ALESSANDRO||END||

By Afidaizmi

435K 26.6K 661

Kehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! B... More

prolog
PART 1
PART 2
PART 3
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
EXTRA CHAPTER I

PART 4

14.7K 854 3
By Afidaizmi

"Gue kira Lo nggak jadi balap karena nggak di izinin sama Tante Irene" ujar Kemal yang saat ini berada di atas motor sport bewarna hijau miliknya

"Nggak mungkin lah, gue kan dah bilang mau gantiin Lo"

"Ceritain dong, kok bisa-bisanya Tante Irene biarin Lo balapan liar kek gini" heran Raka

"Kalian pengin tau?" Tanya Kenniro sok misterius. Tapi pertanyaannya di balas anggukan kompak dari Kemal dan Raka

"Ya kabur lah bro! Mana mungkin Mama biarin gue balapan liar" sahut Kenniro sambil menepuk bahu Raka sedikit keras yang langsung disingkirkan oleh sang empu

"Wah, parah lu!! Bisa-bisanya Lo kabur, nanti Mama Lo nyariin gimana?"

"Ya nggak gimana-gimana, kalau nyariin paling sekitaran rumah aja. Kalian kan tau sendiri, Mama jarang keluar rumah. Toko kue nya aja di percayain sama kak Dela"

"Serah lu deh, gue nggak ikut-ikutan ya kalau sampai Mama Lo marah" ujar Raka

"Gampang"

Tak lama setelah itu, seorang pemuda menghampiri mereka mengatakan kalau sekarang adalah giliran Kenniro

"Gue pergi duluan"

"Oke, hati-hati"

.

.

.

Irene panik. saat ia membuka matanya dan mencari Kenniro putranya itu tidak ada dimana-mana

Sebelumnya ia berpikir Kenniro hanya akan pergi di sekitar rumah saja, tapi sampai larut putranya tak kunjung pulang. Pikiran buruk mulai menghantuinya hingga ia mencari keluar rumah

Jalanan sepi. Tentu saja, ini hampir tengah malam. Ia tak bisa menghubungi Kenniro karena handphone anaknya ada di kamar, Kenniro tak membawanya.

Dinginnya angin malam menusuk sampai ke tulangnya. Beruntung Irene memakai baju yang sedikit tebal.

"Kemana lagi aku harus mencari Kenniro? Bahkan Raka dan Kemal juga tak bisa aku hubungi" guman Irene

Irene jalan kaki, ia tak menyangka akan pergi sejauh ini dari rumah. Niatnya hanya ingin menjari Kenniro di sekitar saja, tapi malah sampai sini.

Irene kembali membuka handphone nya untuk menghubungi salah satu dari Raka dan Kemal. Mungkin saja handphone Mereka aktif kali ini.

Sambil menyebrang jalan, Irene terus memperhatikan benda persegi itu hingga tak menyadari ada sebuah mobil hitam yang menuju ke arahnya dengan kecepatan di atas rata-rata

Tinnn

Tinnn

Irene menoleh, matanya melotot dan tak sempat untuk menghindar. Suara decitan ban mobil beradu dengan aspal menandakan bahwa sang pengemudi sedang berusaha untuk menghentikan mobilnya. Tapi karena kecepatannya terlalu tinggi, mobil itu berhasil mengenai Irene

Brak

"Arkh..."

Kecelakaan pun tak dapat dihindari walaupun tak terlalu parah. Irene memegangi kakinya yang terasa sakit bahkan getaran di handphone nya pun ia abaikan

Seorang pria turun dari mobilnya, menghampirinya dan berjongkok di hadapannya. Matanya seketika melotot melihat siapa orang itu

"Demario.."

.

.

.

Raka baru saja membuka handphone nya dan melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Mama nya Kenniro

"Ada apa?" Tanya Kemal saat melihat Raka yang terus saja memperhatikan handphone nya

"Mama nya Kenniro telfon gue berkali-kali" Raka benar-benar tak tau kalau Irene akan menghubungi nya. Karena biasanya Irene selalu menghubungi Kemal jika ada apa-apa

"Oh ya? Mungkin tadi Tante Irene telfon gue duluan. Tapi handphone gue mati, baterei nya habis"

"Pasti gara-gara tuh anak yang kabur" ujar Raka gusar

Beberapa saat kemudian, terlihat motor hitam milik Kenniro yang melaju ke garis finish dan sontak itu membuat para penonton berteriak histeris

"Gol!!! Yeahhhh!" Teriak Raka sambil melompat dan langsung berlari menuju Kenniro yang baru saja memenangkan pertandingan, seperti biasa.

"Dia kira ini turnamen bola apa!" Ujar Kemal mendelik

Kemal lalu ikut menghampiri Kenniro yang saat ini entah sedang di apakan oleh Raka. Karena raut wajah itu nampak kesal.

"Selamat, Ken"

"Terimakasih"

"Langsung pulang ya, Mama Lo tadi telfon Raka Mulu tapi kitanya nggak tau. Waktu di telfon balik malah nggak diangkat" ujar Kemal yang diangguki oleh Kenniro

"Oke deh gue pulang dulu, kalian mau ikut?"

"Nggak, kita mah seperti biasa. Jalan-jalan dulu" sahut Raka

"Gue duluan"

"Hati-hati"

"Siap"

Entah kenapa perasaan Kenniro tak enak. Takut ada sesuatu buruk yang terjadi pada Mamanya. Sekarang barulah ia menyesal, seharusnya tadi ia tidak kabur.

Tak lama, ia sudah sampai di pekarangan rumah. Kenniro langsung masuk tanpa membawa motornya ke garasi terlebih dahulu

Kenniro mengambil kunci yang diletakkan di bawah pot bunga karena saat mencoba membuka pintu, pintu itu terkunci

Ceklek!

Sepi, itulah yang menyambutnya saat menginjakkan kaki ke dalam rumah. Kenniro lalu bergegas menuju kamar Irene

Kamar Irene terbuka dan sang pemilik kamar tak ada disana. Ia pun langsung berlari untuk mencari Mamanya

"Mama!! Mama dimana!!"

Hening, Kenniro semakin kalut saat Mamanya tak ada di manapun. Ia lalu pergi ke kamarnya untuk mengambil handphone. Ya, dia sengaja tak membawa handphone agar Irene tak menghubungi nya.

Handphone Mamanya tak aktif, Kenniro kembali pergi keluar dan tak lupa mengunci pintunya kembali

Tak memperdulikan jam yang menunjukkan pukul dua pagi, Kenniro tetap melajukan motornya di tengah dinginnya malam yang menyapa kulit terbalut jaket hitam itu.

Hingga tak terasa matahari mulai menampakkan sinarnya. Tapi Kenniro sudah berjanji dalam hatinya, sebelum ia bertemu Mamanya ia tak akan pulang

Getaran di sakunya membuat Kenniro menghentikan laju motornya. Lalu melihat siapa yang tengah mengganggu kegiatannya ini

Kemal.

Ia melihat jam di handphone nya yang menunjukkan pukul 07.00
Barulah ia sadar, ia sudah terlambat ke sekolah

"Ken!! Lo kemana sih? Dah mau masuk nih! Di hukum lagi baru tau rasa Lo!!"

Kenniro sedikit menjauhkan handphone nya dari telinga mendengar teriakan Kemal dari sebrang sana

"Bacot! Gue nggak masuk hari ini, jangan lupa buatin gue surat! Bye!!"

Tutt

Percayalah! Di sebrang sana Kemal sekarang pasti sedang mengumpati nya dengan berbagai macam jenis hewan

"Apa gue telfon Mama lagi ya? Tau aja handphone Mama dah aktif" monolognya

Kenniro lalu mencari kontak Irene dan menghubungi nya. Tak lama kemudian panggilan itu tersambung membuat Kenniro tersenyum bahagia

"Halo? Mama ada dimana? Ken cariin Mama kemana-mana tapi nggak ketemu juga"

"Mama di rumah sakit, Ken. Semalam Mama kecelakaan kecil" ujar Irene di seberang membuat Kenniro melunturkan senyumnya

"Terus sekarang Mama di rumah sakit Mana?" Sungguh Kenniro sangat khawatir pada kondisi Irene saat ini. Mama nya seperti ini pasti karena mencarinya semalam.

"Nanti Mama sharelock"

Panggilan terputus dan Kenniro mendapatkan alamat tempat Irene di rawat. Irene juga memberitahu kamar dimana ia di rawat.

Tanpa menunggu lama lagi, Kenniro langsung pergi ke rumah sakit tak memperdulikan penampilannya yang sangat berantakan.

Tentu saja, Kenniro tak tidur semalaman karena mencari Irene.








...

Bersambung...


See you next time...




🍄🍄🍄

Continue Reading

You'll Also Like

147K 8.8K 33
[ Tetap votmen ya walaupun udah end ] Keluarga itu bahagia! apa iya? Kadang memiliki keluarga itu tidak sama sekali bahagia, seperti remaja ini yang...
6.6K 930 5
Sequel OYWP!! A/n : Sebelum membaca book ini di harapkan membaca OYWP dulu ya guys biar gak bingung:) #Start : 10 Des 2023
549K 53.3K 47
Rasa sakit menjadi alarm atau penanda bagi kita bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Ia memberikan sinyal kepada kita untuk lebih peduli atau mul...
307K 24.4K 28
Hanya Rafka, seorang anak kecil yang mengerti bahwa dunianya tidak bisa berjalan sesuai keinginannya. Semua seakan menjauh dari Rafka, sejauh jarak a...