Rimuru Dan Dunia Lain

By ZXG_70

6.2K 376 51

More

[Prolog]
[Chapter 1]
[Chapter 3]
[Chapter 4]
[Chapter 5]
[Chapter 6]
[Side Story]
[Chapter 7]
[Chapter 8]
[Chapter 9]
[Chapter 10]
[Chapter 11]
[Epilog]

[Chapter 2]

595 31 7
By ZXG_70


Saat malam hari di sebuah tempat yang sangat jauh terdapat seorang gadis yang memiliki rambut berwarna putih dan mata berwarna biru.

Gadis itu sedang duduk di atas pohon dan dia terlihat seperti sedang bersantai sambil memakan apel yang entah darimana dia dapat.

Dia sangat santai sampai dia merasakan sesuatu.

"Energi sihir ini... "

"Jadi begitu ya ternyata 'dia' sudah kembali."

"Mungkin aku harus memberitahu yang lain bahwa 'dia' sudah kembali." Setelah mengatakan itu gadis itupun menghilang dari atas pohon.

Kembali ke kota Fren

Di pagi hari yang indah terdapat gadis yang sedang tertidur nyenyak di tempat tidurnya.

Gadis itu adalah Rimuru Tempest yang sedang beristirahat di sebuah penginapan di kota Fren.

Rimuru POV

"*Hoam... Selamat pagi Ciel."

<Selamat pagi Master.>

Setelah bangun dan menyapa Ciel akupun sedikit meregangkan tubuhku(meskipun aku tidak membutuhkannya).

Aku mengganti bajuku menggunakan sihir menjadi baju yang ku gunakan sewaktu menjadi petualang di duniaku dulu.

"Rimuru-chan sudah waktunya untuk sarapan." Suara Annie dari bawah bisa kudengar tapi kenapa harus '-chan'?

"Iya." Setelah memakai topeng anti-sihir milikku akupun turun kebawah.

Ngomong-ngomong Annie adalah pemilik dari penginapan ini dia menjalankannya bersama suaminya yang bernama Egnil.

Di bawah aku melihat ada banyak orang yang sedang makan,minum ataupun mengobrol.

Setelah sampai aku duduk di salah satu meja yang di sediakan.

"Ini sarapan mu Rimuru-chan." Kata Annie sambil meletakan satu mangkok sup,satu roti dan segelas susu.

"Iya terimakasih."

"Sama-sama." Kata Annie yang kemudian pergi ke dapur.

"Kalau begitu tidak usah berlama-lama lagi selamat makan!" Aku langsung memakannya dengan lahap tanpa mempedulikan tatapan orang disekitar ku yang terkejut melihatku makan tanpa melepas topengku.

"Terimakasih atas makanannya." Setelah selesai sarapan aku langsung pergi ke guild untuk melakukan quest pertamaku.

Tidak perlu waktu lama untukku sampai di guild dan melihat banyaknya petualang di sini.

Aku langsung menuju meja resepsionis.

"Permisi bisakah kau menyarankan beberapa quest untukku?"

"Apakah Anda adalah petualang baru?"

"Iya aku baru mendaftarkan diri menjadi petualang kemarin."

"Karena Anda adalah petualang baru saya menyarankan beberapa quest ini." Kata resepsionis yang kemudian memberikan beberapa kertas quest kepadaku.

Hmm mari kita lihat 'mengumpulkan tanaman obat','membunuh goblin' dan 'membasmi slime'.

Mari kita lupakan yang terakhir karena aku juga merupakan slime meskipun sekarang sudah bukan sih.

"Kalau begitu aku akan mengambil yang dua ini."

"'Mengumpulkan tanaman obat' dan 'membunuh goblin' apakah Anda yakin akan mengambilnya?"

"Iya aku yakin."

"Jika Anda sudah yakin maka tunggu sebentar." Kata resepsionis yang kemudian memberikan stempel pada kedua kertas quest tadi.

"Untuk menyerahkan bukti penyelesaian membunuh goblin Anda harus memotong telinga bagian kanannya."

"Baik." Aku kemudian pergi dari guild menuju gerbang.

Setelah sampai di gerbang kota aku di periksa terlebih dahulu untuk pergi keluar kota.

Dan sampailah aku di padang rumput yang membentang luas.

"Yosh tidak ada orang." Setelah mengkonfirmasi tidak ada orang disekitar aku langsung mengeluarkan sayap naga ku dan terbang kearah hutan kematian.

"Ciel bisakah kau deteksi di manakah goblin dan tanaman obatnya?"

<Baik.>

Skip setelah mengumpulkan 21 tanaman obat dan membunuh 7 goblin.

Setelah membunuh goblin terakhir dan memotong telinga kanannya aku langsung bersiap untuk pulang ke kota.

Dan aku menemukan salah satu goblin yang mirip Gobta karena aku kesal aku langsung mencincangnya menjadi potongan kecil-kecil.

Ketika aku sedang bersiap untuk kembali pulang aku malah mendeteksi 3 manusia yang sepertinya dalam bahaya.

Kau bilang kenapa aku mengatakan mereka dalam bahaya? Itu karena aku mendeteksi 34 monster di sekitar mereka bertiga.

Tanpa berlama-lama aku langsung lari kearah mereka bertiga dan beruntungnya aku sampai sebelum salah satu dari mereka dipukul oleh monster nya.

Oh iya monster nya adalah Ogre, Ogre yang di dunia ini berbeda dengan yang ada di duniaku bentuk Ogre nya seperti yang selalu kalian lihat di film atau game.

Kembali ke pertarungan, sebelum salah satu dari mereka terpukul aku langsung memotong tangan Ogre nya dengan tangan ku untungnya sudah ku kurangi kekuatan pada tanganku agar tidak menghancurkan pohon-pohon yang ada di depanku.

"Si-siapa kau?" Tanya perempuan yang ku selamatkan.

"Aku? Aku adalah petualang yang sedang menjalani quest." Kataku singkat sambil memenggal Ogre yang tadi ku potong tangannya.

Sebelum Ogre lain menyerang aku langsung melilit mereka menggunakan benang dari Skill 'Tread manipulation'.

"A-apa yang terjadi? Kenapa mereka tiba-tiba berhenti?" Tanya seorang loli yang memegang tongkat sihir.

"Itu karena mereka telah terlilit oleh benang ku." Kataku sambil menunjukan ujung benang yang sedang ku pegang.

Setelah menunjukkan ujung benangnya aku langsung menariknya sampai mereka terpotong.

Ngomong-ngomong yang terlilit oleh benang adalah badannya jadi kepalanya masih tetap utuh.

"Hey kalian apa yang harus ku ambil sebagai bukti telah membunuh ogre?" Tanya ku kepada mereka bertiga yang bengong sambil melihatku.

"I-iya sebagai bukti telah membunuh Ogre kau harus mengambil tanduknya." Kata perempuan berambut pirang yang di ikat twin tail.

"Jadi aku harus mengambil tanduknya? Baiklah mau bagaimana lagi." Kataku sambil mengeluarkan pisau dari 'Imaginary Space' untuk memotong tanduk Ogre.

Setelah mengeluarkan pisau aku mengumpulkan semua kepala Ogre yang ku kalahkan dan memotong tanduknya.

Meskipun memakan waktu 1jam aku berhasil memotong semua tanduk dari kepala Ogre tadi.

"Jadi kenapa kalian masih ada di sini?" Tanyaku kepada mereka bertiga yang masih ada disini.

"Kami ingin berterimakasih karena sudah menyelamatkan kami." Kata perempuan yang tadi ku selamatkan.

"Sama-sama kalau begitu aku pergi dan jangan mengatakan tentang ini pada siapapun." Meski aku mengatakannya dengan nada santai mereka sepertinya masih merasa kalau mereka diancam.

"I-iya kami tidak akan mengatakan tentang ini pada siapapun!" Mereka mengatakannya bersama.

"Bagus, jadi sampai jumpa nona-nona." Mungkin di mata mereka aku menghilang meskipun sebenarnya aku menggunakan Skill 'Shadow Step' untuk masuk kedalam bayangan.

Setelah meninggalkan mereka aku langsung kembali menuju kota dengan berlari.

Jika kau ingin bertanya kenapa aku berlari bukan terbang adalah karena aku mendeteksi banyak orang di padang rumput tempat aku terbang ke hutan sekaligus aku sedang malas untuk terbang.

Meski memakan waktu lama aku sampai di gerbang kota dan karena penjaganya sudah tau kalau aku sedang menjalankan quest aku di perbolehkan masuk tanpa di periksa.

Sambil berjalan menuju guild aku sesekali mampir ke beberapa stand yang ada.

Setelah berjalan beberapa menit aku sampai di guild dan masuk sambil memakan sate yang ku beli di salah satu stand sebelumnya.

"Apakah quest nya gagal?" Resepsionis sepertinya penasaran kenapa aku kembali terlalu cepat.

"Tidak aku berhasil." Aku kemudian mengeluarkan 6 telinga kanan goblin dan 21 tanaman obat.

"Jadi Anda adalah memiliki Tas sihir." Kata resepsionis yang kemudian menerima telinga goblin dan tanaman obat yang kuberikan tadi.

"'Tas Sihir'? Apa itu?" Karena aku sedikit penasaran ku tanyakan saja pada resepsionis.

"Anda tidak tau? Tas sihir adalah tas yang dapat menampung benda lebih banyak dari tas biasa." Setelah ku tanya resepsionis pun menjelaskannya.

Jadi Tas sihir adalah tas yang di berikan sihir ruang?

<Iya Tas sihir adalah tas yang diberikan sihir 'space kompresi' untuk bisa menampung lebih banyak benda dari ukuran aslinya.> Ciel menjelaskannya dengan lebih jelas dari resepsionis.

(Note: 'space kompresi' pernah di gunakan oleh Marsha di WN Tensura)

"Kalau begitu ini hadiah anda." Kata resepsionis sambil memberikan 5 koin perak kepadaku.

"Oh Terimakasih." Setelah menerima imbalan ku aku langsung pergi dari guild untuk berjalan-jalan di kota ini.

Rimuru POV end

(Kita ganti sudut pandang ke perempuan yang di selamatkan oleh Rimuru.)

Di pagi hari saat Rimuru masih bejalan santai menuju guild ada tiga orang yang sedang berdiskusi.

Ruby POV

"Jadi kita akan menerima quest ini?" Kata perempuan berambut pirang yang diikat twin tail bernama Siena.

"Iya karena imbalannya lumayan ditambah ini quest yang bisa di bilang mudah."

"Baiklah karena membunuh Orc lumayan mudah aku setuju bagaimana denganmu?" Siena bertanya kepada gadis loli yang berada di sampingnya dan bernama Ellie.

"Iya aku setuju." Ellie telah memberikan persetujuannya.

"Bagus, kalau begitu aku akan ke meja resepsionis." Aku berjalan ke meja resepsionis untuk dikonfirmasi.

"Jadi bagaimana hasilnya?"

"Kami akan mengambilnya."

"Baiklah kalau begitu." Resepsionis itu kemudian memberikan stempel pada kertas quest tadi.

Setelah di stempel aku menghampiri mereka berdua(Ellie dan Siena) dan kami pergi kearah hutan kematian.

Kami berjalan ke hutan kematian sambil bersenda gurau.

Ketika sampai kami langsung mencari Orc yang disebutkan oleh quest.

Setelah mencari cukup lama kami menemukan 6 Orc yang sedang berjalan ke suatu tempat.

"Jadi bagaimana? Langsung serang?" Siena bertanya kepadaku.

"Iya kita serang bersama dan Ellie kau bisa menyiapkan sihirmu?"

"Aku bisa."

"Baiklah kalau begitu, ayo!" Aku langsung menyerang salah satu Orc dan berhasil membunuhnya.

Siena menahan dua Orc sekaligus dengan perisainya.

Aku membantu Siena menyerang Orc itu dan berhasil membunuh salah satunya.

"Sekarang!" Setelah aba-aba dari Ellie kami langsung menyingkir dari para Orc.

"Wind Blade." Sihir milik Ellie berhasil membunuh 3 Orc dan 1 yang terluka.

Karena satu dari mereka masih hidup aku langsung memenggalnya.

"Wow seperti biasa sihirmu memang hebat." Siena memuji Ellie.

"T-terima kasih." Ellie sepertinya malu karena di puji.

"Hey hentikan bicaranya dan mulailah mengumpulkan bukti penyelesaian quest nya." Setelah aku mengatakan itu mereka langsung mengumpulkan bukti penyelesaiannya.

ngomong-ngomong bukti penyelesaiannya adalah taring bagian kiri bawah.

Setelah mengumpulkan bukti penyelesaian kami langsung berangkat kembali ke kota karena di quest tertulis 'membunuh 5 Orc'.

Dalam perjalanan pulang kami di kepung oleh monster Ogre berjumlah 34.

Kami bertarung lumayan lama dan hampir mencapai batas kami.

Sebelum aku menyadarinya ada satu Ogre yang berada di belakangku berniat untuk memukulku.

Ketika aku berbalik dan melihat Ogre yang berniat memukulku telah terpotong oleh orang misterius yang memakai topeng aneh.

"Si-siapa kau?" Karena terkejut sekaligus panik aku langsung menanyakannya.

"Aku? Aku adalah petualang yang sedang menjalani quest." Dia mengatakan itu sambil memotong kepala Ogre tadi.

Ketika Ogre yang lain berusaha mendekat gerakan mereka tiba-tiba terhenti oleh sesuatu.

"A-apa yang terjadi? Kenapa mereka tiba-tiba berhenti?" Ellie terkejut karena gerakan para Ogre yang tiba-tiba terhenti.

"Itu karena mereka telah terlilit oleh benang ku." Dia menjawab pertanyaan milik Ellie sambil memperlihatkan ujung benang yang di pegang olehnya.

Setelah memperlihatkan ujung benang yang di pegang nya dia langsung menariknya sampai para Ogre itu terpotong.

"Hey kalian apa yang harus ku ambil sebagai bukti telah membunuh Ogre?" Pertanyaannya membuat kami tersadar dari lamunan kami.

"I-iya sebagai bukti telah membunuh Ogre kau harus mengambil tanduknya." Siena yang menjawab pertanyaan orang misterius itu.

"Jadi aku harus mengambil tanduknya? Baiklah mau bagaimana lagi." Dia mengatakan itu sambil mengeluarkan pisau yang entah darimana datangnya.

Sementara dia sibuk memotong tanduk Ogre kami bertiga berdiskusi.

"Bagaimana menurut kalian?" Siena yang menanyakannya.

"Apa maksudmu?" Aku tidak mengerti apa maksudnya.

"Dia yang ku maksud bagaimana menurut kalian?" Dia masih menanyakan pertanyaan yang sama.

"Sepertinya dia adalah orang yang baik." Aku menjawabnya dengan jujur.

"Kau benar dia sepertinya orang baik dan kita harus berterimakasih padanya." Ellie setuju denganku.

Setelah berdiskusi kami sepakat untuk berterimakasih padanya.

Kami menunggunya selesai memotong tanduk para Ogre.

Kami menunggu selama hampir 1 jam dan diapun selesai.

"Jadi kenapa kalian masih ada disini?" Dia menanyakan alasan kenapa kami masih ada disini.

"Kami ingin berterimakasih karena telah menyelamatkan kami." Aku menjawabnya sambil membungkuk.

"Sama-sama kalau begitu aku pergi dan jangan katakan tentang ini pada siapapun." Meski dia mengatakannya dengan santai tapi kami masih merasa sedikit terancam.

"I-iya kami tidak akan mengatakannya pada siapapun!" Kami mengatakannya secara bersamaan.

"Bagus, jadi sampai jumpa nona-nona." Setelah mengatakan itu dia menghilang.

"Sungguh orang yang sangat kuat." Siena mengatakannya sambil memeluk dirinya sendiri karena takut akan ancamannya tadi.

"Kau benar kupikir aku akan mati tadi."

"Karena kita sudah menyelesaikan quest nya bagaimana kalau kita kembali ke kota?" Aku menanyakannya pada mereka yang masih ketakutan pada orang misterius tadi.

"Iya mari kita kembali!" Mereka langsung setuju.

Kami langsung kembali ke kota. Setelah sampai di kota kami menuju guild untuk melaporkan penyelesaian quest milik kami.

Kami menerima 12 koin perak untuk penyelesaian quest nya dan kami membaginya sama rata.

Setelah menerima bagian mereka, mereka langsung pulang ke rumah mereka sendiri begitu juga aku.

Ruby POV end

Bersambung.

Tambahan
Di sini saya akan menjelaskan apa Rank milik Rimuru dan party Ruby.

Rank milik Rimuru adalah Rank E karena dia baru mendaftar kemarin.

Sedangkan Rank milik party Ruby adalah Rank A

Monster yang mereka temui memiliki Rank yang berbeda yaitu:

Goblin yang di kalahkan oleh Rimuru memiliki Rank E.

Orc yang di kalahkan oleh party Ruby memiliki Rank C.

Dan Ogre yang di bantai oleh Rimuru memiliki Rank B.

Meskipun memiliki Rank A party Ruby masih kesusahan jika menghadapi monster Rank B dalam jumlah yang lebih dari 2.

Sudah itu saja yang saya sampaikan sampai jumpa nanti.

Continue Reading

You'll Also Like

37.1K 4.3K 53
Wee!! X Male oc Kisah enam atau lebih sekawan yang menikmati masa remaja mereka dengan canda, tawa ataupun airmata ├┬┴┬┴ ⚠𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂⚠┬┴┬┴┤ •Beber...
946 141 5
jadi disini ceritanya Vinny punya brader, namanya Vivin. Sebenarnya Vivin ini udah lama ninggalin Vinny sama ibunya buat nyari duid, tapi si Vinny ng...
2.7K 144 18
Disini aku cuman minjem karakter nya doang
1.3K 153 11
Bagaimana jika netheria sena dirawat oleh uppermoon 1 yaitu kokushibou dan muzan yang ingin jadi manusia Baca aja lah ya Pokoknya semua oni ingin mer...