Dark Princess (End)

Da Nifah_hamid

107K 6.7K 131

Disarankan untuk membaca cerita sebelumnya. "THE SECRET OF ANAYLA" Agar bisa lebih memahami jalan ceritanya... Altro

Prolog
1. New generation
2. Hari pertama
3. Sama seperti kemarin
5. Teka teki
6. Persahabatan
7. Drama baru
8. Babu
9. Sagara
10. Siapa 'dia'?
11. Fakta baru
12. Mikhael
13. Cemburu
14. Caper
15. Musuh lain
16. Target terkunci
17. Kalah saing
18. Persiapan
19. Ultah sekolah
20. Dugaan pengkhianat
21. Rumah hantu
22. Penghianat
23. Pacaran
24. Hah?
25. Penyusup
26. Emosi lea
27. Mansion Chavez
28. Kekesalan azeyla
29. Siswi baru
30. Toxic
31. Misi penyelamatan
32. Misi part 2
33. misi part 3
34. Di hukum
35. Musuh azeyla
36. Posisi teratas
37. Acara formal
38. Acara part 2
39. Kepergian hanna
40. Adiva
41. Balapan
42. Penyerangan
43. Kebingungan
44. Bencana
45. Nanazka
46. Aga
47. Diyah palsu
48. About hanna
49. Pick me girl
50. Kekacauan
51. Kekacauan 2
52. Seno dan dea
53. Problem Seno
54. Mencari kebenaran
55. Kecelakaan
56. Problem baru
57. Kisah baru
58. Berusaha
59. Malam yang panjang
60. Part 2
61. Terbongkar
62. Rencana licik
63. rencana achernar
64. Maaf
65. Terkejoed
66. Sial beruntun
67. Leader
68. Lah??
69. Zea it's me
70. Akhiri semuanya
💙END💙
Extra chapter 1
Ekstra chapter 2
Sesi tanya jawab

4. Achernar

1.9K 115 0
Da Nifah_hamid

🧡Happy Reading🧡

~King cafe

Lea dkk sedang bersantai sambil bergosip mengenai kejadian siang tadi.

"Puas banget gue liat komuknya si daffa" ujar diyah.

"Baru pertama kali gue liat daffa di balas sampe parah, bahkan seno aja sampe kicep" timpal alma.

"Tapi cewek tadi siapa? Murid baru?" tanya alin.

"Lo denger sendiri kan dia bilang apa tadi, dia baru 5 hari disini dan dia di gangguin selama 5 hari berturut-turut" ujar diva.

"Iya, lagian kalo dia bukan murid baru udah dari dulu si daffa di ulti sama dia" timpal diyah.

"Lo kenapa?" tanya alin yang melihat lea hanya diam.

"Hmmm gue lagi mikir, kalo muka nya cewek tadi tuh kayak familiar gitu, kalian nyadar gak?" tanya lea.

Keempat gadis lain saling melirik satu sama lain kemudian menatap lea.

"Kalo di pikir pikir mukanya emang mirip seseorang sih, tapi siapa ya" ujar alin.

Kelima gadis itu terus memikirkannya, sampai suara seseorang menyadarkan mereka.

"Loh kita ketemu lagi? Gabung dong" pekik gadis yang tidak mereka kenali. Gadis itu langsung menarik satu kursi dan duduk bersama mereka.

"Malu maluin" ujar gadis lain di belakangnya.

"Sekalian kenalan zel! Yoklah duduk bareng, gapapa kan?" tanya dea, gadis yang langsung duduk tadi.

Lea dkk mengangguk kompak menjawab pertanyaan dea.

Azeyla, hanna dan ve pun ikut bergabung.

Lea dkk menatap intens wajah azeyla yang benar-benar familiar bagi mereka.

"Mirip siapa ya?" gumam alma.

"Kenapa kalian natap azel kayak gitu? Kalian jatuh cinta ya sama azel, ihh lesbi" tudung ve.

Lea dkk mendelik menatap ve.

"Ve! Diem aja, nih makan" hanna memberikan sebungkus cemilan agar ve bisa diam.

"Hehe sorry ya kawan, nih anak emang masih polos banget" ujar dea.

"It's okay" ujar diva.

"Btw kita belum kenalan" ujar alma.

"Oh iya kita kenalan dulu kalo gitu" ujar dea.

Kesembilan gadis itu pun saling berkenalan satu sama lain.

"Kalian tadi liatin azel intens banget, kenapa?" tanya hanna.

"Oh itu, mukanya azel mirip seseorang tapi kita lupa siapa hehe" jawab lea.

Azeyla mengangguk, ia mengerti apa yang di maksud lea.

"Ini?" azeyla menyodorkan sebuah foto di ponselnya.

"MOM NAYLA!" pekik kelima gadis itu.

"Loh, kalian kenal sama mom nayla?" tanya ve.

"Iya, orang tua kita temenan sama mom nayla" jawab diyah antusias.

"Wait wait jangan bilang yang gue pikirin ini bener" ujar dea.

Dea mengeluarkan sebuah foto di tas nya kemudian meletakkannya di atas meja. Foto achernar dengan formasi lengkap menggunakan jaket kebanggaan mereka.

"Loh ini kan foto lama mereka" ujar diva.

"Waahh foto yang bersejarah ya" ujar ve.

"Mami lo yang mana?" tanya diyah.

"Yang ini" dea menunjuk ke arah foto elia.

"Oohh mami el, istrinya papi el hahahaha" ujar lea dkk dengan kompak.

"Emang jodoh tuh mami sama papi lo, namanya mirip" ujar alma.

"Ya iyalah, kalo gak jodoh gue gak lahir"

"Tapi muka lo gak mirip sama mami el, lebih mirip papi el kecuali mata lo sih, coklat terang kayak mami el" sarkas alin

"Buset! Lo tuh orangnya teliti banget ya ternyata" ujar dea.

"Emang gitu dia! Kapasitas memori otaknya tak terhingga, gue aja udah lupa gimana mukanya papi el" ujar lea.

"Gak nyangka ya kita bisa ketemu, soalnya selama ini kita cuma ketemu sama para moms kalian, itu pun setahun sekali saat anniversary geng mereka" ujar diva.

"Bunda keisha gimana kabarnya?" tanya alin.

Keisha dan kenzo menikah dan tinggal di singapura. Mereka hanya di karuniai 1 putri, Alana trixie azilya (6thn). Keisha di vonis susah memiliki anak sehingga butuh waktu sangat lama untuk alana lahir ke dunia.

"Baik kok, ya walau agak di sayangkan juga sih kondisinya, padahal bunda keisha pengen banget punya banyak anak" ujar dea.

"Syukur deh kalo kabarnya baik" ujar alin.

Azeyla diam menatap semua gadis yang berada di sekelilingnya.

"Kenapa zel?" tanya hanna.

"9!"

"Hah?!" beo lea dkk.

"Maksud azel jumlah kita semua di sini ada 9 orang" jelas hanna.

Lea dkk mengangguk paham.

"Trus, kanapa?" tanya lea.

Hanna mengendikkan bahunya tanda tak tau.

Dea, alin dan diva seakan tau apa yang ada di pikiran azeyla.

"Achernar!" pekik dea, alin dan diva kompak.

"Apaan sih?" tanya ve.

Ve, hanna, lea, alma dan diyah menatap mereka bingung.

"Ya ampun masa kalian gak ngerti sih" ujar diva.

"Hah? Kenapa?" tanya diyah yang masih bingung.

"Jumlah kita yang ada di sini kan 9 orang" ujar alin.

Ve, hanna, lea, alma dan diyah kompak mengangguk.

"Nah! Ini loh!" dea menunjukkan kembali foto achernar.

Hanna, lea, alma dan diyah yang mengerti pun menganga.

"OMG! Gue ngerti, kita bikin achernar the new generation?" pekik alma.

Azeyla mengangguk.

"Achernar itu apa?" tanya ve.

"Itu nama geng ve, gengnya mom nayla waktu masih muda" jawab hanna.

"Ihh hanna! Itu ve juga tau, maksud ve itu, achernar artinya apa?"

"Oohh gak tau"

"Dea!" azeyla memberi kode pada dea untuk menjelaskan.

Karena sudah seharian banyak bicara, ia jadi kehabisan banyak tenaga.

"Achernar atau nama lainnya Alpha Eridani adalah nama bintang ke-9 yang memiliki arti 'hilir sungai', Achernar juga di ketahui memiliki ukuran 11,4 kali dari matahari, memiliki bentuk datar dan cahayanya bahkan 3.000 kali lebih terang dari matahari" jawab dea.

"Oohh gue ngerti! Karena jumlah personel nya 9 orang, jadi di ambil dari nama bintang ke 9, iya gak sih" ujar alma.

Kedelapan gadis lainnya mengangguk mengiyakan.

"Dea coba liat foto tadi!" ujar diva.

"Hah, kenapa?" tanya dea seraya memberikan foto itu pada diva.

"Mau liat slogan yang ada di spanduknya, tapi gak terlalu keliatan sih di foto ini" ujar diva kemudian memberikan kembali foto itu pada dea.

"Gue tau" ucap nayla dengan nada pelan.

"Yaahh gimana dong ehhh lo ngomong apa tadi zel?" tanya dea.

"Gue tau"

"Tau apa?" tanya diva.

"Slogannya"

Kedelapan gadis tadi langsung mendekat ke arah azeyla seakan mereka ingin membicarakan sebuah rahasia negara.

"Apa slogannya?" bisik dea.

Azeyla mengetik beberapa kata di ponselnya kemudian meletakkan nya di atas meja.

"Damai dan gaduh bersatu dalam ruang dan bersinar seperti bintang. hukum yang menganggu dan habisi yang merusak"

"Entah kenapa gue dapat feeling kalo nama geng dan slogannya di buat sama mom nayla" ujar hanna.

"Gue juga berpikiran hal yang sama" timpal alin.

"Btw kok lo bisa tau slogan geng achernar sebelumnya?" tanya lea.

Azeyla mengeluarkan sebuah buku album dari tasnya dan meletakkanya di atas meja.

Dea yang berada di sebelah azeyla pun membuka album tersebut selembar demi selembar.

"Waahh kayaknya ini satu satunya album yang lengkap banget isinya, punya nyokap gue aja gak selengkap ini" ujar alma.

"Liat! Ada kertas tulisannya kayak kata yang di rangkai, kayaknya dulu mereka buat slogannya pake ngusulin 1 kata dan di buat jadi kalimat" ujar hanna.

"Ini tulisannya mom nayla" ujar ve.

"Eh coba liat! Setahu gue, nyokap gue gak ada foto ini" ujar alma menunjuk ke salah satu foto.

"Loh ini kok kayak halaman sekolah kita" ujar diyah.

"Ya wajar kan mereka dulu sekolah di WIHS juga" ujar hanna.

"Gak bukan itu yang gue maksud tapi ruangan yang di belakang mereka itu loh" ujar diyah.

"Iya, itu ruangan apa? Kok ada spanduk achernar di sana" timpal diva.

"Coba siniin fotonya kayaknya gue tau deh" ujar lea.

Dea pun memberikan foto itu pada lea.

Lea menatap lekat foto itu sembari berpikir.
"Oh iya gue inget! Ini ruangan yang rumornya berhantu, beberapa guru bilang itu hanya gudang biasa tapi beberapa siswa mengaku pernah liat sosok serba hitam masuk ke ruangan itu, kalian tau kan rumor itu?"

Alma, diyah, diva dan alin mengangguk.

"Ihh kok serem sih" ujar ve.

"Tapi kan itu cuma rumor" ujar dea.

"Positif thinking aja, mungkin itu ruangan milik achernar dan sosok serba hitam itu datang buat bersihin ruangan itu" ujar hanna.

"Masuk akal" ujar azeyla.

Azeyla menarik buku album tersebut. Ia hendaklah menyimpannya kembali ke tasnya. Tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan buku tersebut.

"Eh! Jatoh" pekik dea yang kaget.

Azeyla menunduk hendak mengambil buku tersebut. Saat menunduk, netra biru laut azeyla menangkap sesuatu yang timbul dari bagian ujung buku.

Azeyla mengambil buku itu dan meletakkannya kembali ke atas meja.

"Kenapa zel?" tanya hanna.

Azeyla tak menjawab, tangannya tergerak mengambil benda yang timbul dari bagian ujung buku tadi.

Gotcha!
Sebuah kunci.

"Loh, itu kunci apa?" tanya dea.

Azeyla memutar kunci tersebut. Ada sebuah angka di sana.

1,3,8,5,18,14,1,18

"Kode kah? Harus banget di pecahkan?" tanya diyah.

"Bukan!" ucap azeyla.

Kedelapan gadis lain menatap penasaran ke arah azeyla.

"Kenapa zel?" tanya hanna.

Azeyla terdiam sejenak kemudian ia berdiri tegak membuat delapan gadis lainnya sontak ikut berdiri.

"Sekolah!" ucap azeyla kemudian berlalu dari sana meninggalkan mereka.

"Hah? Maksudnya apa?" beo lea.

"Katanya kita harus ke sekolah!" jawab dea kemudian menyusul azeyla di ikuti para gadis lainnya.

~WIHS

"Guys! Kita ngapain sih ke sekolah malam malam? Kayak gak ada waktu siang aja" ujar alma.

"Udah ikutin aja! Kalo nunggu pagi keburu mati penasaran gue" ujar dea.

"Emang ada apa sih?" tanya ve.

"Kayaknya azel dapat petunjuk soal kunci tadi" ujar hanna.

Azeyla berhenti di sebuah ruangan yang mereka yakinin adalah ruangan yang sama seperti di foto tadi.

"Kok gue merinding ya" gumam diyah.

"Sama njir" sahut alma.

Di antara mereka semua hanya alin yang membawa senter. Alin adalah tipe orang yang teliti, ia seakan memiliki feeling bahwa benda apa yang harus ia bawa nantinya. Dan biasanya feeling itu sangat berguna baginya karena setiap benda yang ia bawa selalu terpakai dengan baik.

"Zel! Lo mau ngapain sih?" tanya lea.

Azeyla tidak menjawab. Ia mengeluarkan kunci tadi dari dalam sakunya kemudian memasukkannya di engsel pintu ruangan itu.

Kedelapan gadis lain terkejut saat melihat kunci itu bisa di putar yang artinya kunci yang azeyla temukan itu adalah kunci untuk pintu ruang rahasia ini.

Teeeeeettttttt

Kesembilan gadis di sana terkejut mendengar bunyi nyaring dari pintu tersebut.

Tiba-tiba muncul sebuah hologram di depan pintu itu.

Ting!

Mohon masukan password!
__________
1  2  3

4  5  6
7  8  9
*  0  #

"Password?!" pekik dea, lea, alma dan diyah.

Azeyla dengan telaten menekan tombol untuk mengisi password. Angka yang berada di kunci tadi adalah password dari pintu ruangan itu.

Ceklek

"WAH!" pekik dea, lea, alma dan diyah.

"Masuk!"

"Gelap cuk! Kontak lampunya mana?" ujar alma.

"Gak nemu nih, alin! Senterin dong" ujar diva.

Alin pun menyenter seluruh dinding di sana kemudian cahaya senternya berhenti di sebuah kontak lampu yang berada di dekat hanna.

Hanna yang melihatnya pun langsung menekannya.

Tak

Sinar lampu terang langsung menyala di ruangan. Kesembilan gadis tadi mengerjap pelan menyesuaikan cahaya.

"Waaaaaahhhhhh"

Sungguh tidak terduga!

Sofa luas di tengah tengah ruangan, karpet berbulu di sebelah sofa lengkap dengan bantal.

Kulkas, lemari, TV, meja penuh aksesoris dan yang paling menyita perhatian mereka adalah, berbagai alat music berada di pojok ruangan tertata dengan rapi serta ada tulisan ACHERNAR di dinding pojok, dekat dengan peralatan music itu.

"Udah gue duga, ini ruangan achernar" ujar hanna.

Azeyla mendekat ke arah lemari dan membukanya.

Disana ada 9 gaun dan 9 topeng dengan nama sangat pemilik di balik topeng itu.

1 gaun berwana hitam, 2 gaun berwana merah, 2 gaun berwarna jingga, 2 gaun berwana biru dan 2 gaun berwana ungu.

Azeyla membuka kembali buku album yang di pegangnya.

Tangannya berhenti di sebuah lembar album foto yang menunjukkan banyak kegiatan pesta topeng di masa lalu.

Kedelapan gadis lainnya ikut mengerumuni azeyla.

"Ini mom nayla? Udah kayak konser aja" diva terkekeh melihat foto anayla saat bernyanyi di panggung dengan ratusan murid mengerumuni panggungnya.

"Ini mamski felly"

"Ini mami gue, gila cantik banget"

"Mami gue juga cantik"

"Eh ini siapa yang nyanyi di depan bunda mia?"

"Itu aunty lia, amelia dinar alazkar! Adeknya papi gue"

Mereka terus memandangi foto tersebut sambil tertawa bersama.

Continua a leggere

Ti piacerà anche

33.6K 2.5K 30
~Bayangan Mafia di Balik Kerudung~ Semua bermula ketika seorang pria tampan yang terluka di sekujur tubuhnya, di temukan tidak berdaya di belakang...
211K 12.9K 62
[ BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] [ JUDUL AWAL : KALUNA TRANSMIGRASI ] Transmigrasi series #1 Highest rank : #2 in fiksi [04/02/2023 ] ~ Kiana Sky...
123K 6.8K 28
Warning!!! Dilarang plagiat cerita ini!!tolong hargai karya orang lain. ••••••••••••• Granetta Azzila Ardinata, gadis penyuka darah karna kejadian ma...
202K 5.7K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...