HADIAH UNTUK KORANG!!!! [MINS...

By bbodaramjji

14K 1.3K 363

Book ni tak diplan pun tapi Hanna tiba-tiba terfikir how if Hanna bagi hadiah untuk subscribers tele Hanna de... More

25/10/2022
20/10/2022
21/10/2022
21/10/2022
21/10/2022
1/11/2022
3/11/2022
4/11/2022
8/11/2022
9/11/2022
16/11/2022
7/12/2022
9/12/2022
14/12/2022
19/12/2022
3/1/2023
3/1/2023 (GIFT) @hxnnimyn
11/1/2023
11/1/2023 (GIFT) @starlightbbin
17/1/2023
17/1/2023 (GIFT) @banghann
4/2/2023
22/2/2023
11/3/2023
17/3/2023
18/3/2023
20/3/2023
7/4/2023
25/4/2023
2/5/2023
8/5/2023
18/5/2023
30/5/2023
26/6/2023
19/7/2023
8/8/2023
13/8/2023
16/8/2023
22/8/2023
26/8/2023
30/8/2023
1/9/2023
20/9/2023
21/9/2023
21/9/2023
27/9/2023
27/9/2023 [END]
SPECIAL CHAPTER

22/4/2023

206 25 13
By bbodaramjji

SPECIAL TO BIRTHDAY GIRL

@salsabeyla

@Haziqah

 from subscriber Tele Hanna.

HAPPY BELATED BIRTHDAY KESAYANGAN KESAYANGAN!!!

I'M SO SORRY FOR WISHING KORANG PUNYA BIRTHDAY SANGAT SANGAT LAMBAT TT

MAY YOU TWO ALWAYS BE HAPPY SWEETHEARTS...JANGAN SEDIH-SEDIH. KALAU ADA APA-APA NAK SHARE CAKAP JE DENGAN HANNA DALAM TELE. NANTI KITA CHATTY CHATTY.

AYUHLAH MEMBUCIN MINSUNG SAMA-SAMA!!!

ENJOY YOUR GIFT


















Seoul, Korea Selatan.


Seberkas fail setebal 5 buku teks dilempar tepat di kaki kakitangannya.

"Proposal apa macam ini Minho?! Kau ingat ini kertas kerja nak minta dana mainan anak-anak?" Tuan Lee tak peduli walau di depannya ini adalah sang anak.

"Maaf tuan-

"Dah tiga kali kau buat silap. Jangan beranganlah nak pegang jawatan pengarah itu. Baik kau balik, tolong bini masak bubur." 

Raut Minho berubah bila si isteri dibawa-bawa.

Hendak melawan tapi Minho sedar diri lorh. Mana mungkin dia berani menantang sang ayah. Memang makan nasi dengan garamlah andai sahaja sang ayah memecatnya. Mana semua saham atas nama sang ayah pula itu.

"Peluang terakhir aku bagi kau. Sebelum 12 tengah hari esok, serahkan yang perfect dekat Assistent Shin."

"Baik tuan. Terima kasih."

"Hurm." Hanya itu balasan Tuan Lee sebelum mengarahkan Minho untuk keluar.

Usai kepergian sang anak, Tuan Lee meraup wajahnya kasar. "Kalaulah kau tak rumitkan semuanya, Lee Minho."

Sungguh syarikat mereka memang dalam keadaan yang tak berapa stabil setelah semua dana ditarik oleh Tuan Han. Meski tak terlalu besar impaknya tapi disebabkan sifat berjimatnya,  beberapa pekerja terpaksa dihentikan untuk menjimatkan aliran wang keluar. 

Konsekuesinya si Minho terpaksa berkerja ekstra untuk menampung semua pekerjaan kakitangan yang dihentikan.

Namun tak pernah sekelumit pun dalam hati Tuan Lee berdesis membenci keluarga besar Han itu. Tuan Lee tahu apa saja yang telah Minho lakukan pada si manis Jisung itu. Tak terima perasaan anak manis itu hanya tinggal cakap baik-baik. Tak perlu dihina segala. 

Sungguhlah Tuan Lee sangat kesal dengan tingkah tak matang anaknya.

Kalau dia berada di tempat Han Seungwoo pun dia akan lakukan perkara sama. 

Apa yang paling membuatkan dia dan sang isteri kesal adalah adalah saat Minho meminta mereka berdua untuk berpura-pura di hadapan keluarga besan baharu mereka kalau Minho itu sekarang ini merupakan seorang pengarah di syarikatnya.

Dasar keluarga duitan!

Ikutkan hati mahu sahaja dia bongkarkan semuanya tapi melihat betapa si anak dah dibutakan oleh cinta, nak tak nak Tuan Lee terpaksa ikut alur.

Kerana sebagai ayah, tak tergamak dirinya melihat sang anak merempat dengan keluarga kecilnya justeru itu dia tawarkan jawatan pengarah yang sebenar pada Minho. Hanya saja Minho perlu tahu susah payahnya dalam mendirikan syarikat. 

"Nana."

"Ye pakngah."




"Tengok-tengokkan kerja budak itu. Tolong dia." Arah Tuan Lee.

Nana angguk sembari berjalan menuju ke meja kerja Minho. Dalam hati kecilnya, jujur sahaja Nana sedikit kasihan dengan nasib si Minho namun apakan daya. Sendiri buat sendiri tanggunglah.













///



"Mama, Aelin nak main kat luar boleh?" Haerin memanggil sang ibu yang kini sibuk berbalas pesan.

"Jangan mengada sangat boleh? Jadi apa-apa bapak kau itu salahkan aku." Tanpa memandang raut kesal Haerin, Lia kembali menekan huruf-huruf di perantinya.

"Ish mama ini, depan itu sahaja. Aelin tak pergi jauh." Haerin perlahan-lahan menghampiri Lia.

Lia mendengus kasar bila sang anak mengganggu kegiatannya. "Kahwin dengan bapak kau pun dah banyak menyusahkan. Kau jangan tambah beban hidup aku."

Sampai ke saat ini Lia masih meragui tentang status CEO si Minho. Kalau benar suaminya itu kaya raya, kenapa mereka menetap di rumah sebegini?

Kalau kalian menyangka Lia maksudkan itu adalah rumah kayu yang atapnya bocor, hanya beralaskan papan dan kecil sebagaimana...silap besar.


Rumah ini adalah rumah dua tingkat yang Minho belikan sebagai hadiah pernikahan mereka.










Hanya saja si Lia yang berekspetasi tinggi kalau rumah mereka akan secanggih rumah orang tua Minho di bandar, yang ada kolam di dalam dan luar bahkan lengkap dengan kawalan keselamatan AI sebagainya. Tapi ternyata Minho hanya menghadiahkannya sebuah banglo dua tingkat yang tiada istimewa-istimewanya. Hanya dikelilingi landskap serta mini playground untuk Haerin bermain.

"Mama Lia tak best! Aelin nak pergi kat Nana unnie." Dengan menarik telinga teddy bearnya, si kecil dah berura untuk menuju pintu.

Sedangkan Lia berkerinyit tajam bila 'Nana unnie' keluar dari mulut anak itu. Siapa Nana? Apa Minho main di belakangnya?

Tak tunggu lama tangan Haerin ditarik kasar sampai-sampai si kecil mengaduh kesakitan.

"Siapa Nana? Mana kau jumpa dengan dia?"

"Lepas mama huwaaa daddy sakit." Haerin berusaha melepaskan tangannya.

"Siapa Nana unnie kau?" Tanya Lia lagi.

"Nana unnie itu mama Aelin. Lepaslah mama. Nanti Aelin bagitahu atuk, Mama Lia tarik tangan Aelin sampai merah." 

Aduh bocil. Kecil-kecil lagi dah pandai mengugut. Sungguh Felix berhasil mendidik Haerin menjadi bocah pemberontak.

Mendengar perkataan atuk, Lia semakin memperkuat cengkeramannya. "Peduli setan aku dengan orang tua itu. Ada menantu sempurna macam aku bukan reti nak dihargai. Tunggu dia mampus, aku akan pastikan semua harta dia jatuh kat tangan aku."

Faham maksud dari kata-kata Lia itu, tangisan Haerin semakin kuat. 



















///



Minho memberhentikan keretanya di sebuah kedai menjual donut. Dia kemudian turun, membeli donut kegemaran Haerin serta kek strawberry kesukaan Lia.

Usai masuk ke dalam kereta, Minho tak langsung menghidupkan enjin. Dia lebih memilih merenung semua yang terjadi di kehidupannya.

Jujur Minho katakan kehidupannya selama setahun ini memang tak pernah sempurna. Namun si kucing masih sahaja berfikiran positif. Kata orang, dugaan berumah tangga ini memang begitu.

Namun saat dia bersama Seora dulunya, tak pernah Minho merasai semacam ini.

Gelisah, tak pernah cukup serta kerap berfikiran buruk.

Tak nak terus-terusan terperuk dalam pemikiran buruknya, Minho kemudian menderu laju membelah jalan raya. Pulang ke rumah menemui anak serta isterinya.

Sesampai sahaja Minho di rumah, jangan kata disambut dengan salam hangat dari sang isteri, makanan terhidang atas meja itu semua hanya dia rasai dua minggu setelah pernikahan mereka.

Namun Minho tak pernah mempermasalahkan hal itu. Mungkin Lia terlalu kepenatan mengurusi Haerin yang semakin membesar semakin banyak ragamnya. 

"Haerin! Papa bawa balik donut." Minho berteriak memanggil sang anak. Selalu laju sahaja anak itu muncul, berlari dan memeluknya.

Tak mendapat respons dari anaknya, Minho memilih menjenguk sendiri sang anak di biliknya.

"Haerin?" Pintu bilik sang anak dikuak.

Siluet si kecil yang tengah menangis sembari memeluk teddy bear pemberian Junhan dihampiri.

"Kenapa ini?" Minho bertanya risau.

"Papa?" Menyedari kehadiran Minho, Haerin dengan cepat memeluk leher ayahnya.

"Mama Lia marah lepas itu tarik tangan Aelin. Sakit hiks sampai merah tangan Aelin. Papa tengoklah ini." Lengannya disua ke Minho.

Minho berkerinyit geram bila sembirat merah jelas terpapar di lengan sang anak. "Kenapa mama marah Haerin?"

"Siapa Nana?" Dari luar pintu, Lia tiba-tiba muncul. Minho dan Haerin sama-sama menoleh. Si kecil memperat pelukannya pada ceruk leher sang ayah.

"Nana" Minho terkejut bila Lia tiba-tiba membangkitkan perihal itu. Kenapa Nana tiba-tiba diseret ke dalam masalah mereka?

"Tak payah pura-pura terkejutlah Minho. Siapa Nana unnie yang budak itu cakap? Kau main perempuan lain belakang aku ke?" Lia saat ini memang sangat jelas terlihat sifat queen controlnya.

Minho mendengus geram bila kemeja belakangnya diremat kuat oleh Haerin. Jelas menunjukkan kalau sang anak ketakutan dengan  Lia saat ini.

Lia melotot bila Minho tak memperdulikannya. "Aku tanya-

"Masuk bilik. Aku nak ubatkan tangan Haerin." Minho menitahkan sang isteri agar dia boleh tenangkan Haerin.

Meski terkesan memberontak, namun Minho bila dah mula guna kuasa vetonya sebagai suami, kecut jugalah si Lia. Dengan langkah dihentak-hentak, dia kemudian berjalan menuju ke bilik mereka berdua.



Continue Reading

You'll Also Like

53.8K 11.6K 131
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
58.2K 4.5K 68
Why did you choose him? "Theres no answer for choosing him, choosing someone shouldn't have a reason." - Aveline. ------------ Hi, guys! Aku kepikir...
795K 38.5K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
72.5K 11.4K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...