ujar diva.

"Sagara! Gue saranin mending lo ruqyah deh temen lo ini, otaknya konslet" ujar diyah.

Azeyla menatap tajam daffa dan aruna, kemudian kakinya melangkah pelan ke arah keduanya.
"Lo bilang apa? Ve cengeng? Trus dia? Gak luka, gak sakit, bahkan gaada nyentuh dia sama sekali kecuali lo! Tapi dia nangis, anak tk pun gak segitunya, mending lo bawa dia balik ke rahim ibunya, masih cocok jadi bayi"

Aruna mencengkram seragam daffa karena ketakutan. Sedangkan daffa masih berusaha menahan rasa takutnya dengan wajah tenangnya.

Sungguh aura azeyla saat ini benar benar tidak bersahabat.

"UKS!" ucap azeyla.

"Hah?" beo achernar.

"Bawa ve ke UKS!" translate hanna.

Mereka pun membawa ve ke UKS meninggkan azeyla yang masih setia menatap tajam ke arah aruna.

"Aruna gak salah! Dia gak sengaja, lo--"

"Bacot!"
Azeyla mengangkat jari tengah dan ia pun meninggalkan kantin dengan langkah santai membuat seisi kantin melongo.

Daffa mengepalkan tangannya kesal.

.
.
.

~UKS

"Emang ngeselin tuh aruam sialan" umpat dea.

"Aruna" ralat diva.

"Iya itu"

"Cepet banget nih bocah tidurnya" ujar lea menatap wajah damai ve yang tertidur pulas.

Ceklek

Achernar mengalihkan atensi mereka pada pintu UKS. Azeyla masuk ke UKS membawa sekantung cemilan.

"Tidur?"

Achernar mengangguk kompak.

"Zel! Minta itu dong" alma menunjuk ke arah cemilan di tangan azeyla.

"Hmm" azeyla memberikan sekantung cemilan itu pada alma.

"Gue juga mau dong" ujar diyah.

"Sini sini! Kita bagi bagi sama rata ya" alma pun membagikannya pada yang lain.

~10mnt kemudian

"Zel!"

Azeyla menoleh saat dea memanggil. Ia mengangkat satu alisnya seakan bertanya 'apa?'.

Dea mengangkat tangannya menunjukkan jam tangan miliknya.

Azeyla menyerit melihat jam tangan itu.

"Udah hampir jam 12, bentar lagi mereka nyampe" batin azeyla.

"Guys! Titip ve, duluan!" azeyla pun keluar UKS.

"Hah? Ngomong apa sih?" beo lea.

"Titip ve, jagain ntar abangnya datang kok, kita duluan ya mau jemput orang di bandara" ujar dea kemudian berlalu dari sana.

Tapi langkah dea berhenti sejenak di samping hanna.

"Setelah pulang sekolah ke markas utama! Ada misi" bisik dea.

Hanna mengangguk paham.

Dea pun melanjutkan langkahnya menyusul azeyla.

Sesampainya mereka di parkiran, mereka segera menuju ke arah motor masing-masing.

Bersamaan dengan mereka, sagara dan seno juga berjalan cepat menuju motor mereka yang terparkir tidak jauh dari motor azeyla dan dea.

"Kalian mau kemana?" tanya seno dan dea bersamaan.

Azeyla dan sagara mendelik menatap keduanya.

Jantung seno mendadak berdegup kencang menatap mata dea.

"Lah? Lo berdua mau bolos juga?" tanya dea yang tidak peka (emang mirip emaknya sih:v).

"Kita udah izin, lo berdua bolos?"

"Hmmm gak juga sih, soalnya ntar kita di izinin sama kepsek"

"Kalian kenal sama kepsek kita?"

"Iya, kebetulan temennya bonyok gue hehe"

"Masih lama?" tanya azeyla dan sagara bersamaan menatap kedua sejoli yang asik mengobrol itu.

"Oh ehhh hehe udah kok" ujar seno.

"Lo cerewet hari ini" ujar sagara.

Seno terdiam sejenak, ia juga baru menyadari bahwa ia terkesan cerewet hari ini, tidak seperti biasanya.

"Kita duluan ya, mau jemput orang di bandara" pamit dea.

Sagara mengangguk dan Seno melambaikan tangannya.

Azeyla dan dea pun meninggalkan pekarangan sekolah dan segeran menuju markas cabang militer dunia, karena zevan dan brayen memang tiba di bandara khusus militer dunia.

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 189K 72
Hi guys. Ini cerita kedua saya^^ (Buat kalian yang gasuka Red flag,kalian bisa langsung tinggalin lapak ini yaโ˜บ๏ธKalo kalian gasuka,gaperlu komen-kome...
965K 69.9K 39
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ......... Teka-teki, fuzzle Queen Jeros bukan berarti dia adalah pemimpin suatu gank bukan juga kekasih seorang ketua Genk...
213K 12.9K 62
[ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ JUDUL AWAL : KALUNA TRANSMIGRASI ] Transmigrasi series #1 Highest rank : #2 in fiksi [04/02/2023 ] ~ Kiana Sky...
289K 20.9K 54
(Follow akun author dulu yuk:) . . . . . . Apa jadinya jika seseorang bertransmigrasi ke tubuh seorang pembully? Ini terjadi pada tiga pemimpin Mafia...