🧡Happy Reading🧡
~Mansion wilson
"Semalam kalian kemana?" tanya farrel.
"Girls time!" jawab azeyla dkk.
"Lain kali ngabarin" ujar zevan.
Azeyla mengangguk.
"Kalian gak sekolah?" tanya denies yang melihat zevan dan brayen tidak mengenakan seragam sekolah mereka.
"Ada misi di singapura, jadi kalian!" brayen menatap dea dan azeyla.
"Jaga diri kalian selama abang di singapura"
"Bang zevan ikut?" tanya ve yang di angguki oleh brayen dan zevan.
"Berapa lama?" tanya dea.
"Paling lama 3 hari" jawab brayen.
"Cepet amat! Emang misi nya apa?" tanya gilang.
"Tangkap hantu" jawab zevan dengan santai.
"Hah?" beo semua orang di meja makan (-zevan dan brayen).
"Nama samarannya 'hantu', teroris yang melarikan diri dan bersembunyi di singapura" jelas brayen.
"Oohh nama samaran toh... Gue pikir beneran hantu" ujar gilang.
"Lagian si zevan ngomongnya setengah-setengah, kan kaget kite" timpal farrel.
"Yaudah kalian hati hati ntar zela sama dea gue yang jaga" ujar denies.
Zevan dan brayen mengangguk.
"Ntar kita juga bantu jagain mereka kok" ujar farrel.
Azeyla dkk mendelik menatap farrel.
"Ihh bang farrel sok keren! Palingan nanti azel yang jagain bang farrel soalnya bang farrel orangnya suka ceroboh" sarkas ve.
Farrel mengatupkan bibirnya. Kenapa adiknya itu selalu berkata jujur dan benar? Pikirnya.
"Hahahaha" gilang menyemburkan tawanya melihat wajah kesal farrel.
.
.
.
~WIHS
Azeyla dkk tiba di sekolah, bukannya ke kelas mereka malah berbalik menuju ruang achernar.
Saat berada di depan ruang achernar, di sana lea dkk ternyara sudah menunggu mereka.
"Udah lama?" tanya hanna.
"Gak kok baru 10mnt" jawab lea.
Azeyla pun membuka pintu ruang achernar kemudian mereka semua masuk ke ruangan, tak lupa mereka menguncinya kembali.
"Eh, ini gak papa kan kita bolos?" tanya alin.
"Gak papa, sesekali doang kok" ujar diyah.
Azeyla mengeluarkan ponselnya, mengetik beberapa kata di apk WA nya kemudian menyimpannya kembali.
"Lo abis ngapain zel?" tanya dea.
Azeyla tak menjawab.
5mnt kemudian sebuah notifikasi masuk ke ponsel mereka.
Saat di buka ternyata itu adalah pengumuman dari pihak sekolah yang mengatakan bahwa hari ini para murid di bebaskan, tidak ada proses belajar mengajar karena para guru mengadakan rapat dadakan.
Tentu saja itu karena azeyla memerintahkan jay untuk membebaskan mereka.
"Kerjaan lo ya zel" bisik hanna.
Azeyla mengendikkan bahu acuh.
"Oke karena hari ini free jadi kita bisa bahas tentang achernar" ujar lea.
"Pertama gue mau nanya deh zel, lo dapat dari mana album foto ini?" tanya diva.
"Ya jelas di kasih mom nayla dong, iya gak sih" ujar alma.
"Gak!"
"Lah trus?"
Azeyla mengendikkan bahunya tak tau.
"Nemu di koper"
"Emang kemarin lo bawa koper zel? Bukannya kemarin lo bawa tas ransel doang?" tanya dea.
Azeyla menggeleng.
"Kamar kita"
"Hah? Lo ngomong apa sih zel? Kita gak ngerti" ujar diyah.
"Maksud azel itu kopernya ada di kamarnya azel sama dea, di mansion" ujar hanna.
"Oohh trus isi kopernya apa lagi? Cuma album foto doang?" tanya diva.
Azeyla menggeleng.
"Jaket BD, kunci mobil"
"Ada jaket mafia blood diamond sama kunci mobil" translate dea.
"Nyokap kita kan emang mantan anggota mafia, jadi wajar aja ada jaket itu" ujar alin.
"Trus kunci mobil buat apa?" tanya diyah.
"Mungkin mobil keren yang biasa mereka pake buat perang mafia" ujar alma antusias.
"Ngaco lo! Perang tuh pake senjata bukan pake mobil! Mau balapan kali" ujar lea.
"Trus apa?"
"Lo bawa gak kunci mobilnya?" tanya alin.
Azeyla membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kunci mobil dan memberikannya pada alin.
"Lo tau gak lin?" tanya diva penasaran.
"Ini mah mobil sprinter guys"
"Hah? Mobil sprinter yang gede nya kayak bis itu?" tanya ve.
"Gak semua sprinter segede bis juga, ada kok yang ukurannya masih di bilang gede tapi gak gede gede amat, kalo feeling gue sih ya ini sprinter yang emang bisa di isi sesuai dengan personel achernar, atau bisa di bilang sprinter yang dalamnya di desain khusus" jelas alin.
"Kok gue ngerasa kayak semua ini udah di rencanain ya" ujar diva.
"Gue juga ngerasa gitu" timpal lea.
"Kalian sebelumnya pernah nemu teka teki atau petunjuk gitu gak?" tanya dea.
Lea dkk saling melirik.
"Teka teki? Kayaknya ada deh" ujar lea.
"Apa?" tanya azeyla.
Lea mengeluarkan sebuah buku catatan dari dalam tasnya kemudian memberikannya pada azeyla.
Temukan mereka!
Sesuatu yang sudah selesai akan di mulai kembali.
Bintang yang meredup akan kembali bersinar sehingga saat dia muncul di kegelapan, bintang itu akan melawan.
Jangan berjalan sendiri atau kalian akan tersesat!
Ketika hilir sungai semakin terasa kuat maka dia akan semakin melawan.
Hukum yang menganggu dan habisi yang merusak!
_Queen_
"Queen?"
"Mom nayla!" pekik dea.
"Hah? Apa hubungannya?" tanya alma.
"Masa kalian gak tau sih, mom nayla itu sebelumnya punya gelar 'queen of darkness', seluruh anggota mafia memanggilnya dengan sebutan queen" jawab dea.
"Mana gue tau, nyokap gue gak pernah cerita soal itu" ujar alma.
"Kita juga baru tau sih" timpal diva yang di angguki lea, diyah dan alin.
"Nemu dimana?" tanya azeyla menunjuk ke arah buku itu.
"Waktu itu pak jay ngambil alih kelas kimia kita, trus pas di lab pak jay bagiin buku paket dan buku paket yang gue dapat di dalamnya ada buku catatan itu" jawab lea.
"Pak jay? Pantes aja" ujar dea.
"Emang apa hubungannya pak jay sama mom nayla?" tanya diyah.
"Pak jay itu anggota mafia blood diamond, dia di tugasin buat ngawasin sekolah ini supaya gak ada koruptor yang masuk kesini" jawab hanna.
"Oohh pantes aja sekolah ini gak pernah kena gosip gituan, ternyata kepsek nya orang dalem toh hahaha" ujar diyah.
"Ini bisa di pastikan kalo teka teki yang lea dapat itu berhubungan sama kita semua" ujar alin.
Azeyla mengangguk membenarkan.
"Awalnya gue juga gak paham saat baca bait pertama, tapi pas baca sampe akhir gue jadi paham kalo kita emang sengaja di pertemukan untuk kembali menjalankan sesuatu yang sudah selesai" ujar hanna.
"Maksudnya gimana?" tanya ve.
"Era sebelumnya sudah lama selesai, dan akan di mulai kembali dengan era yang baru" ujar alin.
"Tapi kata 'dia' yang di maksud di teka teki ini tuh siapa?" tanya diva.
Azeyla mengendikkan bahunya tak tau.
"Jangan menunggu saat matahari menghilang di telan malam karena dia berada di sekeliling kalian menunggu saat gelap, pilihannya hanya dua memangsa atau di mangsa" gumam hanna.
"Itu teka teki apa?" tanya lea yang mendengar gumaman hanna.
"Teka teki yang di kasih mom nayla waktu kita baru tiba di indonesia" jawab hanna.
"Dia berada di sekeliling kalian menunggu saat gelap" ujar lea.
"Saat dia muncul di kegelapan, bintang itu akan melawan" ujar dea.
"Damai dan gaduh bersatu dalam ruang dan bersinar seperti bintang... Bintang?" ujar alma.
"Bintang=achernar?" tanya diva entah pada siapa.
"Di akhir kalimat itu di tutup dengan kalimat 'hukum yang menganggu dan habisi yang merusak', slogan achernar" ujar alin.
"Ini berhubungan" ujar azeyla yang di angguki delapan gadis yang lain.
"Terlalu banyak teka teki, ve pusing" rengek ve.
"Sama sih, gue juga pusing" timpal dea.
Kesembilan gadis itu terdiam dengan pikiran mereka masing masing.
.
.
.
~Di sisi lain
Saat ini daffa tengah sangat murka.
Beberapa saat yang lalu seorang siswi datang dan mengatakan bahwa aruna di bully dan sekarang masuk UKS.
Saat tiba di UKS, mikha mengatakan bahwa aruna di bully oleh Lea dkk.
BRAK
Daffa mendobrak pintu kelas 10 IPA 3 dan masuk bersama keempat temannya yang lain. Siapa lagi kalau bukan geng agarlex.
"Dimana lea?" tanya daffa pada salah satu siswa di kelas itu.
"Lea bolos bang sama temen temennya, dia gaada di kelas dari tadi pagi, liat! Tas mereka aja gaada" jawab siswa itu.
Sagara dkk tentu kaget, bagaimana mungkin orang yang tidak ada di sekolah sejak pagi bisa membully.
"Kok bisa lea gaada? Kata mikha, aruna di bully sama lea" ujar zahir dengan suara pelan.
"Lo di boongin" ujar sagara kemudian berbalik dan pergi meninggalkan mereka di sana.
"Mending kita tunggu aruna bangun aja, trus kita tanyain" ujar zahir.
"Mikha gak mungkin boong kan sama kita" ujar valen.
Seno merangkul pundak sepupu nya itu.
"Tapi buktinya gaada! Jangan berburuk sangka, lagian lea dkk gak di sekolah kan"
Valen mengangguk membenarkan.
"Ayo ke UKS, mungkin una udah bangun"
Mereka pun kembali ke UKS untuk menemui aruna.
Saat mereka tiba di UKS, terlihat aruna sedang makan ditemani mikha.
"Una? Kamu udah bangun? Gimana keadaan kamu?" tanya daffa khawatir.
Aruna tersenyum.
"Aku baik baik aja kok"
"Kak daffa? Kak daffa udah balas perbuatan lea dkk kan? Mereka udah jahat loh sama una" ujar mikha.
Daffa, zahir, seno dan valen mendelik menatap mikha.
'Aneh' itu yang di pikiran mereka.
Saat daffa ingin menjawab, seno lebih dulu bersuara.
"Aruna! Beneran lea yang bully lo?"
Aruna terdiam sejenak kemudian menunduk.
"Tapi aku yang salah kok kak, lea marah karena aku dekat sama kak daffa, mereka bilang kalo aku udah rebut kak dafa dari lea"
Seno tersenyum miring. Ia mengerti sekarang bahwa saat ini kedua gadis di depannya sedang memainkan drama murahan.
Seno berdecih sinis kemudian keluar dari UKS meninggalkan mereka.
"Una kenapa boong?" tanya valen.
Aruna dan mikha saling melirik bingung.
"Kak valen kok bilang gitu? Una gak boong kok"
"Lea dkk gaada di sekolah dari pagi, mereka bolos" ujar zahir dengan datar.
"Mending kamu jujur deh! Siapa yang bully kamu?" tanya daffa.
"Aku-- maaf kak" Aruna menunduk meremas roknya.
"Aku gak butuh maaf kamu, yang aku mau tuh kamu jujur, siapa yang bully kamu?"
"Sebenarnya, yang bully aku itu kak flora"
Flora adalah adik dari jay, tapi dia memiliki sifat yang sombong dan angkuh. Meski pun begitu ia hanya membuli orang yang menganggu nya saja.
Daffa mengendus kesal menahan emosinya.
"Kenapa mesti boong sih? Kamu kan bisa jujur sama aku"
"Una bikin valen malu tau di depan semua orang! Kita sampe datengin kelas lea padahal lea gaada di sekolah" valen pun keluar dari ruangan dengan perasaan kesal.
"Ck, nyusahin" zahir pun keluar menyusul valen.
"Hiks maaf kak, aku takut kakak marahin kak flora, soalnya nanti kak flora makin sering bully aku kalo aku laporin kak daffa hikss maafin aku kak"
Daffa yang emang pada dasarnya goblok pun percaya dengan perkataan itu. Ia memeluk aruna untuk menenangkan nya.
Mikha menyerit bingung, padahal tadi ia melihat lea dkk di parkiran sekolah pagi tadi. Namun kemana mereka sekarang? Pikirnya.
.
.
.
~Di ruang achernar
"Mulai hari ini achernar the new generation resmi di bentuk! Ketuanya udah pasti azeyla, wakilnya gue saranin lea aja" ujar dea.
"Kok gue?"
"Setuju!"
"Lah kok kalian gak nanya pendapat gue juga?"
"Udah iyain aja biar cepet" ujar dea.
Lea pun mengangguk pasrah.
"Masalah jaket serahin aja sama gue" ujar dea.
"Kalo gitu markasnya ntar gue sama alin yang urus" ujar diva.
"Spanduknya biar gue aja" ujar diyah.
"Kalo gitu sisanya ikut azel buat nyari mobil sprinter yang simpan sama achernar generasi sebelumnya" ujar alin.
"Kenapa kita gak nanya aja sama generasi sebelumnya?" tanya hanna.
"Menurut gue mereka gak bakal kasih tau, mereka pasti meninggalkan barang barang itu supaya kita bisa cari tau sendiri, kita harus buktiin kalo kita juga bisa kompak kayak mereka" ujar diva.
Hanna pun mengangguk paham.
"Kalo gitu, mau gerak sekarang gak nih?" tanya alma.
"Sekarang aja, lewat gerbang belakang" ujar dea.
"Kita pastiin dulu, jam berapa kita ngumpul lagi" ujar diva.
"7 malam, king cafe" ujar azeyla.
"Hah?"
"Katanya kita di suruh kumpul jam 7 malam di king cafe" translate dea.
"Ooohhhh"
"Yaudah, yuk jalan!" ajak alma.
Mereka pun berjalan ke arah gerbang belakang, saling berpamitan dan berpisah arah jalan.