Dom Omega Gesrek (END) ☑️

By wowok9091

1M 72.6K 5.5K

Sinopsis: Neil siswa SMA yang seorang 'Dominan Omega' minim ilmu di segala bidang akademik, tak sengaja berte... More

🐰🐰🐰
1. Nyam Nyam
2. Hyung
3. Abang
4. Goblok itu takdir
5. 847
6. Beneran Red Flag??
7. Lone Wolf
8. Stalker
Cast
9. Upin Ipin
11. Kencan
12. Heat
13. Susanto
14. Siapa Susanto?
15. Aditama
16. Biawak Mini
17. Lafranjing!
18. Hamlet
19. Dumb Bunny
20. Bunga Tidur
21. Benih Cinta
22. Selfie
23. Hyung! Hwaiting!
24. Don't Leave Me
25. Mau Sun
26. Neil dan Erlan
27. Ini Alasannya
28. Anakonda
29. 🔞 My Bunny
30. Diculik
31. Berpisah
32. Permata Keluarga
33. Dikubur
34. Lampu Hijau
35. Nakal
35. Negeri Singa
36. Aitakatta
37. Masa sih?
38. Rengga
39. Terhyung-Hyung
40. Pergilah Kasih
41.Hukuman
42. Season 1 END
1. (S2) Kamu Jelek
2. (S2) Salah Paham
3. (S2) Ketos
4. (S2) Niat Jahat
5. (S2) Kelinci Kecil
6. (S2) Marking
7. (S2) Engagement
8. (S2) Wedding
9. (S2) Cepat Jadi
10. (S2) Suami Bodoh
10. (S2) Trauma
11. (S2) Maaf
12. (S2) Pelampiasan
13. (S2) Telepon
14. (S2) Childfree
15. (S2) Empat
16. (S2) Ngidam
17. (S2) Main Sendiri
18. (S2) Air Ketuban
19. (S2) Akhir Cerita
21. (S2) Epilog
INPO
DOG TERBIT✨
HARGA TURUN!!

10. Pacaran??

17.8K 1.4K 88
By wowok9091

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨









"Pagi~" Salam Neil yang matanya menyipit seperti bulan sabit, bibirnya tersenyum lucu, dan rambutnya tuing-tuing saat menuruni anak tangga, lalu langsung duduk di meja makan bersama keluarganya.

"Pagi dek" Jawab mereka bersamaan.

Neil tidak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya, saat ini dia terus menerus tersenyum sejak semalam, terlihat seperti orang yang kerasukan sesuatu :v.

"Happy bener hari ini, emangnya ada apa?" Nagendra penasaran apa yang membuat adik bontotnya itu kesemsem.

"Hmm~ ga ada yang penting kok, adek cuma mimpi indah aja~" Neil menjawab dengan mempertahankan air muka yang bahagia itu.

"Wah coba cerita sayang" Carla penasaran sembari mengusap rambut belakang Neil.

'Gua akhirnya pacaran sama Hyuuunggg Kyaahhh!!!!!' Teriak Neil dalam diam.

"Eerrmm adek mimpi saham perusahaan nyam nyam ada di tangan adek, bun hehe~"

"Bhwahaha ada-ada aje mimpi lu dek" Nevan terbahak mendengarnya.

"Abang bisa beli sahamnya sekarang juga kalo kamu mau" Nicholas berucap dengan segala kekuasaannya. Dia masih berusaha mendapatkan hati si bungsu kembali, karena akhir-akhir ini Neil merajuk tak mau bicara dengannya.

"Jangan ngadi ngadi..." Herman terherman-herman dengan pernyataan anak sulungnya itu.

Setelah candaan kecil di keluarga cemara itu, mereka melanjutkan kegiatan sarapan dengan tenang.

***


"Plis lu nyeremin anjeng senyam senyum mulu dari jam pelajaran pertama tadi" Cicit Ardi yang sedari tadi merinding melihat sahabatnya dengan senyuman yang tidak luntur-luntur itu.

Neil tidak menjawab dan hanya fokus mengerjakan soal-soal yang penuh dengan angka dan abjad, tak lupa dengan wajah sumringahnya.

Dia mulai giat memperhatikan guru saat menjelaskan dan berusaha mengerjakan tugas-tugas yang di berikan, meski masih mencari jawaban di brenli.

Benar-benar apa yang sudah terjadi padanya... ??
Membuat satu kelas gemas melihat senyuman manisnya itu, namun di sisi lain juga heran apa yang membuatnya tiba-tiba menjadi nak rajin.

"Di, lu pasti bahagia banget kan kemarin kencan sama matemu...Itu yang gua rasakan sekarang~" ucap Neil yang berhasil membuat otak mungil Ardi berpikir keras apa maksudnya itu.

"Apaan si cok? Lu seneng kenapa? Menang lotre lu? Soalnya gua sama dia ga sengaja menang lotre kemaren"

Neil menghelakan napasnya mengcapek banget ngomong sama sahabatnya yang satu ini. Tapi tak masalah sebaiknya saat ini jangan ada yang tau dulu. Meski Ardi mendukung hubungannya dengan Lafran, tak bisa dipungkiri jika dia akan mengatakan pada abang-abangnya atau pada si kembar yang jelas-jelas menentang keras keberadaan Lafran di hidup Neil.

Bel istirahat telah berdering keseluruh area sekolah, murid-murid dengan antusiasnya berbondong-bondong mendatangi kantin guna mengisi perut mereka. Neil dan Ardi melihat si kembar yang sudah duduk di meja kantin dan terdapat dua bangku kosong di depan mereka. Kedua sahabat itu pun langsung menduduki tempat tersebut agar tidak direbut oleh siswa lain yang sedang mencari tempat duduk.

Mereka memesan makanan daging bulat satu set dengan mie bening, tak lama pesanan mereka datang lalu keempatnya lekas menyantap dengan lahap.

"Itu mulut bisa ga, ngunyahnya biasa aja ga usa sambil senyum-senyum gitu" titah Rio pada Neil yang ada di hadapannya.

"La la la la" Neil mengabaikannya malah bersenandung riang sembari menggoyangkan kepalanya kekanan dan kekiri.

"Kok perasaanku ga enak... Lu ga ngelakuin yang aneh-aneh lagi kan, Neil? Kata Leno tepat sasaran. Leno memang satu-satunya orang yang paling peka terhadap lingkungannya dari mereka berempat.

'Anjirlah si Leno kelewat peka dah... Gajah makan kawat, Gawat!'

Seketika Neil menormalkan ekspresinya kembali dan menggelengkan kepalanya menandakan jika dia tidak melakukan apa-apa.

Kini Neil sedang melangkahkan kakinya menuju toilet sekolah untuk menyelesaikan panggilan alamnya. Saat masuk ke dalam bilik dan melaksanakan urusannya, terdengar suara pintu terbuka tanda jika ada orang yang masuk.

Neil selesai dengan urusannya dan membuka pintu bilik toilet, netra hazelnya menangkap pantulan cermin terdapat sosok yang saat ini resmi menjadi kekasihnya.

"Oh, Hyung? Pipis juga?" Tanya Neil kegirangan bisa bertemu dengan kekasihnya di sini.

Lafran hanya diam dan membersihkan tangannya yang penuh dengan cairan merah di wastafel. Neil yang melihatnya lekas mendekat dan memegang tangan Hyungnya yang penuh bercak kemerahan itu.

"Omo! Ini kenapa Hyung??!! Kenak apa??" Tanya Neil yang benar-benar khawatir.

Lafran menghempaskan tangannya kasar tidak membalas perkataan kekasihnya itu.

Neil hanya bisa diam memperhatikan dari samping, sepertinya itu bukan darah Lafran, karena saat cairan merah itu dibersihkan hilang begitu saja dan tangan pria titan itu juga tidak ada luka yang bisa sampai mengeluarkan darah, hanya lecet sedikit saja. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa beliau bertengkar?

Flashback

"Apa hubungan pernyataan lo barusan sama negosiasi yang mau lo tawar?" Lafran mendekatkan wajahnya pada Neil dengan tatapan mengintimidasi.

Neil menarik ujung bibirnya membuat seringaian tengil di wajahnya.

"Gua bakal bantuin lo....."

"Ha?"

"Gua bakal bantuin jadi tameng lo Hyung... Kalo mainan lo ngejar-ngejar lo lagi bilang aja lo udah punya 'partner tetap', otomatis mereka bakal nyerah sama lo.... So, I'll be ur boyfie~"

"......"

Pusing. Hanya itu yang dirasakan Lafran saat ini. Benar-benar tidak habis thingking dengan yang katanya negosiasi dari bocah gesrek ini.

"Gua suka sama lo, gua pengen pacaran sama lo, dan lo kezel kan kalo setiap hari digoda terus sama mantan mainan lo yang maksa-maksa itu. Jadi ya dengan kita pacaran, gua jadi seneng dan lo jadi ga digoda lagi sama mereka Hyung~ Gimana? Kutuanlisme, kan ^^?"

[Mutualisme plis -_-]

Lafran mendongak dan menutup matanya dengan tangan kanannya, lalu beilau tertawa bak tokoh villain. Dalam benaknya 'This boy is really something' .

Dalam 17 tahun beliau hidup baru kali ini ia ditembak seseorang, bahkan dengan cara yang absurd... Kitten-kittennya saja hanya ingin melakukan hubungan badan dengannya, tidak ada yang pernah sampai meminta hubungan khusus dengannya.

Jika dipikir lagi bocah itu adalah orang kedua yang mengajaknya berbicara seperti orang biasa setelah Rengga (teman Lafran). Dan bahkan sampai mengajaknya pacaran?? Sudah gila.

"Hah... Dumb bunny... You shouldn't say that. Lo mau jadi pacar gua? Emang lo sanggup?"

"Eung? Sanggup dalam hal apa nih? Kalo soal uang lebih sugih elo, kan?"

Lafran mendekatkan wajahnya tepat di telinga kanan Neil. Neil sedikit tersentak saat Lafran akan mengucapkan sesuatu.

"Dalam hal ranjang..." Bisiknya dengan suara berat nan sexy tepat di telinga Neil.

Neil meneguk ludahnya kasar serta bulu kuduk yang berdiri, pipinya merah padam dan netranya mengerjap. Dia salah tingkah sekarang.

"Ehem... Kalo itu gampang urusan belakang.. Kalo Sekarang gimana? lo mau ga jadi pacar gua?" Teguh Neil sembari mengipasi wajahnya yang sudah seperti pantat monyet itu dengan salah satu tangannya.

Lafran terdiam sejenak, lalu ia memperhatikan bocah yang ada di depannya mulai dari pucuk kepala hingga tumit kaki. 'Not bad' pikirnya.

Sebenarnya Lafran tidak terlalu butuh dengan keberadaan Neil sebagai 'pacar', karena selama ini untuk menyingkirkan mantan kitten yang memiliki kasta dibawahnya cukup dengan beberapa kata saja mereka akan pergi.

Namun lain halnya untuk kasta yang sama dengannya, ia tak punya kekuasaan untuk itu, selalu saja berakhir dengan pertengkaran dan tumpah darah jika Lafran sudah tempramen.

Melihat ke-absurd-an bocah tulul ini, Lafran jadi tertarik dan berpikir tidak ada salahnya mengikuti permainannya. Toh jika sudah bosan beliau akan pergi dan membuangnya.

"Oke deal" jawab Lafran tersenyum miring.

"HAAHHH SERIUSAANN??? SEMUDAH INI??? YEEESSSS AKHIRNYAAAA SIUUUU Hmmpphh...." Heboh Neil langsung melakukan selebrasi ala Ronaldo, namun tertahan saat ketika Lafran menerkam seluruh wajah mungil Neil dengan telapak tangannya yang lebar itu, menyuruhnya untuk diam. Berisik sekali, merusak pendengaran pikirnya.

"Wait, lo masih perawan?" Tanya Lafran memastikan.

Neil agak bingung menjawabnya, lalu ia mengangguk kecil dengan mengusap tengkuk lehernya. Tapi sebentar...

"Hyung tau kalo gua Dom Omega?" Mengingat jika dia berbohong tentang gendernya pada pria titan itu sewaktu awal bertemu.

"Hm... At the first place, I know by your scent"

"....."

"Kalau gitu gua bakal tetep panggil kitten-kitten gua yang baru kalo gua butuh nanti. Ga masalah kan, baby?" Lanjut Lafran tanpa dosa.

Sekali bajingan tetap bajingan, bagaimana bisa jika pacar sendiri dengan gamblangnya mengatakan masih ingin bermain dengan orang lain?

Namun hanya bocah goblok, gesrek, minim ilmu, titisan alien ini yang menerimanya begitu saja.

"Mmm ga masalah si, emang sama gua aja masih ga puas ya? Soal urusan ranjang gua usahain kok" Tawar Neil yang sebenarnya ingin menjadikan Lafran miliknya sendiri, meski ia tak menaruh perasaan padanya.

"Ya udah kalau lo masih maksa ingin pacaran sama gue, turuti semua perkataan gue. Kalau lo ga bisa, anggap negosiasi ini batal..."

Neil masih plonga plongo loading, kenapa pria titan itu menanyakan keperawanannya dan tiba-tiba disuruh munurut padanya. Karna tak mau ambil pusing bocah dengan otak miring itu mengiyakan semuanya, soal itu bisa dipikirkan nanti. Untuk sekarang yang penting jadian dulu pikirnya.

Asik panggung dramanya sudah dimulai!!
Jadi ga sabar gimana lika liku jalan cerita ini nantinya... dan endingnya.

Dan mulai detik ini mereka resmi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Yah kekasih... Kekasih tanpa ada perasaan di dalamnya, untuk saat ini.

Kembali ke toilet sekolah. Kini Neil dan Lafran masih berada di depan wastafel. Air muka Lafran terlihat sedang menahan emosinya yang menggebu-gebu sembari masih membersihkan tangannya.

"Diganggu lagi sama mainan lo? Sini yang mana orangnya biar gua bacok!" Neil menggulung lengan bajunya hingga memperlihatkan lengannya yang lumayan berotot itu.

"Telat"

Singkat Lafran lalu langsung membuka pintu kamar mandi dan meninggalkan Neil yang masih di dalam.

"Eehh tunggu Hyuungg!!" Teriak Neil dan lekas mengejar pria bangsor itu.

Baru beberapa langkah tertinggal, Neil sudah kehilangan jejak kekasihnya itu. Ia mengacak rambutnya kasar dan berjongkok sejenak.

"Buset dah itu titan abnormal cepet amat ilangnya..." saat sedang bergumam, dari belakang pundak Neil ditepuk oleh seseorang hingga membuatnya menoleh ke belakang.

"Ngapain jongkok di sini?" tanya siswi tersebut.

"Mbak Lis? Ermm, habis nolongin semut kesandung. Lo sendiri ngapain sama Asha? Kalian temenan?" Neil beranjak berdiri di hadapan mereka berdua.

Callista menoleh pada siswi mungil yang ada di sebelahnya lalu membisikan sesuatu pada pemuda yang lebih pendek darinya. Seketika mata Neil membulat sempurna dan reflek menutup mulutnya menggunakan tangan, ia benar-benar tidak menyangka hal ini sama sekali.

"Lagi bisik-bisik apa, sih?" tanya seorang gadis jelita, dia adalah Asha Hanasta (Dominan Omega Female) sekaligus teman ekskul teater Neil.

"Bukan apa-apa, kok," jawab Callista sembari merangkul pundak gadis itu.





TBC





Janlup untuk selalu vote dan komen yang banyak, soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Continue Reading

You'll Also Like

Say My Name By floè

Teen Fiction

1.3M 73.4K 35
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
13.8K 1K 24
"Tawuran ya?" "Punya mata?buta ya?" "Dih, balik nanya,Tuli ya?" "...." "Kok diem?" - - - - - "Itu apa?" "Rokok, mau?" "Ga, sini bawa mau aku buang"...
11.1K 444 15
bxb ini cerita sahabat gw karna akunnya wp error jadi dia serahin ke gw ceritanya. Dan yang homophobic boleh di skip. nama akunnya @noviana_kesya
4.6K 426 14
Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi manusia bisa mengusahakannya. Lantas bagaimana jadinya jika bukan kita yang berusaha tapi kita yang mendapatkannya...